LATAR BELAKANG
SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan
Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya
dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi
politik, ekonomi, sosial.
POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:
kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik,
dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
INTERNET
JEJARING SOSIAL
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau
lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial
beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan
penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat
keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan
yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk
menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan
sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya
Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4
Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran
14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School.
Hingga Juli 2007, facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara
situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya
dari seluruh dunia.
ONLINE GAMES
Permainan daring bisa disebut sebagai bagian dari aktivitas sosial karena pemain bisa
saling berinteraksi secara virtual dan seringkali menciptakan komunitas maya.
Teori Angsa Hitam (Inggris: Black swan theory) merujuk pada peristiwa langka yang
berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan normal. Teori ini dideskripsikan oleh
Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan tahun 2007. Kriteria untuk
mengidentifikasi peristiwa black swan adalah:
HIKIKOMORI
Hikikomori/ , secara harfiah "menarik diri, menjadi terbatas", yaitu "penarikan sosial
akut") adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk merujuk pada fenomena orang-orang
penyendiri yang memilih untuk menarik diri dari kehidupan sosial, sering mencari derajat
ekstrem isolasi dan pengurungan karena faktor pribadi dan sosial dalam kehidupan mereka.
B. PERMASALAHAN
1. Fenomena Teori Angsa Hitam “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah
& Bibit Samad Riyanto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Moderator akun situs jejaring sosial Facebook “Gerakan
1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto”, Usman Yasin,
mengaku prihatin dengan penahanan Chandra dan Bibit. Usman mengatakan perlawanan
terhadap penahanan Chandra dan Bibit bisa dilakukan dari hal sekecil apapun di antaranya
melalui Facebook.
“Ini keprihatinan mendalam karena banyaknya kasus hukum yang terjadi di Indonesia
seperti alat jual beli kekuasaan,” tulis Usman dalam korespondensi melalui Facebook, Jumat
(30/10).
Banyak psikolog Indonesia yang mengatakan, dampak psikis orang yang suka
memainkan game online adalah sulitnya konsentrasi dan susahnya bersosialisasi.
Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka
menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para
pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang
lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan
di game online. Dampak yang paling parah adalah hikikomori.
C. PEMBAHASAN
1. Fenomena Teori Angsa Hitam dalam “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra
Hamzah & Bibit Samad Riyanto”
Setiap orang tentu berhak berpendapat, dan idealnya setiap orang yang berpendapat
wajib pula mendengar pendapat orang lain. Itulah hidup yang memang selalu berpasangan;
ada yang senang dan juga yang tidak senang. Kita tentu sepakat bahwa berbeda itu indah.
Usman pun siap menanggung risiko terkait upayanya memunculkan akun “Gerakan
1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto”.
Jejaring sosial Facebook, telah menjadi forum penggalangan opini, seperti pada kasus
Chandra dan Bibit. Hal itu menjadi salah satu unsur penggiring opini publik yang terbentuk
secara massal sebagai sebuah kekuatan. Namun, apakah saat ini vox populi vox dei (suara
rakyat adalah suara Tuhan) layak diterapkan di Indonesia? Menurut pengamat hukum dan
sosiologi dari Universitas Padjadjaran Yesmil Anwar, masyarakat Indonesia sedang berada
dalam keadaan sakit. Cuaca buruk menjadi penyebabnya. Cuaca yang dimaksud-kannya
adalah beragam indikator sosiologi yang menyebabkan masyarakat tengah berada dalam
kondisi seperti ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan penggalangan koin untuk Chandra dan Bibit dalam sudut
pandang lain merupakan bukti bahwa masyarakat cenderung menginginkan sesuatu yang
ser-bainstan. Terlebih jika dikai tkan dengan tingkat pemahaman seseorang atas substansi
persoalan yang dihadapi. Kondisi itii tentu tidak sehat dari kacamata sosiologi.
Rakyat cenderung lebih suka keadilan by product, bukan by process. Maka tak
mengherankan jika dia menilai people power yang muncul belakangan bukanlah people
power yang sejati. Meski pergerakan dimulai dari tingkat bawah, belum tentu kekuatan itu
merupakan kekuatan yang benar dan sejati. Padahal informasi memiliki peranan penting
dalam suatu tataran sosial.
Di sisi Iain, pakar komunikasi juga dari Unpad Deddy Mulyana menuturkan, fenomena
penggalangan opini melalui jejaring sosial di dunia maya tak ubahnya pisau bermata dua. Di
satu sisi, jejaring sosial merupakan ruang publik untuk mengekspresikan diri. Itu menjadi
konsekuensi atas terbukanya arus informasi.
Paling tidak masyarakat punya saluran untuk mengekspresikan pendapat mereka. Hanya
yang harus dijaga etikanya agar jangan sampai kebablasan. Namun, di sisi lain, kesiapan
masyarakat juga perlu dipertanyakan. Karena masyarakat Indonesia yang masih berada
dalam masa transisi secara umum belum siap menghadapi arus informasi yang terkesan
tiba-tiba dan berlangsung secara masif. Orang saat ini mengalami semacam gegar budaya,
era baru. Etika komunikasi massa masih mencari bentuknya.
Berbagai kasus jejaring sosial itu adalah logika dari fenomena the black swan. Dampak
berbagai kasus itu sangat berpengaruh pada masyarakat, nyaris tidak dapat diprediksi
jejaring sosial menjadi media sekaligus instrumen untuk tindakan-tindakan kriminal, tapi
setelah itu semua terjadi kita berusaha merasionalisa-sinya. Masyarakat dibuatnya berada
dalam dilema, antara kebutuhan untuk bercengkerama dengan sesama dan kengerian
terhadap invasi sisi buruk berjejaring terhadap tatanan sosial.
Masyarakat harus bisa mencampakkan sisi gelap jejaring sosial, yaitu intensifkan
komunikasi secara terbuka di antara orang tua dengan anak. Hal itu adalah kunci mengatasi
dampak negatif jejaring sosial. Dalam hal ini, keluarga yang matang yang menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dan edukasi demi masa depan anak seharusnya mempersiapkan anak
terlebih dahulu sebelum memperkenankannya mengakses internet atau jejaring sosial.
Banyak psikolog Indonesia yang mengatakan, dampak psikis orang yang suka
memainkan game online adalah sulitnya konsentrasi dan susahnya bersosialisasi. Karena
terus-terusan keasyikan main game bahkan kecanduan, itu akan membuat orang malas
belajar dan sulit berkonsentrasi. Banyak pelajar suka bolos, demi mainan ini. Dampak
sosialnya, game online bikin orang jadi cuek, kurang peduli dengan lingkungannya.
Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka
menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para
pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang
lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan
di game online.
Intinya, hikikomori itu merupakan kasus dimana online berlebihan itu jelek, buruk,
negatif.
D. KESIMPULAN
1. Berbagai kasus jejaring sosial itu adalah logika dari fenomena the black swan.
2. Bermain game online terlalu berlebihan tidak baik bagi kesehatan badan &
menghambat sosialisasi dengan orang lain secara langsung dan kemampuan
bersosialisasi orang di dunia nyata akan berkurang
3. Masyarakat harus bisa mencampakkan sisi gelap jejaring sosial, yaitu intensifkan
komunikasi secara terbuka di antara orang tua dengan anak. Hal itu adalah kunci
mengatasi dampak negatif jejaring sosial. Dalam hal ini, keluarga yang matang
yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan edukasi demi masa depan anak
seharusnya mempersiapkan anak terlebih dahulu sebelum memperkenankannya
mengakses internet atau jejaring sosial.