Anda di halaman 1dari 20

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : SUPRIADI
NIM : 3301021036

Judul Modul 1 Karakter Profeisonal Guru


PPKn
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Cinta Tanah Air dan Bela
Negara
2. Kesamaptaan dan
Kepemimpinan
3. Kerjasama, Komunikasi,
Kepekaan Sosial dan
Kepedulian Terhadap
Masyarakat, Profesi dan
Lingkungan
4. Budaya dan Karakter Bangsa
Sebagai Sumber Belajar PPKn
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1. Cinta Tanah Air Dan Bela Negara
dan definisi) di modul ini
1. Pendidikan dipandang sebagai jalan
atau sarana yang paling tepat untuk
menyadarkan para warga negara akan
pentingnya nilai-nilai bela negara,
karena sebagai sarana penyadaran
(konsientisasi), pendidikan menerangi
cipta (akal), menggugah dan
menghangatkan rasa (emosi), dan
memperteguh karsa (kehendak) para
warga negara sehingga mereka memiliki
rasa-memiliki (sense of belonging), rasa
tanggung jawab (sense of responsibility)
dan komitmen yang tinggi terhadap nasib
bangsa dan negaranya. “Outcome” atau
hasil yang diharapkan dari pendidikan
kesadaran bela negara adalah warga
negara yang sadar akan hak dan
kewajibannya membela negara, dan yang
mampu menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa (Abidin dkk, 2014).

2. Cinta tanah air adalah mengenal dan


mencintai wilayah nasional sehingga
selalu waspada serta siap membela tanah
air Indonesia terhadap segala bentuk
ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dannegara.
3. Secara lebih luas (Suwarno, 2000)
menyatakan bahwa Cinta tanah air yaitu
mengenal dan mencintai tanah air
wilayah nasionalnya sehingga selalu
waspada dan siap membela tanah air
Indonesia, terhadap segala bentuk
ancaman tantangan, hambatan dan
gangguan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara
oleh siapapun dan dari manapun
sehingga diharapkan setiap warga negara
Indonesia akan mengenal dan memahami
wilayah nusantara, memelihara
melestarikan, mencintai lingkungan dan
senantiasa menjaga nama baik dan
mengharumkan negara Indonesia di mata
dunia.

4. Sikap dan perilaku yang mencerminkan


bahwa kita mencintai tanah air, antara
lain :
1. Bangga sebagai orang Indonesia,
2. Memakai produk dalam negeri,
3. Mentaati semua peraturan-
perundangan,
4. Taat membayar pajak
5. Dengan ikhlas mengikuti upacara
bendera.
6. Menjaga kelestarian lingkungan,
7. Saling hormat-menghormati

5. Bela Negara adalah sikap dan perilaku


warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.

6. Upaya bela negara adalah kegiatan yang


dilakukan oleh setiap warganegara
sebagai penuaian hak dan kewajiban
dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan keamanan negara.

7. Tujuan bela negara yaitu sebagai berikut:


1. Secara umum, tujuan bela negara
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
bela negara demi terwujudnya sikap
dan perilaku bela negara yang
mendukung sistem pertahanan
negara seperti; mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan
negara, melestarikan budaya,
menjalankan nilai-nilai pancasila dan
UUD 1945, berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara, menjaga identitas
dan integritas bangsa/negara.
2. Secara khusus cinta tanah air dan
bela negara memberikan kesadaran
bagi setiap warga negara yang
bertujuan untuk; (1) setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara; (2) memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara;
(3) keyakinan Pancasila sebagai
Ideologi Negara; (4) rela berkorban
untuk bangsa dan negara; (5)
memiliki Kesiapan Fisik dan Psikis

8. Pembangunan nasional merupakan


wujud perjuangan secara terus menerus
dari setiap warganegaranyaberdasarkan
profesinya dengan prestasi terbaik untuk
mewujudkan kesejahteraan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negaranya.

9. Globalisasi adalah suatu pemikiran. Ide,


sistem pandangan hidup yang menjadi
universal menjagad atau mengglobal.
Berlangsung sejak akhir dekade 20,
semakin menuntut ketahanan, dan daya
saing yang tinggi utamanya dalam
kehidupan perekonomian bangsa-bangsa.

10.Ketahanan nasional adalah suatu


kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional
dalam mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan,baik
dari luar negeri maupun dalam negeri,
yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan dalam mengejar tujuan
nasional Indonesia (Suradinata, 2005).

11.Hakekat pembangunan adalah


membangun manusia seutuhnya, baik
fisik maupunnon fisik, jasmani maupun
rohani, materiil maupun spiritual, maka
pembangunan non fisik, rohani atau
spiritual menunjukkan laju yang amat
tertinggal bahkan cenderung terdegradasi

12.Pertahanan Negara adalah segala usaha


untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI dan
keselamatan segenap bangsa dari
ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.

13.Pertahanan Negara bertujuan untuk


menjaga dan melindungi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI serta
keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman.

14.Pertahanan negara berfungsi untuk


mewujudkan dan mempertahankan
seluruh wilayah NKRI sebagai satu
kesatuan pertahanan.

15.Sistem Pertahanan Negara adalah


sistem pertahanan yang bersifat semesta
yang melibatkan seluruh warga negara,
wilayah, dan sumberdaya nasional
lainnya serta dipersiapkan secara dini
oleh pemerintah dan diselenggarakan
secara total, terpadu, terarah, dan
berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dari segala
ancaman.

16.Keikutsertaan warga negara dalam


upaya bela negara diselenggarakan
melalui :
1. Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Pelatihan dasar Kemiliteran secara
wajib.
3. Pengabdian sesuai dengan profesi.
4. Pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela atau wajib.

17. Ancaman secara garis besar


diklasifikasikan menjadi:
1. Ancaman faktual adalah eskalasi
tertinggi berupa ancaman itu sendiri
atau ancaman yang telah mewujud
secara nyata;
2. Ancaman potensial mengandung
eskalasi ancaman pada tingkat yang
lebih rendah yang secara berurutan
dari eskalasi tertinggi hingga terendah
meliputi gangguan, hambatan,
tantangan, dan kesemuanya secara
bersama dikenal sebagai AGHT.

18. Ancaman terhadap sistem


pertahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dikelompokkan menjadi dua
yakni sebagai berikut :
1. Ancaman miiter, ancaman ini
memiliki karakter yang beragam
,dapat berupa jenis ancaman yang
sifatnya terorganisasi dengan
menggunakan, yang dinilai
mempunyai kemampuan untuk
membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa.
2. Ancaman non militer, digolongkan
kedalam ancaman yang berdimensi
ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, informasi dan tekhnologi,
serta keselamatan umum.

19.Upaya memotivasi warga negara untuk


bela negara berdasarkan konsep yaitu:
1. Pengalaman sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
2. Posisi geografis Nusantara yang
strategis.
3. Keadaan penduduk (demografis).
4. Kekayaan sumber daya alam yang
melimpah.
5. Keanekaragaman budaya bangsa.
6. Perkembangan dan kemajuan Iptek
7. Kemungkinan timbulnya perang.
8. Ancaman terhadap pertahanan
negara

KB 2. Kesemampataan dan Kepemimpinan

1. Samapta berarti siap siaga

2. Kesamaptaan merupakan suatu keadaan


siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam. Istilah lainnya adalah siap siaga
dalam segala kondisi (Sujarwo,2011).

3. Tujuan kesamptaan bagi para guru


adalah untuk membentuk fisik dan
mental agar menjadi pegawai yang siap
menghadapi tantangan institusi ke depan
dan juga meningkatkan kebugaran dari
para pegawai.

4. Guru PPKn yang samapta adalah guru


yang mampu meminimalisir terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan terkait
dengan pelaksanaan kerja.

5. Kesamaptaan jasmani adalah kegiatan


atau kesanggupan seseorang untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan fisik
secara lebih baik dan efesien.

6. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif
secara sosial dan ekonomis. (Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1992)

7. Pola hidup sehat adalah segala upaya


guna menerapkan berbagai kebiasaan
baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan diri dari
kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan.

8. Mensana in corporesano artinya: didalam


tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.

9. Kesamaptaan mental adalah


kesiapsiagaan dengan memahami kondisi
mental, perkembangan mental, dan
proses menyesuaikan diri terhadap
berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan)
nya, baik tuntutan dalam diri sendiri
maupun luar dirinya sendiri, seperti
menyesuaikan diri dengan lingkungan
rumah, sekolah, lingkungan kerja dan
masyarakat. (Ancok, 2017)

10. Seseorang guru PPKn dapat


dikatakan telah memiliki kesamaptaan
mental, jika ia mampu menerima dan
berbagi rasa aman, kasih sayang,
kebahagiaan, dan rasa diterima oleh
orang lain dalam melakukan berbagai
aktivitas. Ahli jiwa mengatakan bahwa
pengaruh mental itu dapat dilihat pada
perasaan, pikiran, kelakuan, dan
kesehatan.

11. Empat level lingkungan stratejik


yang dapat mempengaruhi kesiapan guru
PPKn dalam melakukan pekerjaannya
sesuai bidang tugas masing-masing,
yakni: keluarga (family), masyarakat
pada level lokal dan regional
(Community/ Culture), nasional
(Society), dan dunia (Global).

12. Enam komponen dari modal


manusia, yaitu;
1. Modal intelektual adalah perangkat
yang diperlukan untuk
menemukan peluang dan
mengelolaperubahan organisasi pada
setiap lingkungan stratejik. Modal
intelektual sangat besar peranannya
di dalam menambah nilai suatu
aktivitas oganisasi.
2. Modal emosional; kemampuan
menyikapi perubahan dan
melaksanakan tuntutan tugas dengan
baik sangat ditentukan oleh
kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosi adalah kapasitas
untuk mengenali emosi diri dan emosi
orang lain, untuk mengelola motivasi
diri, dan untuk mengelola emosi diri
dalam hubungannya dengan orang
lain, sehingga dengan mengenal
kecerdasan emosi maka akan lebih
potensial memprediksi kesuksesan
dalam berkarir, lebihmampu
mempertahankan motivasi, lebih
mampu mengelola stres, sambil
mengelola emosi diri sekaligus
menjalin hubungan sosial.
Kecerdasan emosional dibagi menjadi
empat dimensi yaitu:
a. Self Awareness adalah kemampuan
untuk memahami emosi diri sendiri
secara tepat dan akurat dalam
berbagai situasi secara konsisten.
b. Self Management adalah
kemampuan mengelola emosisecara
baik, setelah memahami emosi yang
sedang dirasakannya, apakah emosi
positif atau negatif.
c. Social Awareness adalah
kemampuan untuk memahami emosi
orang lain dari tindakannya yang
tampak.Ini adalah kemampuan
berempati, memahami dan
merasakan perasaan orang lain
secara akurat.
d. Relationship Management adalah
kemampuan seorang guru untuk
berinteraksi secara positif pada orang
lain, betapapun negatifnya emosi yang
dimunculkan oleh orang lain.

3. Modal Sosial adalah serangkaian nilai-


nilai atau norma-norma informal yang
dimiliki bersama di antara para anggota
suatu organisasi/kelompok
masyarakatyang memungkinkan
terjalinnya kerjasama di antara mereka.
Modal sosial ditujukan untuk
menumbuhkan kembali jejaringan
kerjasama dan hubungan interpersonal
yang mendukung kesuksesan, khususnya
kesuksesan guru sebagai abdi negara
yang terdiri atas:
a. Kesadaran Sosial (social awareness)
yaitu kemampuan berempati terhadap
apa yang sedang dirasakan oleh orang
lain, memberikan pelayanan prima,
mengembangkan kemampuan orang
lain, memahami keanekaragaman
latar belakang sosial, agama dan
budaya dan memiliki kepekaan
politik.
b. Kemampuan sosial (social skill)
yaitu, kemampuan mempengaruhi
orang lain, kemampuan
berkomunikasi dengan baik,
kemampuan mengelola konflik dalam
kelompok, kemampuan membangun
tim kerja yang solid,dan kemampuan
mengajak orang lain berubah

4. Modal Ketabahan: ketabahan adalah


modal untuk sukses dalam kehidupan,
baik dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan sebuah organisasi birokrasi.
Dalam menghadapi kesulitan atau
problem yang belum terpecahkan hanya
mereka yang tabah yang akan berhasil
menyelesaikannya. Stoltz membedakan
tiga tipe manusia yaitu:
a. Quitter yakni orang yang bila
berhadapan dengan masalah memilih
untuk melarikan diri dari masalah dan
tidak mau menghadapi tantangan guna
menaklukkan masalah.
b. Camper adalah tipe yang berusaha
tapi tidak sepenuh hati. Bila dia
menghadapi sesuatu tantangan dia
berusaha untuk mengatasinya, tapi dia
tidak berusaha mengatasi persoalan.
c. Climbery adalah tipe yang memiliki
stamina yang luar biasadi dalam
menyelesaikan masalah.

5. Modal Moral: kecerdasan moral sebagai


kapasitas mental yang menentukan
prinsip-prinsip universal kemanusiaan
harus diterapkan ke dalam tata nilai,
tujuan, dan tindakan kita. Kemampuan
untuk membedakan apa yang benar dan
yang salah). Empat komponen modal
moral/etikal yaitui
a. Integritas (integrity), yakni kemauan
untuk mengintegrasikan nilai-nilai
universal di dalam perilaku;
b. Bertanggungjawab (responsibility)
atas perbuatan yang dilakukannya.
c. Penyayang (compassionate) adalah
tipe orang yang tidak akan merugikan
orang lain, karena dia menyadari
memberi kasih sayang pada orang lain
adalah juga sama dengan memberi
kasih sayang pada diri sendiri.
d. Pemaaf (forgiveness) adalah sifat yang
terarah (diberikan) pada sesama
manusia. Orang yang memiliki
kecerdasan moral yang tinggi
bukanlah tipe orang pendendam yang
membalas perilaku yang tidak
menyenangkan dengan cara yang
tidak menyenangkan pula.

6. Modal Kesehatan/kekuatan
Fisik/Jasmani: kesehatan adalah bagian
dari modal manusia agar dia bisa bekerja
dan berpikir secara produktif. Tolok ukur
kesehatan adalah bebas dari penyakit,
dan tolok ukur kekuatan fisik adalah;
tenaga (power), daya tahan (endurance),
kekuatan (muscle strength), kecepatan
(speed), ketepatan (accuracy), kelincahan
(agility), koordinasi (coordination), dan
keseimbangan (balance)

7. Kepemimpinan adalah upaya untuk


mempengaruhi orang lain dengan
memberikan dorongan dan bimbingan
dalam bekerjasama untuk mengejar
tujuan yang telah disepakati bersama.
8. Pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain atau
kelompok, tanpa mengindahkan bentuk
alasannya.

9. Peranan pemimpin yaitu: (1) peranan


yang bersifat interpersonal; (2) peranan
yang bersifat informasional; dan (3)
peranan sebagai pengambil keputusan.
Peranan pemimpin tersebut akan berhasil
apabila memiliki sifat antara lain yaitu:
bersikap adil, memberikan sugesti,
mendukung tercapainya tujuan, sebagai
katalisator, menciptakan rasa aman,
sebagai wakil organisasi, sumber
inspirasi, dan mau menghargai.

KB 3. Kerjasama, Komunikasi, Kepekaan


Sosial Dan Kepedulian Terhadap
Masyarakat, Profesi Dan Lingkungan

1. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional,


yaitu: mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. (Sisdiknas) Nomor
20 Tahun 2003

2. Kompetensi adalah seperangkat


pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. (UU
No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat 10)

3. Kompetensi Sosial adalah kemampuan


guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik,
tenaga kependidikan, orang tua peserta
didik, dan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi sosial yang harus dimiliki


oleh guru, yaitu:
a. Terampil berkomunikasi dengan
peserta didik dan orang tua peserta
didik.
b. Bersikap simpatik.
c. Dapat bekerja sama dengan Dewan
Pendidikan/Komite Sekolah.
d. Pandai bergaul dengan teman
seprofesi dan mitra pendidikan.
e. Memahami dunia sekitarnya
(lingkungannya)

5. Bersikap dan bertindak objektif adalah


kemampuan yang harus dimiliki agar
guru selalu berkomunikasi dan bergaul
dengan peserta didik.

6. Beradaptasi dengan lingkungan adalah


kemampuan yang dituntut pada seorang
guru. Beradaptasi dengan lingkungan
berarti seorang guru perlu melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan, baik
lingkungan sekolah maupun lingkungan
masyarakat umumnya.

7. Kerjasama adalah suatu bentuk proses


sosial, dimana didalamnya terdapat
aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling
membantu dan saling memahami
aktivitas masing-masing. Kerjasama
berarti bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama. Abdulsyani (1994).

8. Komunikasi adalah suatu proses


memberikan sinyal dengan aturan
tertentu sehingga dengan cara ini suatu
sistem dapat didirikan, dipelihara, dan
diubah. Forsdale (2001)

9. Komunikasi manusia adalah suatu


proses dimana hubungan seorang yang
satu dan yang lainnya dalam suatu
organisasi atau dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan serta
menggunakan informasi untuk
berkoordinasi dengan lingkungan dan
sekitarnya. Ruben (2013)

10.Tujuan komunikasi adalah untuk


mempengaruhi tingkah laku orang lain.

11.Sikap Inklusif adalah kemampuan untuk


memposisikan diri ke dalam posisi yang
sama dengan orang lain atau kelompok
lain sehingga membuat orang tersebut
berusaha untuk dapat memahami orang
lain atau kelompok lain dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
12.Tindakan objektif merupakan perilaku
bijaksana, arif, dan adil tehadap peserta
didik dalam bertindak, bijak dalam
berkata, dan bijak dalam bersikap.

13.Hubungan interpersonal adalah


hubungan yang terdiri dari dua orang
atau lebih, yang memiliki
ketergantungan satu sama lain dan
menggunakan pola interaksi yang
konsisten.

14.Pesan verbal dapat secara tertulis


seperti surat, buku, majalah, memo
sedangkan pesan secara lisan dapat
berupa, percakapan tatap muka,
percakapan melalui telepon dan
sebagainnya. Pesan non verbal dapat
berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi
muka dan nada suara.

15.Komunikasi bersifat tak reversible.


Sekali kita mengkomunikasikan sesuatu
maka kita tidak bisa tidak
mengkomunikasikannya.

16.Komunikator adalah pihak yang


bertindak sebagai pengirim pesan
kepada komunikan dalam sebuah
proses komunikasi.

17.Komunikan adalah penerima pesan


yang disampaikan oleh komunikator.

18.Empati adalah suatu kondisi dimana


seseorang mampu menempatkan diri
pada keadaan emosi orang lain dan
seolah-olah mengalaminya sendiri.

19.Beberapa cara untuk meningkatkan


empati menurut Goleman (1997) yaitu:
1. Understanding other yaitu cepat
menangkap perasaan orang lain,
mampu merasakan dan membaca
perasaan orang lain.
2. Service orientation yaitu
memberikan pelayanan yang
dibutuhkan orang lain, artinya
mampu memberikan tindakan
terhadap permasalahan yang sedang
terjadi.
3. Developing others yaitu
memberikan masukan positif atau
membangun, artinya dapat
memberikan solusi.
4. Leveraging diversity yaitu
mengambil manfaat dari perbedaan
bukan kinflik, mampu mengambil
manfaat dari permasalahan yang
terjadi.

20.Peduli adalah memperlakukan orang


lain dengan sopan, bertindak santun,
toleran terhadap perbedaan, tidak suka
menyakiti orang lain, tidak mengambil
keuntungan dari orang lain, mampu
bekerja sama, mau terlibat dalam
kegiatan masyarakat, menyayangi
manusia dan makhluk lain, setia,
cinta damai dalam menghadapi
persoalan.

21.Kepeduliansosial ditandai oleh hal-hal


sebagai berikut (Leak,2011) :
1. Persahabatan (Frendship)
Suatu bentuk hubungan yang terjalin
dekat dan akrab yang melibatkan
setiap individu kepada orang lain
yang akan menumbuhkan rasa saling
peduli terhadap sesama.
2. Cinta (Love)
Suatu sikap yang diarahkan
seseorang terhadap orang lain yang
dianggap istimewa. Manusia adalah
makhluk sosial dimana mereka akan
merasa saling memiliki dan
membutuhkan kehadiran orang lain,
sehingga manusia tersebut dapat
berguna bagi orang lain.
3. Kerja (Work)
Kepedulian dalam dunia kerja dapat
mendorong individu bertanggung
jawab pada tugas yang diberikan.
Namun, individu tidak boleh
melupakan kerja sama kelompok
untuk menciptakan lingkungan kerja
yang nyaman.
4. Self significance
Kemampuan untuk meyakini
pada kemampuan dan penilaian
diri sendiri dalam melakukan sebuah
tugas atau menyelesaikan
permasalahan, namun tidak
mengabaikan pendapat dari orang
lain.
22. Social interest artinya kepedulian
sosial (perasaan seseorang yang bisa
menempatkan diri pada posisi orang lain
atau yang sedang dirasakan orang lain).

23. Orang-orang yang peduli adalah


orang-orang yang terpanggil untuk
melakukan sesuatu dalam rangka
memberikan sebuah inspirasi,
perubahan, dan kebaikan terhadap
lingkungan di sekitarnya.

KB 4. Budaya Dan Karakter Bangsa


Sebagai Sumber Belajar PPKn

1. Kebudayaan adalah sarana hasil karya,


rasa, dan cipta masyarakat. Soemardjan
dan Soemardi (1974)

2. Kebudayaan adalah keseluruhan


sistem, gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik dasar
manusia dengan cara belajar.
Koentjaraningrat (1985)

3. Budaya diartikan sebagai keseluruhan


sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang
dihasilkan masyarakat.

4. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak,


atau keperibadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan
(firtues) yang diyakini dan digunakan
sebagai landasan untuk cara pandang,
berpikir, karakter bersikap, dan
bertindak.

5. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai,


moral, dan norma, seperti jujur, berani
bertindak, dapat dipercaya, dan hormat
kepada orang lain

6. Pengertian karakter menurut para ahli


yaitu:
a. Menurut Maxwell (2001): “Pengertian
karakter sebenarnya jauh lebih baik
dibandingkan dengan sekedar
perkataan. Lebih dari hal tersebut,
karakter merupakan pilihan yang
dapat menentukan sebuah tingkat
kesuksesan dari seseorang”.
b. Menurut Wyne (1991) pengertian
karakter menandai bagaimana teknis
maupun cara yang digunakan dalam
memfokuskan penerapan dari nilai-
nilai kebaikan kedalam sebuah
tingkahlaku maupun tindakan.

7. Menurut Thomas Lickona, karakter


mulia (good character) meliputi
pengetahuan tentang kebaikan, lalu
menimbulkan komitmen (niat) terhadap
kebaikan, dan akhirnya benar-benar
melakukan kebaikan. Dengan kata lain,
karakter mengacu kepada serangkaian
pengetahuan (cognitives), sikap
(attitides), dan motivasi (motivations),
serta perilaku (behaviors) dan
keterampilan (skills) (Lickona 1991).

8. Pendidikan karakter adalah usaha


sengaja (sadar) untuk mewujudkan
kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan
yang baik secara objektif, bukan hanya
baik untuk individu perseorangan, tetapi
juga baik untuk masyarakat secara
keseluruhan. (Wamangu & Zien, 2012).

9. Falsafah pendidikan menurut Ki Hajar


Dewantara yaitu ing ngarsa sung tulada,
ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, yang artinya di depan
menjadi teladan, di tengah membangun
semangat, dari belakang mendukung.

10. Upaya untuk pengembangan karakter


adalah pembudayaan nilai-nilai karakter
dalam kehidupan sehari-hari.

11. Sumber belajar adalah segala macam


sumber yang ada di luar yang
memungkinkan terjadinya proses
belajar.

12. Sumber belajar PPKn merupakan segala


sesuatu yang dapat memberikan
informasi dalam pembelajaran PPKn.
Sumber belajar PPKn ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan
dalam berbagai bentuk media, yang
dapat membantu peserta didik dalam
belajar, sebagai perwujudan dari
kurikulum.
13. Enam klasifikasi sumber belajar
menurut AECT (Association of
Education communication Technolog)
(Rohani & Ahmadi,1995) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Message (pesan) yaitu informasi/
ajaran yang diteruskan komponen
lain dalam bentuk gagasan, fakta,
arti dan data.
b. People (orang) yakni manusia yang
bertindak sebagai penyimpan,
pengolah, dan penyaji pesan
termasuk dalam hal ini guru dan
dosen.
c. Materials (bahan) yaitu perangkat
lunak yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan
alat/perangkat keras, ataupun oleh
dirinya sendiri. berbagai program
media 12 termasuk kategori
materialis, seperti transportasi, slide,
film, vidio, audio, modul, majalah,
buku dan sebagainya.
d. Device (alat) yakni sesuatu
(perangkat keras) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan dalam bahan. Misalnya
overhead proyektor, slide, slide
vidio,dll.
e. Technique (tehnik) yaitu prosedur
atau acuan yang dipersiapkan untuk
penggunaan bahan, peralatan, orang,
lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Misalnya pengajaran
terprogram/modul, simulasi,
demonstrasi, tanya jawab dll.
f. Setting (lingkungan) yaitu situasi
atau suasana sekitar dimana pesan
disampaikan. Baik lingkungan fisik
maupun non fisik.

14. Penanaman dan pemanfaatan budaya


dan karakter bangsa sebagai sumber
belajar PPKn merupakan penanaman
nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai
kebaikan, mau berbuat baik, nyata
berkehidupan baik, dan berdampak baik
terhadap lingkungan) yang terpateri
dalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku.

15. Budaya dan karakter bangsa sebagai


sumber belajar PPKn adalah kualitas
perilaku kolektif kebangsaan yang khas-
baik yang tercermin dalam kesadaran,
pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
berbangsa dan bernegara sebagai hasil
olah pikir, olah hati, olah rasa dan
karsa, serta olah raga seseorang atau
sekelompok orang.

16. Dalam arti umum, kebudayaan adalah


sifat utuhnya bangssa yang berkaitan
dengan derajat kemanusiaannya, baik
lahir maupun batin. Antara pendidikan
dan kebudayaan terdapat hubungan
yang sangat erat artinya: keduanya
menekankan pada hal yang sama yaitu
nilai-nilai kemanusiaan dan
kemasyarakatan.

17. Kebudayaan nasional merupakan buah


budi manusia yang mengandung sifat-
sifat keluhuran dan kehalusan, etika
dan estetika dalam kehidupan manusia.

18. Wawasan kebangsaan adalah cara


pandang bangsa dalam suatu keutuhan
rasa, bahasan dan semmangat
kebangsaan untuk bergerak bulat guna
berbakti untuk kepentingan berbangsda
dan negara.

