Anda di halaman 1dari 33

NASIONALISME BAB 5

Pengertian Nasionalisme dan Teori serta Tokoh Nasionalisme


Tujuan Nasionalisme
Ciri – Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dan Negara Bangsa
Prinsip Nasionalisme
Nasionalisme di Indonesia
PENGERTIAN NASIONALISME
DAN TEORI SERTA TOKOH
NASIONALISME
PENGERTIAN NASIONALISME
Secara etimologi asal kata Nasionalisme berasal dari kata latin yaitu nation yang
berarti kelahiran dan suku. Dalam perkembangannya kemudian dikembangkan
menjadi nation (bahasa Inggris, Jerman dan Belanda) yang artinya adalah bangsa.
Secara antropoligis dan sosiologis, bangsa adalah suatu persekutuan hidup yang
berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu kesatuan
ras, bahasa, agama, sejarah dan adat istiadat.
Sedangkan dalam pengertian politik, bangsa adalah masyarkat dalam suatu daerah
yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi keluar dan ke dalam.
Dari definisi diatas dalap dipahami bahwa Nasionalisme adalah paham kebangsaan
dari masyarakat suatu negara yang memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air
dan bangsa yang ditunjukkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat
Nasionalisme juga dapat di definisikan sebagai pemahaman dari masyarkaat suatu
bansa yang mempunyai keselarasan kebudayaan dan wilayah serta kesamaan cita-cita
dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik internal
maupun eksternal
Beberapa contoh sikap dan perilaku nasionalisme :
oMematuhi aturan yang berlaku
oMematuhi hukum negara
oMelestarikan budaya negaranya
oMenciptakan dan mencintai produk dalam negeri
oBersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan dan memajukan negara
Beberapa tokoh memberikan definisi tentang nasionalisme :
1. Hans Kohn
Hans Kohn menyebutkan bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang
menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan
bangsa
2. Lothrop Stoddard
Lothrop memandang nasionalisme sebagai suatu kepercayaan yang hidup dalam hati
rakyat yang berkumpul menjadi suatu bangsa
3. Otto Bauer
Otto Bauer mengartikan paham nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap
dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama, missal akibat adanya
persamaan penderitaan dan kesengsaraan sebagai bangsa yang terjajah
Dari beberapa pendapat mengenai nasionalisme tadi, secara garis besar nasionalisme
diartikan sebagai suatu paham atau kesadaran rasa kebangsaan sebagai sebuah bangsa
yang didasarkan atas adanya rasa cinta kepada tanah air dalam mencapai,
mempertahankan, mengabadikan identitas dan integrasi bangsanya.
Dalam perkembangannya pasca Perang Dunia I, negara – negara yang pertama
menganut paham nasionalisme adalah Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat.
Masing-masing negara tersebut menyadari akan pentingnya semangat kebangsaan
dengan didasarkan pada :
A. Keinginan untuk dapat bersatu dengan semangat kesetiakawanan yang tinggi
B. Adanya persamaan nasib
C. Perasaan bersatu antara manusia dengan tempat tinggalnya
Revolusi Prancis Revolusi Amerika Revolusi Rusia
(1789-1799) (1774-1783) (1917)
 Latar Belakang Pertentangan  Februari 1917, Tsar Nicholas II
 Latar Belakang Adanya
Inggris dengan koloninya di ditawan dan dipaksa turun tahta,
kekuasaan absolut, utang negara
benua Amerika terkait pajak diganti dengan kepemimpinan
banyak, kebencian rakyat pada
yang dibebankan kepada negara sosialis .
penjara Bastille, penghamburan
koloni, memicu terjadinya  25 Oktober 1917,
uang oleh Marie Antoinette.
Perang Kemerdekaan Amerika pemerintahan sosialis pimpinan
 Klimaks situasi politik (1775-1783). Kerensky digulingkan oleh
Revolusi berupa penyerangan
 Tulisan Thomas Paine berjudul komunis pimpina Lenin.
Penjara Bastille 14 Juli 1789
Common Sense, menyulut  1922 terbentuk USSR (Union
oleh rakyat (selanjutnya
semangat. of Soviet Socialist Republic) .
diperingati sebagai hari
kemerdekaan Prancis)  Declaration of Independence  Lenin meninggal, digantikan
pada 4 Juli 1776. Mencatat 13 Stalin hingga 1953.
 Semboyan: Liberte, Egalite,
negara bagian, kini menjadi 50  Mikhail Gorbachev melahirkan
Fraternite.
negara bagian. paham glasnost (openness) dan
 Pemerintah Prancis mencapai
 Terjadi Civil War (perang perestroika restructuring) (1987),
kestabilan bersama Napoleon
penghapusan perbudakan) pada Rusia membuka diri dari
Bonaparte.
1861-1865. pengaruh Barat.
TOKOH NASIONALISME
Eropa
1. Ernest Renan
Unsur Utama dalam Nasionalisme adalah le desir de’etre ensemble (kemauan untuk
bersatu). Kemauan bersama ini disebut nasionalisme yaitu suatu paham yang
memberi ilham kepada sebagian besar penduduk bahwa nation state (negara bangsa)
adalah cita-cita dan merupakan bentuk organisasi politik yang sah, sedangkan bangsa
merupakan sumber tenaga kebudayaan dan kesejahteraan ekonomi
2. Otto Bauer
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul dari adanya
national consiousnis atau kesadaran berbangsa dan bernergara sendiri
Asia
1. Mahatma Gandhi
Konsep nasionalisme Gandhi adalah konsepsi dasar perjuangan yang dikenal dengan :
Ahimsa – gerakan anti kekerasan
Hartal – mogok kerja
Satyagraha – tidak kooperatif dengan Inggris
Swadesi – penggunaan produk local
2. Sun Yat Sen
Nasionalisme Sun Yat Sen diartikan dengan mengadakan pembaharuan dalam segala sector
kehidupan bangsa Cina, dalam hal ini menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan
Sun Yat Sen disebut San Min Chu yaitu :
Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tangan rakyat)
Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya
3. Mustafa Kemal Pasha
Nasionalisme menurut Kemal Pasha adalah pembaharuan dan modernisasi di segala
sector kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan khilafah
(negara islam) digantikan dengan nasionalisme – sekularisme. Mustafa Kemal
mempengaruhi munculnya Gerakan Turki Muda yang mempengaruhi munculnya
pergerakan nasional di Indonesia
4. Arabi Pasha
Menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas Mesir. Pandangan
modernisme dalam Mesir ini menjadi inspirasi dari berbagai negara untuk ikut
memperjuangkan nasionalisme bangsanya
5. Bung Karno
Nasionalisme menurut pandangannya adalah suatu itikad atau kemauan sebagai
suatu golongan, satu “bangsa”. Nasionalisme bukan saling mengecualikan akan
tetapi saling bersahabat karena kemanusiaan adalah satu
TUJUAN
NASIONALISME
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut adalah
beberapa tujuan nasionalisme :
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat
Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesame anggota masyarakat
Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah
Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air dan bangsa
Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam negeri
CIRI-CIRI
NASIONALISME
Ciri-ciri Nasionalisme dapat dikenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri nasionalisme
adalah sebagai berikut :
Adanya persatuan dan kesatuan bangsa
Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional
Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional
Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan mendirikan suatu negara merdeka dimana kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat
Nasionalisem lebih mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan memiliki peran penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa

Semangat nasionalisme juga tertian dalam Pancasila, yaitu sila ke-3 Pancasila yang bunyinya
“Persatuan Indonesia” dengan ciri-ciri :
Rasa cinta terhadap tanah dan air bangsa Indonesia
Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
Bangga memiliki tanah air dan bangsa Indonesia
Memposisikan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
NASIONALISME DAN
NEGARA BANGSA
Hubungan negara dan warga negara sangat kuat, tidak dapat dilepaskan dari paham
nasionalisme. Kewarganegaraan merupakan konsekuensi dari paham nasionalisme
Dengan terbentuknya negara bangsa atau negara modern maka yang paling penting
adalah siapa-siapa yang menjadi warga negara dan negara bangsa tersebut.
Nasionalisme memiliki banyak arti, tergantung dari penekanan sudut pandang yang
dipakai. Nasionalisme dapat diartikan kesadaran diri suatu bangsa. Nasionalisme
berkaitan dengan gagasan dan sentiment tentang identitas nasional bersamaan
dengan identitas seperti agama, suku, kelas sosial, gender dan lain-lain.
Nasionalisme juga merupakan gerakan untuk meraih dan memelihara otonomi
kohesi dan individualitas bagi suatu kelompok
Nasionalisme dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Nasionalisme humaniter
Nasionalisme yang mendasarkan pandangannya bahwa setiap bangsa berhak memperjuangkan
kesejahteraan bangsanya berdasarkan caranya sendiri
2. Nasionalisme Jacobin
Nasionalisme yang demokratis, tetapi doktriner dan fanatic terhadap bangsa lain
3. Nasionalisme tradisional
Nasionalisme yang menekankan keunikan setiap bangsa dan mempertahankan tradisi dan sejarahnya
4. Nasionalisme Liberal
Nasionalisme yang menekankan pentingnya dunia berpegang pada prinsip dimana setiap bangsa
berhak untuk menentukan nasibnya sendiri
5. Nasionalisme Integral
Nasionalisme yang menekankan kepentingan nasional di atas kepentingan individu, berdasarkan
prinsip tersebut semua warga negara harus sepenuhnya setia kepada negara
BENTUK NASIONALISME
1. Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat atau perwakilan politik
2. Nasionalisme Etnis
Semangat kebangsaan yang memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau
etnis sebuah masyarakat
3. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kekuatan politik dari budaya
bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya
5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi dari nasionalisme kewarganegraan yang selalu digabungkan dengan
nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah Perasaan nasionalistik adalah kuat
sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan
suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi.
Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-
olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri.
6. Nasionalisme Agama
Ialah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh legitimasi politik dari
persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah
dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.
PRINSIP
NASIONALISME
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, system perekonomian.
Sistempertahanan keamanan, dan policy kebudayan
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi:
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian dan
identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dankebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari bangsanya
NASIONALISME DI
INDONESIA
Tiga titik sejarah penting pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di Indonesia
adalah
1. Kebangkitan Nasional
2. Sumpah Pemuda
3. Proklamasi Kemerdekaan
Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo pada
tahun 1908, merupakan titik lahirnya ide atau gagasan tentang nasionalisme
Indonesia
Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan ikrar atau perjanjian untuk mewujudkan
nasionalisme dalam ikatan satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa persatuan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 adalah sebuah pernyataan
nasionalisme sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam wadah
negara nasional bernama Republik Indonesia
TANTANGAN NASIONALISME
NKRI
No. Periode Tantangan dan Permasalahan

1 Tahun 1908 – Tahun 1945 Melawan Kolonialisme bangsa asing. Menjadi bangsa yang merdeka
adalah sasaran nasionalisme dalam periode ini
2 Tahun 1945 – Tahun 1949 Mempertahankan kemerdekaan dan ancaman kembalinya
kolonialisme bangsa asing
3 Tahun 1950 – Tahun 1965 Ancaman – ancaman terhadap keutuhan NKRI. Ancaman pada
periode ini banyak datang dari dalam negeri
4 Tahun 1966 – Tahun 1995 Kesenjangan kesejahteraan rakyat serta tantangan peningkatan
pembangunan
5 Tahun 1995 – Tahun 1998 Krisis multidimensi (terutama pada sector ekonomi) serta
mencuatnya kasus-kasus integritas seperti korupsi, kolusi dan
nepotisme
6 Tahun 1999 – Saat ini Bertumbuhnya sifat – sifat individualism dan kebebasan yang
berlebihan pada warga negara
FAKTOR PENDORONG
NASIONALISME DI INDONESIA
Eksternal Internal
Penerapan Politik Etis di Hindia Belanda Adanya penjajahan yang mengakibatkan
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 penderitaan rakyat.
Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Adanya kenangan akan kejayaan masa
Amerika yang masuk ke Indonesia seperti lalu.
liberalisme, demokrasi, nasionalisme dan
sosialisme Munculnya kaum intelektual yang
menjadi pemimpin pergerakan nasional.
Kebangkitan nasional di Asia dan Afrika,
misalnya adanya All Indian National
Congress 1885 dan Gandhisme di India dan
adanya Gerakan Turki Muda di Turki.
NASIONALISME INDONESIA
MENURUT BUNG KARNO
Nasionalisme Indonesia tidaklah sama dengan nasionalisme yang lahir dan
berkembang di Eropa. Dalam salah satu artikelnya yang berjudul “Nasionalisme,
Islamisme dan Marxisme” (1926), Soekarno menguraikan karakter dari nasionalisme
Eropa :
“ Nasionalisme Eropa ialah suatu nasionalisme yang bersifat menyerang, suatu
nasionalisme yang mengejar keperluan sendiri, suatu nasionalisme perdagangan yang
untung atau rugi, dan nasionalisme semacam itu akhirnya pastilah binasa”
Seadangkan nasionalisme Indonesia menurut Bung Karno mengatakan bahwa
nasionalisme yang berperikemanusiaan yang tidak menginginkan l’exploitation de la
nation par la nation (penindasan suatu bangsa terhadap bangsa lain) maupun
l’exploitation de l’home par l’home (penindasan manusia terhadap manusia lain).
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai
perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga
membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Dengan kata lain, Integrasi Nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu
bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara
antropologis.
Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian membentuk identitas nasional
Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian berbagai unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keserasian fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat
Faktor Penghambat Integrasi
Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Nasional

1. Adanya factor sejarah sehingga timbul rasa 1. Keanekaragaman budaya, bahasa,


senasib dan seperjuangan agama, ras dan berbagai perbedaan
2. Semua kalangan masyarakat Indonesia lainnya menjadi factor penghambat proses
memiliki keinginan untuk bersatu, seperti yang integrasi
tertuang dalam Sumpah Pemuda 1928
2. Wilayah NKRI yang sangat luas terdiri
3. Timbulnya rasa cinta tanah air yang
ditunjukkan pada masa perjuangan merebut
dari ribuan kepulauan dan dikelilingi
kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan lautan yang luas juga dapat menghambat
proses integrasi
4. adanya rasa rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara 3. Ketimpangan dalam pembangunan
5. Konsesnsus nasional di dalam perwujudan nasional
Proklamasi Indonesia, Pancasila serta UUD 1945,
Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan 4. Paham etnosentrisme yang masih
Indonesia Raya dan Bahasa persatuan bahasa dimiliki oleh beberapa suku sehingga
Indonesia menimbulkan konflik antar suku
JENIS INTEGRASI NASIONAL
1. Integrasi Asimilasi  penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri
khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat
2. Integrasi Akulturasi  penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri
khas kebudayaan asli di suatu lingkungan
3. Integrasi Normatif  keberadaan norma-norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat
sehingga integrasi lebih mudah terbentuk
4. Integrasi Instrumental  terjadi karena adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan
masyarakat
5. Integrasi Ideologis  terjadi karena adanya ikatan spiritual/ideologis yang kuat tanpa adanya
paksaan
6. Integrasi fungsional  terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di
dalam masyarkat
7. Integrasi Koersif  terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan
Contoh Integrasi Nasional
Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi
nasional di Indonesia

1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah


Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka
macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia
2. Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umat beragama di Indonesia.
3. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain,
bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda
PATRIOTISME
Patriotisme berasal dari kata Patria, artinya tanah air. Kata Patria berubah menhadi Patriot yang
berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic adalah orang yang cinta tanah air
dan rela berkorban untuk mempertahankan negaranya. Patriotisme berarti paham tentang
kecintaan pada tanah air
Semangat patriotisme adalah semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan patriotisme muncul
setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada dasarnya patriotism berbeda
dengan nasionalisme, emskipun berdekatan dan umumnya dianggap sama. Patriotisme lahir
dari semangat nasionalisme dengan terbentuknya negara
Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan dalam bentuk kesediaan berjuang
untuk menahan dan mengatasi serangan atau ancaman bangsa lain yang akan menghancurkan
negara itu. Selain itu, ancaman dari kelompok bangsa sendiri, merupakan kegiatan yang dapat
merugikan negara dan dapat mengakibatkan kerusakan serta kehancuran negara. Kelangsungan
hidup negara dapat diwujudkan dengan kesediaan bekerja sesuai dengan bidang dan
kapasitasnya dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa, serta pencapaian tujuan
negara
Hubungan antara Patriotisme dengan Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan


kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa inggris “nation”) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Patriotisme adalah sikap yang
berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Pengorbanan
ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Antara nasionalisme dan patriotism mempunyai hubungan yang erat. Patriotisme
lebih menekankan pada cintanya terhadap tanah air tempat berpijak serta tempat
hidup dan mencari penghidupan, sedangkan nasionalisme lebih menekankan pada
cintanya terhadap bangsa. Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriot
akan muncul dari dalam dirinya. Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan
patriotism pada seseorang.

Anda mungkin juga menyukai