Anda di halaman 1dari 25

Tanaman obat

MODUL AJAR
DASAR-DASAR TEKNIK FARMASI

A. Bagian I: Informasi Umum


Nama Penyusun Devi Nur Fatmawati
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Sampang
Fase / Kelas E/X
Capaian Pembelajaran Di akhir fase E, Siswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis
tanaman obat Indonesia (simplisia)
Jumlah Pertemuan 2
Alokasi waktu (menit) 6 JP (1 x 45 menit) @ 270 menit
Elemen / Domain Tanaman obat
Kompetensi Awal menjelaskan tentang jenis-jenis tanaman obat Indonesia
(simplisia)
Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong, Bernalar Kritis, Kreatif, dan Bertakwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik • Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Daring / Luring
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab, presentasi
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Media Pembelajaran PPT

B. BAGIAN II: KOMPONEN INTI


Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian simplisia, jenis-jenis
simplisia,
2. Siswa dapat mengetahui bagaimana tata nama simplisia.
3. Siswa dapat mengetahui bagian tanaman yang digunakan dalam
pengobatan.
Pemahaman Bermakna Jika kalian bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi
simplisia dan suatu Ketika ada seseorang menanyaimu tentang
khasiat atau kandungan dari tanaman tersebut, maka dengan
mudah kalian bisa menjawabnya.
Pertanyaan Pematik - Apa yang kalian ketahui tentang simplisia?
- Pernahkan kamu membaca atau melihat tanaman-tanaman obat
yang ada diindonesia?
- Pernahkah kamu melihat di lingkungan sekitar banyak sekali
tanaman yang mempunyai khasiat yang dapat digunakan dalam
pengobatan?
- Apa yang kamu bayangkan jika kamu mampu menggunakan
bagian tanaman yang digunakan untuk obat?
Pesiapan Pembelajaran - Salam, berdoa, absensi
- Jelaskan pengertian simplisia, jenis-jenis simplisia,
- Bagaimana tata nama simplisia.
- Menjelaskan bagian tanaman
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 Menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

Kegiatan Inti (105 Menit)


Tahap I : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
- Menerangkan pengertian simplisia
- Menerangkan jenis-jenis simplisia yang ada di Indonesia dan tata nama simplisia
- Menjelaskan bagian tanamn
Tahap II : Problem statement (identifikasi masalah)
- Peserta didik secara responsif mengemukakan masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran
- Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

Tahap III : Data collection (pengumpulan data)


- Secara proaktif, peserta didik menggali informasi agar dapat menyelesaikan soal yang
telah diidentifikasi sebelumnya, materi terkait soal, mencari tahu prosedur penyelesaian.
Dalam hal ini peserta didik dapat mengakses pengetahuan barunya melalui kegiatan
membaca dari hasil brosing di internet, modul yang disediakan, atau sumber-sumber terkait
yang berhubungan dengan permasalahan.

Tahap IV : Data processing (pengolahan data)


- Dari hasil menggali informasi, peserta didik mendiskusikan dalam kelompoknya untuk
menyusun langkah-langkah atau strategi penyelesaian masalah dan menuangkannya pada
lembar kerja secara bertanggung jawab

Tahap V : Verification (pembuktian)


- Peserta didik melakukan verifikasi dan mengevaluasi dalam memecahkan masalah yaitu
saling bertanya, berdiskusi di kelompoknya (saling mengecek) untuk finalisasi
penyelesaian agar dapat dipertanggungjawabkan

Tahap VI : Generalization (menarik kesimpulan)


- Menginstruksikan peserta didik terhadap hasil pekerjaan untuk dapat dipresentasikan
- Menfasilitasi peserta didik dari perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas dan yang lain dapat menanggapi.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Tanya jawab
- Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
- Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
- Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
2. Memberi informasi materi berikutnya
3. Membersihkan dan membereskan alat pembelajaran
4. Berdoa dan salam
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Asesmen Tes lisan:
1) Sebutkan jenis-jenis simplisia dalam lingkungan sekitar
2) Jelaskan bagaimana tata nama simplisia
3) Jelaskan bagian tanaman

A. BAGIAN III
LAMPIRAN

BAHAN BACAAN
SIMPLISIA

1. Latar Belakang
Farmakognosi merupakan mata pelajaran dasar untuk mengetahui pembuatan obat dengan menggunakan
tanaman obat yang jumlahnya melimoah khususnya di Indonesia. Farmakognosi mempelajari tentang
proses, fungsi, dan identifikasi untuk membuat obat dari tanaman obat (Tita Syarifah, 2021).
Tahukah kalian apa itu farmakognosi serta kaitannya dengan tanaman obat? Perlu kalian pahami, dalam
mempelajari farmakognosi harus mengetahui definisinya terlebih dahulu, kemudian ruang lingkup serta
kegunaannya.farmakognosi sangat erat kaitannya dengan tanaman obat (simplisia) (Tita Syarifah, 2021).
Mengamati
Amatilah tanaman di sekitar kalian! Adakah tanaman obat yang tumbuh. Catat dan pelajari lebih lanjut
tentang manfaat tanaman obat itu bagi Kesehatan. Untuk mendukung pengamatan pelajarilah buku teks
maupun sumber lain yang relevan (Tita Syarifah, 2021).

