Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN LAYANAN KONSELING RELIATA UNTUK CANDU NARKOBA

Tugas ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Praktikum Konseling Reproduksi Remaja
dan NAPZA yang diampu oleh Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.Psi., KONS. dan I Gede Nugraha
Sudarsana, S.Psi.,M.Pd.

OLEH :
MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER VI A

I Komang Sri Sudha Hiswana 1811011016/2021

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
A. Gambaran Umum Kasus
Misye, bukan nama aslinya, adalah salah satu pekerja di klub malam yang
terjading razia penegak hukum Febuari 2020 lalu. Ayahnya adalah pecandu Narkoba,
kemudian berpisah dengan Ibunya. Misye membencu prilaku ayahnya. Berbekal
informasi dari temannya, Misye merantau ke Jakarta, dia bekerja di salah satu tempat
karoke di Jakarta Selatan.
Misye dituntut bekerja 8 jam satu hari untuk menjadi pelayan tamu. Jam kerja
dari sore atau malam hari sampai larut pagi. Misye memiliki kemampuan bernyanyi.
Dengan penghasilan yang ada, misye berniat menabung. Faktanya, uang yang
diperolehnya sering menguap untuk keperluan perawatan kecantian, shopping, makan
dan lain lainnya, sehingga ia tidak bisa nabung. Pagi hingga siang adalah waktu untuk
istirahat.
Di tempat kerjanya, Misye selalu dimintak untuk minum pil yang disebut
vitamin oleh tamu. Dalam dua pekan Misye berhasil melabuhi tamunya dengan pura-
pura menelannya, padahal Misye hanya menaruhnya dibawah lidah. Namun dua
pekan belalu, tamunya mengetahui bahwa Misye tidak meminumnya dan marah.
Karenanya Misye mencoba meminumnya walaupun hanya setengah. Temannya
memang hanya memberikan nasihat agar tidak minum satu biji karena Misye adalah
Pemula. “Saya minum setengahnya dan seketika merasakan efeknya. Dengan aluan
breakbeat, kepala saya goyang-goyang. Lalu saya merasakan efek lainnya. Efek yang
baru saya kenal, saya merasa terbang, saya senang”. Setelah meminumnya dihari itu,
berikutnya Misye tidak lagi sungkan untuk meminumnya. Perasaan bersalah dan takut
ada dihatinya, tetapi perasaan menikmati efek dari Amphetamine mendorongnya.
Selain itu dtempat kerjanya dikenal aman untuk menggunakan obat-obatan
terlarang. Jadi faktor internal dan eksternal mendukungnya untuk menggunakan
Amphetamine. Narkoba telah berhasil menjeratnya, efek happy dari candu narkoba
telah memengaruhinya.
.
B. Langkah-Langkah Treatment
a. Konseling REALITA
Konseling realitas merupakan suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku
sekarang (Palmer, 2011; Watson, Dealy, & Todorova, 2014). Terapi realitas
merupakan bentuk terapi atau pendekatan terapi yang dapat diterapkan secara
mendunia, termasuk di Asia, dan dapat berjalan dengan baik dengan
memperhatikan aspek budaya dan agama (Jusoh & Ahmad,2009). Terapi realitas
menytakan bahwa pembelajaran manusia merupakan proses seumur hidup yang
didasarkan pada pilihan. Hal ini disebut teori pilihan. Glasser menyatakan bahwa
manusia bebas memilih untuk menentukan dua hal pada dirinya sendiri, yaitu
memilih bagaiman akan berpikir dan memilih bagaiman kana bertindak.
Konseling realitas mendapat perhatian yang lebih dikalangan rehabilitasi. Ciri-ciri
yang khas dari pendekatan realitas adalah tidak terpaku pada kejadian-kejadian
masa lalu, tetapi lebih mendorong individu untuk menghadapi realitas atau
kenyataan yang ada. Penekanan utama dalam intervensi dengan konseling realitas
adalah terlepas dari apa yang terjadi pada individu, apa yang mungkin akan
dikerjakan, atau bagaimana kebutuhan individu yang telah dilanggar pada masa
lalu.
