Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejak ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo melalui
keputusan Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam penyebaran Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional, sangat mempengaruhi sektor pendidikan di
Indonesia dan mengalami perubahan 180 derajat. Pelaksanaan pembelajaran yang seharusnya
dilakukan secara tatap muka mau tidak mau harus dirubah dengan pembelajaran secara daring,
pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena hal tersebut
dikhawatirkan akan mempercepat penularan virus corona. Berbagai cara dilakukan sekolah dan
dunia pendidikan demi terlaksananya pendidikan jarak jauh. Salah satu media yang sangat
populer digunakan adalah Aplikasi WhatsApp, aplikasi inilah yang dipergunakan dalam
berkomunikasi dalam rangka melaksanakan proses belajar mengajar secara daring, namun
berdasarkan pengamatan yang selama ini terjadi penggunaan media WhatsApp dianggap kurang
efektif oleh orang tua maupun tenaga pendidikan di sekolah, keterbatasan kemampuan aplikasi
ini sehingga banyak tenaga pendidik memberikan materi pelajaran dalam bentuk tugas-tugas
kemudian mengirimkan tugas tersebut melalui Aplikasi WhatsApp, hal ini dianggap kurang
efektif pengiriman tugas kepada siswa justru mengakibatkan bertambahnya beban orang tua
dalam mendidik anak-anaknya serta yang secara otomatis menggantikan peranan guru dirumah, 
pembelajaran seperti ini juga dapat mengalami penurunan semangat belajar siswa karena
banyaknya tugas-tugas yang harus dikerjakan dan mengakibatkan siswa malas untuk belajar.
Apabila keadaan seperti ini terus menerus berlanjut, maka dapat dipastikan bahwa tujuan
pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik.
Peranan Teknologi yang tepat guna yang dapat menghubungkan guru dan siswa sehingga
dapat  berkomunikasi serta tatap muka secara langsung walaupun di berbagai tempat yang
berbeda-beda, sangat dibutuhkan tanpa harus melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka
secara langsung sangat dibutuhkan sekali demi tercapainya tujuan pendidikan dan tujuan
pembelajaran. untuk meminimalisir kesenjangan tersebut dianggap sangat perlu dalam
memanfaatkan media dan teknologi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan pada masa
pandemi,  teknologi ataupun media pembelajaran yang digunakan mampu dan memiliki
keunggulan seperti memiliki kelas maya, absen online, pelaksanaan pembelajaran dengan video
streaming/tatap muka secara daring, dapat menilai tugas siswa secara langsung, tersedianya
fasilitas yang dapat membantu siswa dan pendidik dalam hal mengupload dan download materi
dan tugas  pelajaran, tersedianya fasilitas forum diskusi sehingga interaksi antara pendidik dan
peserta didik dapat terlaksana dengan baik dan juga komunikasi dapat berjalan dengan lancar,
sehingga dengan demikian dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran.

1
Keseluruhan kesenjangan-kesenjangan yang telah diuraikan di atas dapat diatasi dengan
menggunakan fasilitas dari Google Workspace For Education yang memiliki sejuta manfaat
yang dapat dipergunakan serta diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.
Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa
dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem
pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus
perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk
menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan
berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan
berkontribusi pada masyarakat.

Pelatih Bersertifikasi memberdayakan pengajar untuk belajar dan menggunakan produk


Google Workspace for Education untuk membuat kelas lebih efisien, meningkatkan hasil siswa,
dan menumbuhkan keterampilan kepemimpinan. Menggunakan aplikasi Google Workspace for
Education merupakan salah satu pembelajaran berbasis e-learning. E-learning merupakan
gabungan dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Secara harfiah, e-learning adalah
pembelajaran secara elektronik atau proses belajar mengajar yang dilakukan secara online.
Dalam praktiknya, e-learning memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana belajarnya. 

2. Tujuan Umum
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pelatihan ini adalah mampu memanfaatkan
fasilitas:
1. Akun Belajar id Kemendikbud
2. Google Drive 
3. Google Docs
4. Google Spreadsheet
5. Google Slide
6. Google Form
7. Google Meet 
8. Google Calendar 
9. Google Classroom 
10. Gmail
11. Google Chat

2
3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengembangan diri ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Guru terampil dalam memanfaatkan fitur akun belajar id
2. Mampu memaksimalkan google drive.
3. Mampu berkolaborasi menggunakan google docs, sheet, dan slide.
4. Mampu membuat survey dan kuis menggunakan google form.
5. Mampu memaksimalkan google classroom untuk pembelajaran.
6. Mampu menerapkan pembelajaran tatap maya menggunakan google meet.
7. Mampu membuat agenda kegiatan dalam google calender.
8. Mampu berkomunikasi menggunakan Gmail dan Google Chat.

3
BAB II
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Metode Pelaksanaan : Moda Online Streaming Youtube, Telegram, Whatsapp, dan
Google Classroom)
Tanggal : 12 s.d 26 Agustus 2021 

2. Jenis Kegiatan
“Pelatihan Menyongsong Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan Google Workspace for
Education oleh Google Master Trainer – GTK Kemdikbud”

3. Uraian Materi Kegiatan


Pelatihan Menyongsong Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan Google Workspace for
Education oleh Google Master Trainer – GTK Kemdikbud ini menggunakan pola dukung 32
jam pelajaran dengan materi sebagai berikut:
a. Memahami perbedaan akun Google Workspace for Education dengan akun gmail
pribadi selama 1 jam tatap muka.
b. Menyimpan, membagikan, mendownload, upload serta mengelola data di Google Drive
selama 1 jam tatap muka dan 2 jam tugas online.
c. Berkolaborasi dalam mengedit dokumen di Google Docs selama 1 jam tatap muka dan 2
jam tugas online.
d. Berkolaborasi dalam mengedit presentasi di Google Slides selama 1 jam tatap muka dan
2 jam tugas online.
e. Membuat survei dan kuis di Google Forms selama 1 jam tatap muka dan 2 jam tugas
online.
f. Menjadwalkan video call di Google Calendar selama 1 jam tatap muka dan 2 jam tugas
online.
g. Membuat video call di Google Meet dan berkolabrasi di Jamboard selama 2 jam tatap
muka dan 3 jam tugas online.
h. Mengelola email dan bergabung di room chat selama 1 jam tatap muka dan 2 jam tugas
online.
i. Membuat topik., materi, tugas, kuis, dan penilaian di Classroom selama 2 jam tatap
muka dan 3 jam tugas online.
j. Membuat situs dengan Google Sites selama 1 jam tatap muka dan 2 jam tugas online.

4
5. Dampak Pengembangan Diri
a. Memahami konsep google workspace for educatioan
b. Membangun kelas maya menjadi menarik
c. Manfaatkan keahlian dan kepemimpinan untuk membantu para pengajar mentransformasi
kelas mereka menggunakan alat-alat Google.

5
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan
Google Workspace for Education mencakup semua produk yang sering digunakan,
seperti Classroom, Meet, Gmail, Kalender, Drive, Dokumen, Spreadsheet, Slide, dan banyak
lagi. Semua yang guru butuhkan untuk mengajar, belajar, terhubung, dan berbagi akan tetap ada
di satu tempat, dapat diakses dari mana saja di perangkat apa pun. Untuk memenuhi beragam
kebutuhan institusi di seluruh dunia. Google Workspace for Education memberikan alat
keamanan yang lebih kuat atau yang ingin memperluas alat pengajaran dan pembelajaran yang
tersedia untuk instruktur mereka dapat memperluas kemampuan Dasar-Dasar Pendidikan.
Google Workspace for Education yang mengaksesnya menggunakan akun belajar id dari
pemerintah akan memaksimalkan fitur-fitur dari Google, seperti kapasitas drive yang tidak
terhingga, fitur Chat untuk komunikasi serta kapasitas Classroom yang lebih banyak dapat
menampung siswa. Dengan Google Workspace for Education mengajarkan pendidik bisa
melakukan kolaborasi menggunakan google docs, sheet dan slide.

2.  Saran
Saran dari penulis, untuk semua guru yang sudah mendapatkan akun belajar id dari
kemendikbud mari bersama mengaktifkan serta menggunakannya secara maksimal untuk
mencipatakan pembelajaran yang menarik di dalam kelas. Google Workspace for Education
mengajarkan untuk bisa menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam proses belajar menajarnya.
Fitur Google Workspace for Education penulis sudah sangat lengkap untuk memenuhi kebutuhan
guru dan siswa untuk kegiatan pembelajaran.
Penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi
penulis sendiri, khususnya untuk meningkatkan pelayanan kepada siswa. Tidak lupa penulis
mohon maaf, apabila dalam penyusunan kalimat maupun bahasa masih banyak kekeliruan.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan di masa
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai