MODUL AJAR
DASAR-DASAR TEKNIK FARMASI
A. BAGIAN III
LAMPIRAN
BAHAN BACAAN
SIMPLISIA
1. Latar Belakang
Farmakognosi merupakan mata pelajaran dasar untuk mengetahui pembuatan obat dengan menggunakan
tanaman obat yang jumlahnya melimoah khususnya di Indonesia. Farmakognosi mempelajari tentang
proses, fungsi, dan identifikasi untuk membuat obat dari tanaman obat (Tita Syarifah, 2021).
Tahukah kalian apa itu farmakognosi serta kaitannya dengan tanaman obat? Perlu kalian pahami, dalam
mempelajari farmakognosi harus mengetahui definisinya terlebih dahulu, kemudian ruang lingkup serta
kegunaannya.farmakognosi sangat erat kaitannya dengan tanaman obat (simplisia) (Tita Syarifah, 2021).
Mengamati
Amatilah tanaman di sekitar kalian! Adakah tanaman obat yang tumbuh. Catat dan pelajari lebih lanjut
tentang manfaat tanaman obat itu bagi Kesehatan. Untuk mendukung pengamatan pelajarilah buku teks
maupun sumber lain yang relevan (Tita Syarifah, 2021).
2. Pengertian Farmakognosi
Farmakognosi sendiri dari Bahasa Yunani yaitu Pharmakon dan Gignosko yang memiliki arti
pengetahuan tentang obat. Jadi farmakognosi dapat didefinisikan sebagai salah satu ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian tanaman, hewan, bahan alam lainnya, besi atau mineral yang dapat
digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji farmakodinamika, uji toksikologi,
dan uji biofarmasetika.
Adapun beberapa manfaat dari farmakognosi adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi karakter obat alami
2) Menentukan karakter morfologis
3) Merencanakan budi daya tanamn obat
4) Mengevaluasi bahan mentah obat-obatan alami secara mikroskopis, makrokopis, genetika, kimia,
biologis.
5) Mengevaluasi farmakologi dari ekstrak bahan mentah dan konstituen (Tita Syarifah, 2021).
Menurut departemen keshatan RI simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apa pun kecuali telah dikeringkan.
1. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau ekskudat
tumbuhan. Eksudat tumbuhan sendiri adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau
dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tumbuhannya.
2. Simplisia Hewani, adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum ieconis asselli) dan
madu (Mel depuratum).
3. Simplisia Mineral atau pelikan, adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah
atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contohnya serbuk seng
dan tembaga.
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus dan perkataan kedua disebut
petunjuk species , misalnya nama latin dari padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya
sedangkan sativa adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf besar
dan huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu
tanaman terdiri dari nama latin diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama
latin tersebut.
Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3 kata), 2 dari 3 kata
tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix – mas
3. Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda, hal ini disebut
homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang
bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
Contoh :
Contoh : Nama spesies : Cinchona succirubra; Nama genus : Cinchona Petunjuk; species : succirubra
5. Kandungan simplisia
a. Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa bahan alam (natural product) yang memiliki unsur nitrogen (N) dalam
struktur kimianya, biasanya dalam struktur yang hetero-siklik.
b. Glikosida
Glikosida merupakan senyawa bahan alam (natural product) yang struktur tersusun dari molekul
gula yang berikatan dengan molekul bukan - gula.
c. Minyak atsiri
Minyak atsiri merupakan suatu zat utama yang berbau, yang terdapat pada berbagai bagian
tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Tita Syarifah, S. Si., M.T., 2021. Farmakognosi DASAR. Yogyakarta: Penerbit Buku
penerbit ANDI.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
buatlah kelompok 4-5 orang siswa. Buatlah makalah yang membahas tentang
simplisia yang memiliki kandungan alkaloida, glikosida dan minyak atsiri
dan uraikan beberapa khasiatnya. Diskusikan Bersama kelompok kalian
sebagai upaya belajar Bersama! Kemudian presentasikan hasil kelompok
belajae di depan kelas.
