Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deden Ikhsan Maulana

Kelas : Pendidikan Bhs & Sastra Indonesia 1


NIM : 1905065

Cross Hijaber
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada suatu hari terdapat seorang ibu dengan anaknya yang sedang berbincang. Anak
tersebut berkata kepada ibunya “Bu, setelah aku mendengar ceramah ustadz tadi, tentang
pentingnya berhijab, aku memutuskan untuk hijrah dan mulai menggunakan hijab”. Kemudian
Ibunya menjawab “jangan nak, ibu gak setuju kamu berhijab!”. Lalu anaknya membujuk
“Mohon bu, memang aku masih jauh dari kata taat. Tapi, berikan aku kesempatan untuk
berhijrah dan menggunakan hijab, Bu!”. Lantas Ibunya kembali menjawab “GAK! GAK
BOLEH! Kamu gak boleh pake hijab, Asep!”.

Dari percakapan tersebut kita tahu bahwa ternyata anaknya itu adalah seorang lelaki yang
bernama Asep. Ia ingin menggunakan hijab padahal dia sendiri adalah seorang lelaki.

Hal ini persis seperti fenomena akhir-akhir ini, dimana terdapat pria yang berpakaian
layaknya seorang Muslimah dengan hijabnya, fenomena ini kita kenal dengan cross hijaber.
Saya merasa bahwa fenomena ini begitu unik namun juga mengkhawatirkan. Maka tentu hal ini
penting untuk kita bicarakan disini, untuk meningkatkan kesadaran kita akan lingkungan sekitar
kita di masa ini.

Baik, mari sekarang kita melihat fenomena cross hijaber yang terjadi di negara tercinta
kita ini. Tim jurnalis Tirto.Id (Sebuah kanal berita) menemukan fakta yang cukup
mencengangkan, dimana pada awal bulan oktober kemarin, setidaknya ada 100 tagar di twitter
yang berhubungan dengan #crosshijaber. Bukan hanya itu, ternyata mereka juga memiliki
komunitas khusus di sejumlah sosial media seperti facebook, twitter, telegram dan juga
whatsapp.

Lalu bagaimana sebenarnya pandangan para ahli mengenai fenomena ini? Psikolog klinis
dari RSUD Wanganya, Denpasar yang bernama Nena Mawar Sari mengatakan
“Perlilaku cross hijaber ini kalau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan transvestisisme,
yakni perilaku yang sering kali dianggap sebagai suatu penyimpangan yang merupakan
gangguan kejiwaan karena adanya keinginan dari seorang laki-laki atau perempuan yang
mengenakan pakaian dari gender yang sebaliknya”
Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan orang bisa mengalami hal tersebut ?
Menurut Nena Mawar hal tersebut bisa terjadi salah satunya adalah karena dulu mungkin
Ia mengalami pelecehan seksual. Sehingga dengan menggunakan pakaian lawan jenisnya dia
akan merasa aman dari ancaman dan juga merasa lebih nyaman.

Walaupun begitu, ternyata bukan hanya itu saja penyebabnya. Ada lagi fenomena yang
lebih menggelikan atau bahkan mungkin menjijikan. Saya sendiri, pernah melihat ternyata ada
juga seorang lelaki yang menggunakan hijab justru untuk memenuhi nafsu seksualnya!

Setelah saya amati, ternyata mereka memiliki sebuah kelainan orientasi seksual, kelainan
seksualnya tersebut dalam dunia medis disebut juga dengan festish. Kelainan itu merupakan
kelainan yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang berubah dari yang seharusnya.
Contohnya orang dengan kelainan fetish akan terangsang gairah seksualnya pada benda-
benda yang menurutnya menggoda hasratnya. Namun, benda tersebut merupakan benda-benda
yang tidak seharusnya membuat orang berhasrat seksual, seperti sarung tangan, tali tambang,
kaos kaki, boneka, bahkan kecelakaan! Ya, kalian tidak salah mendengar, KE-CE-LA-KA-AN.
Fetish ini juga dalam medis disebut dengan syimorophilia. Jadi cukup aneh ya, ketika ada
kecelakaan dia malah terangsang.

Tetapi, dalam topik ini kita tidak membahas itu, kita akan membahas fetish yang
berkaitan Dengan tema kita yaitu cross hijaber. Fetish tersebut membuat orang akan terpenuhi
Hasrat seksualnya apabila Ia mengenakan hijab, atau bahkan juga saya melihat di twitter ada
yang sampai menggunakan cadar. Mungkin teman-temanpun pernah mendengar ya dimana ada
seorang laki-laki yang menggunakan cadar masuk ke masjid dan duduk di bagian shaf wanita.

Fenomena fetish ini sendiri ternyata bisa disebabkan oleh terlalu banyaknya
mengkonsumsi video porno. Hayo ngaku, siapa disini yang suka menonton video porno?
Peneliti dari University of Cambridge melakukan penelitian terhadap pecandu video
porno dan mendapatkan sebuah hasil yang mengejutkan, ternyata aktifitas otak orang yang
kecanduan video porno sama dengan aktifitas otak pada orang yang kecanduan narkoba.
Dia juga menjelaskan, kecanduan porno akan mempengaruhi aktifitas dan cara berfikir
seseorang. Dalam sebagian kasus, kecanduan porno tersebut dapat menimbulkan fetisme
dikarenakan orang yang kecanduan porno akan semakin merasa kurang terpuaskan seksualnya
hanya dengan menonton video porno biasa, sehingga Ia akan melakukan sesuatu yang “baru”,
dan yang “baru” itulah yang biasanya menyebabkan seseorang memiliki fetish.
Nah kedua hal tersebut, kini menjadi sesuatu yang cukup mengkhawatirkan di Indonesia.
Pasalnya hal tersebut kini sedang berkembang dengan pesat karena adanya sosial media yang
memudahkan setiap orang mengakses hal-hal yang seharusnya tidak dia akses.
Maka dari itu, saya mengajak kepada Anda semua untuk perhatian dan sadar akan
keadaan sekitar kita, agar hal ini tidak terjadi kepada orang-orang terdekat kita. Caranya dengan
menjaga orang-orang yang kita cintai dari kekerasan dan pelecehan seksual, juga awasi orang-
orang terdekat kita agar tidak kecanduan pornografi. Sehingga, fenomena kebingungan orientasi
seksual ini bisa kita cegah dan kita hindari.
Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada ucapan dan perkataan yang tidak berkenan
dihati.
Wassalamualaikum warhamatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai