Disusun Oleh:
Raihan faturrahman ( 20640003)
Maysa Hasna Nabila ( 20640004 )
Patonah Sandra Dewi ( 20640006 )
D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
i|Page
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
AIK III ( Kemuhammadiyahan ) yang berjudul “PEMURNIAN DAN
PEMBAHARUAN DI DUNIA MUSLIM “.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Noormawanti, M.Pd.I. yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
selesai tepat waktu. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca di kemudian hari.
Penyusun
i|Page
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kemajuan Peradaban Islam Dalam Berbagai Bidang....................................2
B. Sebab – Sebab Kemundurannya.....................................................................3
C. Perlunya Pemurnian Dan Pembaharuan.........................................................4
D. Tokoh – Tokoh Pembaharu Dalam Dunia Islam............................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan pembaruan merupakan gerakan pemurnian yang dilakukan
sang pembaru dengan mengusung perlunya tafsir Islam murni untuk
kepentingan zamannya. Frame yang digunakan al-ruju ila al-Qur’an wa al-
sunnah yang pada perkembangannya menjadi landasan normative di
kalangan Islam modernis. Terpuruknya nilai-nilai pendidikan dilatar
belakangi oleh kondisi internal islam yang tidak lagi menganggap ilmu
pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang harus diperhatikan.
Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan
dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada masa lalu tidak
pernah mengenal ilmu pengetahuan. secara garis besar ada beberapa faktor
yang mendorong terjadinya proses pemurnian dan pembaharuan islam.
Pertama faktor internal, yaitu faktor kebutuhan pragmatis umat islam yang
sangat memerlukan satu sistem yang betul-betul bisa dijadikan rujukan
dalam rangka mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas,
bertaqwa, dan beriman kepada Allah. Kedua faktor eksternal adanya kontak
islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat.
Di sini pulalah gerakan pemurnian keagamaan menjadi keniscayaan
untuk diketengahkan pada diskursus keagamaan maupun di dalam gerakan
keagamaan. Dengan gerkan tersebut, agama tidak hanya bernuansa mistik
dan “melangit”, tetapi lebih membuka cakrawala pembaruan dari “Islam a-
ilahiah” menjadi “Islam ilahiah”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemajuan peradaban islam dalam berbagai bidang?
2. Apa saja sebab – sebab kemundurannya?
3. Kenapa diperlukannya pemurnian dan pembaharuan?
4. Siapa saja tokoh – tokoh pembaharu dalam dunia islam?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana kemajuan peradaban islam dalam
berbagai bidang.
2. Untuk mengetahui apa saja sebab – sebab kemundurannya.
3. Untuk mengetahui mengapa diperlukannya pemurnian dan
pembaharuan.
4. Untuk mengetahui tokoh – tokoh pembaharu dalam dunia islam.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
mendirikan pabrik industri dan gedung, seperti pabrik kain sutra, gedung
pemerintahan dan membangun kota Basrah dan Kufah sebagai pusat
perkembangan ilmu dan sastra.
Walaupun Dinasti Umayyah dianggap sebagai dinasti yang tidak
terlalu memperhatikan bidang pendidikan, karena lebih focus kepada politik
dan militer, namun Dinasti Umayyah juga mempunyai andil besar dalam
pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, sastra dan filsafat. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya Kuttab (lembaga pendidikan dasar dan
menengah) dan masjid yang dibangun, dan dijadikan pusat pembelajaran
Islam.
Keberhasilan Dinasti Umayyah dalam melakukan futuhat atau
perluasan wilayah, tidak bisa dilepaskan dari kemajuan bidang politik dan
militer Dinasti Umayyah pada waktu itu. Kekuatan militer dan kebijakan-
kebijakan politik yang dijalankan oleh para pemimpin Dinasti Umayyah
sangat berperan penting pada saat itu. Oleh karena itu, pada masa Dinasti
ini, bidang politik dan militer merupakan bidang yang paling diperhatikan.
Dengan perhatian pemerintah terhadap dua bidang ini, Islam bisa masuk dan
menaklukan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Romawi dan
Byzantium.
4
5
5
6
Oleh karena itu, Islam sangat menghargai posisi akal dan mengajak
umat manusia untuk mempergunakannya sebaik mungkin. Seperti yang
disinyalir Allah Swt, dalam al-Qur’an Surat, Yasiin [36]: 68, sebagai
berikut;
“Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami
kembalikan Dia kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak
memikirkan?,” (QS. Yasiin [36]: 68).
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya- bahwa ajaran
Islam diturunkan ke muka bumi untuk kebahagiaan umat manusia di
dunia dan akhirat. Hal itu ditandai dengan pembahasan ajaran Islam
yang menyentuh seluruh ranah aspek kemanusiaan umat manusia.
Diantaranya membahas hal-hal yang berkenaan dengan
spiritual, civilization, konsep ketuhanan, kredo tentang surga, neraka,
dan hari kebangkitan. Dalam urusan muamalah, misalnya membahas
tentang jual beli, penggadaian, problem solving rumah tangga, harta
warisan, dan lain-lain.[14]
6
7
Sikap hidup yang fatalis ini ditandai dengan tidak lagi percaya kepada
kemampuannya untuk maju atau mengatasi problem keagamaan dan
kemasyarakatan. Mereka lari dari kenyataan dan hanya mendekatkan
diri kepada Tuhan.
7
8
8
9
I. Sunnatullah
Sungguh, keadaan umat Islam yang jauh tertinggal oleh bangsa-
bangsa lain memang sangat memilukan. Namun barangkali tida perlu
disesali sedemikian rupa sehingga kita kehilangan kemampuan melihat
ke depan dengan penuh harapan. Kemunduran dunia Islam dapat dilihat
sebagai wujud operasi Sunnatullah. Salah satu unsur penting hukum itu
ialah adanya prinsip perputaran (mudawalah). Yaitu, prinsip bahwa
nasib umat manusia, tinggi dan rendah, terjadi secara berputar dan
bergilir antara mereka, sehingga suatu bangsa atau umat adakalanya
berada di atas (menang, unggul, maju, dll.) dan juga adakalanya di
bawah (kalah, merosot, terbelakang, dll).
9
10
pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa
kepada kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha,
umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu
pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan
tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan,
untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas
kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah
akan mengalami kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan
kesatuan, karena adanya persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam.
Maka untuk mempersatukan kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan
pembaharuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan
Barat. Dengan adanya kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka
mengalami kemunduran dibandingkan dengan Barat, terutama sekali ketika
terjadinya peperangan antara kerajaan Usmani dengan negara-negara Eropa,
yang biasanya tentara kerajaan Usmani selalu memperoleh kemenangan
dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-kekalahan di tangan
Barat, hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani untuk menyelidiki
rahasia kekuatan militer Eropa yang aru muncul. Menurut mereka
rahasianya terletak pada kekuatan militer modern yang dimiliki Eropa,
sehingga pembaharuan dipusatkan di dalam lapangan militer, namun
pembaharuan di bidang lain disertakan pula.
10
11
Pemikiran-pemikiran Pembaharuan :
a. Jika umat Islam ingin maju harus belajar ilmu pengetahuan
sebagaimana kemajuan yang terjadi Barat (Eropa). Untuk itu umat
Islam harus berani belajar dari Barat.
b. Negara yang baik adalah Negara yang pandai meningkatkan
ekonomi rakyat, sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman
Fir’aun.
c. Kekuasaan Raja sangat absolut, sehingga perlu dibatasi oleh
Undang-undang Syariat yang yang dipimpin oleh majlis syura
(ulama). Oleh karena antara Raja dengan ulama harus bisa
berunding untuk melaksanakan hukum syariat.
d. Umat Islam harus menguasai bahasa asing jika ingin maju di
samping bahasa Arab. Bahasa Arab adalah berfungsi untuk
memahami al-Qur’an dan al-Hadits, bahasa asing berfungsi untuk
menerjemahkan dan memahami ilmu dan peradaban Barat.
e. Ulama Islam harus memahami ilmu-ilmu pengetahuan modern jika
tidak ingin umat Islam ketinggalan.
f. Umat Islam tidak boleh bersikap fatalis (pasrah dengan keadaan)
tanpa berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita.
2. Ir. Soekarno
Biografi :
Ir. Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo pada
tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ayahnya bernama Raden
11
12
Pemikiran-pemikirannya :
a. Nasionalisme khas Indonesia, Soekarno menyebutnya dengan
Marhaenisme. Marhaenisme adalah azas yang menghendaki
susunan masyarakat dan negeri di dalam segalanya. Marhaenisme
harus diperjuangkan secara revolusioner, Sehingga cara
perjuangannya menghendaki hilangnya kapitalisme dan
imperialisme di bumi Nusantara.
b. Marhaenisme lahir ketika Soekarno berumur 20 tahun. Pada waktu
ia sedang enggan pergi kuliah dan bersepeda memutari Bandung
Selatan, dan bertemu dengan seorang petani miskin
bernasib malang bernama Marhaen. Terjadilah percakapan antara
Soekarno dengan petani tersebut. Pembicaraan berbentuk imajiner,
sehingga dari kejelian Soekarno dalam melihat realitas sosial
masyarakat Indonesia, maka kemudian lahirlah ideologi
Marhaenisme khas Indonesia.
12
13
Pemikiran-pemikiran pembaharuannya :
a. Islam adalah agama yang sesuai dengan segala keadaan dan waktu.
Islam merupakan agama yang mengajarkan dinamisme dalam
berfikir dan berperilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.
b. Islam bukanlah agama yang mengajarkan faham fatalis dan statis
c. Qadla dan Qadar Allah sesungguhnya merupakan sesuatu yang
terjadi karena sebab musabab, bukan semata-mata langsung dari
Tuhan. Artinya, bahwa manusia bisa menentukan taqdirnya sendiri
melalui usaha yang maksimal.
d. Lemahnya persaudaraan di kalangan umat Islam juga menyebabkan
umat Islam mundur, dari kalangan awam sampai ulama hingga raja
tidak ada lagi rasa persaudaraan, sehingga umat Islam lemah tidak
memilki kekuatan untuk maju bersama.
e. Sistem pemerintahan otokrasi harus diganti dengan demokrasi yang
berdasarkan musyawarah.
f. Umat Islam di setiap Negara harus membangun semangat
nasionalisme dan internasionalisme agar umat Islam dapat bersatu.
Hanya dengan persatuan umat Islamlah, Islam dapat berkembang
dan maju, tetapi tanpa persatuan di kalangan umat Islam
mustahillah kemajuan dapat diraih.
13
14
Pemikiran-pemikirannya :
a. Berkaitan dengan sosial kemasyarakatan yang ada di Jawa
khususnya, Ahmad Dahlan menawarkan 3 konsep pemikiran, yaitu
modernisme, tradisionalisme dan jawanisme. Menghadapi
modernisme Dahlan menyikapinya dengan mendirikan sekolah-
sekolah model Barat. Tradisionalisme disikapi Ahmad Dahlan
dengan metode tabligh, yaitu mengunjungi murid-muridnya untuk
melakukan pengajian, ini merupakan perlawanan terhadap
pemujaan tokoh dan perlawanan terhadap mistisisme agama yang
bertentangan ajaran Islam.
b. Pembaharuan Islam dilakukan melalui agenda perbahan sosial
dengan metode ijtihad dan tajdidnya. Ahmad Dahlan dalam
melakukan proses ijtihad tanpa harus memperhatikan berbagai
persyaratan yang ketat bagi seorang mujtahid. Hal penting dalam
berijtihad adalah berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits.
c. Melakukan perbaikan kehidupan masyarakat Jawa agar sesuai
dengan pemahaman Islam yang benar yaitu kembali kepada al-
Qur’an dan al-Hadits, pemurnian ajaran tauhid dan tidak beriman
secara taqlid.
14
15
Pemikiran-pemikirannya :
a. Berusaha melestarikan ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal
jamaah yang bermazhab, dalam bidang theologi bermazhab
kepada Abu Hasan Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi, dan
bidang fiqh (hukum) bermazhab kepada 4 mazhab, yaitu Abu
Hanifah, Anas bin Malik, Muhammad Idris As Syafi’i dan Ahmad
bin Hanbal, dan bidang tasawuf mengikuti tasawuf Imam Ghazali
dan bidang tihariqah mengikuti Thariqoh Qadariyah
dan Naqsabandiyah.
b. Melestarikan budaya dan adat istiadat yang memiliki kemanfaatan
serta yang tidak bertentangan dengan aqidah islamiya.
c. Ijtihad telah tertutup, dengan alasan persyaratan untuk menjadi
seorang mujtahid harus memilki persyaratan yang cukup berat dan
permasalahan hukum telah cukup betittiba’/taqlid kepada 4
mazhab.
d. Di bidang pendidikan NU banyak mengelola pesantren sebagai
basis perjuangan mengusir penjajah di samping sebagai tempat
menuntut ilmu agama.
e. Selain pesantren NU juga mendidrikan madrasah-madrsah, sebagai
upaya pengembangan kemajuan terhadap system pesantren.
6. Muhammad Abduh
Biografi :
Ia lahir di suatu desa (tidak jelas nama desanya) pada tahun 1849
M. BapakMuhammad Abduh bernama Abduh Hasan Khaerullah,
berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Ibunya menurut
riwayat berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai
kepada Umar bin Khattab
Pemikiran-pemikirannya :
Faktor penyebab terjadinya kemunduran di kalangan umat Islam adalah:
1) Paham jumud, yaitu paham yang beku, tidak berkembang, statis di
kalangan umat Islam. Paham ini berpendapat, bahwa dalam ajaran
Islam tidak perlu lagi didakan perubahan-perubahan sebab sudah
menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun.
2) Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara
mutlak sudah ditentukan oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak
perlu untuk merubahnya. Sikap fatalis ini sudah mewabah di
kalangan umat Islam sebagai akibat faham tasawuf yang keliru
yang berkembang sejak abad 11- 13 M. Umat Islam melakukan
tasawuf karena sikap frustasi dan putus asa sebagai akibat
kekalahan politik umat Islam, terutama sejak hancurnya Baghdad
15
16
pada abad XIII. Akibat dari perilaku tasawuf ini, umat Islam tidak
lagi mencintai ilmu pengetahuan sebagaimana pernah terjadi pada
abad II hijriyah ( abad VII M).
Problem solving :
Untuk memecahkan permasalahan umat Islam yang harus dilakukan
adalah :
a. Membangkitkan kembali semangat ijtihad yang telah teetutup.
Dengan ijtihad ummat Islam bekembang ilmu pengetahuan dan
peradabannya.
b. Menghilangkan sikap fatalis (pasrah) pada keadaan di kalangan
umat Islam, sebab Allah telah mencipakan akal yang memilki
kemauan bebas (free will) dan free act(bebas berbuat) berdasarkan
hukum sunnatullah (hukum sebab akibat).
c. Ummat Islam harus menguasai ilmu dunia sebagaimana Barat
sehingga ummat Islam akan mengalami kemajuan dan
kemenangan.
16
17
Pergerakan dan Pemikirannya :
a. Pergerakan Mustafa Kemal
Setelah Mustafa Kemal menjadi seorang pemimpin dalam
Partai Nasionalis Turki, untuk melawan Sultan Abdul Hamid II, ia
mendirikan Pemerintah Tandingan di Anatolia. Ia dan kawan-
kawan mengeluarkan maklumat yang berisi tentang pernyataan-
pernyataan sebagai berikut :
1) Kemerdekaan Tanah Air dalam keadaan bahaya
2) Pemerintah di ibu kota berada di bawah kekuasaan sekutu
dan oleh karena itu tidak dapat menjalankan tugas.
3) Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan
tanah air dari kekuasaan asing.
17
18
b. Pemikiran-pemikirannya
Dalam pemikiran tentang pembaharuan Mustafa Kemal
dipengaruhi bukan oleh ide nasionalisme Turki saja, tetapi juga
oleh ide golongan Barat. Turki dapat maju hanya dengan meniru
Barat. Setelah perjuangan kemerdekaan selesai, demikian Mustafa
Kemal, perjuangan baru mulai, yaitu perjuangan untuk memperoleh
dan mewujudkan peradaban Barat di Turki. Peradaban Barat akan
diambil bukan hanya sebagian, tetapi dalam keseluruhannya.
Di antara pemikiran-pemikirannya adalah :
1) Perlu dihapuskannya jabatan Khalifah diganti dengan jabatan
Presiden yang dipilih oleh rakyat.
2) Negara tidak ada lagi hubungannya dengan agama.
3) Sembilan tahun kemudian, yaitu setelah prinsip sekulerisme
dimasukkan ke dalam Konstitusi di tahun 1937, barulah
Republik Turki dengan resmi menjadi Negara sekuler.
18
19
9. Rasyid Ridlo
Biografi :
Rasyid Ridla adalah murid Muhammad Abduh yang terdekat. Ia
lahir pada tahun 1865 M. di desa Al-Qalamun Libanon. Menurut
riwayat ia berasal dari keturunan AL-Husein, cucu Nabi Muhammad
SAW. Oleh karena itu ia selalu memakai gelar Al- Sayyid di depan
namanya
Pemikiran-pemikirannya :
Pemikiran Rasyid Ridla tidak jauh berbeda dengan sang guru
(Muhammad Abduh). Menurut pendapat Rasyid Ridla, bahwa yang
menyebabkan kemunduran umat Islam adalah sebagai berikut :
a. Tidak adanya semangat pemikiran dan penelitian (ijtihad) di
kalangan umat Islam secara dinamis. Umat Islam beranggapan
bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Hilangnya semangat ijtihad ini
bertentangan dengan hukum sunnatullah yang selalu berkembang
dan tidak pernah berhenti Ajaran Islam yang tidak boleh dirubah
adalah mengenai masalah ibadah, yang secara tegas sudah diatur
secara jelas, (ibadah mahdlah.
b. Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara
mutlak sudah ditentukan oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak
perlu untuk merubahnya. Sikap fatalis ini sebagai akibat tidak
difungsikannya peran akal secara maksimal
c. Untuk mewujudkan kejayaan ummat Islam perlu digalang
persatuan umat Islam, dan agar persatuan umat Islam terwujud
perlu dibentuk khilafah islamiyah. Rasyid Ridla tidak sependapat
dengan gurunya (Muhammad Abduh) yang terlalu liberal (bebas)
dan kebarat-baratan. Rasyid Ridla juga tidak sependapat dengan
paham nasionalime yang berkembang di Negara Islam (terutama di
Turki). Sebab nasionalisme tidak dikenal dalam Islam.
19
20
Pemikiran-pemikiran Pembaharuan :
a. Bidang Politik :
1) Peningkatan kemajuan umat Islam di India dapat diwujudkan
bukan melawan penjajah Inggris, tetapi harus bekerja sama
dengan Inggris sebagaimana yang dilakukan umat Hindu.
2) Umat Hindu lebih maju peradabanya dari pada umat Islam
sebab umat Hindu lebih senang bekerja sama dengan Inggris.
3) Inggris maju dalam hal peradabannya karena lebih menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu umat Islam
harus belajar Iptek dari penjajah Inggris.
4) Memberontak atau melawan Inggris tidak ada artinya apabila
umat Islam belum mampu melawan.
5) Berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa umat Islam bukan
musuh tetapi umat yang cinta damai.
6) Umat Islam adalah satu umat yang tidak dapat membentuk
suatu Negara dengan umat Hindu, oleh karena itu umat Islam
harus memiliki Negara sendiri.
b. Bidang agama :
1) Umat Islam mundur dikarenakan faham fatalist (jabbariyah),
yaitu paham bahwa nasib manusia sudah ditentukan oleh
Tuhan, sehingga manusia tidak sanggup merubahnya. Akibat
dari paham ini menyebabkan umat Islam tidak memiliki
kemauan keras untuk maju, pasrah tanpa usaha serta lebih
senang menyerahkan persoalannya kepada Tuhan. Padahal
Tuhan telah memberikan akal dan potensi lain yang
dianugerahkan kepada manusia untuk mencapai kemjuan-
kemajuan.
2) Sebenarnya manusia diberikan kebebasan untuk
memaksimalkan peran akalnya (free will) dan berbuat sesuatu
secara bebas (free act) namun tetap dalam koridor tauhid
kepada Allah dan tidak bertentangan dengan hukum Allah.
3) Kebebasan dalam berfikir umat Islam terhenti karena pendapat,
bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Akibat dari pendapat ini
umat Islam tidak memiliki gairah untuk menemukan teori-teori
baru melalui jalan ijtihad sebagaimana telah terjadi pada abab
II H, di mana umat Islam pernah mencapai kejayaan di semua
bidang pengetahuan.
4) Dalam kehidupan ini, Allah telah menentukan hukum alam
(nature law) yang telah ditetapkan sesuai kehendaknya.
Hukum itu berupa hukum sebab akibat yang berlaku bagi
setiap orang /manusia. Dalam menentukan hukum alam ini ,
20
21
Pemikiran-pemikirannya :
a. Bidang agama :
1) Ajaran Islam itu bersifat dinamis tidak statis. Dalam Islam ada
ungkapan : “ Al- Islam shalih li kulli zaman wa makan” (Islam
itu fleksibel dalam sitiuasi dan kondisi apapun).
2) Barat maju karena pemikiran Barat selalu dinamis, tidak
pernah berhenti. Barat sangat cinta ilmu pengetahuan dan
senantiasa berijtihad (mengadakan research/penelitian).
3) Umat Islam agar senantiasa menciptakan ide-ide baru dalam
dunia baru, tidak boleh pasrah terhadap keadaaan dan tidak
boleh lama-lama tidur. Umat Islam harus bangkit dari tidurnya.
Dalam pandangan Iqbal, bahwa orang kafir yang aktif lebih
baik dari pada muslim yang suka tidur. (pemikirannya serta
malas usaha).
b. Bidang Politik :
1) Umat Islam bisa maju harus hidup dalam satu ikatan umatan
wahidah, yaitu adanya Pemimpin Islam dunia untuk
menyatukan umat Islam.
21
22
22
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham
keagamaan Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan terknologi odern. Dengan demikian pembaharuan
dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-
Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya.
Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam
adalah :
Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur
dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan
terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada
kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir danberusaha,
umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu
pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan
tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan,
untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan
mengalami kemajuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
24