Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS BUNGORO


KABUPATEN PANGKEP PERIODE FEBRUARI 2018- JUNI 2018

F.3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA DAN KB)


PELAYANAN ANC

I. LATAR BELAKANG
Kehamilan risiko tinggi merupakan keadaan di mana kondisi ibu hamil
yang bisa meyebabkan janin yang dikandungnya tidak dapat tumbuh sehat,
bahkan dapat menimbulkan kematian baik kepada ibu maupun janin. Jumlah
angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi di antara negara ASEAN
lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Vietnam. Berdasarkan
data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Di Indonesia, menurut data tahun 2010, kelompok kehamilan risiko tinggi sekitar
34%.
Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, deteksi dini
kehamilan berisiko perlu lebih digalakan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun
masyarakat. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian ibu hamil risiko
tinggi, meliputi primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, anak
lebih dari 4, jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun,
tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg atau lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm, riwayat keluarga menderita kencing manis,
hipertensi,dan riwayat cacat kongenital, kelaianan bentuk tubuh, misalnya
kelainan tulang belakang atau panggul.
Banyak hal yang dapat ditimbulkan akibat dari ibu hamil dengan risiko
tinggi. Dampak-dampak tersebut yaitu bayi lahir belum cukup bulan, bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), abortus, persalinan tidak lancar, krtuban
pecah dini, meningkatkan risiko infeksi, perdarahan sebelum dan sesudah
persalinan, kematian janin intrauterin, kematian ibu hamil atau saat persainan.

1
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejala-gejala dideteksi secara
dini. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan risiko
tinggi adalah dengan meningkatkan cakupan pelayanan antenatal, kemudian
kepada semua ibu hamil diberikan perawatan dan skrining antenatal untuk deteksi
dini secara pro-aktif, yaitu mengenal masalah yang perlu diwaspadai dan
menemukan secara dini adanya tanda bahaya dan faktor risiko pada kehamilan,
meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kondisi dan faktor risiko yang ada
pada ibu hamil, serta meningkatkan akses rujukan yaitu dengan pemanfaatan
sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuai dengan faktor risikonya
melalui rujukan terencana bagi ibu / janin risiko tinggi masih sehat , ibu ada gawat
darurat obstetrik misalnya eklamsi dan ibu dengan komplikasi obstetrik dini.

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Di Indonesia, pengetahuan mengenai kehamilan di beberapa daerah masih
rendah. Masih banyak ibu hamil yang tidak mendapatkan informasi yang cukup
mengenai hal tersebut. Dengan demikian deteksi dini apabila ada faktor-faktor
risiko pun sulit ditemukan.
Berdasarkan jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas Kota Kabupaten
Pangkep, masih didapatkan kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai risiko-
risiko dalam kehamilan. Meskipun demikian kesadaran ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan sudah dinilai cukup baik.

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Tujuan nya untuk mencegah & memastikan setiap komplikasi kehamilan
dapat dideteksi secara dini & ditangani secara benar
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka intervensi
yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemantauan ibu hamil risiko tinggi
secara langsung dengan pelayanan ANC di POLI KIA. Kegiatan pemantauan
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan obstetri, pemberian vitamin, dan
edukasi mengenai tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan untuk segera
datang berobat maupun komplikasi dari kehamilannya.

2
IV. PELAKSANAAN
Dengan melakukan langkah- Langkah ANC (Antenatal Care)
1. Menyapa ibu (dan keluarganya) dan membuat merasa nyaman

2. Mendapat riwayat kehamilan ibu

3. Melakukan pemeriksaan fisik umum

4. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik obstetri dan laboratorium


untuk menilai apakah kehamilannya normal

5. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan


kemungkinan darurat

6. Memberikan konseling

Kegiatan pemantauan langsung melalui pelayanan di Poli KIA dilakukan


pada hari Selasa 17 april 2018. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA sampai pukul
11.00 WITA. Di Poli KIA dilakukan oleh tiga orang petugas kesehatan dari
Puskesmas Bungoro. Tiga petugas tersebut meliputi satu dokter dengan dua
tenaga bidan. Identitas Bumil yang dilakukan pelayanan ANC yaitu
- Nama : Ny. M
- Usia : 26 tahun
Kegiatan dimulai dengan perkenalan petugas kesehatan, anamnesis
mengenai keluhan selama kehamilan, riwayat kehamilan dan persalinan
sebelumnya. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik seperti tanda-tanda vital,
antropometri, lingkar lengan atas, status generalis, dan status obstetri. Setelah itu
dilakukan edukasi mengenai tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, pemberian
vitamin, dan menentukan jadwal kunjungan berikutnya.

3
V. EVALUASI
Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
 Pasien mengeluhkan sering sakit kepala dan malas makan
 G2P1A0 usia kehamilan 28 minggu, sudah dirasakan gerakan
janin
 Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya  menurut
pasien pada kehamilan sebelumnya pasien juga mengalami
kehamilan dengan berat badan dan lingkar lengan atas di
bawah normal. Namun saat persalinan dilakukan secara
normal, ditolong oleh bidan, berat badan lahir 2800 gram, bayi
langsung menangis. Anak pertama sekarang usia 7 tahun.
 Tanda vital  TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5oC,
RR 20x/menit
 Berat badan 48 kg, tinggi badan 152 cm
 Ukuran Lingkar Lengan Atas 25 cm
 Tinggi Fundus Uteri setinggi pusat

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien termasuk dalam


ibu hamil risiko tinggi karena pasien memiliki berat badan <45 kg dan ukuran
lingkar lengan atas <23,5 cm. Pemantauan terhadap pasien selama kehamilannya
ini perlu dilakukan secara berkala dan rutin. Selain itu pasien juga sudah
memahami mengenai kehamilannya yang berisiko tinggi, sehingga pasien bisa
segera datang ke fasilitas kesehatan apabila terdapat tanda-tanda bahaya.

Pemberian Satu tablet sehari, sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
Fe SO4 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 g, minimal masing-masing 90
tablet

4
LAPORAN KEGIATAN
Nama Peserta dr. Taufiq Hidayat Tanda tangan:

Nama Pendamping dr. Hj. Halima Hafid Tanda tangan:

Nama Wahana Puskesmas Bungoro


Tujuan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care
Hari/Tanggal Rabu/ 17 april 2018
Waktu 09.00 WITA
Tempat Puskesmas Bungoro Poli KIA

Anda mungkin juga menyukai