BAB II. HAMMER MILL. 2.1 Landasan Teori
BAB II. HAMMER MILL. 2.1 Landasan Teori
HAMMER MILL
Pecahnya batuan pada alat peremuk rahang disebabkan akibar kuat tekanan
material umpan lebih kecil dan pada kuat tekan yang ditimbulkanoleh alat
peremuk, sudut singgung material nip anggel, dan aralr dan resultan gaya akhir
yang mengarah ke bawah sedemikian sehingga batuan tersebut pecah. Adapun
gaya yang bekerja pada peremuk ini adalah:
1. Gaya tekan, Gaya yang dihasilkan oleh gerakan rahang ayun yang bergerak
menekan batuan.
2. Gaya gesek, Merupakan gaya yang berkerja pada permukaan antara ratrang
diam maupun rahang ayun dengan batuan.
3. Gaya gravitasi, Adalah gaya yang bekerja pada batuan sehingga
mempengaruhi arah gerak material kearah bawah (gravitasi)
4. Gaya menahan, Merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang
timbul akibat gerakan rahang ayun terhadap rahang diam.Batuan akan pecah
dengan hasil partikel yang kasar, jika pecahnya batuan tersebul akibat tekanan
ataupun tarikan, sebaliknya akan halus jika pecahnya batuan tersebut
disebabkan akibat gesekan.
Prymary crusher adalah peremuk yang digunakan untuk mengecilkan ukuran bijih
yang datang dari tambang pada tahap pertama dan dioperasikan secara terbuka.
Untuk bijih yang keras dan kompak digunakan jaw crusher dan gyratory crusher,
sedangkan bahan galian yang lebih britle menggunakan humer mill atau impact
breaker.
B. Operasi Peremukan
Pada dasarnya apabila suatu gaya tekan dikenakan pada suatu material dan
material dapat mengimbangi gaya tersebut karena adanya sifat dalam (tenacity)
dari material tersebut sehingga material tidak akan pecah. Apabila batuan
dikenakan gaya dan gaya itu kemudian ditiadakan dengan tiba-tiba, maka ada
beberapa kemungkinan kejadian terhadap batuan tersebut. Bila gaya ditiadakan
maka batuan akan kembali pada bentuk dan volume semula maka batuan berada
pada fase deformasi anyal dimana gaya akan sebanding dengan perubahan. Bila
gaya ditingkatkan, dan batas anyal batuan itu terlampui maka batuan akan berubah
secara kekal, dimana batuan tersebut berada pada fase deformasi plastis.
Perubahan bentuk batuan tersebut misalnya terjadi pemanjangan maupun
pemendekkan dan lain sebagainya.
Gambar 2.1. Makin kecil material digerus makin besar permukaan sesifiknya
Pemukul (hummer) dipasang pada rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Bagian yang bergerak ini memindahkan energi kinitik ke partikel yang masuk dan
menyebabkan partikel terlempar dan membentur plat bentur. Gamber berikut
memperlihatkan bagaimana peremuk bentur (hummer mill) bekerja. Dibagian
bawah terdapat grate dimana partikel masih dihancurkan dengan attration. "
Hammer Mill " merupakan salah satu alat yang digunakan pada proses
penggerusan material untuk mendapatkan suatu produk material dengan ukuran
kecil seperti tepung yang sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga hasil dari
keluaran " Hammer Mill " ini dapat langsung dipasarkan.
Penyekat adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan material yang
bervariasi ,dari mulai berukuran halus atau sesuai dengan ukuran yang kita
gunakan.Screen yang dgunakan pada hammer mill berbentuk lengkung setengah
lingkaran ,terletak dibagian bawah dari hammer mill.
Tujuan praktikum pengolahan bahan galian dengan modul hammer mill adalah
untuk mengetahui hubungan antara kekerasan umpan dengan waktu reduksi.
Mekanisme dan sistematika alat hammer mill yaitu dengan bekerja pukulan
(impact) kecepatan tinggi terhadap material yang masuk ke alat melelui hopper.
Pemukul (hammer) dipasang pada rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Bagian yang bergerak ini memindahkan energi kinetik ke partikel yang masuk dan
menyebabkan partikel terlempar dan membentur plat bentur. Material hasil
penggerusan akan keluar melalui discharge.
2.4 Bahan dan Alat
2.4.1. Bahan
2.4.2. Alat