Universitas Negeri Padang Indonesia Email : luthfiayuli0303@gmail.com
Abstrak
Keputusan merupakan hasil akhir dalam mempertimbangkan
sesuatu yang akan dilaksanakan. Pengambilan keputusan merupakan proses rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.
Kata kunci: keputusan, strategi
A. PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan merupakan kegiatan pemimpin yang dapat dijumpai
pada semua tingkatan dan semua bidang manajemen, termasuk dalam bidang manajemen pendidikan. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka menyelesaikan/memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving). Pengambilan keputusan hal yang sangat urgen bagi setiap orang terutama bagi para pimpinan atau manajer. Eksistensi seorang pemimpin dalam kepemimpinannya dapat dilihat dari berbagai bentuk kebijakan dan keputusan yang diambilnya. Seorang pimpinan atau manajer yang efektif adalah pimpinan atau manajer yang mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang relevan. Nawawi (1993: 55-56) mengatakan bahwa organisasi hanya akan berfungsi jika para pemimpin memiliki kemampuan mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya kepada anggota organisasi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab. B. PEMBAHASAN 1. Pengetian Pengambilan Keputusan Kata “keputusan” berarti menentukan, mengakhiri, menyelesaikan, mengatasi. Keputusan adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai “masalah” sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan daripada yang dikehendaki, direncanakan atau dituju dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya (Atmosudirdjo, 1990: 45). Menurut Siagian (dalam Asnawir, 2006: 203), pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Menurut Salusu (2004), pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif cara bertindak dengan metode yang sesuai dengan situasi. Sedangkan Jannis & Mann (1977) menyebutkan bahwa pengambilan keputusan merupakan pemecahan masalah dan terhindar dari faktor situasional. Dapat diartikan bahwa pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material).
2. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
a. Keputusan Strategis Keputusan strategis adalah keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh manajemen atas. Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan yang lain. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai. Berikut adalah karakteristik khusus yang terkandung dalam Keputusan Strategis : 1) Rare, keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru oleh organisasi, perusahaan, atau instansi lainnya. 2) Consequential, keputusan-keputusan strategis yang memasukan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen dari instansi terkait. 3) Directive, keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
b. Keputusan Administratif / Taktik
Keputusan Administratif / Taktik adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik). Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah. Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen). c. Keputusan Operasional Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang dimabil oleh para manajer puncak (Drummond, 1995). Keputusan operasional ini dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut. Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari pimpinan terlebih dahulu, jadi langsung diputusankan saat itu juga. Contoh: customer service yang harus melayani setiap keluhan pelanggan dan memberikan solusi saat itu juga.
3. Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut Teerry faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, yaitu: a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dlam pengambilan keputusan. b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, teteapi harus lebih mementingkan kepentingan. c. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif-alternatif tandingan. d. Pengambilan keputusan merupakan tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik. e. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama f. Dierlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. g. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar. h. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari segi kegiatan mata rantai berikutnya.
4. Prinsip-prinsip Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Prinsip-prinsip dari pengambilan keputusan menurut Piet Saher Tian adalah
sebagai berikut (Piet Saher Tian, 1994) a. Dapat di bedakan dengan jelas antara pengambilan keputusan dengan pemecahan masalah; b. Pengambilan keputusan harus selalu dilihat dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan yang hendak di capai; c. Sebab pengambilan keputusan sering mengandung faktor mereka maka selalu diperlukan data penunjang dan analisa yang konprehensif dalam mengambil suatu keputusan. d. Pinpinan tidak haya mau mengambil keputusan, tetapi juga bertanggung jawab atas segala tindakan keputusan itu.
5. Dasar dalam Pengambilan Keputusan
George R. Terry menyebutkan 5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan, yaitu: intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan rasional. a. Intuisi. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya. b. Pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. c. Wewenang. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan. d. Fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. e. Rasional. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut: 1) Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah. 2) Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai. 3) Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya. 4) Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria. 5) Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal. Daftar Pustaka
Basuki, Hery. (2013). Proses Pengambilan Keputusan di Organisasi
Kemasyarakatan. Jurnal Translitera, Edisi 3.
Imansyah, Yudi. (2017). Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Lembaga
Pendidikan. Pengambilan Keputusan, Vol.1, No.1.
Muhdi, dkk. (2017). Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Model
Manajemen Pendidikan Menengah. Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2.
Raihan. (2016). Pengambilan Keputusan Dalam Kepemimpinan Manajemen
Dakwahjurnal. Al-Bayan, VOL. 22 NO. 34.
Sabri, Ahmad. (2013). Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga
Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta’lim, jilid I, Nomor 5, hlm. 373-379
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti