Anda di halaman 1dari 12

Historika Vol. 22 No.

2 Oktober 2019 96

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia 1909- 1919 Dalam Buku
Teks Sejarah SMA Kelas XI
1 2
Arif Krisna Sudarmaji dan Rahman Abidin

12
Program Studi S2 Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret
Correspondence Author: Arifkrisna16@gmail.com

Abstrak
Kajian ini bertujuan guna menganalisis implementasi nilai nasionalisme dalam buku teks
Sejarah Indonesia SMA kelas XI. Persoalan yang diajukan antara lain: (1). Bagaimana
nasioanalisme dapat muncul di Indonesia. (2). Bagaimana pengaruh dari nasionalisme itu
sendiri bagi Bangsa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana
kritis (critical discourses analysis), yakni menganalisis wacana yang terkandung dalam
buku teks Sejarah Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah teori nasionalisme E.J.
Hobsbawm. Nasionalisme berkembang melalui tiga fase, ethno linguistic nasionalism,
xenophobia, passionate ethnocentrism. Hasil kajian menunjukan bahwa nasionalisme
muncul sebagai respon atas kolonialisme dan imperialisme Belanda. Muncul elit lokal
yang tercerahkan sebagai dampak politik etis awal abad – 20. Organisasi pergerakan
banyak terbentuk diantaranya Indische Partij yang memberikan pondasi dasar bagi
gagasan Indonesia sebagai ilham munculnya konsepsi kesadaran kebangsaan Indonesia
modern tahun 1928.
Kata Kunci: Buku Teks Sejarah Indonesia XI Nasionalisme
.

Pendahuluan Dewasa ini ditengah batas wilayah


Hobsbawm melalui kajian kritisnya negara bangsa yang dilampaui oleh laju
terhadap nasionalisme lebih memfokuskan diri transformasi teknologi yang pesat
terhadap pembentuan bangsa melalui asosiasi menyebabkan batas – batas antara negara
historis dengan negara yang ada atau dengan dan bangsa dapat dikatakan tidak relevan.
negara yang belum lama lenyapnya serta Pada masa ini jika ingin mengikuti perubahan
mempunyai masa lalu yang panjang (Tomy jaman sekarang maka tidaklah diperlukan
Raditya D: 2). Menurut Hobsbawm bahwa untuk menjadi bagian dari negara maupun
nasionalisme tumbuh dan berkembang melalui bangsa tertentu. Seseorang tidak perlu
tiga fase: 1. Ethno Linguistic Nationalism (Elit membekali diri mereka dengan identitas,
lokal terdidik yang meniru gaya Barat dalam mapun kaakter tertentu karena telah hilang
penentuan nasibnya), 2. Xenophobia (gerakan sekat- sekat pembatas yang berfungsi sebagai
anti asing / Barat), 3. Passionate pembeda tersebut. Negara bangsa akhir abad
Ethnocentrism (semangat etnosentrisme yang ke- 20 cenderung bergerak mundur dalam
tinggi). menghadapi persoalan terkait adaptasi, dan
berdampak kepada diserap atau bahkan

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 97

tertolak dari perstruktural dunia secara Bullock, 1986: 410). Seangkan imperialisme
supranatural (Hobsbawm: 1992: 191). dapat dartikan sebagai kebijakan dan praktek
Faktanya nasionalisme dan bangsa tetap perluasan suatu negara kepada negara lain
bertahan. yang dilakukan melalui pengakuisisasian
Nasionalisme dan bangsa erat kaitannya wilayah yang berbatasan dengan negara /
dengan kehidupan masyarakat dunia. Adapun wilayah tertentu melalui cara kekerasan
hal ini muncul sebagai sebuah respon dari maupun mengambil wilayah jajahan dan
kesadaran kolektif manusia akan identitas, daerah pelindungan wilayah negara lain
semangat persatuan, ketidakadilan yang (Henry Pratt Fairchild, 1977: 150).
dialami. Nasionalisme dan bangsa mutlak Kolonialisme dan imperialisme ditanah
diperlukan sebagai sebuah identitias jajahan memunculkan berbagai persoalan
(Kartodirjo, 1994: 14-17). Identitas nasional kompleks. Dampak dari kedua hal tersebut
berguna untuk menempatkan dan dapat mengarah ke positif maupun negatif
mengidentifikasikan suatu bangsa dalam dalam konteks hubungan kelahiran
eksistensinya dalam kancah dunia. nasionalisme dan gagasan kebangsaan.
Bangsa di dunia telah tercipta , meskipun Kolonialisme menciptakan klasifikasi struktural
bangsa adalah pembangunan yang tidak akan antara bangsa major (Barat), dengan bangsa
pernah berakhir. Berbicara perihal minor (pribumi). Pencarian terhadap identitas
nasionalisme tentu erat kaitannya dengan diri adalah hal yang sangat tidak dapat
konteks kolonialisme dan imperialisme. terbantah dan akhirnya ditemukan dalam
Adapun hal tersebut sangat tidak konteks ini (Wildan Sena Utama, 2014: 58).
mengherankan karena nasionalisme memang Nasionalisme muncul sebagai respon
berhubungan erat dengan kolonialisme. atas tumbuhnya semangat kebangsaan pada
Nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran diri setiap individu. Bangsa adalah kumpulan
dalam hal berbangsa dan bernegara (Slamet individu yang memiliki kepentingan bersama,
Muljana, 2008: 3). Adapun hal itu merupakan dan menempati satu wilayah sebagai
suatu gejala sejarah yang terus mengalami kesatuan. Nasionalisme di Asia khususnya
perkembangan. Hal ini dapat pula diakibatkan Indonesia mencapai klimaksnya pasca perang
oleh kondisi poitik, ekonomi, dan sosial yang dunia II, yakni dengan peristiwa proklamasi
akumulasi keseluruhan dari produk kemerdekaan RI. Adapun hal ini dapat
kolonialisme (Ernest Renan, 1994: 51). diasumsikan sebagai proses panjang
Kolonialisme sebagai push factor pembentukan nation bagi Indonesia.
munculnya nasionalisme mempunyai artian Gagasan nasionalisme Bangsa Asia
bentuk implementasi yang didasari pada khususnya Indonesia berawal pada masa
pengekangan terhadap hukum yang sangat akhir terutama pertengahan abad 20. Menurut
tajam dan radikal terhadap tanah koloni (Allan Wang Gungwu, hampir seluruh negara di luar

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 98

scup Eropa dan Amerika merupakan twentieth menjadi pencetus adanya satu tanah air, satu
century enterprize (Gungwu, ?: 3). Berbicara bangsa, dan satu bahasa. Pada akhir puncak-
nasionalisme tidak pernah terlepas dari puncak perjuangannya memunculkan
konteks negara kolonial dan kolonialisme. Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 sebagai
Faktor yang melatarbelakangi tonggak baru sejarah peradaban bangsa
nasionalisme sebagai suatu bentuk kesadaran (Anggraeni Kusuma Wardani, dkk, 2004: 61).
nasional terbagi menjadi dua yakni dari luar Buku teks merupakan pegangan yang
dan dalam. Faktor dalam, karena pendidikan diciptakan untuk mempermudah pelaksanaan
yang dikembangkan oleh pemerintahan kegiatan pembelajaran siswa. Dalam tahapan
kolonial. Adapun melalui pendidikan munculah penyusunan buku, melalui tinjauan terhadap
kelompok terpelajar dan intelektual yang tingkat usia dan jenjang pendidikan siswa.
menjadi penggerak nasionalisme Indonesia. Penulisan sejarah sebagai sumber belajar
Para intelektual ini menjadi gerbang pembuka mengandung narasi yang merupakan hubugan
dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam antar kalimat yang mengandung makna
melepaskan diri dari cengkraman kolonialisme kebenaran (Agus Mulyana, 2013: 78 – 79).
dan imperialisme. Perjuangan mengalami Berdasar dari uraian diatas penulis
peralihan haluan mulai dari menggunakan mengajukan asumsi pertanyaan. Pertama,
sejata menjadi pendirian organisasi yang Bagaimana Nasionalisme dapat muncul di
bersifat modern. Indonesia? . Kedua, Bagaimana pengaruh dari
Faktor luar, adalah peristiwa kemenangan Nasionalisme itu sendiri bagi bangsa
bangsa kulit kuning (Jepang), melawan Indoesia? . Guna menjawab pertanyaan
bangsa kulit putih (Rusia). Perang yang terjadi tersebut maka penulisa akan melakukan
tahun 1905 kemudian mampu mengangkat kajian secara mendalam bentuk artikel: Politik
moril bahwa bangsa kulit kuning sekalipun Etis dan Munculnya Nasionalisme di Indonesia
mampu menaklukan bangsa kulit putih. Hal ini 1909- 1915 Dalam Buku Teks Sejarah SMA
kemudian mampu memicu munculnya Kelas XI.
berbagai organisasi perjuangan pergerakan
diantaranya, Boedi Utomo, Sarekat Islam, dan Metodologi
Indische Partij. Subjek yang menjadi kajian dalam
Titik kulminasi dari lahirnya nasionalisme penelitian ini menggunakan buku teks Sejarah
di Indonesia yakni ketika Boedi Utomo resmi Indonesia untuk SMA Kelas XI. Buku ini
terbentuk pada 1908. Kemunculan organisasi dikarang oleh Sardiman AM, dan Amurwani
tersebut kemudian diikuti dengan rentetan Dwi Lestariningsih cetakan ke dua tahun 2017.
peristiwa besar yang mengasosiasikan Kajian dalam buku ini meliputi masa VOC
semangat integrasi nasional seperti Sumpah hingga revolusi. Tim penelaah dalam buku
Pemuda yang terlaksana pada 1928 yang teks tersebut yakni, Prof. Dr. Hariyono,

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 99

Bahauddin, M. Hum, Mumuh Muhsin Z, M. diciptakan sehingga kita dapat memperoleh


Hum, dan Dr. Mohammad Iskandar, M. Hum. pengetahuan mengapa teks dapat menjadi
Buku teks tersebut terdiri dari dua jilid, seperti itu (Alex Sobur, 2001: 11).
terbitan pertama dan kedua. Terbitan pertama Metode ini digunakan untuk
dicetak tahun 2014 kemudia diterbitkan ulang mengumpulkan dan menganalisis maksud
dengan berbagai macam penyempurnaan secara ekstrinsik dan intrinsik yang terkandung
pada cetakan kedua tahun 2017. Buku teks dalam buku teks tersebut. Van Djik
Sejarah Indonesia untuk SMA karya Sardiman menciptkan sebuah kerangka analisis wacana
AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih cetakan yang dapat dipergunakan untuk melihat
pertama 2014 berisi muatan materi tingkatan yang masing- masing bagiannya
pembelajaran yang semata - mata dirancang saling mendukung yakni,
untuk mengasah kopentensi peserta didik a. Struktur makro
semata. Buku cetakan pertama tahun 2014 Adalah merupakan makna umum dari teks
memiliki halaman sejumlah 212 eksemplar. yang dapat dipahami dengan melihat topik
Tim penelaah berjumlah dua orang, Dr. yang tersaji dalam teks. Garisbesar dari
Purnawan Basundoro, M. Hum dan wacana ini tidak hanya mencakup isi,
Bahauddin, M. Hum. namun juga sisi tertentu dari suatu
Edisi kedua dari buku ini yang terbit pada peristiwa.
tahun 2017. Adapun buku tersebut memiliki b. Supra Struktur
jumlah halaman sebanyak 222 eksemplar dan Merupakan kerangka dari suatu teks,
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan bagaiman struktur dan wacana tersebut
Kebudayaan. Buku terbitan edisi dua ini disususn dalam sebuah teks secara
adalah bentuk penyempurnaan terhadap buku komplit.
teks Sejarah Indonesia untuk SMA kelas XI . c. Struktur Mikro
Pada cetakan kedua ini konten muatan isi Wacana yang dapat diamati melalui
buku menjadi lebih banyak dari edisi analisis kata, kalimat, proposisi, anak
sebelumnya. kalimat, paraprase, dll (Alex Sobur, 2001:
Metode yang digunakan dalam penelitian 73).
ini adalah analisis waca kritis (critical Pendekatan yang dipergunakan yakni
discourses analysis) yang dikembangkan oleh nasionalisme menurut pandangan dari E.J.
Teun A Van Djik. Menurut Teun A Van Djik, Hobsbawm. Teori ini menjelaskan bahwa
penelitian terhadap wacana tidalah cukup nasionalisme tumbuh dan berkembang melalui
pada analisis teks semata. Teks adalah suatu tiga fase:
hasil dari suatu praktik produksi yang harus 1. Etho linguistic nationalism
diamati. Dibagian ini juga harus diamati Adapun mereka sekelompok kecil orang /
dengan seksama mengapa teks tersebut grup kecil intelektual yang memberikan

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 100

gagasan untuk melepaskan diri dari


empire dan membentuk dan membentuk Hasil dan Pembahasan
negara independen (Hobsbawm, 1992: Hasil
102-103). Ethno linguistic natonalism (Elit lokal yang
2. Xenophobia meniru Barat)
Gerakan anti asing populer terutama Buku teks membahas tentang munculnya
bangsa Barat dalam hal ini. Kaum muda nasionalisme Indonesia dengan penjabaran
terpelajar sebagai penggerak dan sebagai berikut:
penggagas perubahan dan responsif Narasi tentang kebijakan tersebut diawali
pada awal abad ke 20, politik kolonial
terhadap perkembagan paham – paham
memasuki babagan baru yakni era politik
baru. Imlementasi politik etis menciptakan etis. Politik etis diinisiasi oleh Van Den
Venter dan dipimpin oleh mentri jajahan
para itelektual muda baru. Pemikiran
Alexander W.F. Idenburg (1909-1916).
yang semakin rasional, bertambah Politik etis membawa pengaruh besar
terhadap perubahan kebijakan politik
wawasan dan atmosfir keterbukaan
Belanda atas wilayah jajahan. Tiga
menjadi suksesi bagi berkembangnya program utama politik etis yakni,
transmigrasi, irigasi, edukasi. Salah satu
paham baru untuk melepaskan diri dari
yang menjadi konsentrasi dari program ini
belenggu kolonialisme. Gerakan ini adalah melalui pendidikan. Pendidikan
yang digagas pada masa ini mencakup
kemudian diterapkan secara luas
kalangan bumi putera meskipun dengan
sehingga mampu menggugah kesadaran persyaratan tertentu. Pada masa ini
muncul banyak sekolah sekolah bentukan
untuk melawan penjajahan.
Belanda yang kelak dikemudian hari
3. Passionate ethnocentrism banyak menghasilkan kaum intelektual
elite pribumi. Berkat hal ini muncul
Semangat kesukuan yang sangat tinggi,
gagasan nasionalisme dan adanya
membela diri mereka secara alami dari kesadaran untuk menjadi satu tanah air,
bangsa, dan bahasa dan merdeka
depresi yang diciptakan oleh pihak asing.
(Sardiman A. M, Amurwani Dwi
Umumnya dalam konteks ini melibatkan Setyaningsih, 2017: 172-174).
peran serta dari para administrator dan
Xenophobia (gerakan anti asing)
intelektual kekaisaran. Dapat pula
Nasionalisme Indonesia muncul
membuka kepentingan untuk merekrut
dikarenakan adanya ikatan historis masa lalu
orang – orang kuat yang umumnya tidak
yang cukup panjang yakni oleh mereka para
berafiliasi dalam politik, cenderung
penguasa lokal yang berkuasa jauh sebelum
bersikap sabar, menyimpan permusuhan
kedatangan kaum kolonialis hingga eksistensi
mereka yang sebenarnya bagi para
mereka ditengah represi kolonialis. Para
penghasut perkotaan, terutama bagi
penguasa Barat terutama Belanda
mereka yang berpendidikan (Hobsbawm,
melaksanakan kebijakan yang ketat dan
1992: 152).
cenderung menindas. Dimulai dari politik
devide et impera hingga segala macam tipu

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 101

muslihat yang menghalalkan segala macam tersebut bersifat Jawa sentris. Jong Java
cara sehingga melanggar norma bukalah termasuk organisasi politik.
kemanusiaan. Munculnya Jong Java kemudian menginspirasi
Belanda turut campur tangan dalam kemunculan organisasi kedaerahan lainnya
kebijakan intern pemerintahan pribumi dan seperti Jong Celebes, dan Jong Minahasa.
menjadikan rayatnya menjadi bawahan Kemunculan berbagaimacam organisasi
penjajah. Gerakan tersebut awalnya berupa kedaerahan ini semakin meramaikan suasana
protes dan berkembang seiring waktu menjadi pergerakan kebangsaaan Indonesia
gerakan perlawanan bersenjata. Pengaruh (Sardiman A.M, Amurwani Dwi Setyaningsih,
dari penindasan kolonial serta dari berbagai 2017: 206).
ideologi yang berkembang awal abad 20. Buku teks Sejarah SMA Kelas XI karya
Berdasar pada kesetaraan dan kebebasan Sardiman, A. M, dan Amurwani Dwi
untuk persaudaraan. Melalui politik etis Setyaningsih terbitan Kemendikbud tahun
menghasilkan para cendekia muda dan 2017, lebih berfokus pada penekanan
memiliki pemikiran kreatif serta inovatif untuk terhadap ethno linguistic nationalism.
melakukan perubahan guna menuju Kemunculan dari nasionalisme
kemerdekaan Indonesia. Modernisasi dilatarbelakangi oleh kesadaran kolektif
membawa dampak maha besar terutama Bangsa Indonesia melalui kalangan elit lokal
kepada kalangan elite pribumi sebagai motor terdidik. Awalnya bersamaan dengan
pegerak perubahan. Hal tersebut dilatar kemunculan kalangan elit terdidik muncul
belakang oleh keprihatinan akibat dampak dari organisasi pergerakan yang bersifat
penjajahan (Sardiman A.M, Amurwani Dwi kedaerahan seperti Boedi Utomo, SI, Jong
Setyaningsih, 2017: 159). Java, Jong Celebes, Jong Sumatra, dll.
Adapun berbagai bentuk organisasi
Passionate Ethnocentrism ( Semangat pergerakan tersebut masih bersifat
etnosentrisme yang tinggi) kedaerahan sehingga kesadaran yang timbul
Munculnya elite pada diri kaum muda masih dalam scup lokalitas semata. Pada
terpelajar, telah melahirkan pemahaman baru perkembangannya kesadaran akan satu
yakni semangat kebangsaan. Para elite baru identitas, serta entitas kebangsaan bermuara
cenderung mempunyai pekerjaan mapan pada gagasan satu nusa, satu bangsa, satu
sebagai, guru, penerjemah, dokter, bahasa yang terhimpun dalam Sumpah
pengacara, dan wartawan, agar dapat Pemuda 1928.
memberi perlindungan advokasi kepada
rakyat. Pada 12 Juli 1918 muncul organisasi Pembahasan
bernama Jong Java, dulunya organisasi ini Kekuatan pada gagasan kemerdekaan
bernama Tri Koro Darmo. Adapun organisasi Indonesia tidaklah dibangun berdasarkan

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 102

solidaritas, etnis, budaya, agama, bahkan Modernisasi pula yang membawa perubahan
keterikatan geografis. Nasionalisme kita mentalitas dan pengetahuan melalui
dibangun dari dasar kesamaan pengalaman pendidikan. Pendidikan sebagai hasilnya
dan solidaritas khusus (Elson, 2009 : 22-23). mnciptakan kaum terpelajar sebagai kelas
Nasionalisme yang dialami oleh Indonesia baru yang berpengaruh besar bagi kemajuan
pada dasarnya mampu menyatukan bangsa di daerah koloni (Van Niel, 2009).
kepentingan dari golongan yang berbeda Tom Nairm, berpendapat bahwa terdapat
sehingga menjadi konsensus bersama. hubungan antara gerakan yang digagas oleh
Nasionalisme Indonesia bersifat negatif para intelektual dengan penyadaran rakyat
defensif. Hal ini didasari pada kenyataan dalam proses nasionalisme suatu bangsa.
bahwa Indonesia harus menghadapi musuh Gerakan seperti ini muncul diakibatkan oleh
bersama dari luar (Latif, 2011: 366). uneven development dari kapitalisme negara
Kolonialisme yang terjadi di wilayah koloni koloni. Nasionalisme muncul karena adanya
menimbulkan berbagai jenis akibat. Dampak ketidakseimbangan antara centre dan prepery.
positif dan negatif timbul sebagai konsekuensi Pada sisi lainnya nasionalisme juga dapat
lahirnya nasonalisme dan gagasan tercipta dari konsekwensi kelas dari difusi
kebangsaan. Kolonialisme menciptakan sekat ketidakseimbangan kapitalisme. Kapitalisme
pembatas yang signifikan antara orang asli tersebar luas keseantero jagat dan
dan orang Eropa. Pencaraian akan identitias berpengaruh kebanyak wilayah. Eksploitasi
dan eksistensi diri tidak dapat dielakan untuk terhadap peripheri berdampak kepada kondisi
mencari persamaan ditengah perbedaan. dari para elite ditanah jajahan. Mereka
Kaum intelektual sebagai dampak dari menghadapi depresi terhadap dominasi dari
moderinitas dan nasionalisme mempunyai kapitalisme kolonial dalam teknologi, kekayan,
pandangan yang berbeda dalam hal identitias, militer, dan pertanian (Nairm, 1977).
imajinasi sejarah, etnis budaya dan bahasa Para elit pribumi tidak mempunyai
yang pada akhirnya melahirkan sebuah kekuatan sepadan untuk bertahan. Jalan yang
solidaritas dengan asumsi bahwa bangsa kita ditempuh adalah melalui people power. Kaum
berbeda dari bangsa kalian (Reid, 2010). terpelajar ini pada perkembangannya yang
Berbagai jenis faktor yang menggugah rakyat unutk masuk dalam proses
melatarbelakangi munculnya nasionalisme tersebut. Maka dapat disebut pula unsur
umunya dibawa oleh orang Barat melalui pembentuk nasionalisme selain uneven
modernitas yang diterapkan di tanah koloni. development adalah pembentukan kelompok
Modernisasi membawa perubahan terutama militan, komunitas antar kelas yang memiliki
dalam aspek birokrasi menuju modern. kesadaran, dan pada aspek lain dipengaruhi
Modernisasi berdampak kepada perubahan pula oleh mitos. Hal itu didasari oleh asumsi
dalam aspek teknologi dan komunikasi.

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 103

untuk berpisah dari kekuatan dominan dari disusun kembali. Perang mulai dipandang
luar (Nairm, 1977: 101, 304). tidak efisien lagi, strategi mulai dibuah kearah
Hobsbown (1990), berpendapat bahwa diplomasi dan organisasi. Adapun dari kaum
terdapat intervensi dari luar mampu muda terpelajar munculah berbagai organisasi
menciptakan nasionalisme sebagai ideologi pergerakan nasional.
yang penting dan disepakati untuk membawa Pada pertengahan abad 19, perubahan
bangsa menju kemerdekaan sejati. Hal ini sistem ekonomi dari culturstelsel kesistem
jelas sangat membutikan bahwa nasionalisme liberalisme menunjukan suatu bentuk baru
Indonesia muncul sebagai sebuah bentuk bahwa Hindia Belanda merupakan bagian dari
perjuangan dangan kesadaran tinggi. sistem ekonomi pasar global (Wildan Sena
Nasionalisme yang tidak muncul begitu saja Utomo, 2014: 60- 61). Liberalisme ekonomi
dan mengalami histori yang panjang dengan pada gagasan reformasi 1840 -1850, merubah
berbagai macam dinamikanya. Persamaan sistem tanam paksa menjadi perubahan dalam
nasib dan intervensi dari pihak asing, penjajah sistem pengorganisasian ekspor.
menjadi main factor terhadap munculnya Penggunaan tenaga kerja mulai dihapuskan
nasionalisme tersebut. diganti tenaga bayar lepas dan produksi gula
Pada awal abad 20 paham nasionalisme secara berangsur dirubah menjadi industri
mulai masuk dan menginflitrasi pada alam gula yang bertumpu kepada kontrak bebas.
kehidupan Indonesia. Adapun fakta yang Bentuk baru dari perkebunan ekspor
timbul bahwa praktik dari politik etis diakui dikembangkan melalui modal dan
telah memunculkan golongan muda terpelajar. kewirausahaan (van Zanden dan Marks, 2012:
Alam pemikiran mereka semakin termajukan 147 – 148).
dan rasional sehingga mempermudah Aspek lainnya yang tak kalah memberi
penerimaan paham baru di Indonesia. Hal ini dampak signifikan adalah gagasan dari praktik
tentu saja berupa nasionalisme, kesadaran politik etis. Adapun hal ini merupakan dampak
untuk hidup dalam suatu bangsa menjadikan dari kaum liberal dan konservatif guna
mereka untuk berinofasi dalam mencapai kesepakan dalam merawat negara
menyempurnakan strategi perjuangan bangsa koloni. Suanee moon berpendapat bahwa
yang selama ini telak terlaksana. kebijakan politik etis adalah pertautan antara
Kesadaran bangsa serta nasionalisme teknologi dan perluasan ekonomi. Irigasi,
yang muncul dan berkembang di Indonesia digunakan untuk meningkatkan hasil panen itu
tidak terlepas dari faktor kekuasaan artinya income meningkat. Pendidikan
kolonialisme dan imperialisme barat, Belanda. termasuk pertanian dipersiapkan untuk
Kesadaran timbul dari situasi tersebut untuk menghasilkan orang terlatih dalam pertanian
mengahadapi kolonialisme dan imperialisme. dan emigrasi merupakan sarana untuk
Jaman telah berganti strategipun juga harus menyebar praktik pertanian padi basah

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 104

kesemua wilayah (Moon, 2005: 200). Politik mengalami berbagai macam persoalan hingga
etis membawa dampak berupa semangat pada akhirnya menjadi organisasi radikal
nasionalisme yang dipelopori oleh kalangan pasca masuknya paham Marxisme dan
terpelajar yang masih terbatas. menjadi oposisi bagi Pemerintah Hindia
Nasionalisme di Indonesia muncul dan Belanda. Sarekat Islam berdiri pada tahun
tumbuh dalam bentuk organisasi pergerakan 1916 dengan jumlah angota sekitar 960 ribu.
pada masa Budi Utomo 1908. Organisasi ini SI memnuntut kedaulatan atas
dipelopori oleh Soepomo dan Goenawan pemerintahannya pada 1919 dengan
mangoenkusumo, dan Soetarji Tirtonegoro. beranggotakan 2,5 juta massa dengan
Gerakan ini menghimbau para priyayi, guru, tuntutan kemerdekaan penuh (Kahin, 1995).
ningrat, birokrasi rendahan, dan dokter Jawa Adapun antara kurun waktu satu hingga
untuk mencapai kemajuan yang harmonis dua tahun trerjalin komunikasi intensif antara
(Wildan Sena Utomo, 2014: 62). SI dan Partai Komunis (PKI). PKI yang
Budi Utomo mempunyai tujuan didirikan pada 23 Mei 1920, melakukan
yakni,bekerja untuk kepentingan pendidikan. infliltrasi kedalam organisasi SI. Adapun pada
Bekerja untuk kemajuan pertanian, petrnakan akhirnya organisasi ini mengalami perpecahan
sapi dan perdaganan, demi kemajuan menjadi SI merah dan SI putih tahun 1921.
perindustrian , membangkitkan kebudayaan Usaha H.O.S. Cokroaminoto untuk menyatuka
Jawa klasik serta dukungan terhadap gagasan SI kembalipun gagal (Taufiq Abdullah, 1998).
humanisme (Sign, 1961: 45). Sebagai sebuah Indische Partij, menjadi organisai
gerakan yang bersifat nasionalis organisasi ini berikutnya yang tumbuh mewarnai alam
mengalami berbagai macam dinamika. pencerahan di Hindia Belanda. Tokoh ari
Adapun meski dapat disebut sebagai rintisan gerakan ini disebut sebagai tiga serangkai,
spirit nasionalism namun dalam alam beranggotakan Douwes Deker, Tjipto
realitasnya masih bersifat Jawa sentris. Mangunkusumo, dan Suwardi Suryadiningrat
Organisasi berikutnya yang timbul akibat (Ki Hadjar Dewantara). Organisasi tersebut
dampak dari politik balas budi yakni SI. berawal dari ketidak sepahaman yang muncul
Sarekat Islam tercipta atas gagasan dari R.M. dalam tubuh Budi Utomo antara golongan tua
Tirtoadisuryo. Beliau adalah seorang dan juga muda waktu itu. Pandangan
bangsawan, wartawan, dan pedagang yang keberagamaan sulit untuk dipersatukan dalam
berasal dari Solo. Tahun 1911, mendirikan sebuah wadah ukuwah yang sama. Tjipto
organisasi pedagang bernama Sarekat Mangun Kusumo dan Soewardi
Dagang Islam. Pada 1912 kemudian diubah Suyadiningnrat pada akhirnya memutuskan
menjadi Sarekat Islam oleh H.O.S. untuk keluar dan bergabung dalam IP
Cokroaminoto. Sarekat Islam bersifat (Indische Partij).
moderat,namun dalam perjalanannya juga

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 105

Organisasi ini digerakan oleh seorang Qur’an dan Hadist. Organisasi ini bercirikan
jurnalis De Express bernama Douwes Deker sosial, pendidikan, kesehatan, dan
yang waktu itu sedang mulai melakukan tur keagamaan. Organisasi keagamaan brikutnya
propaganda keliling Jawa tahun 1912 (Tempo, adalah Nahdatul Ulama pada 31 Januari 1926
2012). Elson berpendapat, IP lebih memiliki di Surabaya. Didirikan oleh K.H. Hasyim
peranan penting bagi gagasan ke Indoensiaan Ashari dan ulama lainnya. Bepegang pada
daripada Budi Utomo dan Sarekat Islam, serta pakem ahlusunnah wal jamaah dan Islam
organisasi yang muncul dari keduanya seperti tradisi. Corak organisasi sosial, ekonomi,
Jong Java, adalah upaya jiwa yang romantis pendidikan. Kalangan kaum nasrani muncul
dalam hidup (Elson, 2008: 14). organisasi perkumpulan politik Jawi oleh I.J.
IP merupakan organisasi pertama yang Kasimo 22 Februari 1925 yang bergerak pada
menyerukan kemerdekaan penuh bagi tanah bidang sosial pendidikan. Tujuannya adalah
koloni Hindia (Indonesia) dari Belanda kemajuan Indonesia.
(Siraishi: 1997: 78). Menurut penggagasnya Organisasi lain yang bergerak dibidang
Douwes Deker tujuan dari didirikannya IP sosial dan pendidikan yang bersifat nasional
adalah untuk menyipkan negara yang mandiri adalah Taman Siswa. Organisasi tersebut
dari kekangan Belanda. Organisasi ini mampu berdiri pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta oleh
memberi konsep terhadap batas sebagai Raden Mas Suwardi Suryadiningrat atau Ki
komunitas bangsa yang asli. Hindia Hadjar Dewantara. Tujuan organisasi ini yakni
diasumsikan sebagai orang yang menetap di pendidikan maju bagi bumi putera. Model
Hindia Belanda. Gagasan integrai bangsa pendidikan nasional yang berorientasi
yang muncul di IP ini sebenarya merupakan khasanah ke Indonesiaan. Asasnya yakni, ing
konsepsi bangsa yang timbul secara politik di ngarso sung tulodho, ing madyo mangun
Eropa Barat pada pertengahan 1800. Adapun karso, tutwuri handayani. Taman Siswa alami
hal tersebut dikarenakan prinsip nasionalisme perkembangan signifikan berkat jasanya Ki
baru yang disadari oleh semangat patriotisme Hadjar Dewantoro berhasil meletakan dasar-
tinggi (Wildan Sena Utomo, 2014: 64). Pada dasar pendidikan Indonesia (Sardiman, A.M,
perkembangannya organisasi ini alami 2017: 194).
perkembangan pesat hingga berbagai daerah Organisasi pergerakan lainnya yang
di Indonesia. bersifat nasionalis, misalnya Perhimpunan
Bidang keagamaan, muncul organsasi Indonesia (PI). Pada mulanya organisasi ini
keagamaan moern bernama Muhammadiyah. bernama Indische Vereniging didirikan pada
Organisasi ini didirikan oleh Ahmad Dahlan tahun 1908 oleh para pelajar/mahasiswa yang
pada 18 November 1912 di Yogyakarta. belajar di Belanda seperti R.M Notosuroto, R.
Tujuan organisasi tersebut adalah pemurnian Panji Sostrokartono, dan R. Husein
terhadap ajaran Islam yang berpegang pada Djajadiningrat. Kemudian dengan datangnya

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 106

para aktivis perjuangan dari Indonesia seperti


Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, J.B.
Sitanala, organisasi ini semakin bernuansa Kesimpulan
politik kebangsaan. Bahkan nama Indische Nasionalisme muncul dan berkembang
Vereeniging diubah menjadi Indonesische sebagai dampak dari praktik kolonialisme dan
Vereeniging pada tahun 1922 dan diubah lagi imperialisme. Praktik pelaksanaan dari
menjadi “Perhimpunan Indonesia” pada tahun program politik etis menjadi pintu pembuka
1925. Organisasi ini cukup revolusioner dalam bagi munculnya kaum elit lokal yang
memperjuangkan kebebasan Indonesia dari tercerahkan sebagai penggagas perubahan.
penjajahan Belanda. Majalahnya sebagai Kesadaran bersama muncul sebagai respon
corong perjuangan yang semula bernama untuk menyongsong era baru dengan
“Hindia Putera” diubah menjadi “Indonesia melawan segala bentuk kolonialisme dan
Merdeka” Asas perjuangannya antara lain: liberaisme Belanda. Kesadaran tersebut
menolong dirinya sendiri (swadaya), non- menciptakan bentuk perlawanan baru melalui
kooperasi, persatuan nasional. jalur diplomasi. Awal abad ke- 19 terbentuk
Setelah gerakan nasionalis berazaz Islam berbagai jenis organisasi pergerakan baik
dan komunis mengalami stagnansi kemudian dalam skala lokal nasional, maupun ekslusif.
memunculkan gerakan nasionalis baru. Pada Organisasi pergerakan banyak bermunculuan
1927 berdirilah PNI atas gagasan Soekarno dan mampu merangkul berbagai macam
yang konsisten dalam bersiap kontra terhadap kalangan diantaranya, Boedi Utomo (1908),
Kolonial Belanda. Adapun Belanda kemudian Perhimpunan Indonesia (1908), Sarekat Islam
melarang organisasi tersebut dan kemudian (1912), dan Indhische Partij (1912). Bentuk
organisasi dibubarkan dan pemimpinnya perjuangan diplomasi melalui organisasi
ditahan (Moedjanto, 1988: 59-60). pergerakan nasional dianggap sebagai
Melihat beberapa organisasi yang langkah revolusioner yang tepat.
berkembang masa pergerakan kebangsaan Selain itu, muncul pula organisasi bersifat
jelas nampak bahwa tujuannya adalah kedaerahan seperti, Jong Java, Jong
kemajuan bangsa. Jelas nampak ada pula Minahasa, Jong Celebes. Organisasi sosial
yang secara gamlang menyuarakan dan keagamaan juga turut mewarnai dinamika
kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi mereka semangat pergerakan waktu itu seperti Taman
masih berjuang sendiri sendiri belum Siswa (1922), Muhammadiyah (1912), dan
terhimpun dalam kesatuan yang masif. Maka Nahdatul Ulama (1926), yang kesemuanya
kerjasama dan persatuan jelas dibutuhkan. turut berperan serta dalam membangun
Hal ini mendorong para kaum muda untuk semangat nasionalise bangsa. Gagasan
menyatupadukan seluruh organisasi yang ada mereka secara langsung memprakarsai
agar terciptanya tujuan tersebut. gagasan Indonesia modern yang berujung

