Anda di halaman 1dari 7

Resume Buku

Oleh : Nerya Sari Hayati Pakpahan


Judul Buku : Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas: IX
Cetakan ke-1, 2015
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Jumlah Halaman : 262 halaman
Ilus : 25 cm

Bagian Pertama Petunjuk Umum


Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang
Dalam mengembangkan kurikulum 2013 dilakukan perumusan dan pengembangan dengan suatu
optimism yang tinggi yang diharapkan untuk dapat menghasilkan lulusan sekolah yang lebih
baik.
B. Tujuan
Buku ini sangat bermanfaat bagi guru sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan penilaian Pendidikan Agama Kristen di dalam kelas.
C. Ruang Lingkup
Buku ini tentu diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
acuan terhadap buku siswa kelas IX dan juga diharapkan dapat menjadi wawasan bagi guru.
Bab II Pengembangan Kurikulum 2013
A. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum disebut sebagai rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah.
B. Kompetensi Inti
Dalam kompetensi inti harus digambarkan dengan kualitas seimbang antara hard skills dan
soft kills. Kompetensi yang mengikat seluruh mata pelajaran sebagai kesatuan ilmu termasuk
dalam Pendidikan Agama Kristen adalah kompetensi inti.
C. Kompetensi Dasar
Kompetensi ini merupakan kompetensi dari setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti.
Bab III Hakikat dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen
A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen
Orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK harus memiliki keterpanggilan untuk
mewujudkan tanda kerajaan Allah dalam pribadi maupun kumpulan.
B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Di sekolah PAK disediakan dalam dua aspek yaitu aspek Allah Tritunggal dan KaryaNya,
dan aspek nilai-nilai Kristiani.
C. Landasan Teologis
Pendidikan Agama Kristen sudah ada sejak lama, sejak pembentukan umat Allah. Ada
beberapa nats pendukungnya yaitu Amsal 22:6; Ulangan 6:4-9; Matius 28:19-20.
Bab IV Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian PAK
A. Pendidikan Agama Kristen Sebagai Kurikulum Nasional
Ditetapkannya PAK sebagai kurikulum nasional dengan pengertian melalui mata pelajaran
ini diharapkan ada jiwa nasionalisme dan rasa cinta terhadap tanah air.
B. Pelaksanaan Kurikulum PAK
Diharapkan dengan adanya PAK ini dapat membawa perubahan dan pembaruan dalam hal
sikap dan perilaku.
C. Pembelajaran PAK
Di dalam suatu buku guru untuk memulai pembelajaran PAK dapat dimulai dengan
pengantar untuk siswa masuk ke dalam materi yang diajarkan.
D. Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengambil keputusan dari hasil belajar siswa. Ada berupa
penilaian performance, sikap, tertulis, proyek, produk, portofolio, dan penilaian diri (Gal
5:22-23).
E. Lingkup Kompetensi
Kompetensi dasar yang dirumuskan untuk remaja SMP kelas IX ini adalah “Aku dan
Sesamaku”.
Bagian Kedua Petunjuk Khusus
Bab I Gereja Sebagai Umat Allah Yang Baru
A. Pendahuluan : Kegiatan 1 Mengajak siswa untuk bernyanyi ( KJ 257:1-3)
Kegiatan 2 Menyuruh siswa untuk menyebutkan beberapa gereja yang
mereka kenal. (menguraikan pembelajaran)
B. Gereja : Gedungnya atau Orang ? Bahan Alkitab : Kis 2:46
C. Makna Gereja : Orang yang dipanggil keluar untuk memberitakan kasih Tuhan.
D. Umat Allah yang Baru : Bahan Alkitab : Yeremia 31:31-33
E. Pergumulan Gereja : Gereja yang terbuka (Kis 10:1-2), pemahaman tentang ajaran yang
benar ( 1 Kor 1:12-13; Mark 16:17-18)
F. Penilaian: menilai hasil materi yang dipelajari
G. Nyanyian Penutup, Doa Penutup, dan Penjelasan Bahan Alkitab, dan Penilaian
kegiatan Bab 1: (NKB “Gereja Bagai Bahtera”, Kis 2:1-47, Kegiatan 1-4).
Bab II Mengenal Gerejaku
A. Pendahuluan : Kegiatan 1 dan 2
B. Gereja yang terpecah-pecah: perpecahan pertama (Yoh 17:21:Doa Tuhan Yesus yang
sangat penting).
C. Perpecahan-perpecahan berikutnya
D. Gereja di Indonesia
E. Gereja mengusahakan kesejahteraan kota (Yeremia 29:4-7)
F. Penilaian, Nyanyian penutup, Doa penutup, Penjelasan bahan Alkitab(Yoh 17:18:21),
dan penilaian Bab 2.
Bab III Gereja yang Hidup di Dunia
A. Pendahuluan : Bahan Alkitab : Mat 28:16-20
B. Gereja yang memberitakan : Kis 2:14
C. Gereja yang bersekutu : 1 Kor 1:23; Kis 2:44-47
D. Gereja yang tidak membeda-bedakan: Galatia 3:28, tidak ada pembedaan antara ras dan
kelompok etnis.
E. Pdt. Dr. Martin Luther King, Jr. dan Perjuangannya: Ia berjuang untuk hak-hak orang
kulit hitam yang tidak dianggap sebagai manusia oleh orang kulit putih.
F. Penilaian, nyanyian penutup, doa penutup, Penjelasan bahan Alkitab ( Mat 28:16-20) dan
penilaian kegiatan bab III: kegiatan 1-7.
Bab IV Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
A. Pendahuluan (Bahan Alkitab: Yoh 15:18-19)
B. Gereja yang memuridkan ( Mat 28:18-20): Tuhan memanggil para murid dan
dikumpulkan untuk memuridkan bangsa dan menjadi bagian dari kerajaan surga.
C. Gereja yang melayani: Menjadi murid Yesus sudah sangat jelas punya hubungan yang
erat dengan konsep melayani sesama (1 Kor 13:12-13).
D. Gereja yang bersaksi: Seringkali Ketika gereja memberikan kesaksian dengan benar,
banyak orang yang merasa terganggu dan tersinggung. (Kis 6:9-7:60: kematian Stefanus/
mati martir).
E. Pelayanan sosial gereja dan tantangannya: Jika pelayanan social gereja yang
memberdayakan pasti akan menimbulkan kontorversi dan tantangan.(Yoh 15:18-19:
Pengikut Kristus akan banyak menghadapi tantangan dalam hidupnya).
F. Penilaian, nyayian penutup, doa penutup, penjelasan bahan Alkitab (Kis 1:6-8), Penilaian
kegiatan 1-4.
Bab V Gereja yang Bergumul di Dunia
A. Pendahuluan : bahan Alkitab (Luk17:20-21); Bernyanyi KJ 260
B. Kerajaan sorga dalam pemberitaan Yesus : Kerajaan Allah/sorga merupakan pemberitaan
Yesus dalam pelayanan-Nya di muka bumi ini. (Mat 9:35)
C. Ciri-ciri kehidupan warga kerajaan sorga: Bahan Alkitab (Mat 5:3-12/ ciri-ciri kehidupan
warga kerajaan sorga).
D. Mordechai Vanunu – Berani Bertahan dengan Keyakinannya: Vanunu adalah orang Israel
yang menentang negaranya tentang pembuatan nuklir, karena dia menganggap itu
berbahaya bagi negaranya. (bahan Alkitab Mat 5:6-10).
E. Hidup sebagai orang asing: bahan Alkitab: Filipi 3:20
F. Gereja yang bergumul di dunia: seringkali gereja lupa akan tugas dan pergumulannya di
dunia ini, bahwa ia dipanggil untuk mewujudkan perbuatan baik di dunia (1 Pet 2:12).
G. Penilaian, doa penutup, penjelasan bahan Alkitab (Mat 5:3-12: Khotbah di Bukit),
penilaian kegiatan 1-4.
Bab VI Gereja dan Orang Muda
A. Pendahuluan: Kegiatan 1:meminta siswa untuk mengamati keadaan di gereja masing-
masing.
B. Pandangan tentang gereja: Kepada siswa guru sebaiknya mengajarkan agama tanpa
mengeluarkan ancaman kepada siswa, sebaliknya harus memberikan kesan positif.
C. Allah memanggil Daud: Dalam Alkitab banyak sekali anak muda yang berperan dalam
rencana Allah seperti Daud (1 Sam 17).
D. Yesus memanggil Andreas: Andreas adalah murid Yesus yang pertama dijumpainya
(Yoh 1:35-42).
E. Paulus dan rekan-rekannya: Tokoh yang berperan dalam sejarah gereja, dia dan Bersama
rekannya berusaha keras memberitakan injil. (1 Tim 4:12).
F. Benarkah gereja membutuhkan orang muda ?: Anak muda merupakan generasi gereja,
anak mudalah yang melanjutkan kehidupan di dalam suatu gereja.
G. Penilaian, nyanyian, doa, penjelasan bahan Alkitab (Yoh 1:35-42), penilaian kegiatan 1-
6.
Bab VII Gereja yang Memperbarui Diri
A. Pendahuluan: dimulai dengan tradisi agama Daoisme, digambarkan bagaimana sebuah
kebiasaan yang muncul dari kebutuhan praktis malah berubah menjadi bagian dari ritual
keagamaan.
B. Gereja dan tradisi: kebiasaan yang selamanya ada di gereja tidak selamanya demikian.
Bisa pula sebuah tradisi muncul dari kebiasaan setempat yang dijadikan aturan yang
bersifat umum.
C. Perubahan sebagai hukum kehidupan: perubahan itu adalah hukum kehidupan,mereka
yang hanya memandang ke belakang atau ke masa kini pasti akan kehilangan masa
depan.
D. Umat Allah yang berubah: Tuhan tidak menginginkan umatNya memiliki hidup ynag
selalu sama, oleh karena itu umat Allah juga selalu berubah (Yes 43:19-20).
E. Penilaian, nyanyian, doa penutup, penjelasan bahan Alkitab (Maz 104:30), penilaian
kegiatan 1-4.
Bab VIII Indahnya Lingkungan yang Majemuk
A. Pendahuluan: Hidup bersama dalam kemajemukan seringkali tidak membawa kita untuk
menjadi bijaksana tetapi menjadi pesaing, bahkan musuh bagi sesama.
B. Kemajemukan: dilema yang harus dihadapi: Kita tidak bisa menolak untuk hidup
Bersama dengan orang lain, karena kita adalah mahkluk social, dengan adanya perbedaan
justru akan membantu kita untuk saling melengkapi.
C. Kemajemukan sebagai karunia Allah: Tuhan sudah mempunyai rencana yang indah bagi
ciptaan-Nya. Oleh karena itu kemajemukan itu adalah karunia Allah. (Kol 3:11)
D. Kemajemukan di Indonesia: perlu dikelola: Kita perlu menghapus sikap eksklusivisme,
kemajemukan agama jangan kita jadikan sebagai sarana untuk mebeda-bedakan
sebaliknya justru untuk menyatukan.
E. Hidup Bersama dalam kemajemukan: hal ini bukan merupakan suatu yang mudah untuk
dilakukan, begitu banyak tantangan yang dihadapi, (Flp 2:3).
F. Mengembangkan kemajemukan di bumi Indonesia: dengan menghargai pendapat.
G. Penilaian, penjelasan bahan Alkitab (Yak 3:16), penilaian kegiatan 1-6.
Bab IX Toleransi Bagian dari Kehidupan
A. Pendahuluan: Sikap yang dibutuhkan di dalam kemajemukan adalah toleransi.
B. Toleransi dalam kehidupan Bersama: Salah sikap yang penting untuk dimiliki manusia
adalah sikap toleransi agar hidup rukun dan harmonis.
C. Toleransi dalam ajaran Kristen: Toleransi merupakan sebuah konsep yang berulang kali
dapat kita temukan di dalam Alkitab. (Ul. 10:18-19, Mzm.146:9, Im. 19:33-34).
D. Melihat Kembali apa yang telah dipelajari: Sikap toleransi tidak hanya dikembangkan di
gereja dan masyarakat, dalam kehidupan beragama toleransi sangatlah penting.
E. Perlunya transformasi lingkungan sosial: Siswa perlu menerima pembekalan dan
pengembangan diri agar menjadi pribadi yang toleran dan dapat mengembangkan
lingkungan.
F. Penjelasan bahan Alkitab (Mark 9:38-40), penilaian, penilaian kegiatan 1-6.
Bab X Membangun Perdamaian, Merajut Toleransi
A. Pendahuluan: Bahan Alkitab (Maz 133:1-3;Kis 10:1-48).
B. Agama adalah anugerah Tuhan: Baik buruknya agama dalam masyarakat itu tergantung
dari cara manusia menghargai anugerah Tuhan, karena agama adalah respon manusia
terhadap anugerah Tuhan.
C. Perdamaian dalam Perspektif Alkitab dan Teologis: Alkitab sangat penting dalam
mengaplikasikan perdamaian antaragama. Alkitab memberi kesaksian bahwa sejak awal
penciptaan dunia, Tuhan telah mempunyai rencana yang indah bagi ciptaan-Nya.
D. Perdamaian Antar Umat Beragama: Dalam mengajarkan agama sebaiknya disampaikan
dengan perdamaian.
E. Dialog untuk perdamaian: Dalam hidup kita sehari-hari kita banyak berdialog dengan
orang lain yang berbeda suku, ras, dan antar golongan.
F. Merawat perdamaian merajut toleransi: Perdamaian bukanlah suatu hal yang secara
otomatis selalu ada di sekitar kita, oleh karena itu perlu kehadirannya dirawat dengan
terus-menerus mengembangkan toleransi, antara lain dengan sungguh-sungguh mau
melakukan dialog.
G. Penjelasan bahan Alkitab (Maz 133:1-3), penilaian, penilaian kegiatan 1-5.
Bab XI Pengembangan Diriku Untuk Pelayanan Bagi Sesama
A. Pendahuluan: bahan Alkitab (Matius 22:37- 40; Roma 12:1).
B. Masa remaja: masa transisi: masa remaja merupakan masa yang indah tapi penuh gejolak.
Banyak terjadi perubahan baik secara fisik maupun mental.
C. Orang Kristen di tengah gereja dan lingkungan sosial: Kita penting untuk memahami
hakikat di dalam gereja karena kita berada di tengah-tengah komunitas gereja.
D. Keterlibatan sosial berlandaskan iman Kristiani: Kita yang hidup di tengah-tengah
kehidupan social harus dilandasi dengan iman dan taat untuk melakukan kehendak Tuhan
bagi pembaruan lingkungan.
E. Berperan serta secara arif: Remaja harus terlibat dalam kehidupan dengan sesamanya,
oleh karena itu orang tua sangat berperan dalam hal ini.
F. Peran serta remaja untuk pelayanan bagi sesama: Kehadiran orang Kristen termasuk
remaja dalam kehidupan sosial dicirikan oleh pelayanannya..
G. Penjelasan bahan Alkitab (Mat 22:37-39), penilaian, penilaian kegiatan 1-6.
Bab XII Hidup Bermakna Bagi Lingkungan Sekolah
A. Pendahuluan: kehidupan yang bermakna di dalam Tuhan adalah kehidupan yang dinamis,
progresif, dan bertindak positif. (1 Petrus 3:10-12; Mazmur 119:9)
B. Pentingnya makna hidup bagi manusia: Kita harus berhenti bertanya apakah makna
kehidupan, dan sebaliknya memikirkan diri kita sendiri sebagai pihak yang ditanyai oleh
kehidupan setiap hari dan setiap jam.
