Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA DITENGAH PERKEMBANGAN CYBER

CRIME

Disusun Oleh :

JOFANKA JASMINE

18011101115

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2019
DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................5

BAB II. LANDASAN TEORI


A. Pengertian Pancasila...............................................................................6
B. Pancasila Sebagai Filsafat Hidup............................................................7
C. Pengertian Teknologi..............................................................................7
D. Pengertian Cyber Crime..........................................................................8
BAB III. ANALISA
A. Perwujudan Nilai Pancasila...................................................................10
B. Aktualisasi Nilai Pancasila terhadap Cyber Crime................................10
BAB IV. Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dunia ini manusia terlahir sebagai mahkluk sosial, yang artinya dalam
menjalani kehidupan tidak dapat terlepas dari sesamanya. Manusia membutuhkan
orang lain dalam berbagai aktivitasnya. Kondisi demikian ini mendorong manusia
untuk selalu bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
“Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno dalam ajarannya mengatakan,
bahwa manusia adalah zoon politicon, artinya bahwa manusia sebagai
makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul bersama
dengan sesama manusia lainnya. Di samping sebagai makhluk sosial,
manusia juga mempunyai status sebagai makhluk individu. Sebagai
makhluk individu manusia mempunyai watak, pembawaan, kepentingan
maupun kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Aristotelian yang menganggap bahwa manusia itu dari kodratnya hidup
bersama dengan yang lain (zoon politicon) sangatlah senada dengan
gagasan Soekarno bahwa pada dasarnya manusia Indonesia sejak dulu
hidup bekerjasama dalam kebersamaan dan keselarasan. zoon Politicon
manusia Indonesia adalah gotong royong.” (Dewantara, 2017:101)
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu Kesejahteraan Umum yang
belandaskan semangat gotong royong tidaklah mudah dimana dapat kita lihat dari
kenyataan saat ini bahwa ketika perbedaan pola pikir ataupun pendapat telah
mengakibatkan berbagai benturan dalam pergaulan antar manusia dalam
masyarakat. Di era globalisasi ini, benturan-benturan tidak hanya saja terjadi
dalam dunia nyata, yaitu ketika orang bertemu dan berbicara untuk menuangkan
buah pikirannya, tetapi berbagai benturan juga sering kita temui dalam dunia
maya, seperti media sosial. Bahkan tak jarang yang sering terjadi adalah para

3
pembesar yang di Negara ini dengan mudahnya saling melontarkan pendapat yang
tidak lagi menghiraukan nilai-nilai Pancasila. Sehingga diantara pembesar negara
pun juga sering terjadi saling mengolok bahkan mempidanakan karena cuitan atau
buah pikiran yang tertulis didunia maya. Dalam kondisi ini apabila tidak
terselesaikan pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat,
ketertiban dan kemanan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah Pancasila
sebagai pandangan hidup Bangsa atau weltanschauuung mempunyai fungsi dan
peranan penting dalam mengatasi gesekan yang timbul dalam kehidupan
masyarakat serta sebagai pedomandalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Saat ini teknologi merupakan sarana yang paling canggih dalam aktivitas
kehidupan manusia dimana setiap insan bisa saling berinteraksi tanpa memandang
jarak bahkan sekarang ini, teknologi memainkan peran yang sangat penting.
Perangkat teknologi computer, gadget dan internet telah menjadi pioneer alat
kehidupan sehari-hari. Untuk itu setiap negara harus mampu mendeteksi secara
dini, mengendalikan, dan mengawasi pergerakan manusia di dalam dunia maya
agar tidak memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pengaruh negatif yang
dapat merongrong nilai-nilai sari pati Pancasila, yaitu nilai gotong royong.
Perangkat teknologi komputer dan internet telah menciptakan dunia baru
yang kita kenal sebagai dunia maya atau cyber cpace, dimana didalamnya terdapat
keberagaman warga dunia maya yang disebut sebagai ‘netizen’. Media sosial
meruapakan wahana dunia maya untuk melakukan berbagai komunikasi, interaksi
dan aktivitas ataupun gerakan. teknologi Komputer ini juga menciptakan dampak
positif dan negatif bagi tatanan hidup masyarakat, sehingga Pemerintah melalui
Departemen Komunikasi dan Informasi selalu mengawasi pergerakan yang
terdapat dalam media social. Disinilah Peran Pancasila sebagai Weltanschauuung
bangsa Indonesia untuk mengatasi berbagai Gerakan melalui cyber space dengan
mengedepankan semangat gotong royong.
Dalam kenyataannya pemanfaatan teknologi juga menunjukkan fakta
bahwa media tersebut merupakan salah satu media pemersatu bangsa. Buktinya
adalah ketika di antara wilayah Negara ini terkena bencana , warga diwilayah

4
lainnya yang telah melihat kejadian tersebut bersatu padu, bergotong royong
membantu para korban baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab teknologi justru dimanfaatkan untuk
menciptakan kerusakan nilai gotong royong yang menjadi ciri khas Bangsa
Indonesia dengan munculnya cyber crime.
“Cyber crime adalah salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi yang
mempunyai dampak negatif sangat luas bagi seluruh bidang kehidupan di
era globalisasi. Kejahatan ini merupakan tindak kejahatan melalui jaringan
sistem komputer dan sistem komunikasi baik lokal maupun global
(internet) dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis sistem
komputer yang merupakan sistem elektronik yang dapat dilihat secara
virtual dengan melibatkan pengguna internet sebagai korbannya.

Kejahatan tersebut seperti misalnya manipulasi data , spionase, hacking,


penipuan kartu kredit online (carding), merusak sistem (cracking), serta
pengcopyan data dari kartu ATM (Skimming ATM)”.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, Penulis merumuskan masalah dalam makalah
ini yakni bagaimana Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat
menanggulangi cyber crime yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
C. Tujuan Penulisan dan Pemilihan Judul
a. Untuk mendeskripsikan bagaimana pandangan Pancasila terhadap
pemanfaatan Teknologi Informasi dalam masyarakat sehari-hari.
b. Untuk mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai
Weltanschauuung dapat menanggulangi arus Cyber crime.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pancasila
“Secara etimologi, nama pancasila terdiri dari dua kata yang berasa dari
bahasa Sanskerta, yaitu pañca berarti lima dan śīla yang berarti prinsip,
dasar atau asas. Jadi secara harfiah, “Pancasila” dapat diartikan sebagai
“lima dasar”. Pancasila adalah filsafat negara yang lahir senagai ideologi
kolektif atau cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia yang mana
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh
para pendahulu dan dituangkan dalam sistem yang tepat. (Dewantara, 11).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan sebuah


kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua komponen dan
nilai- nilai serta sebagai pedoman dalam tata kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara, artinya bahwa setiap aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara didasarkan pada nilai-nilai lima sila.
Pendapat lain mengenai Pancasila dalam buku Diskursus Filsafat
Pancasila adalah sebagai berikui:
“1. Aku manusia mengakui bahwa adaku itu merupakan ada- bersama
dengan cinta kasih yang disebut perikemanusiaan.
2. Perikemanusiaan itu harus kujalani dalam bersama-sama menciptakan,
dan menggunakan barang dunia demi keadilan sosial.
3. Perikemanusiaan harus kulaksanakan juga dalam masyarakat. Aku
manusia niscaya masyarakat dan berdemokrasi.
4. Perikemanusiaan harus juga kulaksanakan dalam hubunganku dengan
kesatuan...kesatuan yang besar itu, temoat aku pertama harus
melaksanakan perikemanusiaan, disebut dengan Kebangsaan.
5. Aku mengakui bahwa adaku itu ada bersama, serba terhubung, serba
tersokong, erba tergantung. Jadi adaku tidak sempurna, tidak ada kekuatan

6
sendiri. Jadi adaku bukanlah sumber dari adaku...melainkan kepada Yang
Mutlak, Sang Maha-ada... Itulah Tuhan Yang Maha Esa.”
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila berperan sebagai
filsafat hidup bangsa dimana Pancasila akan berperan sebagai pandangan hidup
dan pegangan hidup dalam bertingkah laku. Pancasila mengandung nilai
spiritualitas kemanusian, keadilan, persatuan, dan juga KeTuhanan).

B. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia


“Pancasila merupakan filsafat hidup Bangsa Indonesia. Setiap bangsa yang
ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan
yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat
hidup). Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang
persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara
bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. (Dewantara 2017: 11-
13).
“ Pancasila sebagai filsafat hidup suatu bangsa adalah kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkannya. Kita merasa bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita,
pendiri- pendiri republik ini dapat merumuskan secara jelas apa
sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita yang kemudian kita namakan
Pancasila. (Dewantara 2017:90). “Pancasila dan nilai gotong royong yang
diusulkan Soekarno seharusnya menjadi jiwa dan nilai dasar dari
masyarakat Indonesia karena Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya akan menentukan orientasi, tujuan, dan menjadi nafas hidup
bersama dan berbangsa”. ( Dewantara 2017: 91)
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tanpa memiliki
falsafah hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam
menghadapi persoalan-persoalan besar, baik secara nyata maupun secara maya
yang mencakup persoalan- persoalan di dalam masyarakatnya sendiri. Bahkan
dengan falsafah hidup, persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan

7
masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan berpedoman pada pandangan
hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya. Di samping itu Pancasila
merupakan kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang
sudah beurat atau berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila
adalah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia ini akan
mencapai kebahagiaan jika kita dapat  baik dalam menjalani hidup.

C. Pengertian Teknologi
“Istilah teknologi berasal dari perpaduan dua kata, yaitu techne dan logos.
Kata techne dalam bahasa Yunani memiliki arti keterampilan sedangkan
logos berarti ilmu. Secara singkatnya, teknologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang keterampilan. Penggunaan istilah teknologi sendiri
diadopsi dari bahasa Inggris “Technology” sejak abad ke-20 yang
bersamaan dengan berakhirnya Revolusi Industri Kedua”.

Teknologi menurut para ahli:


“Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau
sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia
dalam kehidupan
sehari- hari. (M Maryono). Teknologi adalah keseluruhan metode yang
secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia (Jacques Ellil).“
“Teknologi merupakan penerapan ilmu- ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan mensistem untuk memecahkan
masalah (Gary J. Anglin). Teknologi didefinisikan sebagai suatu entitas
benda atau bukan benda yang sengaja diciptakan secara terpadu melalui
proses perbuatan, pemikiran untuk mencapai suatu nilai.”
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah suatu
alat atau media yang digunakan dan dibuat oleh manusia agar manusia
mudah dalam melaksanakan aktifitas sertah mudah dalam menyelesaikan
permasalahan.

8
D. Pengertian Cyber Crime
“Cybercrime berasal dari kata cyber yang berarti dunia maya atau internet
dan crime yang berarti kejahatan.Jadi secara asal kata cybercrime
mempunyai pengertian segala bentuk kejahatan yang terjadi di dunia maya
atau internet.
Menurut Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek Pidana di Bidang
Komputer” (1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang
komputer yang secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan
komputer secara illegal tanpa mendapatkan perizinan.”
“Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di Internet/ dunia maya.
Yang menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan yaitu
mengacu pada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan
komputer. Tetapi istilah cybercrime juga dipakai dalam kegiatan kejahatan
dalam dunia nyata di mana komputer atau jaringan komputer dipakai
untuk memungkinkan atau mempermudah kejahatan itu bisa terjadi.Yang
termasuk dalam kejahatan dalam dunia maya yaitu pemalsuan cek,
penipuan lelang secara online, confidence fraud, penipuan kartu kredit,
pornografi anak, penipuan identitas, dll.”

Artinya bahwa Cybercrime adalah tidak kriminal yang dilakukan


dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan
utama.Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan
perkembangan teknologi komputer khususnya internet.Cybercrime
didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan
teknologi komputer yang berbasis pada kecanggihan perkembangan
teknologi internet.

9
BAB III
ANALISA

A. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila


Pancasila lahir atas prakarsa dari hasil buah pikiran serta renungan yang
mendalam para pendahulu kita. Hakikat dari lahirnya Pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Hasil
dari renungan pendahulu kita melahirkan Pancasila yang memiliki nilai ideologi
dimana mengandung harapan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Dalam bahasa sederhananya, dengan berpedoman Pancasila, orang
hidup mengharapkan mendapat keadilan, kemakmuran, serta rasa merdeka. Nilai-
nilai dasar yang terkandung Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, nilai kemanusian yang adil dan beradab, nilai persatuan, nilai kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan menciptakan sebuah
norma atau tatanan kelola hidup dalam bermasyarakat sehari- hari. Tatanan kelola
hidup atau norma yang diamalkan akan mewujudkan idaman rakyat dan tujuan
negara ini yaitu dengan cara mewujudkan gagasan para Founding fathers
mengenai kebersamaan, kebangsaan, keadilan dan kesejahteraan yang terlebur
menjadi satu kata yaitu gotong royong. Manusia Indonesia yang seutuhnya yang
memahami nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup akan patuh kepada aturan
atau kebijakan yang telah disepakati. Sehingga entitas nilai-niai Pancasila akan
terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan menjunjung tinggi nilai gotong royong sebagai
wujud persatuan dan kesatuan bangsa.
Wujud dari masyarakat yang berpedoman terhadap Pancasila sebagai
welstanchauuung akan melahirkan masyarakat yang taat hukum sehingga tercipta
sebuah pola hidup yang mandiri, tidak menyakiti sesama, cenderung mewujudkan

10
sila kemanusiaan yang adil dan beradab dan mewujudkan perilaku yang tidak
menyimpang dari norma kehidupan bermasyarakat.
B. Aktualisasi Nilai Pancasila terhadap Cyber Crime
Pancasila yang lahir atas dasar gagasan brilliant dari pendahulu kita
dimana sebagai pandangan hidup, pedoman hidup ( welstanchauuung ) bangsa dan
juga sebagai ideologi negara merupakan kesepakatan politik sebelum negara
Indonesia didirikan.
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,karena dengan adanya
globalisasi batasan - batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga tindak
kejahatan melalui kemajuan teknologipun tidak dapat dihindari, sebagai contoh
tindak kejahatan “Cyber Crime”. Cyber crime merupakan salah satu tindak
ketidakjujuran yang lama-lama akan menggerogoti bangsa, dimana moralitas dari
hati nurani serta pikiran masyarakat menjadi merosot, hingga akhirnya ciri khas
suatu bangsa pun akan punah. Sungguh hal yang dramatis jika para pendahulu
kita melalui ide-idenya yang luar biasa dihancurkan dengan mudahnya oleh
oknum masyarakat yang hati nuraninya mati. Tindak kejahatan seperti cyber
crime saat ini telah memasuki krisis multi dimensi yang melibatkan anak-anak
bangsa. Dengan mudahnya anak-anak bangsapun di brain wash melalui
terbukanya jaringan internet yang tidak mendidik dengan terbukanya website
pornografi dan kekerasan fisik maupun mental. Dari berbagai situs “cyber crime
itulah melahirkan perilaku masyarakat yang dengan mudah menampilkan,
mengelu-elukan identitas diri (pamer) atau dengan kata lain “ Show of identity”
melalui media sosial yang sering kali kita baca melalui status WA, FB maupun
media sosial lainnya.
Pada akhirnya saat ini, Pemerintah melalui depkominfo mulai sedikit demi
sedikit melepaskan masalah kejahatan cyber crime dengan menutup website yang
bersitus pornografi, bahkan mengeluarkan UU IT anti Pornografi maupun
kejahatan fisik dan mental. Dimana setiap pelaku penyebar situs pornografi akan
mendapatkan pidana. Melalui kebijakan Pemerintah yaitu revolusi mental
menjadikan Pancasila dapat tetap menjaga eksistensinya dan mempengaruhi

11
pelaku tindakan cyber crime, maka nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila harus
tetap dijaga dan dilestarikan.
Seperti yang kita ketahui , sila pertama adalah sila yang berhubungan
dengan moral serta keyakinan pada manusia. Tanpa adanya keyakinan penuh akan
ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan diluar norma. Website yang
sedianya dapat berupa media yang baik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
yang tidak baik di tangan orang yang tidak ber-akhlak. Hal ini menunjukkan
lemahnya penjiwaan terhadap sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada Dunia Maya seperti internet , banyak sekali orang-orang yang
sengaja menyebarkan doktrin sesat yang bisa mengganggu kehidupan beragama di
Indonesia.  Bahkan ada pula ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembaca
nya untuk mengikuti ajaran serta keyakinan sesat , dan tidak sedikit pula yang
menjadi korban. Sehingga dengan mengikuti aliran sesat banyak bom bunuh diri
dimana-mana, yang sangat bertentangan dengan sila pertama dan kedua.
Dampak negatif lain atas perkembangan teknologi tanpa kita sadari,
seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media yang diciptakan
melalui teknologi informasi. Padahal keberadaan Teknologi Informasi dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh
aktivis-aktivis sosial menggunakan media website dalam membangun jaringannya
maupun saat menggalang dana untuk kepedulian bencana dan lain sebagainya
sebagai wujud dari Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat serta pandangan
hidup bangsa, yaitu Pancasila. Dalam menanggapi perkembangan Teknologi
Informasi harus sesuai dengan ideology yang telah menjadi warisan dari para
pendiri negara ini. Hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya yang telah ada
seharusnya tidak diterima di negara ini. Dengan adanya Pancasila dapat memilah
mana yang sesuai dengan budaya yang ada, sehingga tidak melunturkan budaya
dan sifat Pancasilais bangsa ini. Sehingga, dengan mewarisi nilai-nilai Pancasilais
pelaku Cyber Crime pun juga akan menyadari kesalahnnya dan mendapatkan
kebijakan dari hasil tindakannya yaitu pidana yang sesuai.

12
Kebijakan Pemerintah RI mengenai revolusi mental dapat menumbuhkan
sikap dan perilaku masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan
pahlawan serta menghargai sejarah . Seperti pesan Pahlawan Prof Moh Yamin
yaitu “ cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar
didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita
sendiri.
Sikap kepedulian akan sejarah akan menumbuhkan sikap patriotisme
untuk mempertahankan ciri khas Bangsa kita sesuai dengan pesan Prof Dr.
Soeharso yaitu Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara
kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya.
Saat ini Pemerintah sedang berusaha untuk membenahi pola pikir masyarakat
untuk menjiwai makna dari Pancasila dengan menumbuhkan sikap gotong royong
dan melemahkan sikap individualisme.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi Informasi merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk
mengolah data (memproses , mendapatkan, menyusun, memanipulasi,
mempublikasikan data) serta menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas.
Perkembangan teknologi informasi sudah mewabah di berbagai kalangan
masyarakat dan berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi informasi
juga sudah menjadi tren memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya
bangsa. Pengaruh atas kemajuan teknologi memberikan dampak positif dan
negative. Sebagai insan Pancasilais masyarakat harus pandai-pandai dalam
memanfaatkannya. Salah satu sebagai contohnya yaitu dengan perkembangan
teknologi informasi, sekarang muncul yang namanya internet, dengan internet kita
dapat mengakses informasi-informasi yang kita inginkan. Bahkan informasi yang
berupa hal-hal negatifpun dapat kita peroleh dari internet dengan mudah,

13
Informasi negative yang disampaikan merupakan tindakan Cyber crime. Sebagai
manusia yang mempunyai pedoman Pancasila, seharuskan internet dimanfaatkan
untuk hal-hal positif dalam menunjang perkembangan dunia pendidikan serta
mewujudkan masyarakat dengan nilai-nilai Pancasilais.
Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat, yaitu Pancasila.
Dalam menanggapi perkembangan Teknologi Informasi harus sesuai dengan
ideology yang telah menjadi warisan dari para pendiri negara ini. Hal-hal yang
tidak sesuai dengan budaya yang telah ada seharusnya tidak diterima di negara ini.
Dengan adanya Pancasila dapat memilah mana yang sesuai dengan budaya yang
ada, sehingga tidak melunturkan budaya dan sifat Pancasilais bangsa ini yang
dapat mengubah perilaku akibat informasi yang masuk karena perkembangan
Teknologi Informasi di era globalisasi saat ini. Termasuk pemanfaatan tekhnologi
untuk berbuat jahat dan tidak adil. Hal ini sesuai dengan pesan pahlawan bahwa
Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin
pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar
seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa
ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan
mencuri kejayaan Ibu Pertiwi."

B. Solusi masalah dan Saran


Sebagai penyusun kepada para pembaca diharapkan bisa tetap menjaga
kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi, serta bisa
mengambil hal-hal positif dari efek globalisasi. Untuk itu kita harus tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa membantu
pembangunan dan perkembangan Negara. Sebagai individu yang berpendidikan
dan bermoral Pancasila kita harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang
sudah mengglobal di negara ini secara maksimal dan benar, tidak untuk perbuatan
yang menyimpang.

14
Daftar Pustaka

Dewantara, Agustinus. "Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia


dalam Kacamata Soekarno)." (2017).
Dewantara, Agustinus. "Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup
Manusia)." (2017).
Dewantara, Agustinus. "Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini." (2017).

Dewantara, Agustinus Wisnu. "PANCASILA SEBAGAI PONDASI


PENDIDIKAN AGAMA DI INDONESIA." CIVIS5.1/Januari (2015).

Dewantara, Agustinus W. "Merefleksikan Hubungan antara Etika Aristotelian dan


Bisnis dengan Studi Kasus Lumpur Lapindo." Arete 2.1 (2013): 23-40.

Putri, Kyko Dyonni, and Agustinus Dewantara. "Mulai Punahnya Nilai Kejujuran
Dikaji Dengan Buku Diskursus Pancasila Dewasa Ini." (2018).

(Dewantara, Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini ,2017:101)


(Dewantara, Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong:11).
(Dewantara, Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini ,2017: 11-13)
(Dewantara, 2017 Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong:90)
(Dewantara, Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong 91)
http://woocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-pancasila-fungsi-arti-lambang-
pancasila.html#ixzz5WKcxJZvy

http://anakbaikbaikk.blogspot.com/2016/09/pancasila-dalam-masa-cyber-
crime.html.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-teknologi/
https://www.nesabamedia.com/pengertian-teknologi/

15
https://salamadian.com/perkembangan-pengertian-teknologi/.
http://chayankcantiek.blogspot.com/2011/05/pancasila-kewarganegaraan-tugas-
4.html.
https://www.temukanpengertian.com/2013/02/pengertian-cybercrime.html)

16

Anda mungkin juga menyukai