Nama : Al-Maidah
Nim : R1c119070
Kelas :B
Prodi : Teknik Geologi
Jawab:
֯
Sehingga diperoleh sudut geser batuan yaitu 47.14
• Besar kohesi (c)
𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎ƒ = ∆𝜎ƒ = 𝑞𝑢
= 0.056424556 MPa
d. sample SS-01, menghitung besar tegangan normal saat keruntuhan dan besar
tegangan geser
➢ Aspek Dinamika, Berdasarkan pada kenampakan struktur geologi berupa kekar yang berwarna
hijau yang telah retak sehingga terisi oleh vein kuarsa dan struktur geologi berikutnya yaitu
berupa sesar normal tersebut pada garis biru dengan arah horizontal yang telah bergeser dari
bidang footwall block dan hanging wall yang bergerak naik memotong perlapisan vein kuarsa
yang di tandai dengan garis warna pink dengan arah vertikal dimana urat tersebut sebelumnya
terbentuk pada saat proses intrusi plutonik batuan tersebut dan telah terpotong dari bidang arah
sebenarnya . Sesar ini merupakan pergeseran batuan ke arah atas dari batuan asal, dan Pada
sesar naik sudut kemiringan lereng kecil bahkan cenderung tegak. Pada proses kejadian sesar
naik ini energi yang di butuhkan cukup besar sehingga perlapisan batuan dapat terangkat, sesar
ini umumnya di hasilkan oleh mekanisme pengangkatan yang berasosiasi dengan zona subduksi
atau lipatan.
3. Mekanisme Deformasi Pure Shear Dan Simple Shear
Pada pure shear terjadi sesar yang bersilang dan berpasangan akibat dari tegasan yang
arah utara-selatan dan adanya ekstension yang arahnya barat-timur yang
mengakibatkan ellipsoid berbentuk demikian.
Di dalam konsep pemodelahan simple shear dari harding terdapat 2 arah utama dari
gaya. Gaya inilah yang merupakan tegasan utamanya. Tegasan utama ini juga
merupakan tegasan yang memiliki gaya paling besara diantara tegasan lainnya. 2
strike-slip fault dapat dibedakan menjadi antitethtic dan synthetic. Ditengahnya
terbentuk adanya fold atau lipatan.
Pada gambar A, adalah penampang seismik yang dimana terdapat lapisan horizon
Yaitu di tandai dengan garis merah,hijau,dan biru dan garis vertikal yang berwarna
hitam yaitu adalah offset atau jarak. Berdasarkan interpretasi dari penampang seismik
tersebut bisa di indikasikan bahwa terdapat struktur geologi yang bekerja yaitu di
tandai dengan garis vertikal berwarna kuning dan ping di mana garis tersebut
mensimbolkan bahwa garis tersebut merupakan lipatan, yang berwarna kuning di
sebut dengan Sinklin dan yang berwarna pink di sebut dengan Antiklin. Sinklin atau
disebut dengan lembah lipatan, yakni unsur geometri lipatan yang memiliki
permukaan cekung (conkav) dengan arah cekungan ke atas. Antiklin atau disebut
dengan punggung lipatan,yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cenderung
(convex) ke atas. Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya kearah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concave dengan
cembung ke atas).
➢ Bagian B
Pada gambar B, adalah penampang seismik yang dimana terdapat lapisan horizon
yang di tandai dengan garis merah ,hijau,biru,merah maroon dan garis vertikal yang
berwarna hitam yaitu adalah offset atau jarak. Berdasarkan interpretasi penampang
seismic bagian B tersebut bisa di indikasikan bahwa terdapat struktur geologi yang
bekerja yaitu di tandai dengan garis vertikal berwarna kuning,ping dan hijau di mana
garis tersebut mensimbolkan bahwa merupakan lipatan dan sesar yang saling
berasosiasi atau saling terhubung, dimana garis berwarna kuning di sebut dengan
Sinklin yang berwarna pink di sebut dengan Antiklin dan yang berwarna hijau adalah
sesar Normal fault. Lipatan Sinklin atau disebut dengan lembah lipatan, yakni unsur
geometri lipatan yang memiliki permukaan cekung (conkav) dengan arah cekungan
ke atas. Antiklin atau disebut dengan punggung lipatan,yaitu unsur struktur lipatan
dengan bentuk yang cenderung (convex) ke atas. Antiklin merupakan punggung
lipatan yang kemiringan kedua sayapnya kearah saling berlawanan dan saling
menjauh (bentuk concave dengan cembung ke atas). Pada garis hijau menandakan
adanya asosiasi kedua struktur tersebut antara lipatan sinklin,antiklin dengan sesar
normal fault/ Sesar turun.
5.
= 9𝑥100 = 64 (Lengthening)
= 900 %
a. Pada gambar A
b. Pada gambar B
berdasarkan klasifikasi sesar pergeserannya yaitu slip (pergeseran relative sebenarnya),
dengan pergeseran untuk strike slip yaitu, Right-slip fault dan dengan dip slip yaitu, Reverse-
slip fault.
c. Pada gambar C
d. Pada gambar D
e. Pada gambar E
berdasarkan klasifikasi sesar pergeserannya yaitu separation (pergeseran semu), dengan
pergeseran untuk strike separation yaitu, Left-separation fault dengan dip separation yaitu,
Reverse-separation fault.