C. Hidup bermakna dalam perspektif mengasihi sesama: remaja Kristen untuk memahami
hidup yang bermakna perlu memahami arti hidup dalam kekristenan.
D. Hidup bermakna di lingkungan sekolah: Banyak usaha yang dilakukan oleh orang-orang
di lingkungan sekolah untuk dapat menemukan makna hidup.
E. Kaitan hidup bermakna dengan iman Kristen: iman Kristen memiliki tempat yang sentral,
sekaligus menjadi identitas kita, terutama di tengah orang lain yang memiliki iman yang
berbeda. (Yoh 15:16)
F. Hidup bermakna dengan mengembangkan kecerdasan majemuk: kecerdasan majemuk
juga dapat dikembangkan dalam liturgi kebaktian.
G. Penilaian, penjelasan bahan Alkitab (Pet 3:10-12), penilaian kegiatan 1-5.
Bab XIII Peranku dalam Pengembangan Masyarakat
A. Pendahuluan: Hidup bersama dengan orang lain membutuhkan sikap-sikap tertentu,
seperti kesediaan untuk berperan dalam masyarakatnya. (Mat 25:31-46; Yer 29:7)
B. Remaja di tengah masyarakat: Suatu realitas: remaja biasanya hidup berkelompok, disana
mereka bisa menyesuaikan diri dan belajar untuk mencapai tujuan hidup.
C. Landasan Kristiani peran dan kepedulian remaja di tengah masyarakat: dasar alkitabiah
untuk peran dan kepedulian remaja bagi masyarakatnya (Kej 1:31; Yes 1:16-17).
D. Pelayanan holistik bagi masyarakat: pelayanan bagi sesama, terutama di tengah-tengah
masyarakat memang menarik dan memuaskan. Untuk itu harus membuat keseimbangan
antara pelayanan dalam keluarga, gereja maupun masyarakat.( (Mat. 4:23-25)
E. Perubahan sosial dan dampaknya bagi masyarakat: Perubahan sosial dapat dilakukan
dengan mengubah pola hidup manusia agar menjadi lebih baik dan bermartabat.
F. Sikap remaja di tengah perubahan social: di tengah-tengah perubahan masyarakat,
diharapkan remaja Kristen mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Tanpa
adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang.
G. Penjelasan bahan Alkitab (Mat 25:31-46), penilaian, penilaian kegiatan 1-5.
Bab XIV Remaja di Tengah Dunia yang Berubah
A. Pendahuluan: bahan Alkitab (1 Tesalonika 5: 21; Matius 5: 13-14).
B. Dunia yang berubah: dunia kita sedang mengalami perubahan dan perkembangan yang
pesat dalam berbagai bidang.
C. Berbagai dampak dari dunia yang berubah: perubahan dunia dalam berbagai aspek tentu
telah membawa dampak tersendiri bagi setiap kita yang mengalami dan merasakan
perubahan tersebut. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di berbagai bidang dapat
mengarahkan kita menjadi pribadi-pribadi yang aktif dan efektif namun juga bisa
sebaliknya.
D. Menghadapi dunia yang berubah di bawah terang Kristus:setiap orang Kristen merupakan
bagian dari dunia yang terus berubah bahkan merupakan pelaku-pelaku perubahan. Kita
harus memahami bahwa dalam hal ini, Tuhan memiliki rancangan yang baik atas segala
perubahan dan kemajuan yang terjadi.(Mat. 5:13-14).
E. Merencanakan masa depan dalam dunia yang berubah: kita perlu bersikap kritis terhadap
perubahan dan perkembangan yang ada. Artinya, setiap perkembangan maupun kemajuan
seharusnya tidak diterima begitu saja. Kita harus berani mempertanyakan, menguji dan
menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi (bdk. 1 Yoh. 4:1).
F. Penjelasan bahan Alkitab (Tes 5: 21),penilaian, penilaian kegiatan 1-5.

Anda mungkin juga menyukai