Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Larutan baku induk dan larutan stok

Larutan induk: 100 mL


Larutan stok : 10 mL

Larutan baku seri

Larutan paracetamol 2,4,6,8,10 ppm :


10 mL

Hasil pengenceran sampel Jamu


Patimah
Larutan sampel jamu patimah : 5 mL

Hasil pengenceran sampel Jamu Tensi


Larutan sampel jamu tensi : 5 mL

Hasil pengenceran sampel Jamu Ulu


Hati
Larutan sampel jamu ulu hati : 5 mL

23
4.2 Pembahasan
Larutan merupakan suatu jenis campuran yang bersifat homogen. Karena
suatu larutan tidak dapat dibedakan secara organoleptis antarazat pelarut dan zat
terlarutnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan molekul – molekul atau ion – ion
yang ada, bercampur dengan baik dengan zat pelarutnya, sehingga memiliki sifat
homogen (Depkes RI,2018).
Pada percobaan kali ini dilakukan pengenceran menggunakan 3 sampel
jamu yaitu Jamu Tensi, Jamu Patimah dan Jamu Ulu Hati. Pengenceran adalah
suatu proses pembuatan larutan yang tidak pekat dari larutan yang lebih pekat
(Chang, 2005).
Pertama-tama dibersihkan terlebih dahulu alat menggunakan alkohol 70%.
Menurut Tietjen (2004), alkohol dapat digunakan sebagai larutan desinfeksi jika
konsentrasinya 60-90% tidak diencerkan atau dilarutkan dan untuk dunia
kesehatan biasa digunakan sebagai sterilisasi alat yang akan digunakan. Setelah
dibersihkan alat lalu dibuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm
menggunakan sampel parasetamol sebanyak 100 mg. Menurut Farmakope
Indonesia IV (1995), bahwa parasetamol atau Acetaminophen larut dalam air
mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N dan mudah larut dalam metanol. Lalu
setelah itu dilarutkan 0,1 g parasetamol dengan 100 ml metanol.
Dilanjutkan dengan pembuatan larutan stok dengan konsentrasi 100 ppm.
Menurut Lieberman (1994), tujuan pembuatan larutan stok adalah untuk
menghindari penimbangan yang berulang-ulang setiap kali membuat media.
Dibuat Larutan stok dengan konsentrasi 100 ppm, artinya 100 mg parasetamol
terlarut dalam 1 liter pelarut dalam hal ini adalah etanol. Kemudian diambil 1 ml
dari larutan induk dan dicukupkan sebanyak 10 ml metanol, dimana dalam hal ini
maksudnya adalah diambil 1 ml dari larutan induk lalu ditambahkan metanol
sampai mencapai 10 ml.
Dibuat larutan baku seri setelahnya dengan konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm,
8 ppm dan 10 ppm dengan mengambil masing masing dari larutan stok sebanyak
0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml dan 1 ml, kemudian dicukupkan hinggan 10 ml
dengan metanol. Tujuan dibuat larutan baku seri dengan konsentrasi yang berbeda

24
adalah untuk menentukan kadar dalam sampel dengan hasil serapan yang
membentuk garis lurus dengan konsentrasi zat dalam larutan dengan respon
serapan dari instumen (Noviny dkk. 2015).
Proses selanjutnya yaitu pembuatan larutan sampel dengan cara menimbang
masing-masing samoel jamu sebanyak 0,5 g dan dilarutkan kedalam etanol
sebnyak 500 ml, 150 ml dan 150 ml kemuadian diaduk selama 10 menit. Tujuan
pengadukan yaitu untuk menghomogenkan dan memperluas bidang permukaan
kontak sehingga laju kelarutan meningkat (Intan, 2015). Selanjutnya larutan
sampel di evaporasi di atas pengang dengan tujuan untuk memekatkan larutan
yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah
menguap (Praptiningsih, 1999). Kemuadian larutan sampel pekat dimasukkan
kedalam botol vial dan di tambahkan 5 ml metanol lalu di encerkan kemali
dengan metode pengenceran bertingkat hinga ppengenceran ke 10. Menurut
Wasteson dan Hornes (2009) dalam Yunita el al., (2015) tujuan dari pengenceran
bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah molekul sampel yang
terdapat dalam cairan, maka semakin banyak tingkat pengenceran akan
meghasilkan molekul sample yang semakin sedikit.
kemungkinan kesalahan yang dilakukan yaitu kesalahan pada penggunaan
alat misalnya kurang efektifnya tingkat ketelitian pada neraca analitik. Kesalahan
pengamat yaitu akibat kesalahan pada membaca angka pada skala suatu alat ukur
karena kedudukan mata pengamat tidak tepat dan kurangnya ketelitian pada saat
melakukan percobaan.

25

Anda mungkin juga menyukai