Anda di halaman 1dari 6

PPT :

1.      Pengertian Umum


Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang
mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih.
Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang
berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses
pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses
destilasi fraksional itu berlangsung.

2.      Karakteristik Bahan Olahan


Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai
perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih . Aplikasi
dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak mentah

3.      Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)


Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom
fraksionasi dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini
dilakukan agar pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi
berfungsi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga
komponen yang lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan terus
menguap dam masuk kondensor. Sedangkan komponen yang lebih besar akan
kembali kedalam labu destilasi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin
tidak volatil cairannya.

4. Peralatan Destilasi Fraksinasi (skala industri)


Kolom fraksionasi: digunakan untuk memberikan luas permukaan yang besar agar
uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan.dalam praktek,
kolom tutup gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium. Hasilnya
relatif terlalu sedikit bila dibandingkan dengan besar bahan yang tergantung di dalam
kolom. Dengan kata lain kolom tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil
dengan sejumlah besar bahan yang masih tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara
pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan
kecepatan penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara
dengan sebuah lempeng teoritis (HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang
kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis. Banyaknya plat teoritis H bergantung pada
sifat campuran yang dipisahkan.

5.      Proses Destilasi Fraksinasi


Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan
tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom
dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-
sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam
kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik
didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih
rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga
komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa
gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan
disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap
menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu
ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Kegunaan

1, Penyulingan minyak

Minyak mentah merupakan senyawa campuran yang terdiri dari 5 sampai 40 atom karbon,
atau lebih. Sebagian besar terdiri dari hidrokarbon alkana dan aromatik. Distilasi
fraksional digunakan di penyulingan minyak untuk memisahkan campuran kompleks
menjadi fraksi-fraksi yang memiliki nilai titik didih hampir sama sehingga memiliki sifat
serta berat molekul yang serupa. Bensin, solar, minyak tanah, dan bahan bakar jet adalah
beberapa fraksi berbeda yang diproduksi dari hasil distilasi minyak mentah. Komponen-
komponen tersebut sangat berguna sebagai bahan bakar dan pelumas, tetapi tidak jika
dicampur bersamaan.[3]

2, Pemurnian reagen dan produk

Siklopentadiena digunakan dalam banyak reaksi kimia, termasuk reaksi Diels-Alder dan
polimerisasi. Reagen ini sangat reaktif, pada reaksi Diels-Alder, senyawa ini akan
membentuk disiklopentadiena. Oleh karena itu, perusahaan kimia tidak menjual
siklopentadiena, dan ahli kimia diharuskan untuk menyuling disiklopentadiena untuk
membalikkan reaksi dimerisasi dan mendapatkan siklopentadiena yaitu melalui reaksi
retro Diels-Alder.[3]
Pada suhu di atas 150°C, dimer kembali ke monomer melalui reaksi retro Diels-Alder.
Distilasi dapat digunakan untuk menghilangkan monomer saat terbentuk. Meskipun dua
komponen (dimer dan monomer) memiliki titik didih yang sangat berbeda, suhu yang
diperlukan untuk reaksi balik hampir sama dengan titik didih disiklopentadiena sehingga
tekanan uapnya tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, diperlukan distilasi fraksional
untuk proses ini.[3]

Prinsip

Prinsip distilasi fraksional yaitu campuran cairan yang dipanaskan akan menghasilkan uap,
uap yang dihasilkan bergerak ke atas tabung gelas yang disebut kolom fraksionasi,
kemudian terjadi pemisahan. Kolom fraksionasi ditempatkan di antara labu yang berisi
campuran fraksi dan adaptor Y untuk meningkatkan pemisahan antara cairan yang
didistilasi. Cairan yang memiliki titik didih rendah akan lebih mudah menguap, sehingga
secara bertahap akan bergerak menuju bagian atas kolom fraksionasi, sedangkan cairan
dengan titik didih yang lebih tinggi akan tetap berada di bawah.[4]

Metode Penelitian

Metode penelitian untuk melakukan distilasi fraksional yaitu dengan menggunakan labu
alas bulat yang dilengkapi batang pengaduk, kemudian dimasukkan campuran organik
yang akan dimurnikan. Peralatan dilengkapi dengan kolom fraksionasi, adaptor Y, dan
kondensor. Ditambahkan dengan pemanas dan termometer untuk memanaskan serta
mengetahui campuran organik ke suhu yang sesuai. Distilasi akan dimulai setelah labu
mencapai suhu panas yang diinginkan dan uap mulai mengembun lalu mencapai
kondensor. Hasil distilasi masuk ke dalam labu penerima yang baru dengan fraksi yang
telah dimurnikan. Kemudian, dapat dipanaskan kembali untuk mendistilasi senyawa
hingga mendapatkan senyawa yang diinginkan.[4]

Distilasi minyak mentah

Minyak mentah dipanaskan pada dasar menara distilasi untuk menguapkannya. Uap yang
dihasilkan kemudian naik melalui kolom fraksinasi. Ketika gas naik, suhu perlahan
menurun. Saat suhu menurun, hidrokarbon tertentu mulai mengembun dan mengalir pada
tingkat yang berbeda. Setiap fraksi yang mengembun pada tingkat tertentu mengandung
molekul hidrokarbon dengan jumlah atom karbon yang sama. Semakin tingginya menara
mengakibatkan terjadinya proses pendinginan yang memungkinkan beberapa hidrokarbon
dipisahkan dalam satu proses. Setelah proses ini selesai, hasil pemisahan dilanjutkan
dengan proses penghalusan untuk menghilangkan kontaminan atau meningkatkan kualitas.
[5]

Referensi

 ^ a b Prasodjo, Budi (2007). Ipa 1A. Medan: Yudhistira Ghalia Indonesia. hlm. 210.
ISBN 9789797469443.
 ^ "Fractional distillation - Energy Education". energyeducation.ca (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2020-08-23.
 ^ a b c "5.2C: Uses of Fractional Distillation". Chemistry LibreTexts (dalam bahasa
Inggris). 2017-11-20. Diakses tanggal 2020-08-23.
 ^ a b "Purification". chem.chem.rochester.edu. Diakses tanggal 2020-08-23.
 ^ "Separating crude oil - Crude oil, hydrocarbons and alkanes - AQA - GCSE
Chemistry (Single Science) Revision - AQA". BBC Bitesize (dalam bahasa Inggris).
Diakses tanggal 2020-08-23.

MAKALAH
Destilasi Fraksinasi

1.      Pengertian Umum


Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang
mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Dalam
destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali
dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap
yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi fraksional itu
berlangsung.

Destilasi bertingkat (fraksionasi) adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian


dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini
dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian
zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah
dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan
lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang
komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan
untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses
destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.

Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair
yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang
dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama
menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya
mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi,
jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke
dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga
titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai
destilat.

Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada
dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya
sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang
bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena
melewati kondensor yang banyak.

2.      Karakteristik Bahan Olahan


Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai
perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih . Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-
komponen dalam minyak mentah

3.      Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)


Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom
fraksionasi dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini dilakukan
agar pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar
kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan
dengan titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan
komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda
pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat
yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

4. Peralatan Destilasi Fraksinasi (skala industri)


Kolom fraksionasi: digunakan untuk memberikan luas permukaan yang besar agar
uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan.dalam praktek, kolom tutup
gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila
dibandingkan dengan besar bahan yang tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom
tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih
tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara
pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan
penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah
lempeng teoritis (HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan
jumlah plat teoritis. Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang
dipisahkan.

5.      Proses Destilasi Fraksinasi


Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian
masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut
makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang
tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-
residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

  Distilasi Bertingkat/Fraksionasi
Adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya yang berdekatan. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran
dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau
dengan tekanan rendah. Aplikasi dari Distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak
mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah. Perbedaan Distilasi
fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.  Di kolom ini terjadi
pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap kolomnya.
Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari kolom-
kolom di bawahnya. Sehingga komponen yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan
tetap berada di bawah dan tidak bisa melewati kolom-kolom fraksionasi tersebut sedangkan
yang titik didihnya paling rendah akan naik dan lolos dari kolom fraksinasi dan terpisah dari
zat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai