STANDAR KOMPETENSI
Bertanggungjawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga gereja dalam
memwujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khsususnya dalam tindakan sebagai pembawa
damai sejahtera.
I. KOMPETENSI DASAR
1.2 Bersikap rasional, kritis terhadap Peran Gereja sebagai institusi sosial dan sebagai
persekutuan di tengah tantangan kehidupan masa kini.
INDIKATOR
1.2.1 Mengkritisi Peran Gereja sebagai intitusi sosial dan sebagai persekutuan melalui
tulisan, diskusi, dan analisis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Gereja dan Self Criticism
B. Kegiatan Inti
Pendalaman materi/pendalaman Alkitab
Guru menjelaskan materi pokok
Siswa membaca Firma Tuhan tentang materi tersebut
Dalam sejarah perjalanan dan perkembangannya, gereja tidak lepas dari berbagai
tantangan dan hambatan. Sikap gereja dalam menyikapi berbagai tantangan itu juga
bebeda beda. Ada yang bersikap menentang ada yang menyesuaikan diri, ada yang
bersifat menguasai (dominasi), ada pula yang bersikap mendua (dualisme), ada juga
yang justru melihat tantangan itu sebagai sarana untuk menguduskan (transformasi).
Tentu saja dalam semuanya itu gereja harus kritis mengandung dua pengertian.
Pertama : Gereja harus selektif terhadap semua hal yang dihadapinya, sehingga
gereja dapat menempatkan diri pada posisi yang benar sebagai suatu lembaga yang
dipakai Allah untuk mewartakan Injil-Nya.
Kedua : Gereja harus berani mengkritik diri sendiri diri sendiri dalam berinteraksi
dengan dunia ini. Dalam pengertian yang kedua, gereja mengkritik diri terlena dan
akhirnya dibawah oleh arus dunia ini.
Untuk mendalami lebih jauh maksud gereja yag self criticsm bagi dirinya sendiri,
sangatlah perlu untuk kita mengetahui apa saja peran atau kontribusi gereja bagi
masyarakat, tempat dimana gereja berinteraksi.
Bagian ini menjadi penting sebab gereja dapat mengkritisi dirinya sendiri dalam
peran atau interaksinya dengan masyarakat atau dunia.
------------------------- -------------------------
NIP. NIP.