Nama Kelompok :
Nama-nama anggota kelompok :
RUBRIK PENILAIAN
Soal Latihan
Pedoman Penilaian
No. Butir Soal Alternatif Jawaban Bobot soal
1 Pengertian simplisia bahan alami yang digunakan 25
untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses
apa pun kecuali telah
dikeringkan
Rubrik Penilaian :
Jumlah Bobot yang diperoleh
Nilai= x 100
100
C. BAGIAN III
LAMPIRAN
BAHAN BACAAN
PENGOLAHAN SIMPLISIA
e. HERBA
- Waktu panen yang tepat adalah pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal
dan akan memasuki fase generatif (pemanenan dilakukan sebelum tanaman berbunga).
- Pemanenan yang dilakukan terlalu awal mengakibatkan produksi tanaman yang didapatkan
rendah dan kandungan bahan aktifnya juga rendah.
- Pemanenan yang terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang, dan
batang tanaman sudah berkayu.
Contohnya :
- tanaman sambiloto dipanen pada umur 3 - 4 bulan,
- tanaman pegagan pada umur 2 - 3 bulan setelah tanam,
- meniran pada umur kurang lebih 3,5 bulan atau sebelum berbunga
- tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1,5 bulan atau segera setelah timbul kuncup
bunga, terbentuk.
f. KAYU
- Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa metabolit sekunder
secara maksimal.
- Umur panen tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan kecepatan pembentukan
metabolit sekundernya.
- Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4 sampai 5 tahun, karena apabila dipanen
terlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.
g. BIJI
- Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna
- Biji dipanen pada saat sebelum buah kering benar, atau sebelum buah pecah secara alami.
- Parkia roxburgii
Panen dilakukan pada buah yang telah tua. Sering
(kedaung)
Biji pemetikan dilakukan pada buah (kapsul) yang
- Ricinus communis
belum kering dan belum pecah
(jarak)
- Cucurbita moschata
(labu merah)
- Tamarindus indica Pengambilan buah dihubungkan dengan tingkat
(asam) kemasakannya, ditandai dengan perubahan
Buah
- Averrhoa bilimbi kekerasan, warna, kadar air buah, perubahan
(belimbing wuluh) bentuk buah
- Cucumis sativus
(mentimun)
Orthosiphon stamineus Panen dilakukan pada saat tumbuhan dari vegetatif
Pucuk
(kumis kucing) ke generatif
Panen pada saat daun telah tua dan dipilih yang
Blumea balsamifera telah membuka sempurna dan terletak pada
Daun
(sembung) cabang/batang yang memperoleh sinar
matahari sempurna
Pengambilan kulit batang dilakukan pada batang
Kulit batang Cinnamomum burmanni tanaman dewasa pada musim yang sesuai
( menjelang dewasa )
Umbi lapis dikumpulkan setelah mencapai besar
Allium cepa (bawang
Umbi lapis max dan pertumbuhan bagian tumbuhan di atas
merah)
tanah terhenti
Rimpang dikumpulkan pada saat pertumbuhannya
Curcuma sp max. ditandai dengan mulai mengeringnya
Rimpang
Zingiber sp bagian tumbuhan di atas tanah dan pada musim
kemarau (kering)
Teknik panen
- Manual (dengan tangan) yaitu keterampilan pemetik dan baik bagi tanaman dipanen berulang-
ulang
- Mekanik (dengan alat/mesin) yaitu perhatikan zat aktif (kimia), jangan pakai alat dari besi/logam
agar tidak merusak ZA simplisia seperti : fenol, glikosida, dsb. Dan baik bagi tanaman sekali
panen
Pasca Panen
- Pasca panen merupakan kelanjutan dari proses panen yang fungsinya antara lain untuk
mengkondisikan bahan hasil panen agar tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang baik serta
mudah disimpan untuk diproses selanjutnya.
- Selama proses pasca panen sangat penting diperhatikan kebersihan dari alat dan bahan yang
digunakan.
- Tujuan dari pasca panen ini untuk menghasilkan simplisia tanaman obat yang bermutu, efek
terapinya tinggi sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
2. sortasi basah
- Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar.
- Tujuan : memisahkan pengotor anorganik dan organic
- Pengotor anorganik : dari luar tanaman (tanah, kerikil, dll )
- Pengotor organik :
- dari luar : bagian tumbuhan lain
- dari dalam : bagian lain dari tumbuhan yang bersangkutan
- Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran bahan organik asing tidak lebih dari 2%.
3. pencucian
- Pencucian dilakukan untuk :
a. membersihkan kotoran yang melekat (seperti tanah)
b. membersihkan dari bahan pencemar (seperti pestisida)
c. mengurangi mikroba yang melekat pada bahan.
- Sumber air yang dapat digunakan untuk mencuci:
a. Mata air
b. Air Sumur
c. PAM
- Bakteri yang umum ada di air : Pseudomonas sp., Proteus sp., Micrococcus sp., Bacillus sp.,
Streptococcus sp., Enterobacter sp., Escherichia sp.
a. Perendaman bertingkat
- Perendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung kotoran seperti
daun, bunga, buah dll.
- Keuntungan : menghemat penggunaan air
- Kerugian : sangat mudah melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan.
b. Penyemprotan
- Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat pada bahan
seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain.
- Keuntungan: dapat mengurangi resiko hilang/larutnya kandungan dalam bahan.
- Kerugian : menggunakan air yang cukup banyak
c. Penyikatan (manual maupun otomatis)
- Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yang keras/tidak lunak dan
kotorannya melekat sangat kuat.
d. Penirisan
- Setelah pencucian, bahan ditiriskan di rak-rak pengering. Khusus untuk bahan rimpang,
penjemuran dilakukan selama 4 - 6 hari.
- Selesai pengeringan dilakukan kembali penyortiran apabila bahan langsung digunakan dalam
bentuk segar sesuai dengan permintaan.
- Contoh : rimpang jahe, perlu dilakukan penyortiran sesuai standar perdagangan, karena mutu
bahan menentukan harga jual.
4. pengubahan bentuk
- Tujuan : memperluas permukaan bahan baku sehingga semakin cepat kering
- Ketebalan berbeda-beda untuk tiap bahan.
Misal : untuk rimpang temulawak adalah sebesar 7 - 8 mm; jahe, kunyit dan kencur 3 – 5
mm.
- Untuk mendapatkan minyak atsiri yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah membujur
(split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya melintang (slice).
Perajangan - Rimpang
- Daun
- Herba
Pemotongan - Akar
- Batang
- Kayu
- Kulit kayu
- Kulit buah
Penyerutan - Kayu
5. Pengeringan
-Tujuan :
- Menurunkan kadar air tidak ditumbuhi kapang dan bakteri proses pembusukan dapat
terhambat (kadar air simplisia yang paling layak adalah kurang dari 5%).
- Menghilangkan aktivitas enzim (agar reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang
dianjurkan adalah kurang dari 10 %)
- Simplisia jadi lebih ringkas dan mudah disimpan
- Menghasilkan simplisia terstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama.
Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40 - 600C (tergantung pada jenis bahan)
Hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%.
Waktu pengeringan bervariasi (tergantung pada jenis bahan yang dikeringkan).
Pengeringan yang salah mengakibatkan face hardening
6. sortasi kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan sortasi
untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan
sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi
disini dapat dilakukan dengan atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang sering jurnlah akar
yang melekat pada rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel
pasir, besi dan benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia dibungkus.
Sirnplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena berbagai faktor luar dan
dalam, antara lain :
Nama Kelompok :
Nama-nama anggota kelompok :
Soal Latihan
Rubrik Penilaian :
Jumlah Bobot yang diperoleh
Nilai= x 100
100