Anda di halaman 1dari 1

Asal zat kimia ricin

Ricin merupakan salah satu racun paling berbahaya di dunia, dan masuk kategori super
racun. Racun ricin merupakan racun yang sangat berbahaya, lebih mematikan 6.000 kali
dibandingkan racun sianida dan lebih berbahaya 12 ribu kali dibandingkan racun ular derik.
Racun ini bahkan disebut-sebut tidak memiliki obat penawarnya.

Ricin pertama kali ditemukan ilmuwan Jerman, Peter Hermann Stillmark pada tahun


1888. Ia menguji coba ekstrak biji jarak(Castor Bean) pada sel darah merah. Tanaman jarak
kepyar (R. communis) berasal dari Ethiopia. Budidaya jarak pertama kali dipelopori oleh bangsa
Portugis dan Spanyol. Oleh bangsa Portugis dan Spanyol jarak dikenal dengan nama “Agno
Casto” dan “Agno Castor” oleh bangsa Inggris. Dalam bahasa latin jarak disebut Ricinus yang
artinya serangga, karena bentuk bijinya berbintik-bintik menyerupai serangga (Cahyo, 2008).
Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel
darah merah. Pada saat itu, Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun
selanjutnya diketaui yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah tersebut adalah suatu
protein enzim yang dikenal sebagai ricin.

Biji jarak mengandung banyak senyawa-senyawa kimia baik itu berasal dari golongan
asam, basa maupun garam. Jaringan biji mengandung alkaloida ricin , dan beberapa macam
toksalbumin yang dinamakan ricin (ricin D, ricin asam, dan ricin basa), dan beberapa macam
enzim diantaranya lipase.

Anda mungkin juga menyukai