Manauscrib Laily
Manauscrib Laily
ABSTRAK
Pasien stroke memerlukan rehabilitasi yaitu latihan rentang gerak/ ROM. Latihan
Spherical Grip untuk menstimulasi gerak pada tangan salah satunya berupa latihan
menggenggam yang merupakan latihan fungsional tangan. Latihan ROM spherical grip
dilakukan secara aktif- asistif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh
latihan ROM Spherical Grip pada pasien stroke. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen
dengan one group pre test-post test desaign. Teknik sampling yang digunakan adalah total
sampling. Sampel yang diambil sebanyak 28 responden dengan mengukur kekuatan otot
sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Instrumen menggunakan lembar observasi
penilaian kekuatan otot dan pemeriksaan fisik manual muscle testing (MMT) pada pasien
stroke. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar kekuatan otot sebelum pemberian
latihan ROM Spherical Grip adalah poor (ada gerakan tetapi tidak bisa melawan grafitasi)
sebanyak 13 responden (46.4%). Dan sebagian besar kekuatan otot sesudah pemberian
latihan ROM Spherical Grip adalah good (dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang
ringan) sebanyak 14 responden (50.0%). Terdapat peningkatan kekuatan otot ekstermitas atas
sebelum dan sesudah diberikan latihan ROM Spherical Grip pada pasien stroke. Hal ini
menunjukkan bahwa Spherical Grip dapat memperbaiki tonus yang mengalami kelemahan
dan jika dilakukan secara terus-menerus dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien
stroke.
Kata kunci : Range of mation Spherical Grip, kekuatan otot, stroke
ABSTRACT
THE EFFECT OF SPHERICAL GRIP RANGE OF MATION (ROM)
EXERCISE ON INCREACING MUSCLE STRENGTH THE
EXTERMITY IN STROKE PATIENTS
stroke sebanyak 110 pasien dan pasien terlarang, aktivitas yang tidak sehat
pasca stroke yang mengalami kelumpuhan (Nanda, 2013). Gejala stroke yang muncul
pada ekstermitas atas sebanyak 28 pasien dapat bersifat fisik, psikologis, atau
pada tahun 2020. Hasil studi pendahuluan perilaku. gejala fisik paling khas adalah
yang dilakukan pada pasien pasca stroke di kelemahan anggota gerak sampai
tanggal 15 Maret 2021 terdapat 3 pasien bibir tidak simetris, kesulitan berbicara
pasca stroke. Hasil wawancara pada pasien atau pelo (afasia), kesulitan menelan,
mengatakan tangan kiri kaku tidak bisa (vertigo), mual muntah dan hilangnya
menggenggam sama sekali tetapi tangan penglihatan di satu sisi atau dapat terjadi
kanan bisa digerakkan, responden 2 kebutaan (Sari, L. M., & Yuliano 2019).
mengatakan tangan kanan masih lemas Gangguan sensoris dan motorik post stroke
kaku tidak bisa digerakkan sama sekali. jaringan lunak, serta gangguan kontrol
antara lain faktor yang tidak dapat dirubah hilangnya koordinasi, hilangnya
jantung, kolesterol tinggi, diabetes stroke dapat menimbulkan cacat fisik yang
produktif. Oleh karena itu pasien stroke mellitus, dislipidemia, dan program
Rehabilitasi harus dimulai sedini mungkin stres yang baik, dan berhenti
secara cepat dan tepat sehingga dapat mengkonsumsi alkohol dapat menurunkan
membantu pemulihan fisik yang lebih angka kematian stroke dan juga
cepat dan optimal. Serta menghindari kekambuhan stroke (Agina, P., Suwaryo,
kelemahan otot yang dapat terjadi apabila W., Widodo, W. T., & Setianingsih 2019).
tidak dilakukan latihan rentang gerak Dan upaya untuk mengatasi pasiean stroke
setelah pasien terkena stroke (Irfan dimulai dari penanganan fase akut sampai
pasien dengan stroke berulang, penting diberikan pada pasien stroke adalah latihan
bagi pasien untuk tidak hanya memahami rentang gerak atau yang sering disebut
faktor risiko yang harus ditargetkan untuk menggerakkan persendian secara normal
Spherical Grip Terhadap Peningkatan pasien stroke pada sendi ekstermias atas.
