Oleh :
PADANG
2022
BAB I
PENDA
HULUA
akibat dari ketidakseimbangan antara produksi, obstruksi dan absorbsi dari cairan
perdarahan tetapi faktor yang paling sering terjadi pada masyarakat karena adanya
kelainan kongenital.2
dapat terjadi pada semua umur dan tidak ada perbedaan ras. Pada remaja dan dewasa
sustaining” yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan
pintas/”Shunting.4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Anatomi
Sirkulasi cairan serebro spinal (CSS) terdiri dari pleksus koroideus, ventrikulus,
1. Pleksus koroideus
Pleksus koroideus terletak pada ventrikulus lateralis, tertius dan quartus.Pada saat
embrio, pleksus ini berkembang dari invaginasi mesenkim pada daerah mielensefalon
selama minggu keenam intra-uterin. Pada usia minggu ke-7 sampai ke-9, pleksus
koroideus mulai kehilangan jaringan mesenkimal dan ditutupi oleh sel-sel ependimal.5
2. Sistem ventrikulus 5
- .Ventrikulus Lateralis
Ventrikulus lateral berjumlah dua buah dan berbentuk huruf C, secara anatomi,
ventrikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian kornu anterior, korpus
4
dan kornu posterior. Corpus dari ventrikulus lateralis menjadi dasar dari septum
pelusida.
- Ventrikulus Tertius 5
Ventrikulus tertius berada diantara dua thalami dan dibatasi oleh hypothalamus
cerebri Sylvii.
- Ventrikulus Quartus5
Ventrikulus quartus terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian superior (bagian dari
mielensefalon). Dinding dari ventrikel ini dibatasi oleh sel-sel ependim, berlanjut
ke bawah oleh canalis sentralis dari medulla dan bagian superior oleh aquaduktus
3. Spatium/Ruang Subaraknoid 5
Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh menings yang terdiri dari tiga
lapisan.Dari luar ke dalam dimulai dari duramater, araknoid dan piamater. Duramater
merupakan lapisan paling superfisial dan melekat pada calvaria cranii, kemudian
lapisan kedua adalah araknoid.Dan selaput otak (menings) yang langsung melekat
pada girus otak adalah piamater.Antara araknoid dan piamater terdapat spatium
membentuk suatu cisterna. Antara medulla dan cerebellum terdapat cisterna magna.
5
4. Granulatio dan vili araknoidea5
Granulatio dan vili araknoidea sangat berperan penting dalam mengatur aliran
namun mengandung sedikit protein, kadar glukosa lebih kurang 2/3 kadar glukosa
darah dan konsentrasi ion yang berbeda dengan darah. CSS diproduksi rata - rata 450-
750 ml per hari (0,3 - 0,35 ml/ menit) terutama oleh pleksus koroideus ventrikel
lateral dan ventrikel IV, selanjutnya keluar sistem ventrikel dan masuk ruang
subarachnoid mengelilingi medulla spinalis dan otak untuk jadi bantalan dan memberi
nutrien bagi otak. Selanjutnya CSS akan diabsorpsi ke sistem vena melalui granul-
granul arachnoid, terutama granul-granul yang menonjol ke sinus sagital superior dan
lakuna lateral, yang bertindak sebagai suatu katup satu arah. Untuk terjadinya aliran
CSS melalui granul ini memerlukan perbedaan tekanan 1,5-7 cm H2O. Pada
perbedaan tekanan yang rendah granul akan menutup dan aliran retrograde (balik)
dicegah. Total volume CSS pada dewasa lebih kurang 90-150 ml.
Aliran cairan CSS terutama diproduksi pada pleksus koroid di ventrikel lateralis.
Cairan ini mengalir melalui foramina interventrikularis masuk ke ventrikel III, dan
foramen luscha dan magendi menuju ruang subaraknoid dan vili araknoid dari sinus
duramater dan masuk kedalam sinus venosus. Aliran CSS dapat diperlambat atau
dihambat pada setiap struktur, hal ini menyebabkan bendungan CSS dibelakang
6
2.2 Definsi Hidrosefalus1
cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi,
hidrosefalus dan spina bifida adalah 9.7% diantara kelainan perkembangan sistem saraf.
Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur.Juga tidak ada perbedaan ras.Pada remaja
otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, kurang dari 4% akibat tumor
fossa posterior.
insiden untuk hidrosefalus akuisita (aquired hydrocephalus) tidak diketahui secara pasti
adalah sama untuk kedua jenis kelamin, kecuali pada sindrom Bickers-Adams, X-linked
7
hidrosefalus ditularkan oleh perempuan dan diderita oleh laki-laki. Hidrosefalus dewasa
obstruksi dan absorbsi dari CSS. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran
CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan
tempat absorbsi dalam ruang subarakhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan
CSS diatasnya. Teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan
absorbsi yang abnormal akan menyebabkan terjadinya hidrosefalus, namun dalam klinik
sangat jarang terjadi. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi
dan anak:
c. Sindrom Dandy-Walker
2) Infeksi
penebalan jaringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.
3) Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran
akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum,
8
4) Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis
leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat
Patofisiologi hidrosefalus dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
dan edema otak akut akan mengganggu aliran dan absorbsi CSS sehingga terjadi
Kemudian diikuti oleh pelebaran seluruh ventrikulus lateralis. Dalam waktu singkat
berlebihan maka tekanannya secara bertahap akan menurun sampai normal, meskipun
2. Hidrosefalus kronik
Hidrosefalus kronik terjadi beberapa minggu setelah aliaran CSS mengalami
metabolisme parenkim (kehilangan lipid dan protein). Akibat lebih jauh adalah
berikut:
1. Hidrosefalus komunikans
Hidrosefalus komunikans terjadi hubungan langsung antara CSS sistem
ventrikulus dan CSS di ruang subaraknoid. Hambatan aliran CSS pada tipe ini
biasanya pada bagian distal dari sistem ventrikulus ini, yaitu pada ruang subaraknoid
(sebagai akibat fibrosis dari infeksi sebelumnya) atau pada granulatio arachnoidea
( sebagai akibat kelainan bentuk struktur ini). Hal ini mengakibatkan akumulasi CSS
2. Hidrosefalus nonkomunikans
Monroe, aquaductus cerebri Sylvii atau pada foramen Magendi dan Luschka.
cairan dan pembesaran pada ventrikulus lateralis pada sisi yang mengalami
sumbatan. Obstruksi aquaductus cerebri Sylvii oleh tumor, peradangan atau atresia
dan kedua ventrikulus lateralis. Obstruksi pada foramen Magendi dan Luschka oleh
Terjadi bila CSS otak terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem
normal dalam ukuran dan lokasinya). Yang agak jarang ditemukan sebagai
2. Berdasarkan
Etiologi Tipe
obstruksi
a. Kongenital
b) Sindrom Dandy-Walker
adekuat; dan hal ini dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya biasanya
tampak dalam 3 bulan pertama. Kasus semacam ini sering terjadi bersamaan
c) Malformasi Arnold-Chiari
Anomali kongenital yang jarang dimana 2 bagian otak yaitu batang otak dan
Kerusakan vaskuler yang terjadi pada saat kelahiran, tetapi secara normal tidak
dapat dideteksi sampai anak berusia beberapa bulan. Hal ini terjadi karena vena
e) Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan kantong CSS.
b. Didapat (Acquired)
jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang
mempengaruhi penyerapan CSS dalam villi arachnoid. Jika saat itu tidak
beberapa hari. Tanda-tanda dan gejala meningitis meliputi demam, sakit kepala,
panas tinggi, kehilangan nafsu makan, kaku kuduk. Pada kasus yang ekstrim,
gejala meningitis ditunjukkan dengan muntah dan kejang. Dapat diobati dengan
Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada usia 5-10 tahun.
70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut fosa posterior. Jenis
intraventrikuler dan kasus yang sering 11 terjadi adalah tumor plexus choroideus
e) Abses/granuloma
f) Kista arakhnoid
Kista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi cairan. Jika
terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi dengan jaringan
pada membran arachnoid. Kista biasanya ditemukan pada anak-anak dan berada
pada ventrikel otak atau pada ruang subarachnoid. Kista subarachnoid dapat
dalam ventrikel khususnya ventrikel III. Berdasarkan lokasi kista, dokter bedah
saraf dapat menghilangkan dinding kista dan mengeringkan cairan kista. Jika
kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi (dekat batang otak), dokter
dapat memasang shunt untuk mengalirkan cairan agar bisa diserap. Hal ini akan
3. Berdasarkan Usia
Selain pembagian berdasarkan anatomi, etiologi, dan usia, terdapat juga jenis
tanda dan gejala peninggian TIK, seperti kepala yang besar dengan penonjolan
ventrikel otaknya mengalami pembesaran, tetapi hanya sedikit atau tidak ada
Perdarahan subarachnoid,
meningitis
trauma kepala
idiopathic.
a. Neonatus
bersifat proyektil. Pada masa neonatus ini gejala-gejala lainnya belum tampak,
penurunan Visus.
Hal ini disebabkan oleh peregangan serabut kortikospinal korteks parietal sebagai
Anak dapat mengalami gangguan dalam hal daya ingat dan proses belajar.
Apabila dilakukan pemeriksaan psikometrik akan terlihat adanya labilitas
Peningktan TIK akan mendesak darah vena dari alur normal di basis otak menuju
ke sistem kolateral.
disebut sebagai setting-sun sign : skelera yang berwarna putih akan tampak diatas
iris. Paralisis nervus abdusens, yang sebenarnya tidak menunjukkan letak lesi,
sering dijumpai pada anak yang lebih tua atau pada orang dewasa.
c. Dewasa
Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu
gangguan visus, gangguan motorik/bejalan dan kejang terjadi pada 1/3 kasus
menunjukkan kelainan, kecuali adanya edema papil dan atau paralisis nervus
abdusens.
langkah dan ataksia dimana kaki diletakkan di permukaan jalan dengan kekuatan
yang bervarisasi. Pada saat mata tertutupakan tampak jelas keidakstabilan postur
tubuh. Tremor dan gangguan gerakan halus jari-jari tangan akan mengganggu
2. Pemeriksaan Fisik
a. Bayi
Pembesaran Kepala. Lingkar kepala berada pada 98 persentil dari umur atau lebih.
Lepasnya sutura : ini dapat dilihat atau diraba.
Pelebaran vena-vena scalp : scalp menjadi tipis dan berkilau dengan vena-vena
Ketegangan fontanela. Fontanela anterior pada bayi yang ditarik lurus dan tidak
b. Anak-anak
Edema papil : jika peningkatan TIK tidak diobati dapat menyebabkan atrofi optik
dan kebutaan
Kepala besar : sutura tertutup namun peningkatan TIK kronik akan menyebabkan
c. Dewasa
Edema papil : karena peningkatan TIK, bisa menyebabkan atrofi nervus optikus.
d. NPH
Refleks dapat meningkat, dan refleks Babinsky dapat ditemukan pada satu atau
kedua kaki.
Kesulitan berjalan : bervariasi dari ketidakseimbangan yang ringan sampai
Perkusi pada kepala anak memberi sensasi yang khas. Pada hidrosefalus akan
terdengar suara yang sangat mirip dengan suara ketuk pada semangka masak. Pada
anak lebih tua akan terdengar suara kendi retak (cracked-pot). Hal ini
akan terlihat kontras mengisi ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yang besar
dengan bor pada karanium bagian frontal atau oksipitalis. Ventrikulografi ini sangat
sulit dan mempunyai resiko yang tinggi. Di rumah sakit yang telah memiliki
mempunyai nilai didalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini disebabkan
oleh karena USG tidak dapat menggambarkan anatomi sistem ventrikel secara
(a) (b)
Gambar 2.5 Foto USG kepala fetus pada trimester ketiga. Tampak dilatasi bilateral
dari kedua ventrikel lateralis (gambar a) dan penipisan jaringan otak (gambar b).
f. CT scan kepala
(a) Otak normal
(b) hidrosefalus
dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel lebih besar
dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering ukurannya normal
dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi transependimal dari
CSS.
dari semua sistem ventrikel termasuk ruang subarakhnoid di proksimal dari daerah
sumbatan.
Keuntungan CT scan :
21
g. MRI
Gambar 2.7 MRI potongan sagital pada hidrosefalus nonkomunikans akibat obstruksi pada foramen Luschka
dan magendie.
adanya dilatasi ventrikel dan juga dapat menentukan penyebab dari hidrosefalus
tersebut.Jika terdapat tumor atau obstruksi, maka dapat ditentukan lokasi dan
ukuran dari tumor tersebut.Selain itu pada MRI potongan sagital akan terlihat
1. Holoprosencephaly
untuk membentuk dua hemisfer.Salah satu tipe terberat dari holoprosencephaly adalah
bentuk alobaris karena biasa diikuti oleh kelainan wajah, ventrikel lateralis, septum
pelusida dan atrofi nervus optikus. Bentuk lain dari holoprosencephaly adalah
dua hemisfer. Karena terdapat hubungan antara pembentukan wajah dan proliferasi
22
saraf, maka kelainan pada wajah biasanya ditemukan pada pasien holoprosencephaly.
2. Hydranencephaly
Hydranencephaly muncul karena adanya iskemik pada distribusi arteri karotis
interna setelah struktur utama sudah terbentuk.Oleh karena itu, sebagian besar dari
Biasanya korteks serebri tidak terbentuk, dan diharapkan ukuran kepala kecil
tetapi karena CSS terus di produksi dan tidak diabsorbsi sempurna maka terjadi
peningkatan TIK yang menyebabkan ukuran kepala bertambah dan terjadi ruptur
3. Atrofi Serebri
Secara progresif volume otak akan semakin menurun diikuti dengan dilatasi
jaringan, jadi atrofi serebri dapat didefinisikan sebagai hilangnya jaringan otak
degeneratif seperti multiple sklerosis, korea huntington dan Alzheimer. Gejala yang
muncul tergantung pada bagian otak yang mengalami atrofi.Dalam situasi ini,
hilangnya jaringan otak meninggalkan ruang kosong yang dipenuhi secara pasif
dengan CSS.
23
serebrospinal,
3. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal dengan tempat
absorbsi, yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid,
4. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial,
24
Dilakukan dengan drainase ventrikule-peritoneal, drainase lombo-peritoneal, drainase
mastoid. Cairan serebrospinal dialirkan ke dalam vena jugularis dan jantung melalui
cairan serebrospinal ke satu arah. Cara inimerupakan cara yang dianggap terbaik
namun, kateter harus diganti sesuai dengan pertumbuhan anak dan harus diwaspadai
terjadinya infeksi sekunder dan sepsis. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan
atau drainase dilakukan setelah diagnosis lengkap dan pasien telah di bius total.
Dibuat sayatan kecil di daerah kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan
selaput otak, lalu selang pintasan dipasang. Disusul kemudian dibuat sayatan kecil di
daerah perut, dibuka rongga perut lalu ditanam selang pintasan, antara ujung selang di
kepala dan perut dihubungakan dengan selang yang ditanam di bawah kulit hingga
tidak terlihat dari luar. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan
shunt atau pintasan jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.
b. Terapi medikamentosa
dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-pusat kesehatan dimana
sarana bedah saraf tidak ada. Obat yang sering digunakan adalah:
Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis; Per oral 2-3 x 125mg/hari, dosis ini dapat ditingkatkan
Furosemid
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv 0,6
mg/kgBB/hari. Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan
untuk operasi.
25
c. Terapi Operasi
gawat yang menunggu operasi biasanya diberikan : Mannitol per infus 0,5-2
Lewat kraniotomi, ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma lubang optikum,
dengan bantuan endoskopi. Selanjutnya dibuat sehingga CSS dari ventrikel III
b) Operasi pintas/”Shunting”
Berdasarkan Kasus tatalaksana sebagai berikut :
1. Infeksi
Dilakukan drain ventrikel eksternal atau omaya drain
- Pemasangan drain ekstrernal dengan cara CSS dialirkan dari ventrikel ke luar
tubuh, dan bersifat hanya sementara. Selain drain eksternal dapat dilakukan
hidrosefalus belum diketahui secara pasti. Pada pungsi lumbal berulang akan
26
Indikasi : umumnya dikerjakan pada hidrosefalus komunikan terutama pada
komunikan dimana shunt tidak bisa dikerjakan atau kemungkinan akan terjadi
Cara:
- LP dikerjakan dengan memakai jarum ukuran 22, pada interspace L2-3 atau
L3-4 dan CSS dibiarkan mengalir di bawah pengaruh gaya gravitasi.
- LP dihentikan jika aliran CSS terhenti. Tetapi ada juga yang memakai cara setiap
LP CSS dikeluarkan 3-5 ml.
- Mula-mula LP dilakukan setiap hari, jika CSS yang keluar kurang dari 5 ml, LP
diperjarang (2-3 hari).
- Dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan CT scan kepala setiap minggu.
- LP dihentikan jika ukuran ventrikel menetap pada pemeriksaan CT scan 3
minggu berturut-turut.
Tindakan ini dianggap gagal jika :
a) Dilatasi ventrikel menetap
b) Cortical mantel makin tipis
c) Pada lokasi lumbal punksi terjadi sikatriks
d) Dilatasi ventrikel yang progresif
Komplikasi : herniasi transtentorial atau tonsiler, infeksi,hipoproteinemia dan
gangguan elektrolit.
2. Non infeksi
Dilakukan pemasangan drain ventrikulo peritoneal atau ventrikulo drain atrial
- Internal
Komplikasi Shunting
- Infeksi
- Hematoma subdural
- Obstruksi
- Keadaan CSS yang rendah
- Asites
27
- Kraniosinostosis
2.10 Komplikasi
28
BAB 3
RINGKASAN
cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi,
penunjang hidrosefalus
4. Penatalaksanaan hidrosefalus mempunyai prinsip yaitu :
- Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis
serebrospinal,
- Memperbaiki hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal dengan
berulang
- Terapi Operasi: Third Ventrikulostomi /Ventrikel III, Operasi pintas/”Shunting
29
DAFTAR PUSTAKA
30