Menurut Bradley (2014), Setiap inividu mampu mengevaluasi kembali realitas
terkini dan memilih perilaku yang akan membantu memuaskan kebutuhan secara
efektif pada masa kini dan di masa depan. Konseling realitas dapat digunakan
pada individu dengan pecandu narkoba. Menurut Glasser (1965), perilaku remaja
didorong oleh kebutuhan untuk memperoleh pengakuan sebagai orang yang unik,
dan merasa berhasil dan baik tentang diri sendiri. Apakah seorang remaja
mencapai rasa positif seperti itu tergantung pada seberapa baik dia mampu
mencapai perasaan: (1) Cinta, termasuk rasa memiliki, persahabatan, perhatian,
dan keterlibatan; (2) Kekuasaan, termasuk rasa penting, pengakuan, nilai, dan
keterampilan; (3) Kesenangan, termasuk rasa senang, senang, tawa, dan belajar,
dan (4) Kebebasan, termasuk rasa kemandirian, pilihan, dan otonomi (Fuller &
Fuller, 1989).
Konseling realitas dikemukakan oleh Glasser & Wubbloding (1965) manusia
di pandang memiliki kemauan, kebutuhan dan rencana masa depan dalam konsep
selanjutya. Konseling realitas adalah salah satu sistem yang difokuskan pada
tingkah laku sekarang.
.
b. Langkah-Langkah Konseling
Berikut ini merupakan langkah-langkah konseling yang diberikan :
1) Identifikasi Kasus
Misye (bukan nama sebenernya) menjadi pengguna narkoba dikarenakan
merantau ke Jakarta untuk bekerja di satu temapat Karaoke di Jakarta Selatan
2) Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dilakukan dengan menggali data berdasarkan 5W+1H :
a. What
1) Apa yang terjadi pada Misye ?
Misye mengonsumsi narkoba
2) Narkoba jenis apa yang dipakai oleh Misye ?
Amphetamine
3) Apa pekerjaan yang dilakukan Misye ?
Misye bekerja menjadi pelayan tamu di suatu tempat Karaoke
b. Who
1) Siapa yang meminta Misye untuk kerja di tempat Karaoke ?
Dirinya sendiri
2) Siapa yang menciduk perilaku buruk Misye ?
Petugas Razia dan penegak Hukum
3) Siapa pertama kali memaksa Misye menggunakan narkoba ?
Tamunya
c. Where
1) Dimana Misye bekerja ?
Di suatu tempat Karaoke di Jakarta Selatan
2) Dimana Ibu dan Ayah Misye ?
Ibu dan Ayah Misye sudah berpisah
d. When
1) Kapan Ibu dan Ayah Misye Bercerai ?
Sebelum Misye berkerja
2) Kapan Misye pertama kali menggunakan Narkoba ?
4 minggu setelah berkerja
3) Kapan prilaku tak terpuji Misye diciduk petugas Razia penegak
Hukum ?
Febuari 2020
e. Why
1) Mengapa Misye mengonsumsi Narkoba ?
Karena dipaksa oleh tamunya
f. How
1) Bagaimana perasaan Misye saat tahu ayahnya pecandu
narkoba?
Misye membenci perilakunya
2) Bagaimana perasaan Misye saat pertama kali menggunakan
narkoba ?
Dia merasa kepala goyang-goyang dan merasa terbang
Jadi, berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa Misye
menggunakan narkoba. Misye memiliki orang tua namun sudah berpisah, ayahnya yang
pecandu narkoba membuat Misye membenci prilakunya. Hal tersebut membuat Misye pergi
ke Jakarta untuk bekerja di tempat Karaoke menjadi pelayan tamu. Samapi di 4 minggu iya
bekerja di sana iya dipaksa mengonsumsi narkoba oleh tamunya dan mulai merasakan kepala
goyang-goyang dan merasa terbang. Setelah di hari itu Misye tidak sungkan lagi untuk
meminumnya, sampai terjerat razia pada febuari 2020.
3. Diagnosa
Misye mulai mengonsumsi narkoba dikarenakan tamunya yang
memaksa maksanya untuk mengonsumsinya
4. Prognosa
Apabila tidak segera ditangani, ada kemungkinan yang terjadi pada
Misye adalah sebagi berikut :
a) Kematian
Pengguna narkoba jika tidak segera di tangani atau dibiarkan
begitu saja akan berdampak pada kesehatannya dan kemungkinan
terburuk dari pengguna narkoba ini adalah kematian.
b) Gangguan Kualitas Hidup
Apabila tidak diberikan penanganan, narkoba yang digunakan
Misye akan berpakan pada kulitas hidupnya dimana ia akan
tergantingan dengan narkoba itu, sulit berkonsentrasi, marah
marah, keuangan menurun dll.
c) Menbahyakan Orang Lain
Narkoba adalah obat obatan yang bisa menyebabkan penurunan
kesadaran dan halusinasi dan hal ini bisa menyebabkan
membahayakan keselamatan orang lain.
d) Berdampak Pada Kesehatan Psikis
Apabila pengguna narkoba tidak ditangani, pengguna bisa
menyebabkan halusinasi
e) Berdampak Pada Kesehatan Fisik
Pengguna narkoba harus segera mungkin diberikan penanganan
jika tidak itu akan menyebabkan penurunan kesadaran, dehidrasi
dll
5. Treatment
Treatment yang digunakan pada kasus ini adalah menggunakan
Konseling Realita untuk mengurangi mengonsumsi Nakoba. Berikut
penjelasan 6 treatmen yang digunakan (Kasih, 2019) yaitu :
1) Sesi 1 ( Building Raport )
Koselor membina hubungan baik dengan Konseli guna memfasilitasi
perubahan terapeutik, serta membangun kepercayaan Konseli
2) Sesi 2 ( Keterlibatan )
Pada sesi ini Konseli akan melakukan katarsis dan menemukan target yang
ingin dicapai. Konseli mampu menegaskan pada perilakunya yang
bermasalah saat ini yaitu perilaku mengkonsumsi obat-obatan hingga
ketergantungan. Konseli membuat komitmen dan menentukan target
perubahan yang akan dicapai, jadi Konseli membangun komitmen secara
serius dan konsisten agar target yang mereka inginkan dapat tercapai.
3) Sesi 3 ( Mengeksplorasi keinginan dan kebutuhan, komitmen untuk
melakukan, evaluasi diri, dan rencana perubahan atau di sebut sebagai
(WDEP)
subjek diminta untuk mengungkapkan keinginan dan kebutuahan mereka
yang paling utama yang tujuannya untuk sekarang dan masa depan,
mengemukakan evaluasi diri dan membuat komitmen dalam usaha
melakukan suatu keinginan tersebut.
4) Sesi 4 (Komitmen untuk bekerja )
Konseli perlu membuat komitmen verbal untuk mengikuti rencana
pengobatan untuk mengurangi keinginan memakai obat-obatan sampai
berhenti menggunakan obat-obatan. Tanggung jawab untuk perubahan
kembali ditempatkan pada Konseli untuk memahami bahwa perubahan
yang mempengaruhinya juga akan mempengaruhi orang lain di
lingkungannya. Konseli diminta untuk mengeksplorasi komponen
tindakan, pikiran, perasaan dan respon biologis ketika melakukan
perubahan. Sesi ini akan mendorong Konseli untuk berpikir secara realistis
tentang keinginan dan perilakunya. Subjek dibantu untuk mengevaluasi
perilaku yang sekarang apakah merugikan atau tidak.
5) Sesi 5 ( Merencanakan perilaku )
Konseli memutuskan untuk mengubah perilakunya, terapis membantunya
untuk mengeksplorasi perilaku dan respons alternatif. Agar setiap rencana
di pertanggung jawabkan dan harus diterima olehnya. Rencana dari
Konseli adalah memperbaiki hubungan dengan keluarga, menjauhi
pergaulan dimasa lalu, dapat menolak jika ada teman yang menawarkan,
mengembangkan hobi dan mencari pekerjaan. Sehingga dengan keinginan
dan perilaku yang dilakukan terealisasi akhirnya mereka tidak ada
keinginan untuk mencoba lagi.
6) Sesi 6 (Evaluasi dan terminasi)
dalam sesi ini Konseli dan praktikan mendiskusikan problem atau
kesulitan apa yang mungkin masih di alami. Konseli diminta untuk
mengungkapkan kesan dan perkembangannya setelah menjalani seluruh
rangkaian konseling. Setelah semua sesi dilaksanakan, praktikan
menjelaskan pada para subjek bahwa kegiatan konseling sudah dapat
diakhiri, praktikan mengucapkan terima kasih.
6. Follow Up
Tindak lanjut daripelaksanan konseling ini adalah dengan tetap
emantau perkembangan konseli selama 3 bulan kedepan
7. Verbatim
Konselor/Konsel
Pernyataan
i
Konseli Permisi Pak
Konselor Iya, silahkan masuk
Konselor Ayo silahkan duduk
Konselor Selamat Pagi
Konseli Selamat Pagi Pak
Konselor Bagaimana Kabarnya ?
Konseli Baik Pak
Konselor Baik , Kalau boleh tahu nama adik siapa ?
Konseli Nama saya Misye Pak
Konselor Misye ya, baik adik Misye perkenalka nama bapak, I Komang Sri Sudha
Hiswana, disini adik Misye bisa panggil bapak, bapak komang
Konseli Baik pak komang
Konselor Sebelumnya, tadi kesini naik apa ya ?
Konseli Saya sendiri pak, naik motor
Konselor Bagaimana mencari rumah bapak sulit ?
Konseli Iya pak cukup sulit, karena rumah bapak melewati banyak gang
Konselor Iya kebetulan rumah bapak masuk masuk gang, kalau boleh bapak tahu
adik dari mana ya ?
Konseli Dari banyuning pak
Konselor Oh dari banyuning
Konseli Iya pak
Konselor Jadi kesini cukup jauh ya?
Konseli Iya betul pak, 15 menit pak
Konselor Oh 15 menit ya
Konseli Iya pak
Konselor Tapi terimakasi karena adik sudah jauh jauh datang kesini
Konselor Baik, sebelumnya disini ada formulir, adik bisa baca terlebih dahulu,
disini adalah hak –hak yang akan adik dapatkan dikonseling ini
Konseli Saya baca dulu ya pak
Konselor Iya ( sambil mengangguk )
Konseli Sudah pak
Konselor Sudah ya, dihalaman selanjutnya itu ada kontrak konseling, dimana jika
adik sudah setuju adik bisa tanda tangan dibawah ini ya
Konsli Baik sudah pak, saya sudah setuju untuk ikut koseling pada pagi hari ini
Konselor Terimakasi ya karna adik sudah setuju untuk melakukan konseli pada
pagi hari ini
Konselor Sekarang apa nih yang bisa bapak bantu untuk adik misye?
Konseli Baik pak terimakasi pak hari ini sudah menyempatkan waktunya untuk
saya , jadi disini saya ingin bercerita pak tentang permasalahan saya,
jadi saya ini ingin menghilakan ketergantungan saya mengonsumsi obat,
yaitu obat Amphetamine
Konselor Oh seperti itu ya, kalok boleh tau dari kapan adik mulai
mengonsumsinya ?
Konseli Kurang lebih 2 tahunan pak
Konselor Oh kurang lebih 2 tahun ya, wah udh termasuk lama ya kamu
mengonsumsinya, Kenapa kamu bisa mengonsumsi obat tersebut ?
Konseli Jadi gini pak, awalnya kan saya merantau ke jakarta untuk berkerja di
salah satu tepat karaoke. Nah saya disana sebagai pelayan tamu,
awalnya tu saya dipaksa oleh tamu saya mengonsumsi obat tersebut pak,
namun saya berhasil membohonginya dengan cara pura pura
meminumnya namun kenyataannya tidak dan salah langsung ke kamar
mandi untuk mengeluarkannya. Namun pada suatu saat waktu saya
kekamar mandi ingin mengeluarkan obat tersebut tamu saya tahu dan
memarahi saya serta menyuruh saya benar benar meminumnya sambil
marah marah, nah saat setlah itu awalnya saya meminum obat tersebut
pak.
Konselor Oh seperti itu, jadi kamu bekerja ke jakarta di sebuah tempat karaoke
dan tamu kamu memaksa kamu untuk meminum obat tersebut walaupun
kamu sebetulnya sudah pernah untuk menghindarinya ya ?
Konseli Iyaa pak
Konselor Lalu apa yang membuat kamu ingin berhenti mengonsumsi obat tersebut
Konseli Kemarin waktu febuari 2020 saya terjaring razia pak. Dan saya
dinasehati untuk berhenti karena itu dapat membahayakan diri saya
kedepannya pak
Konselor Begitu rupanya, jadi kamu sudah pernah terjaring razia dan dari razia
tersebut kamu mendapatkan pencerahan ya
Konseli Iyaa pak bener
Konselor Nah, dari apa yang kamu ceritakan tadi bahwa kamu adalah salah satu
pengguna narkoba yang sudah mengonsumsi kurang lebih 2 tahun dan
sudah pernah juga terjaring razia. Hal apa sih yang sudah pernah kamu
lakukan sebelumnya untuk menghindari obat tersebut ?
Konseli Yang pernah saya lakukan sih cuma itu pak, pura pura mengonsumsinya
namun ternyata tidak.
Konselor Selain berpura pura mengonsumsinya mungkin ada yang lain ?
Konseli Tidak ada pak. Keburuan saya ketagihan mengonsumsinya
Konselor Berapa kali hal itu pernah kamu lakukan ?
Konseli Sejak pertama saya mengonsumsi itu dihari hari berikutnya saya masih
mencoba berpura pura mengosumsinya pak, tetapi jika tamu saya sadar
pasti saya diminta untuk meminmnya kembali tetapi jika tidak saya
tidak mengonsumsinya pak
Konselor Oh begitu, jadi hal tersebut terkadang berhasil ya ?
Konseli betul pak
Konselor Oke, menurut kamu hal yang kamu lakukan tadi sudah efektifkah untuk
menghindari mengonsumsi obat tersebut ?
Konseli Kalau menurut saya sih kurang pak, buktinya saya sampai kecanduan
dan terjaring razia
Konselor Oke kalau begitu, nah selanjutnya nih menurut kamu hal apa sih selain
yang pernah kamu lakukan tadi, yang ingin kamu rencanakan untuk
kedepannya agar bisa menghindari obat tersebut ?
Konseli Rencana kedepannya mungkin saya akan meningalkan pekerjaan saya
kemarin dan mulai mencari pekerjaan yang lebih baik lagi dalam artian
tidak didunia malam lagi, mulai untuk berolahraga dan mengonsumsi
makanan makanan yang sehat serta mencari kegiatan positif sih pak. Itu
aja sih pak yang baru terpikirkan dari saya
Konselor Waah, hebat ya kamu sudah memiliki rencana seperti itu. Itu rencana
yang sangat bagus, tetapi kalau boleh bapak memberikan saran, lebih
baik lagi kamu tidak hanya meningalkan pekerjaanmu yang dulu saja,
tetapi kamu juga harus melupakan teman teman yang kamu kenal dulu,
karena percuma kamu jika meninggalkan pekerjaan kamu dulu tapi
kamu masih bertemen dengan temanmu yang dulu, karena faktor
lingkunan termasuk mempengaruhi pertumbuhan kita. Begitu ya nak
Misye
Konseli Baik pak, terimakasi saran yang bapak berikan saya akan mencobanya
juga
Konselor Okee, sama sama Misye. Kalok boleh bapak tanya lagi, kira kira kapan
nak Misye akan menerapkan rencana dan saran yang bapak berikan ?
Konseli Mungkin setelah dari sini saya akan menerapkannya pak
Konselor Wah, bagus ya karena lebih cepat lebih baik. Semoga kamu berhasil
mejalankan rencana kamu dan bisa terhindar dari obat-obatan trsebut
Konseli Iya pak, terimakasi karena sudah membantu saya dan memberikan saran
kepada saya pak
Konselor Iyaa sama sama nak Misye, na karena sudah berada di sesi terkahir,
mungkin nak Misye ada yang ingin ditanyakan lagi atau ada yang masih
menganjal di hati ?
Konseli Tidak pak, tidak ada saya sudah merasa lega sekarang pak
Konselor Baik kalau seprti itu , karena sudah tidak ada yang ingin ditanyakan lagi
jadi disini bapak akan menyumpulkan pertemuan kita hari ini dimana
nak Misye yang memiliki permasalahan yang yaitu mengonsumsi obat
yang sekurang lebihnya sudah di konsumsinya selamat kurang lebih 2
tahun dan juga sudah pernah terjaring razia serta juga pernah melakukan
tindakan atau usaha untuk menghindari dari obat obatan tersebut namun
menurut Misye sendiri kurang efektif dan tadi Misye sudah memiliki
rencana atau planing kedepannya untuk bisa menghindari obat obatan
tersebut serta saran yang saya berikan dan juga akan menjalankan
rencana tersebut mulai dari sekarang. Baik nak Misye itu tadi
kesimpulan yang bisa saya tangkap dari pertemuan kita hari ini bapak
harap kamu memiliki tekat yang bulat untuk benar benar berhenti dan
menghindari obat obatan tersebut dan bapak harap kamu semangat dan
jaga kesehatan selalu
Konseli Baik pak, terimakasi sebelumnya pak dan mohon doanya agar saya di
berikemudahan untuk menjalaninnya
Konselor Sama sama na Misye bapak akan mendoakan kamu agar di berikan
kemudahan
Konseli Terimakasi pak, saya pamit dulu
Konselor Iyaa nak Misye silahkan

C. Penutup
a. Simpulan
Berdasarkan layanan konseling yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa konseling realita dapat membantu konseli untuk mengurangi
candu narkoba
b. Follow Up
Tidak lanjut dari pelaksanaan konseling ini adalah dengan tetap memantau
perkembangan konseli selama 3 bulan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasih, R. C. (2019). Konseling Kelompok Realitas Untuk Mengurangi Keinginan Memakai
Narkotika Pada Pecandu. Prosiding Seminar Nasional & Call Paper Psikologi Sosial,
122–128.

Anda mungkin juga menyukai