19. Wawasan kejuangan adalah cara


pandang bangsa yang pantang menyerah
dan rela berkorban untuk kepemtingan
bangsa dan tanah air, serta setia kepada
perjuangan bangsa.

20. Wawasan kebudayaan adalah cara


pandang bansa dalam menghayati
ketinggalan kebudayaan nasional
dengan tidak menolak unsur
kebudayaan asing yang dapat
memperkaya kebidayaan nasional dan
mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia untuk menuju kearah
kemajuan adap, budaya, dan persatuan
bangsa.

21. Religius adalah sikap dan prilaku yang


patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan peeluk agama lain.

22. Jujur adalah prilaku yang didasarkan


pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan , tindakan, dan pekerjaan.

23. Toleransi adalah sikap dan tindakan


yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.

24. Disiplin adalah tindakan yang


menunjukan prilaku tertip dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.

25. Kerja keras adalah prilaku yang


menunjukan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaiakan
tugas dengan sebaik-baiknya.

26. Kereatif adalah berpikir dan melakukan


sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesutu yang telah
dimiliki.

27. Mandiri adalah sikap dan prilaku yang


tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.

28. Demokratis adalah cara berfikir,


bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajipan dirinya dan
orang lain.

29. Rasa ingin tahu adalah sikap dan


tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.

30. Semangat kebangsaan adalah cara


berfikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.

31. Menghargai prestasi adalah sikap dan


tiindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghhormati kebberhasilan orang lain.

32. Bersahabat/komunikatif adalah


tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan
bekerjasama dengan orang lain.

33. Cinta damai adalah sikap, perkataan,


dan tindakan yang menyebabkan orang
lai merasa senang dan aman atas
kehadiran dari dirinya.

34. Gemar membaca adalah kebiasaan


menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.

35. Peduli lingkungan adalah sikap dan


tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi

36. Peduli sosial adalah sikap dan tindakan


yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan

37. Tanggung jawab adalah sikap dan


prilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.

38. Salah satu unsur fundamental dalam


pengembangan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) secara
utuh adalah kebudayaan dan karakter
bangsa.

39. Pengembangan PPKn yang baik tidak


hanya berorientasi pada pengembangan
intelektualitas saja, tetapi harus mampu
melahirkan dan mengembangkan
intelektualitas yang mencerminkan
budaya dan karakter bangsa Indonesia.

40. Keteladanan adalah perilaku dan sikap


guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi
peserta didik untuk mencontohnya.

41. Evaluasi berkesinambungan adalah


evaluasi hasil belajar yang diikuti
dengan tindak lanjutnya, data hasil
evaluasi belajar dimanfaatkan sebagai
bahan untuk menyempurnakan program
pembelajaran, memperbaiki kelemahan-
kelemahan pembelajaran, dan kegiatan
bimbingan belajar pada peserta didik
yang memerlukannya.

42. Evaluasi otentik adalah evaluasi yang


berbasis kompetensi, peserta didik bisa
dikatakan belajar dengan benar dan baik
bila sudah bisa mengimplementasikan
hasil belajar dan mengaplikasikan
keterampilannya dalam kehidupan
sehari-hari.

2 Daftar materi yang sulit 1. Ancaman faktual dan potensial terhadap


dipahami di modul ini sistem pertahanan negara, baik berupa
ancaman militer maupun non-militer.
2. Kepekaan dan kepedulian sosial terhadap
masyarakat, profesi dan lingkungan
3. Integrasi nilai-nilai Budaya dan Karakter
Bangsa ke dalam mata pelajaran PPKn
3 Daftar materi yang sering 1. Impelmentasi cinta tanah air dan bela
mengalami miskonsepsi negara dalam pembangunan nasional
2. Kompetensi sosial guru PPKn
3. Pemanfaatan dan pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa
melalui integrasi mata pelajaran PPKn

Anda mungkin juga menyukai