Anda di halaman 1dari 2

Tugas Individu: Kritik Terhadap Teori Nasionalisme Modern

Nama: Muhammad Hendra Mulyana

NIM: 2006536536

Mata Kuliah: Nasionalisme dan Resolusi Konflik Etnis

Kelas: A

Nasionalisme. Terdapat banyak teori mengenai nasionalisme, salah satunya modernisme.


Menurut penganut teori nasionalisme modern, nasionalisme merupakan suatu produk yang
muncul akibat dari adanya modernisme, yaitu pada periode akhir pencerahan atau lebih
spesifiknya setelah revolusi Prancis (Kohn, 1944, dalam Acuff, 2010). Namun, pada kali ini yang
menjadi fokus bahasan bukanlah mengenai teori nasionalisme modern. Melainkan kritik terhadap
teori nasionalisme modern itu sendiri. Berikut adalah beberapa kritik terhadap teori nasionalisme
modern.

Kritik terhadap teori nasionalisme modernis salah satunya adalah mempertanyakan tentang
kehadiran kelompok etnis pra-modern yang sudah ada jauh sebelum adanya negara modern.
Anthony Smith dalam bukunya yang berjudul The Ethnic Origins of Nations (1986), menentang
ide tentang kesinambungan antara nasionalisme dan modernisme, yaitu kesinambungan bangsa
modern dan etrnis pra-modern. Dalam pandangannya suatu bangsa terlahir secara historis,
mereka berasal dari sebuah warisan budaya, bahasa, dan daerah yang sama yang lebih dulu ada
jauh sebelum hadirnya negara atau suatu kemerdekaan nasional.

Selain itu, kritik terhadap teori nasionalisme modern juga mempertanyakan mengenai masalah
empiris. Seperti fakta bahwa terdapat negara yang mengembangkan nasionalisme tanpa adanya
wujud negara itu sendiri, sebagai contoh yang terjadi pada Ukraina pada awal abad-20 (Anthony
Smith, 1998; 2004, dalam Acuff, 2010). Selain itu ada juga negara yang memiliki kesadaran
nasionalisme meski tidak atau belum mengalami modernisme, sebagai contoh Denmark pada
pertengahan abad-18 yang memilih tetap menjadi pedesaan dan masyarakat pertanian selama
lebih dari satu abad setelah gagasan dan sikap nasionalisme muncul (Barton 1986; Jespersen
1987, dalam Acuff 2010).

Kemudian, penekanan modernis terkait sosialisasi massal juga dianggap mengabaikan kasus
historis di mana sosisalisasi massal dapat juga terjadi tanpa adanya media cetak seperti yang
terjadi di Kekaisaran Romawi (Zanker 1990; Habinek & Schiesaro 1997; MacMullen 2000,
dalam Acuff, 2010). Para pemikir modernis dianggap menafikan fakta-fakta sejarah yang ada
yang berkaitan dengan nasionalisme jauh sebelum adanya konsep negara-negara modern.

Referensi

Acuff, J. M. (2010). Modernity and Nationalism. International Studies Compendium, VIII.


Smith, A. D. (1986). The Ethnic Origins of Nations. B. Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai