Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : AGAMA Kristen


Kelas/Semester : XII/1
Jumlah Pertemuan/Pertemuan Ke :3
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI
Bertanggungjawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga gereja dalam
memwujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khsususnya dalam tindakan sebagai pembawa
damai sejahtera.

I. KOMPETENSI DASAR
1.2 Bersikap rasional, kritis terhadap Peran Gereja sebagai institusi sosial dan sebagai
persekutuan di tengah tantangan kehidupan masa kini.

INDIKATOR
1.2.1 Mengkritisi Peran Gereja sebagai intitusi sosial dan sebagai persekutuan melalui
tulisan, diskusi, dan analisis.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Gereja dan Self Criticism

II. MATERI POKOK PEMBELAJARAN


Dalam sejarah perjalanan dan pembangunannya, gereja tidak lepas dari berbagai tantangan
dan hambatan.
a. Kontribusi Gereja terhadap masyarakat
1. Bidang Kebudayaan
2. Bidang Politik
3. Bidang Hukum
4. Bidang Pendidikan
a. Khotbah
b. Katakese
c. Pastoral
b. Gereja yang mengritik

III. METODE PEMBELAJARAN


Pendalaman materi, pendalaman Alkitab
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1. Memotivasi siswa untuk hidup baik sesuai dengan nilai-nilai dan masyarakat dan
agama
2. Memberi tes untuk mengingatkan pelajaran yang lalu

B. Kegiatan Inti
Pendalaman materi/pendalaman Alkitab
Guru menjelaskan materi pokok
Siswa membaca Firma Tuhan tentang materi tersebut
Dalam sejarah perjalanan dan perkembangannya, gereja tidak lepas dari berbagai
tantangan dan hambatan. Sikap gereja dalam menyikapi berbagai tantangan itu juga
bebeda beda. Ada yang bersikap menentang ada yang menyesuaikan diri, ada yang
bersifat menguasai (dominasi), ada pula yang bersikap mendua (dualisme), ada juga
yang justru melihat tantangan itu sebagai sarana untuk menguduskan (transformasi).
Tentu saja dalam semuanya itu gereja harus kritis mengandung dua pengertian.
Pertama : Gereja harus selektif terhadap semua hal yang dihadapinya, sehingga
gereja dapat menempatkan diri pada posisi yang benar sebagai suatu lembaga yang
dipakai Allah untuk mewartakan Injil-Nya.
Kedua : Gereja harus berani mengkritik diri sendiri diri sendiri dalam berinteraksi
dengan dunia ini. Dalam pengertian yang kedua, gereja mengkritik diri terlena dan
akhirnya dibawah oleh arus dunia ini.

Untuk mendalami lebih jauh maksud gereja yag self criticsm bagi dirinya sendiri,
sangatlah perlu untuk kita mengetahui apa saja peran atau kontribusi gereja bagi
masyarakat, tempat dimana gereja berinteraksi.
Bagian ini menjadi penting sebab gereja dapat mengkritisi dirinya sendiri dalam
peran atau interaksinya dengan masyarakat atau dunia.

a. Kontribusi gereja terhadap masyarakat.


1. Bidang kebuadayaan
Dari segi sosial-budaya, terdapat berapa sikap gereja dalam berinteraksi.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, salah satunya adalah sikap transformasikan
atau menguduskan dunia atau kebudayaan.
Ketika gereja tidak lagi kristis terhadap dirinya, gereja bisa jatuh dalam sikap
kompromi dengan kebudayaan. Ingatlah perintah Allah kepada orang Israel,
Jangan ada ada allah lain digadapan-Ku, jangan membuat .... Menyembahnya....
Tuhan Yesus sebagai kepala gereja juga melakukan hal demikian ketika ia datang
ke dunia. Ia hadir di dunia bukan untuk menguasai dunia, tetapi untuk
menguduskannya. Itu pula yang dinasihatkan Rasul Paulus kepada kita dalam
kaitannya dengan kekudusan Allah...Kuduslah kamu sebab Aku Kudus (I Petrus
1 : 15-16) dan Imamat 19 : 2).
2. Bidang Politik
Kiprah gereja dalam bidang politik adalah hal yang lumrah terjadi. Harus diakui
bahwa masyarakat sering melihat politik hanya dari sisi negatif. Politik selalu
dianggap sebagai sesuatu yang kotor, yang menyebabkan kekacauan, licik, dan harus
dihindari. Pemahaman semacam ini muncul atau dasar pengalaman manusia / umat
pada masa lampau. Namun pada dasarnya politik itu baik sebab berpolitik adalah
berupaya mempertahankan harkat dan martabat manusia yang diinjak-injak, politik itu
memanusiakan manusia. Gereja harus menempatkan diri sebagai perpanjangan tangan
ALLAH di dunia dan bukan perpanjangan tangan partai tertentu.
3. Bidang Hukum
Gereja adalah lembaga dari persekutuan yang sangat dekat dengan istilah
hukum. Dalam alkitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ada begitu banyak
hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia dengan
sesama
4. Bidang Pendidikan
Kontribusi gereja yang paling utama, yaitu pendidikan gereja yang mendidik!
Memang, dalam gereja juga ada pendidikan. Biasanya kita sebut dengan pendidikan
gereja. Gereja mempunyai peran yang luar biasa. Gereja mempunyai peran yang luar
biasa besar dalam bidang pendidikan. Didalam gereja dijabarkan menjadi beberapa
bentuk antara lain:
a. Khotbah
Khotbah merupakan salah satu cara untuk menjalankan fungsi pendidikan dalam
gereja. Melalui khotbah, umat diajak dan diajar untuk menjadi lebih baik, menjadi
manusia utuh.
b. Katekes
Istilah ini sama artinya dengan katekisasi. Inilah pendidikan formal yang
dikembangkan dalam gereja. Melaui katekese, umat diajarkan tentang ajaran
/doktrin-doktrin gereja, bagaimana umat hidup dalam kaitannya dengan alam dan
sebagainya.
c. Pastoral
Bentuk ini biasanya merupakan tugas seorang gembala (pastoral=
mengembalakan). Melaui pastoral umat dididik, digembalakan atau diarahkan
berdasarkan tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui pengembalaan itu.

b. Gereja yang mengkritik diri sendiri


Gereja memiliki dwi fungsi atau dua identitas utama yaitu gereja sebagai sesuatu sosial
dan gereja.
Sebagai suatu institusi sosial
Gereja terpanggil untuk menyatakan ajaran-ajaran sosialnya bagi dunia.
Gereja harus mendukung tiap uapaya untuk menegakan harkat dan martabat manusia
sebagai wujud dari memanusiakan manusia itu sendiri.
Gereja adalah lembaga, karenanya tugas sosial gereja juga dapat dilakukan oleh para
pejabat dalam gereja (Penatua, diaken, pendeta/gembala) bahkan oleh seluruh.
Sebagai persekutuan, gereja ada didunia untuk melayani dunia. Yesus Sang kepala
gereja datang bukan untuk dilayani melainkan melayani (Matius 20:28). Demikian
pula gereja ada didunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Melalui
upaya ini, gereja akan sanggup menghidupkan kasih serta meneruskan injil kristus di
tengah-tengah dunia.
Gereja akan mampu menjadi garam yang memberi makna baru bagi manusia di
dunia; menjadi terang yang menuntun umat kepada terang Allah yang kudus.
Siswa membaca firman
Ayat-ayat Alkitab
Keluaran 20 : 3-5
I Petrus 1 : 15,16
Imamat 19 : 2
Matius 20 : 28

C. Kegiatan Akhir (5 Menit)


1. Secara berkelompok disesuaikan sumbangan atau kontribusi yang telah dilakukan
gerejamu bagi masyarakat setempat, dalam bidang sosial, budaya, politik, hukum, dan
pendidikan.
2. Rangkuman
Kritik adalah pupuk yang dapat menyuburkan diri. Kritikan bukan untuk menjadikan
malu, sebaliknya harus menjadi semangat untuk berkembang.

V. Alat dan sumber belajar


Alat :
Sumber : buku pelajaran agama Kristen (Teladan kehidupan 3 SMA Kelas XII) dan
Alkitab

VI. Penilaian (20 menit)


Uji Kompetensi
Tes Tertulis
Berilah tanda (v) Pada pernyataan-pernyataan dibawah ini berdasarkan pendapat mu dan tuliskan
alasanmu!
No Pernyataan SS S KS TS Alasan
1 Gereja yang kritis adalah gereja yang selektif terhadap
berbagai pengaruh disekitarnya.
2 Melalui sikap transformasi kebudayaan, gereja diharapakn
dapat menguasai kebudayaan untuk kepentingannya,
3 Pendidikan yang dilakukan didalam gereja haruslah
pendidikan yang bebas demi kepentingan gereja itu sendiri.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Semua

Nas hari ini


Matius 20 : Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Jayapura, 26 September 2017


Mengetahui Guru Kelas
Kepala Sekolah

------------------------- -------------------------
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai