Sistem APF hendaklah dirawat sesuai dengan program perawatan terkendali dan
didokumentasikan yang mencakup:
Frekuensi perawatan yang ditentukan untuk tiap bagian sistem;
Program kalibrasi;
Protap untuk pekerjaan yang spesifik;
Pengendalian suku cadang yang disetujui;
Penerbitan rencana perawatan dan instruksi yang jelas;
Pengkajian dan persetujuan penggunaan sistem setelah pekerjaan perawatan selesai; dan
Pencatatan dan pengkajian masalah dan kesalahan selama perawatan.
Pengkajian Sistem
Sistem APF (Air Murni, ATPT dan Air untuk Injeksi) hendaklah dikaji secara berkala pada
interval waktu yang ditentukan. Tim evaluasi terdiri dari bagian Teknik, bagian Pemastian Mutu,
bagian Produksi dan bagian Perawatan. Pengkajian hendaklah mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
Perubahan yang terjadi sejak pengkajian terakhir;
Kinerja sistem;
Kehandalan;
Tren mutu;
Peyimpangan;
Investigasi;
Hasil uji di luar spesikasi (HULS) pemantauan;
Perubahan instalasi;
Pemutakhiran dokumentasi instalasi;
Buku log; dan
Status terakhir daftar protap.
Sistem baru, atau sistem yang menunjukkan ketidakstabilan atau ketidakhandalan, hendaklah juga
dikaji mengenai hal-hal berikut:
Kebutuhan investigasi;
CAPA; dan
Kualifikasi (KD, FAT, KI, SAT, KO, KK) atau dokumen verifikasi setara, dan fase
pemantauan sistem.
Sistem APF (Air Murni, AT PT dan Air untuk Injeksi) adalah sistem yang cenderung menjadi
subyek inspeksi Badan POM dari waktu ke waktu. Pengguna hendaklah melaksanakan inspeksi diri
terhadap SPA yang sudah berjalan.
Petunjuk Teknis ini dapat dipakai sebagai acuan inspeksi. Daftar berikut dapat dijadikan
acuan dalam inspeksi atau audit terhadap sistem pengolahan APF:
Gambar SPA terakhir yang menunjukan semua peralatan dalam sistem dengan penandaan fungsi alat
mulai dari awal/ inlet sampai titik pengguna lengkap dengan titik pengambilan sampel;
Untuk sistem yang telah mapan dan terbukti dalam kondisi terkendali, ruang lingkup
pengkajian tersebut di atas dianggap cukup.
DAPUS :