Kekuatan Otot Esktremitas Atas Pada Cara mengukur kekuatan otot secara
Pasien Stroke Di Rumah Sakit Umum Dr. manual artinya mengukur kekuatan otot
Frekuensi % Total 28
1. Zero 3 10.7
2. Trace 6 21.4 Berdasarkan tabel 4.3 Menunjukkan
3. Poor 13 46.4 sebagian besar kekuatan otot sesudah
4. Fair 6 21.4
pemberian latihan ROM Spherical Grip
5. Good 0 0
6. Normal 0 0 adalah good (dapat bergerak dan dapat
14 responden (50.0%).
Berdasarkan tabel 4.2 Menunjukkan
Tabel 4.4 Tabel Hasil Kekuatan otot
sebagian besar kekuatan otot sebelum responden sebelum dan sesudah
pemberian latihan ROM menggunakan
pemberian latihan ROM Spherical Grip Spherical Grib pada pasien stroke.
adalah poor (ada gerakan tetapi tidak bisa
N Kekuatan Otot Kekuatan Otot
o Sebelum Pemberian Sesudah Pemberian
ROM Spherical ROM Spherical
Grip Grip
Kriteria Frekuens Kriteria Frekuensi
i
1. Zero 3 Poor 3
2. Trace 6 Fair 6
3. Poor 4 Fair 4
4. Poor 9 Good 9
5. Fair 6 Good 6
Jumlah 28 28
Spherical Grip terdapat hasil kekuatan otot Kekuatan otot merupakan salah satu
Fair (dapat bergerak melawan grafitasi) unsur terpenting sebagai pondasi untuk
dilakukan latihan ROM Spherical Grip bila dilihat secara fisiologis kekuatan otot
kelemahan merupakan gejala yang umum kekuatan otot Fair (dapat bergerak
dampak terbesar pada pasien stroke (50.0%) yang memiliki kekuatan otot good
Poor (dapat bergerak dan dapat melawan adanya kekuatan dan membantu
Mation) Spherical Grip secara teratur Sebelum dilakukan ROM Spherical Grip
dengan 2 kali sehari pagi dan sore dengan terdapat hasil kekuatan otot zero (tidak
waktu 10 menit diberikan selama 3 hari, ada gerakan otot sama sekali) yaitu
pasien stroke. Hal ini dikarenakan hampir latihan ROM Spherical Grip ternyata 3
fleksi sehingga dapat menggenggam kekuatan otot ke poor (ada gerakan tetapi
sebuah objek. Ketika menggenggam sendi tidak bisa melawan grafitasi), Sebelum
bergerak secara bebas. Sehingga dengan hasil kekuatan otot Trace (ada kontraksi
banyaknya sendi maupun otot yang turut saat palpasi tetapi tidak ada gerakan yang
kekuatan otot poor (ada gerakan tetapi kekuatan otot pada pasien post stroke.
tidak bisa melawan grafitasi) yaitu Semakin sering latihan ROM Spherical
sebanyak 9 responden setelah dilakukan grip dilakukan maka akan semakin baik
latihan ROM Spherical Grip ternyata 9 pula hasil yang didapatkan untuk
Agina, P., Suwaryo, W., Widodo, W. T., & Syahrim, Wahdaniyah Eka Pratiwi, Maria
Ulfah Azhar, and Risnah. 2019.
“Efektifitas Latihan ROM Terhadap
Peningkatan Kekuatan Otot Pada
Pasien Stroke.” The Indonesian
Journal of Health Promotion 2 (3):
186–91.