BAB 5 Mekanika Kuantum
BAB 5 Mekanika Kuantum
Pokok Bahasan :
1. Pendahuluan
2. Fungsi Dan Persamaan Gelombang
3. Persamaan Schrodinger: Bergantung Waktu
4. Harga Ekspektasi
5. Persamaan Schrodinger: Bentuk Keadaan Tunak
6. Partikel Dalam Kotak
7. Pemantulan Dan Transmisi Oleh Perintang
8. Efek Terobosan
9. Osilator Harmonik
Tujuan Pembelajaran :
1. Menentukan persamaan gelombang
( vx )
y=F t ± (4)
0 L x
GAMBAR 2. Sumur potensial yang bersesuaian
Partikel hanya bergerak sepanjang sumbu x antara x = 0 dan x = L
dan partikel tidak kehilangan energy ketika bertumbukan dengan dinding,
sehingga energi total tetap konstan. Karena partikel tidak bisa memiliki
energy tak berhingga dan energy potensialnya V = 0, maka partikel tidak
mungkin keluar kotak, sehingga fungsi gelombangnya ψ adalah 0 untuk
x ≤ 0 dan x ≥ L dan fungsi gelombang ψ di dalam kotak dapat dicari
dengan persamaan Schrodinger dari persamaan (22) sebagai berikut:
2m ∂2 ψ
Eψ + =0 (24)
ℏ2 ∂ x2
Persamaan (24) mempunyai pemecahan
2mE 2 mE
ψ= A sin √ x + B cos √ x (25)
ℏ ℏ
Pemecahan ini dibatasi oleh syarat penting, dimana ψ=0 untuk x = 0 dan
x = L. Karena cos 0=1, suku kedua tidak dapat memenuhi persyaratan
yang ditentukan, dan karena sin 0=0, maka suku sinus dapat memenuhi
persyaratan yang diperlukan pada x = 0, tetapi untuk x = L hanya dapat
dipenuhi bila:
√ 2 mE L=nπ n=1 , 2 ,3 , … (26)
ℏ
Dari persamaan (26) jelaslah bahwa energy yang dapat dimiliki partikel
mempunyai harga tertentu, yaitu harga eigen yang membentuk tingkat
energy system, dengan persamaan:
n 2 π 2 ℏ2
En = n=1, 2 , 3 ,… (27)
2m L2
Bentuk persamaan (27) di atas sama dengan persamaan (3.18) dan
mempunyai tafsiran yang sama juga.
Sehingga fungsi gelombang sebuah partikel dalam kotak yang
berenergi En adalah
ψ n= A sin
√ 2m En x (28)
ℏ
Jika disubtitusikan ke persamaan (27), maka diperoleh
nπx
ψ n= A sin (29)
L
2
Selanjutnya dengan mengintegralkan |ψ n| dalam ruang dengan batas-
batas yang telah ditetapkan dihasilkan
∞ L L
−∞ 0
2
L )0
dx= A 2 ¿
2
(30)
2
Usaha menormalisasi ψ harus dipilih harga A seharga |ψ n| dx yaitu
sama dengan peluang P dx agar mendapatkan sebuah partikel antara x dan
x + dx. Sehingga
∞ ∞
2
∫ |ψ n| dx=¿1 ¿ karena ∫ P dx=¿ 1 ¿ (31)
−∞ −∞
Fungsi gelombang dalam kotak dapat diamati pada gambar 3 dibawah ini:
E
energi
(a)
V
energi
(b)
V
energi
(c)
GAMBAR 4. (a) Sebuah partikel berenergi E<V mendekati perintang potensial (b) Dalam
mekanika klasik, partikel dipantulkan oleh perintang (c) Dalam mekanika kuantum, gelombang de
Broglie yang menyatakan partikel sebagaian dipantulkan dan sebagian diteruskan (ditransmisikan).
Ini berarti bahwa partikel mempunyai peluang untuk menembus perintang.
E
energi
I II III
x=0 x=L x
energi
2m ∂2 ψ I
E ψ I+ =0 (34)
ℏ2 ∂ x2
2m ∂2 ψ III
E ψ III + =0 (35)
ℏ2 ∂ x2
Pemecahan masalah dari persamaan di atas adalah:
ψ I = A e i k x + B e−i k x
1 1
(36)
ψ III =F ei k x +G e−i k x
1 1
(37)
dengan bilangan gelombang diluar pelintang dinyatakan dalam panjang
gelombang de Broglie
2 mE p 2 π
k 1= √ = = (38)
ℏ ℏ λ
Karena
e iθ =cos θ+i sin θ
e−iθ =cos θ−i sinθ
Penyelesaian masalah ini, setara dengan persamaan (25) dengan koefisien
masing-masing berbeda.
Berdasarkan gambar 5, terlihat bahwa gelombang datang dari kiri
perintang mempunyai persamaan gelombang
ψ I +¿=A ei k 1x
¿ (39)
Gelombang ini bersesuaian dengan berkas partikel datang ¿ ¿ adalah
kerapatan peluang. Jika v menyatakan kecepatan gelombang yang sama
dengan kecepatan partikel itu, maka :
ψ I −¿=B e −i k 1 x
¿ (40)
Jadi
ψ III +¿=F e i k 1x
¿ (42)
Yang merambat kearah +x, karena menurut hipotesis, daerah III tidak
terdapat satupun gelombang pantul, sehingga G = 0 dan
T =¿ ¿ ¿ (44)
Dengan kata lain T adalah fraksi dari partikel yang berhasil menerobos
perintang.
Sedangkan pada daerah II berlaku persamaan Schrodinger sebagai
berikut:
2m ∂2 ψ II
( E−V )ψ II + =0 (45)
ℏ2 ∂ x2
Pemecahannya adalah
' '
ψ II =C ei k x + D e−i k x (46)
Dimana
2 m( E−V )
k '= √ (47)
ℏ
2 m(V −E)
k 2=−i k ' = √ (48)
ℏ
ψ II =C e−k x + D e k x
2 2
(49)
Supaya peluang transmisi dapat dihitung, maka perlu adanya syarat batas
dari dinding perintang sebagai berikut:
ψ I =ψ II (50)
x=0
∂ψ I ∂ψ II
= (51)
∂x ∂x
ψ II =ψ III (52)
x=L
∂ψ II ∂ ψ III
= (53)
∂x ∂x
A+ B=C+ D (54)
C e−k L + D e k L =F e i k L
2 2 1
(56)
−k 2 C e−k L +k 2 D e k L =ik 1 F e i k L
2 2 1
(57)
( AF )=[ 12 + 4i ( kk − kk )] e
2
1
1
2
( i k 1+k 2) L
+
1 i k 2 k 1 (i k +k ) L
[ ( )]
− −
2 4 k 1 k2
e 1 2
(58)
k2 k1 k2
− ≈ (59)
k1 k2 k1
e k L ≫ e−k L
2 2
A ¿ 1 i k 2 (−i k + k ) L
( ) (
F
= −
2 4 k1
e )
(61) 1 2
¿
Hasil kali ( A/ F ) dengan ( A /F) menghasilkan
A A¿ 1 k 22
=
(
+
F F ¿ 4 16 k 21
e
)
−2 k L2
F F¿ A A¿ −1
16
T= =
A A¿ F F¿ ( ) =
[ 4+ ( k 2 /k 1 )
2
e−2 k
] 2 L
(62)
k 2 2 2 m(V −E)/ ℏ2 V
( )
k1
=
2 me/ℏ2
= −1
E
(63)
Ini berarti bahwa kuantitas dalam tanda kurung dalam persamaan (62)
berubah lambing terhadap V dibandingkan dengan bagian berpangkat,
sehingga aproksimasi peluang transmisi dituliskan.
T =e−2 k L
2
(64)
Persamaan (64) ini akan digunakan pada bab 12 untuk menghitung variasi
luar biasa dari umur paro inti radiaktif-alfa dengan energi partikel alfa.
dan
2E m 2E
α= =
√
ℏ k ℏν
(72)
( 12 ) ℏν n=0 ,1 , 2 ,3 , …
En = n+ (74)
GAMBAR 7. Sumur potensial dan tingkat energy (a) atom hydrogen, (b) partikel dalam kotak, (c) osilator
harmonic. Dalam setiap kasus, tingkat energy bervariasi bergantung pada bilangan kuantum n.
ψ n= ( 2n n ! ) H n ( y ) e− y /2 (76)
ℏ
∂2 ψ ∂2 ψ ∂2 ψ 2 m (
+ + + E−V ) ψ=0 … … … … … … … … … … … … … … .(1)
∂ x2 ∂ y 2 ∂ z 2 ℏ
x=r cos ϕ
y=r sin ϕ
1 ∂ ∂ 1 ∂2 ∂2
∇=
2
( )
r + 2 +
r ∂ r ∂ r r ∂ ϕ2 ∂ z 2
Sehingga persamaan Schrödinger pada persamaan (1) dapat ditulis
menjadi:
1 ∂ ∂ ψ 1 ∂2 ψ ∂2 ψ 2 m (
r ( )+ + +
r ∂r ∂ r r 2 ∂ ϕ2 ∂ z 2 ℏ2
E−V ) ψ=0 … … … … … … … … … … … …(2)
2. Koordinat bola (r ‚ θ ‚ ϕ)
Hubungan anatar koordinat kartesian dengan koordinat bola:
x=r sin θ cos ϕ
y=r sin θ sin ϕ
z=r cos θ
Vector kedudukan adalah ś= xi+ y j+ z k
ś=r sin θ cos ϕ i+r sin θ sinϕ j+r cos θ k
∂s ∂s ∂s
ds= dr + dθ+ dϕ
∂r ∂θ ∂ϕ
ds=( sin θ cos ϕi+sin θ sin ϕ j+ cosθ k ) dr + ( r cos θ cos ϕi+rcos ϕ sin ϕ j−r sin θ k ) d θ+ ¿
ds=( sin θ cos ϕ dr+ r cos θ cos ϕ dθ−r sin θ sin ϕ dϕ ) i+ ( sinθ sin ϕ dr+ r cos sin ϕ dθ+r sin θ cosϕ
Jadi kuadrat elemen panjang busur adalah:
ds 2=ds .ds
ds 2=sin2 θ cos2 ϕ d r 2+ r sinθ cos θ cos2 ϕ dθ dr−r sin 2 θ sin ϕ cos ϕ dr dϕ❑+ r sinθ cos θ cos2 ϕ
ds 2=sin2 θ d r 2+ r sin θ cos θ dθ dr−2 r sinθ cos θ dθ dr +r 2 ( sin 2 θ+cos 2 θ ) dθ 2+ r 2 sin 2 θ dϕ2
ds 2=( sin 2 θ+cos 2 θ ) dr 2+ 2r sin θ cos θ dθ dr −2 r sin θ cos θ dθ drθ+r 2 sin 2 θ d ϕ 2
ds 2=dr 2 +r 2 dθ2 +r 2 sin2 θ d ϕ 2
2 2 2 2 2 2 2
ds =h1 d r + h2 d θ +h 3 d ϕ
Maka:
h1 =1
h2 =r
h3 =r sinθ
Misalkan V adalah fungsi skalar
1 ∂ V 1 ∂V 1 ∂V
Grad V =∇ V = + +
h 1 ∂ r h 2 ∂ θ h3 ∂ ϕ
∂V 1 ∂V 1 ∂V
∇V = + +
∂ r r ∂θ r sinθ ∂ ϕ
Maka operator grad
∂ 1 ∂ 1 ∂
∇ dalam koordinat silinder adala h ∇ V = + +
∂ r r ∂θ r sin θ ∂ ϕ
Operator laplacian ∇ 2dalam koordinat bola adalah:
1 ∂ ∂ 1 ∂ ∂ 1 ∂2
2
∇= ( )
r +
r 2 ∂ r ∂ r r 2 sin θ ∂θ (
sin θ + )
∂ θ r 2 sin 2 θ ∂ ϕ 2
∂ 2 ∂ψ ∂ ∂ ψ ∂2 ψ 2 μ r 2 sin 2 θ (
2
sin θ
∂r
r (
∂r
+ sinθ )
∂θ
sin θ ( +
∂θ ∂ ϕ2
+ )
h2
E−V ) ψ=0 … .(2)
Suku ketiga pada persamaan (4) hanya merupakan fungsi azimut, sedangkan
suku yang lainnya hanya merupakan fungsi θ dan r . Persamaan (4) dapat
kita atur kembali sehingga menjadi:
1 d 2 dR 2 μ r 2 θ m 2l 1 d dΘ
R dr (
r
dr
+ )
ℏ 2
( E−V )= 2 −
sin θ Θ sin θ dθ
sin θ (
dθ )
… .(7)
m 2l 1 d dΘ
2
−
sin θ Θ sin θ dθ (
sin θ
dθ )
=l(l+ 1) … .(8)
2 l+1
y 1 0 ( θ 0 )=
√ 4π l
P (cos θ)
ψ ( r θ )=Rl ( r ) Pl (cos θ)
