Anda di halaman 1dari 8

TAKHRIJ HADIS ETIKA MAKAN DAN MINUM

MENGGUNAKAN METODE BI MATLA’

Siti Alviah
UIN Sayyaid Ali Rahmatullah Tulungagung
Email: Sitialviah911@gmail.com

Abstrak

Takhrij hadis adalah usaha untuk menemukan matan dan sanad dari hadis melalui sumber asli dari
kitab induk hadis. Dengan menelususri sumber asli maka bisa diketahui kualitas dari suatu hadis
tersebut secara langsung karena sudah disebutkan oleh kolektornya maupun melalaui penelitihan
selanjutnya. Dalam penelitian ini digunakan metode matla‟ untuk meneliti setiap hadisnya, yang
menurut bahasa kata matla„ berasal dari kata tala„a yang berarti terbit, muncul, tumbuh. Kata matla„
merupakan isim makan dari kata tala„a. Jadi matla„ adalah tempat terbit, tempat mulai atau tempat
tumbuh. Metode ini berpegang pada awal kata hadis. Jadi kitab takhrij yang memakai metode ini
adalah kitab yang menyusun hadis di dalam kitab mereka berdasarkan huruf hijaiyah. Maka hadis
yang awal hadisnya huruf alif maka diletakkan pada kumpulan huruf alif, kemudian ba, ta, demikian
seterusnya secara berurutan ke huruf-huruf berikutnya.dan pada penelitian ini menggunakan tema
makan dan minum, yang merupakan hal yang setiap saat dilakukan oleh manusia. Makan dan minum
merupakan kebiasaan alamiah yang dilakukan oleh setiap manusia. Makan dan minum merupakan hal
yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan juga sangat bermanfaat bagi kelangsungan
hidup. Dan makan dan minum merupakan kebutuhan pokok manusia. makan dan minum adalah salah
satu sumber tenaga manuasia karena tanpa makan dan minum manusia tidak dapat menjalani kegiatan
yang semestinya dijalaninya setiap harinya. Dan terdapat adab dalam makan dan minum Dan adab
makan dan minum itu penting tetapi seseorang yang mau mempraktikannya itu sangat jarang sekali.

Kata Kunci: Etika, Makan, Minum

A. PENDAHULUAN
Dalam konsep ini etika makan dan minum diterangkan juga dalam al-Qur‟an dan
hadis. Rosullulah merupakan suritauladan bagi seluruh umat dan beliau juga telah
mencontohkan perilaku makan dan minum yang baik. Makan dan minum merupakan sebuah
kegiatan yang berulang-ulang dilakukan oleh manusia.
Dan sedikit dari manusia yang memperaktikan etika makan dan minum, kebanyakan
dari mereka mulai meremehkan. Seperti yang sering kita jumpai kebanyakan manusia saat
ini makan dan minum sambil berdiri, mereka meremehkan etika makan dan minum.
Adapun sumber data diambil dari Kutub al-Sittah dan makan dan minum pada zaman Nabi
yang terdapat pada beberapa aplikasi hadis dan beberapa rujukan jurnal. Berdasarkan hadis
Rasullullah. Saw diatas ini dinyatakan cocok dengan penemuan peneletian yang ternyata
secara medis dapat dibuktikan oleh ilmu kedokteran modern yang mengungkapkan bahwa
minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar
lambung dan menumbuknya, sehingga lambung kendor dan pencernaan menjadi sulit. Makan
dan minum sambil berdiri selain tidak sopan juga tidak baik untuk kesehatan.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Hadis
Hadîts ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata al-jadîd yang berarti baru. Selain itu,
ẖadîts secara etimologis bisa diartikan al-khabar yang berarti kabar atau berita. Secara
terminologis, Pengertian ẖadîts secara terbatas diartikan sebagaimana jumhûr muẖadditsîn
yaitu sebagai berikut:
‫يا أضٍف إنى انُبً صهى هللا عهٍّ ٔسهى قٕال أ فعال أ تقسٌسا أ َحْٕا‬.
Artinya: “Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW baik berupa perkataan,
perbuatan, pernyataan (taqrîr) dan sebagainya”.
Pada prinsipnya untuk memahami ẖadîts Nabi harus memperhatikan beberapa
petunjuk al-Quran dan kondisi sosial masyarakat. Hadits merupakan umber kedua dalam
Islam setelah al-Qur‟an sebagai salah satu sumber ajaran Islam berlaku untuk semua manusia.
Dalam memahami hadîts Nabi maka perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
bentuk matan dan cakupan petunjuknya; fungsi nabi Muhammad SAW; serta latar belakang
terjadinya ẖadîts Nabi.1
2. Pengertian Takhrij Hadis
Secara bahasa takhrij berarti mengeluarkan, menampakan, meriwayatkan, melatih,
dan mengajarkan. Sedangkan menurut terminilogi takhrij ialah berkembang sesuai dengan
situasi dan kondisi. Terkait dengan pengertiannya, banyak dari para tokoh Muslim memiliki
perbedaan pendapat terkait dengan masalah pengertian.
a. Menurut Mahmud al-Thaha : Takhrij adalah ( usaha)menujukan letak asal hadits pada
sumber sumbernya yang asli yang didalamnya telah dicantumkan sanad hadis secara
lengkap serta , menjelaskan kualitas hadis tersebut, jika kolekter memandang perluh