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia


Historika Vol. 22 No. 2 Oktober 2019 107

pada kesadaran identitas nasional bernama Building. Five Southeast Asian


Histories, Singapore: ISEAS.
Sumpah Pemuda.
Reid Anthony. Imperial Alchemy Nationalism
and Political Identity in South East Asia,
Cambridge: Cambridge University
Daftar Pustaka Press.
Renan Ernest. 1994, Akpakah Bangsa Itu ?,
Abdullah Taufiq. 1998, Nasionalisme dan Terj. Prof. Mr. Sunario, Bandung:
Sejarah, Bandung: Satya Historika. Penerbit Alumi.
Alex Sobur. 2001, Anaisis Teks Media, Sartono Kartodirjo. 1994, Pembangunan
Bandung: PT Remaja Posdakarya. Bangsa, Yogyakarta: Aditya Media.
Dijk Teun A. Van. 2005, Discourse Analysis as Schaffne & Anita L. Wanden (Eds), Lenguage
Ideology Analysis, in Christina of Peace. London: Taylor & Francis e
Elson Robert. 2008, The Idea Of Indonesia: A library.
History, Cambridge: Cambridge Schwidder, Emile , Antara Dowes Dekker dan
Fairchild Henry Pratt. 1977, Dictionary of Henk Sneevliet, 2012, dalam Tempo.
Sociology, Totowa: New Jearsey : Shiraisi Takashi. 1997, Zaman Bergerak :
Littlefield , Adams & Co. Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-
Hobsbawm, E.J. 1982, The Age of Empire 1926, Jakarta: Grafiti.
1975-1914. New York: Vintage Book. Sign Visal. 1961. The Rise of Indonesian
Hobsbawm, E.J. 1992, Nation and Nationalism Political Parties, dalam Journal of South
Since 1780: Programme, Myth, and East Asian History, Vol. 2, No. 2.
Reality, Cambridge: Cambridge University Press.
University Press. Utama Sena Wildan. 2014, Nasionalisme dan
Hobson , J A. 2005, Imperialism: A Study, New Gagasan Kebangsaan Indonesia Awal :
York: Kasimo. Pemikiran Soewardi Suryadiningrat,
Kahin G . 1995, Refleksi Pergumulan lahirnya Tjipto Mangunkusumo, dan, Douwes
Republik Nasionalisme dan Revolusi Dekker, 1912- 1914,
di Indonesia, Surakarta: UNS Press. Lembaran Sejarah, Vol. 11 No. 1.
Latif Yudi. 2011, Negara Paripurna: Zenden Jan Luiten Vaan Daan Marks. 2012,
Historisitas, Rasionalitas, dan Ekonomi Indonesia 1800-2010 : Antara
Aktualisasi Panasila, Jakarta: PT. Drama dan Keajaiban Pertumbuhan,
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Gramedia. X
Moedjanto G. 1988, Indonesia Abad ke- 20,
Yogyakarta: Kanisius.
Moon Suzane. 2005, The Emergence of
Technological Development and The
Question of Native Identity in
Netherland East Indies. Dalam Journal
of South East of Asian
Studies , Vol 36, No. 2.
Muljana Slamet. 2008, Kesadaran Nasional
dari Kolonialisme sanpai Kemerdekaan,
Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara.
Nairm Tom. 1977, The Breake-Up of Britain :
Crisis and Neo- Nationalism, London:
New Left Book.
Niel, Robert Van. 2009, Munculnya Elit
Modern Indonesia, Jakarta: Pustaka
Jaya.
Reid Anthony. 2005, Writing The History of
Independent Indonesia, Dalam Wang
Gungwu (ed), National

Politik Etis dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

Anda mungkin juga menyukai