Anda di halaman 1dari 2

1.

Herbert Spencer

Biografi:

Herbert Spencer, lahir di Derby, Inggris pada tanggal 27 April 1820. Spencer merupakan
seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik ternama. Ia dikenal sebagai bapak
Darwinisme sosial. Darwinisme sosial.

Sebagian besar pemikiran Spencer tentang sosiologi ditulis dalam 10 bukunya yang
terdiri dari dua jilid Biologi, dua jilid Psikologi, tiga jilid Sosiologi, dan dua jilid tentang
moralitas yang kemudian dikemas dalam Programme of a System of Synthetic Pilosophy. Paket
ini memuat seluruh teori evolusi universal, meliputi evolusi bilogi, psikologi, sosial, dan etika.
Karya- karya tersebut mengukuhkan dirinya sebagai penganut filsafat sintesis, yakni ilmu filsafat
yang menggabungkan beberapa ilmu pengetahuan menjadi satu. Dari sederet karya tersebut,
buku Principles of Sociology merupakan karya monumental Spencer yang mendorong
perkembangan Sosiologi sebagai ilmu populer di masyarakat, terutama di Prancis, Jerman, dan
Amerika Serikat. Karya-karya Herbert yang paling terkenal semasa hidupnya antara lain : 
- Principles of Psychology (1855)              
- Principles of Biology (1861 dan 1864)
- First Principles (1862)                               
- The Study of Sociology (1873)

Spencer memiliki watak menarik yang menjadi penyebab kerusakan intelektualnya yaitu
keengganannya membaca buku ataupun karya orang lain. Dia mendapatkan gagasan dan ide-
idenya muncul tanpa sengaja dan secara intuitif dari pikirannya. Gagasannya muncul sedikit
demi sedikit secara rendah hati tanpa disengaja ( tanpa upaya yang keras ). Dia membaca karya
orang lain hanya dilakukan untuk menemukan pembenaran pendapatnya sendiri.
Pengabaian Spencer terhadap aturan ilmu pengetahuan menyebabkan ia membuat
serentetan gagasan kasar dan pernyataan yang belum dibuktikan kebenarannya mengenai evolusi
kehidupan manusia. Karena itulah, sosiolog abad 20 menolak gagasan Spencer dan
menggantinya dengan riset ilmiah dan riset empiris yang tekun. Spencer meninggal pada tanggal
8 Desember 1903.
Teori yang dikemukakan Herbert Spencer :

TEORI EVOLUSI SOSIAL


Spencer melakukan rekonsiliasi  antara ilmu pengetahuan dan agama yang termuat di dalam
bukunya First Principle, dimana dia membedakan antara dua fenomena  yaitu fenomena yang
dapat diketahui dan fenomena yang tidak dapat diketahui. Usaha Spencer untuk mencoba
melakukan kompromi antara ilham pengetahuan dengan menyebabkan dia dicap oleh
rohaniawan agama konservatip sebagai murtad dan berbahaya bagi kehidupan di balik agama
Spencer mendefinisikan evolusi sebagai suatu rentetan perubahan kecilyang berlangsung
secara perlahan dan komulatif yang terjadi dengan sendirinya dan memerlukan waktu yang
cukup lama. Evolusi dalam masyarakat adalah suatu rentetan perubahan yang terjadi karena
adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan dirinya dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul dengan adanya pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini tidak harus
sejalan dengan peristiwa-peristiwa dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan.
Dalam buku positive philosophy tahun 1851-1854 Comte menulis tentang tiga tingkatan,
yaitu mengenai pemikiran manusia yaitu teologis, metafisik atau filosofis, dan akhirnya positive.
Menurut Comte, masyarakat mempunyai suatu kedudukan yang dominan terhadap pribadi
seseorang. Sebaliknya, Spencer memiliki pendapat bahwa pribadi mempunyai kedudukan
dominan dalam struktur masyarakat. Spencer menekankan bahwa pribadi merupakan dasar
struktur sosial, meskipun masyarakat dapat dianalisi pada tingkat struktural. Menurut Spencer,
masyarakat adalah material yang tunduk pada hukum universal evolusi. Masyarakat mempunyai
hubungan fisik dengan lingkungan yang mengakomodasi dalam bentuk tertentu dalam
masyarakat, terutama dalam organisasinya. Masyarakat tersusun atas dasar hakekat manusia dan
bentuknya sangat mempengaruhi oleh alam yang sulit dimodifikasi. Spencer berpendapat bahwa
ada sebuah proses dimana perorangan bergabung menjadi keluarga, keluarga menjadi kelompok,
kelompok menjadi desa, desa menjadi kota, kota menjadi negara dan negara menjadi
perserikatan bangsa-bangsa.
Menurut Spencer, harus ada suatu hukum yang dapat menguasai kombinasi antara faktor-
faktor yang berbeda di dalam proses evolusioner ini dan hukum itu adalah pernyataan bahwa
hilangnya suatu gerakan biasanya diikuti oleh tujuan gerakan itu sendiri dan akan munculnya
suatu disintegrasi  dari keadaan tersebut atau menurut Spencer , adanya evolusi selalu diikuti
oleh disolusi
Dalam karyanya, Spencer membagi pandangan sosiologisnya menjadi 3 bagian yaitu :
-   Faktor-faktor ekstrinsik asli seperti : fisik dan iklim
- Faktor-faktor intrinsik asli seperti : fisik, intelektual, rasa atau emosi manusia
- Faktor asal muasal seperti modifikasi  masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum,
dan lembaga-lembaga
Pada setiap tahapnya, evolusi adalah penyatuan dan penitegrasian materi ke dalam
kesatuan yang lebih besar dan lebih rumit hukumnya. Arah dan jalannya proses evolusi adalah
peralihan dari keadaan serba samakepada keadaan seba beda. Sama seperti comte, spencer juga
memasalahkan asal usul asas dinamika proses ini. Bagaimanakah bisa terjadi bahwa partikel-
partikel yang semua sejenis dan sestruktur berbentuk benda-benda dan makhluk-makhluk yang
jenis dan strukturnya berbeda dan sifatnya dan fungsinya berlainan.

Anda mungkin juga menyukai