Anatomi Fisiologi Dan Case Hidrosefalus
Anatomi Fisiologi Dan Case Hidrosefalus
a. Anatomi
1) Pleksus koroideus
saat embrio, pleksus ini berkembang dari invaginasi mesenkim pada daerah
mielensefalon selama minggu keenam intra-uterin. Pada usia minggu ke-7 sampai ke-
9, pleksus koroideus mulai kehilangan jaringan mesenkimal dan ditutupi oleh sel-sel
ependimal.5
2) Sistem ventrikulus
Ventrikulus Lateralis
anatomi, ventrikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian kornu
anterior, korpus dan kornu posterior. Corpus dari ventrikulus lateralis menjadi
Ventrikulus Tertius
Ventrikulus Quartus
inferior (bagain mielensefalon). Dinding dari ventrikel ini dibatasi oleh sel-sel
ependim, berlanjut ke bawah oleh canalis sentralis dari medulla dan bagian
lateralis/foramen Luschka.5
3) Spatium/Ruang Subaraknoid
Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh menings yang terdiri dari
tiga lapisan. Dari luar ke dalam dimulai dari duramater, araknoid dan piamater.
Duramater merupakan lapisan paling superfisial dan melekat pada calvaria cranii,
langsung melekat pada girus otak adalah piamater.Antara araknoid dan piamater
melebar dan membentuk suatu cisterna. Antara medulla dan cerebellum terdapat
cisterna magna.5
4) Granulatio dan vili araknoidea
b. Fisiologi CSS
nutrien namun mengandung sedikit protein, kadar glukosa lebih kurang 2/3 kadar
glukosa darah dan konsentrasi ion yang berbeda dengan darah. CSS diproduksi
rata - rata 450-750 ml per hari (0,3 - 0,35 ml/ menit) terutama oleh pleksus
koroideus ventrikel lateral dan ventrikel IV, selanjutnya keluar sistem ventrikel
dan masuk ruang subarachnoid mengelilingi medulla spinalis dan otak untuk jadi
bantalan dan memberi nutrien bagi otak. Selanjutnya CSS akan diabsorpsi ke
menonjol ke sinus sagital superior dan lakuna lateral, yang bertindak sebagai
suatu katup satu arah. Untuk terjadinya aliran CSS melalui granul ini memerlukan
perbedaan tekanan 1,5-7 cm H2O. Pada perbedaan tekanan yang rendah granul
akan menutup dan aliran retrograde (balik) dicegah. Total volume CSS pada
bersirkulasi melalui foramen luscha dan magendi menuju ruang subaraknoid dan
vili araknoid dari sinus duramater dan masuk kedalam sinus venosus. Aliran CSS
dapat diperlambat atau dihambat pada setiap struktur, hal ini menyebabkan
2. Definsi Hidrosefalus
3. Epidemiologi Hidrosefalus
hidrosefalus dan spina bifida adalah 9.7% diantara kelainan perkembangan sistem
saraf. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Juga tidak ada perbedaan ras.Pada
remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil,
perdarahan subaraknoid dan meningitis, kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior.3
secara pasti karena penyebab penyakit yang berbeda-beda. Pada umumnya, Insiden
hidrosefalus adalah sama untuk kedua jenis kelamin, kecuali pada sindrom Bickers-
Adams, X-linked hidrosefalus ditularkan oleh perempuan dan diderita oleh laki-laki.
4. Etiologi Hidrosefalus
obstruksi dan absorbsi dari CSS. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran
CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel
dan tempat absorbsi dalam ruang subarakhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi
ruangan CSS diatasnya. Teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan
dalam klinik sangat jarang terjadi. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering
c. Sindrom Dandy-Walker
2) Infeksi
terlihat penebalan jaringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan
3) Neoplasma
ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang
berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan
kraniofaringioma.
4) Perdarahan
5. Patofisiologi Hidrosefalus1.2.5,6,7,8
Patofisiologi hidrosefalus dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
dan edema otak akut akan mengganggu aliran dan absorbsi CSS sehingga terjadi
sehingga memungkinkan absorbsi CSS dan akan menimbulkan edema substantia alba
di dekatnya.
berlebihan maka tekanannya secara bertahap akan menurun sampai normal, meskipun
2. Hidrosefalus kronik
metabolisme parenkim (kehilangan lipid dan protein). Akibat lebih jauh adalah
berikut:
1. Hidrosefalus komunikans
ventrikulus dan CSS di ruang subaraknoid. Hambatan aliran CSS pada tipe ini
biasanya pada bagian distal dari sistem ventrikulus ini, yaitu pada ruang subaraknoid
(sebagai akibat fibrosis dari infeksi sebelumnya) atau pada granulatio arachnoidea
( sebagai akibat kelainan bentuk struktur ini). Hal ini mengakibatkan akumulasi CSS
2. Hidrosefalus nonkomunikans
bisa mencapai ruang subaraknoid akibat adanya hambatan aliran CSS pada foramen
Monroe, aquaductus cerebri Sylvii atau pada foramen Magendi dan Luschka.
Obstruksi pada foramen Monroe misalnya diakibatkan oleh tumor, menghalangi aliran
dan pembesaran pada ventrikulus lateralis pada sisi yang mengalami sumbatan.
Obstruksi aquaductus cerebri Sylvii oleh tumor, peradangan atau atresia kongenital
mengakibatkan akumulasi cairan dan pembesaran pada ventrikulus tertius dan kedua
ventrikulus lateralis. Obstruksi pada foramen Magendi dan Luschka oleh tumor,
Terjadi bila CSS otak terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem
b) Radang meningeal
c) Kongenital :
Tipe obstruksi
a) Kongenital
Sindrom Dandy-Walker
ventrikel IV dan rongga subarachnoid yang tidak adekuat; dan hal ini
dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya biasanya tampak
Malformasi Arnold-Chiari
menyebabkan hidrosefalus.
Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan
kantong CSS.
b) Didapat (Acquired)
kehilangan nafsu makan, kaku kuduk. Pada kasus yang ekstrim, gejala
Hematoma intraventrikuler
10 tahun. 70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut
akan menyumbat aliran CSS yang keluar dari ventrikel IV. Pada
sumbatan.
Abses/granuloma
Kista arakhnoid
cairan. Jika terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan
ditemukan pada anak-anak dan berada pada ventrikel otak atau pada
mengeringkan cairan kista. Jika kista terdapat pada tempat yang tidak
Berdasarkan Usia
termasuk tanda dan gejala peninggian TIK, seperti kepala yang besar dengan
jika ventrikel otaknya mengalami pembesaran, tetapi hanya sedikit atau tidak ada
a) Perdarahan subarachnoid,
b) meningitis,
c) trauma kepala
d) idiopathic.
berikut:
a. Neonatus
bersifat proyektil. Pada masa neonatus ini gejala-gejala lainnya belum tampak,
penurunan Visus.
Hal ini disebabkan oleh peregangan serabut kortikospinal korteks parietal sebagai
Anak dapat mengalami gangguan dalam hal daya ingat dan proses belajar.
Peningktan TIK akan mendesak darah vena dari alur normal di basis otak menuju
ke sistem kolateral.
disebut sebagai setting-sun sign : skelera yang berwarna putih akan tampak diatas
iris. Paralisis nervus abdusens, yang sebenarnya tidak menunjukkan letak lesi,
sering dijumpai pada anak yang lebih tua atau pada orang dewasa.
c. Dewasa
Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu
gangguan visus, gangguan motorik/bejalan dan kejang terjadi pada 1/3 kasus
menunjukkan kelainan, kecuali adanya edema papil dan atau paralisis nervus
abdusens.
langkah dan ataksia dimana kaki diletakkan di permukaan jalan dengan kekuatan
yang bervarisasi. Pada saat mata tertutupakan tampak jelas keidakstabilan postur
tubuh. Tremor dan gangguan gerakan halus jari-jari tangan akan mengganggu
1. Pemeriksaan Fisik
a. Bayi
Pembesaran Kepala. Lingkar kepala berada pada 98 persentil dari umur atau lebih.
Pelebaran vena-vena scalp : scalp menjadi tipis dan berkilau dengan vena-vena
b. Anak-anak
Edema papil : jika peningkatan TIK tidak diobati dapat menyebabkan atrofi optik
dan kebutaan
Kepala besar : sutura tertutup namun peningkatan TIK kronik akan menyebabkan
c. Dewasa
Edema papil : karena peningkatan TIK, bisa menyebabkan atrofi nervus optikus.
d. NPH
Refleks dapat meningkat, dan refleks Babinsky dapat ditemukan pada satu atau
kedua kaki.
terdengar suara yang sangat mirip dengan suara ketuk pada semangka masak. Pada anak lebih
tua akan terdengar suara kendi retak (cracked-pot). Hal ini menggambarkan adanya pelebaran
sutura.
2. Pemeriksaan Penunjang
Tulang tipis
Disproporsi kraniofasial
Sutura melebar
b) Hidrosefalus tipe juvenile/adult : oleh karena sutura telah menutup maka dari
b. Transiluminasi ; penyebaran cahaya diluar sumber sinar lebih dari batas, frontal 2,5
mayor. Menentukan :
Tekanan
antibiotik.
akan terlihat kontras mengisi ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yang besar
dengan bor pada karanium bagian frontal atau oksipitalis. Ventrikulografi ini
sangat sulit dan mempunyai resiko yang tinggi. Di rumah sakit yang telah memiliki
e. USG
mempunyai nilai didalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini disebabkan
oleh karena USG tidak dapat menggambarkan anatomi sistem ventrikel secara
Gambar 2.5 Foto USG kepala fetus pada trimester ketiga. Tampak dilatasi bilateral
dari kedua ventrikel lateralis (gambar a) dan penipisan jaringan otak (gambar b).
f. CT scan kepala
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel
lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering
ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi
dari semua sistem ventrikel termasuk ruang subarakhnoid di proksimal dari daerah
sumbatan.
Keuntungan CT scan :
Non traumatik
Menentukan prognosis
g. MRI
Gambar 2.7 MRI potongan sagital pada hidrosefalus nonkomunikans akibat obstruksi pada
melihat adanya dilatasi ventrikel dan juga dapat menentukan penyebab dari
a) Holoprosencephaly
wajah, ventrikel lateralis, septum pelusida dan atrofi nervus optikus. Bentuk
hubungan antara pembentukan wajah dan proliferasi saraf, maka kelainan pada
b) Hydranencephaly
sebagian besar dari hemisfer otak digantikan oleh CSS.Adanya falx cerebri
ini muncul lebih dini pada masa kehamilan maka hilangnya jaringan otak juga
semakin besar.
kepala kecil tetapi karena CSS terus di produksi dan tidak diabsorbsi sempurna
c) Atrofi Serebri
Secara progresif volume otak akan semakin menurun diikuti dengan
hilangnya sel atau jaringan, jadi atrofi serebri dapat didefinisikan sebagai
huntington dan Alzheimer. Gejala yang muncul tergantung pada bagian otak
9. Penatalaksanaan 2,4,6,7,8
cairan serebrospinal,
subarachnoid,
telah di bius total. Dibuat sayatan kecil di daerah kepala dan dilakukan
dibuka rongga perut lalu ditanam selang pintasan, antara ujung selang
bawah kulit hingga tidak terlihat dari luar. Pengobatan modern atau
canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis silicon yang
b) Terapi medikamentosa
resorpsinya. Dapat dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-
pusat kesehatan dimana sarana bedah saraf tidak ada. Obat yang sering
digunakan adalah:
Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis; Per oral 2-3 x 125mg/hari, dosis ini dapat
Furosemid
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi
per infus 0,5-2 g/kgBB/hari yang diberikan dalam jangka waktu 10-30 menit.
Operasi pintas/”Shunting”
a. Infeksi
eksternal.
(impending herniation)
Cara:
hari).
b. Non infeksi
Internal
tubuh lain.
kanan.
sagitalis superior
Bronkhus
kemediastinum
rongga peritoneum
Komplikasi Shunting
- Infeksi
- Hematoma subdural
- Obstruksi
- Asites
- Kraniosinostosis
DAFTAR PUSTAKA