1
Fahrul Rizal, “ETIKA PENGGUNAAN MEDIA MASSA DALAM PERSPEKTIF HADÎTS" Program Pascasarjana UIN
Sunan Gunung Djati Bandung 2.Maret (2017), 203–13.
b. Menurut M. Syuhudi Isma‟il : Takhrij adalah penelusuran atau pencarian hadis pada
berbagai kitab sumber asli dari hadis yang bersangkutan, yang didalam sumber itu
dikemukakan secara lengkap matan dan sanad hadis yang bersangkutan.
c. Menurut Nawir Yuslem : Takhrij adalah penelusuran atau pencarian hadis dari berbagai
kitab hadis sebagai sumbernya yang asli yang didalamnya dikemukakan secaralengkap
matan dan sanad hadis.
Dari berbagai defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa takhrij hadis adalah usaha
untuk menemukan matan dan sanad dari hadis melalui sumber asli dari kitab induk
hadis.Dengan menelususri sumber asli maka bisa diketahui kualitas dari suatu hadis tersebut
secara langsung karena sudah disebutkan oleh kolektornya maupun melalaui penelitihan
selanjutnya.
3. Pengertian Metode Takhrij bi Matla’
Menurut bahasa kata matla„ berasal dari kata tala„a yang berarti terbit, muncul,
tumbuh. Kata matla„ merupakan isim makan dari kata tala„a. Jadi matla„ adalah tempat
terbit, tempat mulai atau tempat tumbuh
Metode ini berpegang pada awal kata hadis. Jadi kitab takhrij yang memakai metode
ini adalah kitab yang menyusun hadis di dalam kitab mereka berdasarkan huruf hijaiyah.
Maka hadis yang awal hadisnya huruf alif maka diletakkan pada kumpulan huruf alif,
kemudian ba, ta, demikian seterusnya secara berurutan ke huruf-huruf berikutnya.
4. Pengertian Etika dan Adab
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat kebiasaan. Ia
membicarakan kebiasaan (perbuatan) tetapi bukan menurut arti tata-adat, melainkan tata-
adab, yaitu berdasarkan intisari atau sifat dasar manusia baik buruk.2
Etika itu mempunyai arti yang penting sekali pada manusia pada umumnya, sebagai
salah satu pelengkap hubungan interaksi antara manusia satu dengan lainnya. Seseorang yang
mempunyai etika ataupun adab itu akan dipandang baik, karena pada dasarnya seseorang
yang mempunyai etika atupun adab mereka akan sangat menghargai setiap sesuatu yang ada
di sekelilingnya meskipun hal itu terlihat sepele seperti “Makan dan Minum” hal ini terlihat
remeh namun setiap seuatu yang kita lakukan setiap harinya itu mempunyai etika sendiri-
sendiri.
Dengan demikian, etika makan dan minum merupakan sesuatu tata cara untuk
mendidik menjadikan manusia lebih baik lagi.

2
Endang Soetari, lmu adîts Kajian i ayah iraya, Baru (Bandung: Mimbar Pustaka, 2008), p. 1.
5. Pengertian Makan Dan Minum
Menurut kamus besar bahasa Indonesia makan adalah memasukkan nasi (atau
makanan pokok lainnya) ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya. Dan secara
etimologi ialah segala sesuatu yang dapat dimakan atau dicicipi. Makanan dan minuman
merupkan sesuatu unsur untuk menopang tubuh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia minum adalah memasukkan air (benda cair)
ke dalam mulut dan meneguknya.3 Dan secara etimologi adalah segala sesuatu yang dapat
dicicipi. Minum merupakan kebutuhan pokok manusia, untuk kelangsungan hidupnya.
6. Takhrij Hadis Etika Makan Dan Minum
Terdapat beberapa metode takhrij hadis yang akan digunakan dalam hadis adab
makan dan minum dibawah ini.
Takhrij hadis berikut dengan metode Takhrij bi Matla‟:

Contoh 1:

Cuplikan sebuah matan Membaca doa (basmalah) sebelum makan dan minum dibawah ini:

ِ‫بسى هللا أنّ ٔآخس‬

a. Bagaimanakah redaksi lengkap sanad dan matan dari hadis diatas?


 Redaksi lengkap di dalam kitab Jami‟ Saghir
ِ‫قال إذَا أكم أحدكى فهٍركس سى هللا تعال فئٌ َسى أٌ ٌركس اسى هللا تعال فى أٔنّ فهٍقم بسى هللا أنّ ٔآخس‬
 Redaksi di dalam Sunan Abu Daud
ٍ‫َحدَّثََُا يُؤيَّم ب ٍُ ِْشَاو َحدَّثََُا إسًاعٍم عٍ ِْشَاو ٌعُى ابٍ أبى عبد هللا انَّدَّستٕا عٍ بُدٌَم عٍ عبد هللا بٍ عبٍد ع‬
‫انًسأة يُٓى ٌقال نٓا او كهثٕو عٍ عائشت زضى هللا عُٓا أٌ ززسٕل هللا عهٍّ ٔسهى قال إذَا أكم أحدكى فهٍركس سى‬
ِ‫هللا تعال فئٌ َسى أٌ ٌركس اسى هللا تعال فى أٔنّ فهٍقم بسى هللا أنّ ٔآخس‬
Artinya: Telah menceritkan kepada kami Muhammal bin Hiyam, telah menceritkan
kepada kami Ismail, dari Hisyam yaitu Ibn Abi Abdillah ad-Dastawai, dari Budail, dari
Abdillah bin „Ubaid, dari perempuan diantara kalian, dia berkata kepadanya Ummu
Kultum, dari Aisyah. Ra, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Jika seseorang diantara
kalian makan, maka hendaknya dia menyebut nama Allah. Jika dia lupa menyebut nama
Allah pada a al mula, maka hendaknya dia berkata, “ engan menyebut nama Allah

3
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, http//kbbi.web.id/minum, (diakses 28 juni 2021)
pada a al dan akhir”

b. Bagaimana informasi yang ditemukan dalam kitab mu‟jam shagir al-suyuti. Uraikan
masing-masing maksud lambangnya.
 Terdapat Pada : (‫ )د ت‬/ Abu Daud dan Tirmidzi diriwayatkan oleh Syadina Aisyah
 Kualitas : (‫)صح‬/Sohih
 Bab : Harfu alif
 Halaman : 35
 No. Hadis : 476

Hadis di atas merupakan hadis Abu Daud No: 3767 yang bersetatus Sahih karena
diriwayatkan oleh „Aisyah Ummul Mu‟minin yang merupakan salah satu sahabat sekaligi
istri Rasulullah Saw. dan beliau merupakan salah satu perempuan yang banyak
meriwayatkan hadis Rasullah saw.

Contoh 2 :
Cuplikan sebuah matan mengenai Makan Dan Minum Menggunakan Tangan Kanan Dan
Larangan Makan Menggunakan Tangan Kiri dibawah ini
‫إذا أكم أحدكى فهٍأكم ًٌٍٍُّ ٔانٍشسب ًٌٍٍُّ فئٌ انشٍطا‬

a. Bagaimana redaksi lengkap sanad dan matan hadis diatas?


 Redaksi dalam kitab Jami‟ Saghir
ّ‫ ٌٔشسب بشًان‬,ّ‫ فئٌ انشٍطا ٌ ٌأكم بشًان‬,ًٌٍٍُّ ‫ ٔإذا شسب ٔانٍشسب‬,ًٌٍٍُّ ‫قال إذا أكم أحدكى فهٍأكم‬
 Redaksi didalam kitab at-Tirmidzi
ٍ‫حدثُا عبد هللا بٍ عبد انحًُقال حدثُا جعفس بٍ عٌٕ عٍ سعٍد بٍ أبى عسٔبت عٍ يعًس عٍ انزْس عٍ سانى ع‬
4
ّ‫أبٍّ أٌ انسٕل هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال إذا أكم أحدكى فهٍأكم ًٌٍٍُّ ٔانٍشسب ًٌٍٍُّ فئٌ انشٍطا ٌ ٌأكم بشًانّ ٌٔشسب بشًان‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ia berkata,
Telah menceritkan kepada kami Ja‟far bin Aun dari Said bin Abu Arubah dari
Ma‟mar dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya bah a asulullah sa . berabda: “
jika salah seorang kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya.
Sebab setan makan dengan tangan kirinya”

4
Abu Isa Muhammad bin Isa bin Sawrah al-Tirmidzy, Sunan al-Tirmidzy, (Juz III; Bariut: Dar al-Kutub al-
Ilmiah, t.th.), h. 322.
b. Bagaimana informasi yang ditemukan dalam kitab mu‟jam shagir al-suyuti. Uraikan
masing-masing maksud lambangnya.
 Terdapat Pada : )‫ (حم م د‬/ Ahmad, Muslim dan Abu Daud diriwayatkan oleh Ibnu
„Umar
(‫ )ن‬/ An-Nasa‟i diriwayatkan oleh Abu Hurairah
 Kualitas : (‫)صح‬/Sohih
 Bab : Harfu Alif
 Halaman : 35
 No. Hadis : 481
Hadis di atas menganjurkan agar kita senantiasa makan menggunakan tangan kanan,
dan larangan menggunakan tangan kiri. Dalam keterangan hadis-hads Nabi Saw yang
disebutkan di atas bahwa setan makan dengan tangan kiri, untuk itu kita sebagai umat Nabi
Muhammad dilarang menyerupainya.
Kata yamin yang berasal dari alyumnu, artinya berkah karena kanan artinya berkah
dan hal-hal tersebut sesuai dengan etika dan estetika. Hadis ini memerintahkan agar kita
menggunakan tangan kanan dalam semua pekerjaan yang baik. Seperti yang kita tahu bahwa
tangan kanan digunakan untuk pekerjaan yang baik dan dianjurkan memakai tangan kiri
untuk pekerjaan yang tidak baik seperti beristinja, karena sesungguhnya setiap baian tubuh
kita memiliki fungsinya masing-masing. 5
Apabila suatu alasan yang dapat dibenarkan yang menyebabkan seeorang tidak dapat
menikmati makanan dengan tangan kanan karena suatu penyakit atau sebab lain, maka
dibolehkan makan dengan menggunakan tangan kiri dengan berdasar pada Firman Allah
dalam QS. al-Baqarah/2:286 yang maksudnya “Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya”.6

Contoh hadis 3
Cuplikan matan Makan dengan tiga jari dan menjilat jari jemari dan piring.
.‫ فئَّ البدزي فً أي طعايّ تكٌٕ انبسكت‬,ّ‫فهٍهعق أصا بع‬
a. Redaksi dalam kitab Jami‟ As-Saghir
‫ فئَّ البدزي فً أي طعايّ تكٌٕ انبسكت‬,ّ‫إذا أكم أحدكى فهٍهعق أصا بع‬.

5
Imritiyah.
6
Sohrah, “Etika Makan dan Minum dalam Pandangan Syariah,” Al-Daulah, 5.1 (2016), 21 - h. 34
b. Bagaimana informasi yang ditemukan dalam kitab mu‟jam shagir al-suyuti. Uraikan
masing-masing maksud lambangnya.
Terdapat Pada : (‫ )حم م ت‬: / Ahmad, Muslim dan Tirmidzi diriwayatkan oleh Abu Hurairah
)‫ )طب‬/ Tabrani Kabir diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit
)‫(طس‬/ Tabrani Ausatho diriwayatkan oleh Anas
Kualitas : (‫)صح‬/Sohih
Bab : Harfu Alif
Halaman : 35
No. Hadis : 479

C. Kesimpulan
Takhrij hadis adalah usaha untuk menemukan matan dan sanad dari hadis melalui
sumber asli dari kitab induk hadis. Dengan menelususri sumber asli maka bisa diketahui
kualitas dari suatu hadis tersebut secara langsung karena sudah disebutkan oleh kolektornya
maupun melalaui penelitihan selanjutnya. Makan dan minum merupakan hal yang setiap saat
dilakukan oleh manusia. Makan dan minum merupakan kebiasaan alamiah yang dilakukan
oleh setiap manusia. Makan dan minum merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, dan juga sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Dan terdapat adab
dalam makan dan minum. Dan dalam dalam adab makan dan minum, menjaga kesehatan
dalam makan dan minum itu juga penting, diantaranya cuci tangan sebelum makan,
menggunakan tangan kanan, membaca bismilah, tidak boleh makan kekenyangan, Dalam
hadis diterangkan makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Dan adab
makan dan minum itu penting tetapi seseorang yang mau mempraktikannya itu sangat jarang
sekali.
Dalam penelitian ini digunakan metode matla‟ untuk meneliti setiap hadisnya, yang
menurut bahasa kata matla„ berasal dari kata tala„a yang berarti terbit, muncul, tumbuh. Kata
matla„ merupakan isim makan dari kata tala„a. Jadi matla„ adalah tempat terbit, tempat mulai
atau tempat tumbuh. Metode ini berpegang pada awal kata hadis. Jadi kitab takhrij yang
memakai metode ini adalah kitab yang menyusun hadis di dalam kitab mereka berdasarkan
huruf hijaiyah. Maka hadis yang awal hadisnya huruf alif maka diletakkan pada kumpulan
huruf alif, kemudian ba, ta, demikian seterusnya secara berurutan ke huruf-huruf
berikutnya.dan pada penelitian ini menggunakan tema makan dan minum, yang merupakan
hal yang setiap saat dilakukan oleh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Fahrul Rizal, “ETIKA PENGGUNAAN MEDIA MASSA DALAM PERSPEKTIF HADÎTS
Fahrul Rizal Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung A . 2.Maret
(2017), 203–13
Imritiyah, skripsi siti, “Kajian hadis-hadis adab makan dan minum; perspektif ilmu
kesehatan,” Skripsi, UIN Syarif Hidaytullah, 2016
Mardiastuti, Aprilia, “Syariat Makan Dan Minum Dalam Islam: Kajian Terhadap Fenomena
Standing Party Pada Pesta Pernikahan (Walīmatul „Ursy),” Jurnal Living Hadis, 1.1
(2016), 151
Sohrah, “Etika Makan dan Minum dalam Pandangan Syariah,” Al-Daulah, 5.1 (2016), 21
Soetari, Endang. (2008) lmu adîts Kajian i ayah iraya, Baru (Bandung: Mimbar
Pustaka,)
Sajastani, Abu Daud Sulaiman ibn Al-Asy‟at, Sunan Abu Daud, Bariut: Dar al-Kitab al-
Arabi, tt,
Naysaburiy, Abu al-Husain Muslim bin al-Hajaj al-Qusyairy. Sahih Muslim (Juz II;
Beriut: Dar al- Kutub al-Ilmiah 1992 M/1413 H)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, http//kbbi.web.id/minum, (diakses 28 juni
2021)
Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shaleh. (2012) Syarh Ringkas Riyadhus Shalihin Jilid 1,
Jakarta: Pustaka as- Sunnah
Asqailani, Ahmad bin Ali al- Fath al-Bari. (2000) Syarh Sahih al-Bukhari, juz 9, Riyad: Dar
al- Salim
Bassam, Abdullah bin Abdurrahman. Syarah Bulughul Maram Jilid 7

Anda mungkin juga menyukai