Fungsi gelombang radialnya adalah:
2 μ l ( l+1 ) m2l
1 d 2dR
r 2 dr (
r
dr
2μ
+ 2 E− 2 V
ℏ ℏ )[
r2
− 2 R l=0
sin θ ]
Dengan:
−V 0 untuk r <r 0
V ( r )=
{0 untuk r > r 0
Untuk r > r0, fungsi gelombang radialnya adalah:
Untuk , fungsi gelombang radialnya adalah:
1 d 2dR 2μ l (l+1 )
r dr
2
r (
dr
+ 2 E− 2 R l=0
ℏ r )[ ]
1 2 d R 2 d2 R 2μ l ( l+1 )
r 2(r
dr
+r
dr 2
+ 2 E− 2 Rl =0
ℏ r )[ ]
d2 R 2 d R l ( l+1 )
2
+
dr r d r r(
+ k 2− 2 =R l=0
)
Dengan:
2μ
k 2= E
ℏ2
2 d2 R dR 2 2
r= 2
+2 r + ( k r −l ( l+1 ) )=R l=0
dr d r
Solusinya adalah
Rl ( kr )= A ' jl ( kr ) B' nl (kr )
1 lπ
j l ( kr ) =
kr (
sin kr−
2
r →∞ )
−1 lπ
nl ( kr ) =
kr
cos kr− (2
r →∞ )
−A' lπ B ' lπ
Rl ( kr )=
kr (
sin kr− + sin kr −
2 kr 2 ) ( )
Untuk r r0, fungsi gelombang radialnya adalah:
− A l cos δl lπ A cos δ l lπ
Rl ( kr )=
kr 2(
sin kr − + l
kr )
cos kr−
2 ( )
Dengan
A ' =A l cos δ l
A ' =A l sin δ l
− Al lπ
Rl ( kr )=
kr (
sin kr− +δ l l=0 1 2…
2 )
δ l= pergeseran fase
∞
Al lπ
Ψ ( r θ )= ∑
l=0 kr (
sin kr − + δl Pl (cos θ)
2 )
SOAL DAN PENYELESAIAN
2) (a) Sebuah partikel terperangkap dalam suatu daerah satu dimensi
selebar L. Pada keadaan eksitasi keduanya (n = 3), perlihatkan bahwa
probabilitas untuk menemukannya di x = 0 dan x = L/3 adalah 1/3.
(b) Perlihatkan bahwa untuk keadaan dengan bilangkan kuantum n,
probabilitas untuk menemukannya antara x = 0 dan x = L/n adalah
1/n.
3) Berapakah energi minimum sebuah elektron yang terperangkap
dalam suatu daerah satu dimensi selebar ukuran inti atom (1,0 x 10 -14
m)?
4) Berapakah energi minimum sebuah proton (mc2 ≡ 940 MeV) yang
terbatas geraknya dalam ruang berukuran inti atom (1,0 x 10-14 m)?
Solusi
L
x=0 sampai x=
3
1
Ditanyakan : P1,2=
3
Jawab :
a. Pada x = 0 dan x = L/3 pada n = 3
x2
2
P x , x =∫|ψ| dx
1 2
x1
x2
2 nπx
¿ ∫ sin 2 dx
Lx 1
L
x2
x 1 2. n . πx
¿ ( −
L 2.n . π
sin
L )| x1
L /3
x 1 2.3. πx
¿ − (
L 2.3. π
sin
L )|
0
1
Px , x =
1 2
3
x2
2
P x , x =∫|ψ| dx
1 2
x1
x2
2 nπx
¿ ∫ sin 2 dx
Lx 1
L
x2
x 1 2. n . πx
(
¿ −
L 2.n . π
sin
L )| x1
L /n
x 1 2.3. πx
(
¿ −
L 2.3. π
sin
L )|0
1
Px , x =
1 2
n
Diketahui :
m = 1,67 x 10-27 kg
ђ = 1,05 x 10-34 Js
L = 1,0 x 10-14 m
n=1
Ditanyakan : E = ...?
Jawab :
ℏ2 nπ 2
E= ( )
2m L
2
( 1,05 x 10−34 J . s ) ( 3,14 )2
¿ 2
2(1,67 x 10−27 kg) ( 1,0 x 10−14 m )
E=3,25 x 10−13 J ≅ 2,03 MeV
Soal -Soal
D
e−tk ' x (sesuai dengan notassi pada pasal 5.8)tida mempunyai
arti fisis dalam situasi seperti ini ,sehingga D=0. (b)tunjukkan bahwa
2
⟨V ⟩ =
E0 /2 jika osilator itu dalam keadaan n = 0. (hal ini sebenarnya
berlaku juga untuk osilator dalam setiap keadaan). Bandingkan hasil
tersebut dengan harga klasik K dan V.
15. Tunjukkan 3 fungsi gelombang pertama dari osilator harmonik
merupakan solusi dari persamaan schrodinger.
16. Fungsi gelombang yang mana ditunjukkan pada gambar 5.15 yang
mungkin mempunyai artti Fisis penting?
(a) (b)
x x
(c) (d)
x x
(e) (f)
x
x
\
Penyelesaian
1. Membuktikan
∂2 y 1 2 y
=
∂ x 2 v2 2 t 2
x x
y= A cos 2 πf ( t− )−iA sin 2 πf ( t− )
v v
2 πx
y= A cos 2 πt − (Untuk t=0, x=0)
v
( vx )
y=F t ±
∂Ψ 1 ∂Ψ 2
(
2. a 1 H Ψ 1 =iℏ
∂t ) (
,,a 2 H Ψ 2 =iℏ
∂t )
∂ ( a1 Ψ 1+ a2 Ψ 2)
a 1 H Ψ 1+ a2 H Ψ 2 =iℏ
∂t
a 1 H Ψ 1+ a2 H Ψ 2 =H ( a1 Ψ 1 + a2 Ψ 2 )
sehingga:
∂Ψ
H Ψ =iℏ
∂t
Merupakan solusi dari persamaan Schrodinger.
2 2 nπx 2
|ψ n| = L(sin
L )
dengan Δ x=0.01, n=1
Sehingga untuk keadaan dasar dengan nilai
x=0,0.025L,0.5L,0.75L,L.,didapat nilai a peluangnya=0,0.01,0.012,0.01,0.
2 nπx
ψ n=
L√ sin
L
,0 ≤ x ≤ L
ψ n=0 di luar interval itu
∞ L 2
2 nπx mπx
∫ ψ n ψ m dV =∫
−∞ 0
(√ )
L
sin
L
sin
L
dx
L
2 1 πx πx
L 0 2 L [
¿ ∫ cos ( n−m )−cos ( n+m ) dx
L ]
1 πx L L
[
¿ sin ( n−m )
L L ]
π ( n−m) 0 {
1 πx L L
[
¿− sin ( n+m )
L L ]
π ( n+m ) 0 {
¿ 0 untuk n ≠ m
10. Energy titik nol pada bandul
1
E0 = hυ
2
1 1
¿ h
2 T
Untuk k,T=15
1 1
E0 = h
2 T
1 1
¿ ( 6.623 x 10−34 )
2 15
¿ 0.22 x 10−34 J
¿ 0.14 x 10−15 eV
12. Osilator harmonic : -A ≤ x ≤ A dan –P0 ≤ P ≤ P
E> ℏ/22 πυ
E>1/2 hυ
15. Menunjukan 3 fungsi gelombang
F=−kx … … .. (1 )
F=ma … … … .(2)
ma+kx=0(osilator harmonik sederhana)
Dengan solusi umumnya :
x ( t )= A cos ( ωt+ ∅ )
bdx
F=ma ,− ( gaya redam)
dt
−kx ( gaya pemulih)
dx d2 x
−kx −b =m 2
dt dt
d2 x dx
m 2
+b + kx=0
dt dt
dq dx
I= v=
dt dt
−q dI
V c=
c
V L=−L ( )
dt
I . R=V L +V c +V 0 sin ωt
d2 I dI 1
L 2 +R
dt ( )
dt c
+ I =ω V 0 cos ωt
Solusi :
( i ) ψ ⋇ ψ dx=1
xψ
( ii ) ψ dan malar
dx
( iii ) berharga tunggal
Gambar
e) Tidak memenuhi