2. Pengertian Farmakognosi
Farmakognosi sendiri dari Bahasa Yunani yaitu Pharmakon dan Gignosko yang memiliki arti
pengetahuan tentang obat. Jadi farmakognosi dapat didefinisikan sebagai salah satu ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian tanaman, hewan, bahan alam lainnya, besi atau mineral yang dapat
digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji farmakodinamika, uji toksikologi,
dan uji biofarmasetika.
Adapun beberapa manfaat dari farmakognosi adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi karakter obat alami
2) Menentukan karakter morfologis
3) Merencanakan budi daya tanamn obat
4) Mengevaluasi bahan mentah obat-obatan alami secara mikroskopis, makrokopis, genetika, kimia,
biologis.
5) Mengevaluasi farmakologi dari ekstrak bahan mentah dan konstituen (Tita Syarifah, 2021).

3. Pengertian tanaman obat (simplisia)

Menurut departemen keshatan RI simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apa pun kecuali telah dikeringkan.

1. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau ekskudat
tumbuhan. Eksudat tumbuhan sendiri adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau
dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang dengan cara  tertentu
dipisahkan dari tumbuhannya.

2. Simplisia Hewani, adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum ieconis asselli) dan
madu (Mel depuratum).
3. Simplisia Mineral atau pelikan, adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah
atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contohnya serbuk seng
dan tembaga.

4. Tata nama latin tanaman

1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus dan    perkataan kedua disebut
petunjuk species , misalnya nama latin dari padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya
sedangkan sativa adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf besar
dan   huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu
tanaman terdiri dari nama latin   diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama
latin tersebut.
Beberapa contoh adalah sebagai berikut :

Nama ahli botani Disingkat sbg Nama tanaman lengkap

Linnaeus L Oryza sativa L

De Candolle DC Strophanthus hispidus DC

Miller Mill Foeniculum vulgare Mill

Houttuyn Houtt Myristica fragrans   Houtt

2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3 kata), 2 dari 3 kata
tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix – mas

Strychnos nux – vomica

Hibiscus rosa – sinensis

3. Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda, hal ini disebut
homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang
bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.

Tata Nama Simplisia


           Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis
dengan menyebutkan nama genus atau species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang
digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam
tanaman dan untuk eksudat nabati.

Contoh   :

Genus + nama bagian Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi


1. tanaman : Herba, Zingiberis Rhizoma

 2. Petunjuk species + nama bagian Belladonnae Herba, Serpylli Herba,


tanaman : Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba

Genus + petunjuk species + Curcuma aeruginosae Rhizoma, Capsici


3. nama bagian tanaman : frutescentis Fructus

Keterangan : Nama species terdiri dari genus + petunjuk spesies

Contoh : Nama spesies : Cinchona succirubra; Nama genus : Cinchona Petunjuk; species : succirubra

Nama Latin dari Bagian Tanaman


Radix : Akar
Rhizome : Rimpang
Bulbus : Umbi lapis
Tubera : Ubi
Flos : Bunga
Fructus : Buah
Semen : Biji
Lignum : Kayu
Cortex : Kulit kayu
Caulis : Batang
Folia : Daun
Herba : Seluruh bagian tanaman
Amylum : Pati

5. Kandungan simplisia

a. Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa bahan alam (natural product) yang memiliki unsur nitrogen (N) dalam
struktur kimianya, biasanya dalam struktur yang hetero-siklik.

b. Glikosida

Glikosida merupakan senyawa bahan alam (natural product) yang struktur tersusun dari molekul
gula yang berikatan dengan molekul bukan - gula.

c. Minyak atsiri

Minyak atsiri merupakan suatu zat utama yang berbau, yang terdapat pada berbagai bagian
tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

 Tita Syarifah, S. Si., M.T., 2021. Farmakognosi DASAR. Yogyakarta: Penerbit Buku
penerbit ANDI.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

buatlah kelompok 4-5 orang siswa. Buatlah makalah yang membahas tentang
simplisia yang memiliki kandungan alkaloida, glikosida dan minyak atsiri
dan uraikan beberapa khasiatnya. Diskusikan Bersama kelompok kalian
sebagai upaya belajar Bersama! Kemudian presentasikan hasil kelompok
belajae di depan kelas.

Nama Kelompok :
Nama-nama anggota kelompok :
RUBRIK PENILAIAN

Aspek Berkembang Mulai Berkembang Mahir Sangat Mahir


Isi Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
Permasalahan mampu memahami memahami dan memahami dan memahami dan
dan mengidentifikasi mengidentifikas mengidentifikasi
mengidentifikasi permasalahan yang i dan dan menuliskan
permasalahan yang diberikan. Dan menuliskan secara jelas
diberikan dan menuliskan secara jelas penyelesaian
menuliskan penyelesaian sudah penyelesaian permasalahan
penyelesaian cukup jelas tetapi permasalahan yang diberikan
permasalahan masih terlalu yang diberikan serta
masih belum jelas panjang menghubungkan
penyelesaian
terhadap
permasalahan
yang diberikan
Presentasi Belum Dapat Sudah dapat Sudah dapat Sudah sangat
difahami peserta difahami peserta difahami dengan dapat difahami
lain dengan jelas jelas oleh dengan jelas
peserta lain tetapi peserta lain oleh peserta lain
masih terlalu dengan sesuai dengan sesuai
panjang dengan pedoman dengan pedoman
penilaian penilaian dan
mampu
menggunakan di
permasalahan
lain.

Soal Latihan

Petunjuk : Jawablah soal-soal berikut dengan jelas dan benar !


1. Apa yang dimaksud dengan simplisia? Dan sebutkan macam-macamnya!
2. Bagaimana cara penulisan nama latin dari simplisia?
3. Sebutkan kegunaan alkaloida yang terdapat dalam tanaman!
4. Mengapa minyak atsiri dinamakan juga essential oil?

Pedoman Penilaian
No. Butir Soal Alternatif Jawaban Bobot soal
1 Pengertian simplisia bahan alami yang digunakan 25
untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses
apa pun kecuali telah
dikeringkan

2 Bagaimana penulisan nama latin menyebutkan nama genus atau 25


species nama tanaman, diikuti
simplisia nama bagian tanaman yang
digunakan
3 Sebutkan kegunaan alkaloida yang - Sebagai zat racun untuk 25
melawan serangga maupun
terdapat dalam tanaman!
herbivora
- Merupakan produk akhir
reaksi detoksifikasi dalam
metabolism
- Regulasi factor pertumbuhan
- Sebagai cadangan unsur
nitrogen

4 Mengapa minyak atsiri dinamakan Karena sifatnya yang spesifik, 25


yaitu mudah menguap pada
juga essential oil? temperature biasa di udara.
Karena konstituen utama dari
tumbuhan asalnya yang
mempunyai bau spesifik.

Rubrik Penilaian :
Jumlah Bobot yang diperoleh
Nilai= x 100
100

Remidial dan Pengayaan


- Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang
cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
- PEMBELAJARAN REMIDIAL Pembelajaran remidial dengan mengulang lagi langkah kerja yang telah
dilakukan sebelumnya dengan bimbingan teman sebaya yang telah kompet
A. Bagian I: Informasi Umum
Nama Penyusun Devi Nur Fatmawati
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Sampang
Fase / Kelas E/X
Capaian Pembelajaran Di akhir fase E, Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis simplisia
sesuai fungsi empiris dan cara pembuatannya
Jumlah Pertemuan 2
Alokasi waktu (menit) 6 JP (1 x 45 menit) @ 270 menit
Elemen / Domain Tanaman obat
Kompetensi Awal Fungsi empiris dan cara pengolahan simplisia
Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong, Bernalar Kritis, Kreatif, dan Bertakwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik • Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Daring / Luring
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab, presentasi
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Media Pembelajaran PPT

B. BAGIAN II: KOMPONEN INTI


Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan fungsi empiris simplisia
2. Siswa mampu menjelaskan kandungan dan khasiat simplisia
3. Siswa memahami bagian simplisia yang digunakan untuk obat
4. Siswa mampu menjelaskan cara pengolahan simplisia
Pemahaman Bermakna Jika kalian berencana ingin membuat simplisia, yang perlu
diperhatikan adalah fungsi simplisia yang akan diolah, khasiat
dan bagaimana cara pengolahannya. Sehingga akan memudahkan
dalam pembuatan.
Pertanyaan Pematik - Jelaskan fungsi empiris simplisia?
- Sebutkan bagian simplisia yang digunakan untuk obat?
- Apa yang kamu bayangkan jika kamu sedang mengolah
simplisia untuk pengobatan?
Pesiapan Pembelajaran - Salam, berdoa, absensi
- Menjelaskan fungsi empiris
- Menjelaskan cara pengolahan simplisia
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 Menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik

Kegiatan Inti (105 Menit)


Tahap I : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
- Menerangkan fungsi empiris simplisia
- Menerangkan cara pengolahan simplisia

Tahap II : Problem statement (identifikasi masalah)


- Peserta didik secara responsif mengemukakan masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran
- Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

Tahap III : Data collection (pengumpulan data)


- Secara proaktif, peserta didik menggali informasi agar dapat menyelesaikan soal yang
telah diidentifikasi sebelumnya, materi terkait soal, mencari tahu prosedur penyelesaian.
Dalam hal ini peserta didik dapat mengakses pengetahuan barunya melalui kegiatan
membaca dari hasil brosing di internet, modul yang disediakan, atau sumber-sumber terkait
yang berhubungan dengan permasalahan.

Tahap IV : Data processing (pengolahan data)


- Dari hasil menggali informasi, peserta didik mendiskusikan dalam kelompoknya untuk
menyusun langkah-langkah atau strategi penyelesaian masalah dan menuangkannya pada
lembar kerja secara bertanggung jawab

Tahap V : Verification (pembuktian)


- Peserta didik melakukan verifikasi dan mengevaluasi dalam memecahkan masalah yaitu
saling bertanya, berdiskusi di kelompoknya (saling mengecek) untuk finalisasi
penyelesaian agar dapat dipertanggungjawabkan

Tahap VI : Generalization (menarik kesimpulan)


- Menginstruksikan peserta didik terhadap hasil pekerjaan untuk dapat dipresentasikan
- Menfasilitasi peserta didik dari perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas dan yang lain dapat menanggapi.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Tanya jawab
- Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
- Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
- Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
2. Memberi informasi materi berikutnya
3. Membersihkan dan membereskan alat pembelajaran
4. Berdoa dan salam
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Asesmen Tes lisan:
1) Jelaskan fungsi empiris simplisia
2) Sebutkan bagian-bagian simplisia yang digunakan dalam pengobatan
3) Bagaimana cara pengolahan simplisia

C. BAGIAN III
LAMPIRAN

BAHAN BACAAN
PENGOLAHAN SIMPLISIA

A. Tahapan pembuatan simplisia


1. Pengumpulan bahan baku
Faktor yang mempengaruhi kandungan bahan aktif
- umur tanaman saat dipanen
- Bagian tanaman
- Waktu panen
- Lingkungan tempat tanaman tumbuh
- cara/teknik panen
Waktu, cara pemanenan dan penanganan bahan setelah panen merupakan periode kritis yang sangat
menentukan kualitas dan kuantitas tanaman sebagai bahan baku.

Berikut Bagian-bagian simplisia:


a. BUAH
- Buah dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik. 
- Jika sebelum masak  kualitas buah yang rendah dan kuantitasnya berkurang.
- Jika pemanenan dilakukan terlambat  menyebabkan penurunan kualitas, karena terjadi
perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain. 
- Kondisi lain dan jenis tertentu:
- Buah dipanen saat menjelang masak
(contoh : Piper nigrum)
- Buah dipanen setelah benar-benar masak
(contoh : adas)
- Buah dipanen saat buah berubah warna
(contoh : Tamarindus indica)
- Buah dipanen saat buah berubah bentuk
(contoh : Cucumis sativus; dan Momordica charantia)
b. DAUN
- Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah
memasuki periode matang fisiologis yang dilakukan dengan memangkas tanaman.
- Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul
09.00-12.00.  
- Pemanenan yang terlambat daun mengalami penuaan  mutunya rendah, karena bahan
aktifnya sudah terdegradasi.
- Pemanenan yang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan
kandungan bahan bahan aktifnya juga rendah, seperti tanaman jati belanda dapat dipanen pada
umur 1 - 1,5 tahun, jambu biji pada umur 6 - 7 bulan, cincau 3 - 4 bulan dan lidah buaya pada
umur 12 - 18 bulan setelah tanam.
- Daun dipanen sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak
contohnya: daun Athropa belladonna, (kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman).
- Pengambilan pucuk daun saat mengalami perubahan pertumbuhan dari vegetatif ke generatif
(pada saat warna pucuk daun berubah menjadi daun tua)
contoh : Orthosipinis stamineus (kumis kucing)
- Pengambilan daun tua dipilih yang telah membuka sempurna dan terletak di bagian
cabang/batang yang menerima sinar matahari sempurna (terjadi asimilasi sempurna)
contoh : daun Blumea balsamifera (sembung)

c. RIMPANG, AKAR, UMBI LAPIS, UMBI


- Rimpang, akar, umbi lapis, umbi dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti,
yaitu saat mengeringnya bagian tanaman di atas permukaan tanah (misalnya kunyit,
temulawak, jahe, dan kencur).
- Penanaman rimpang dilakukan pada saat awal musim hujan dan dipanen pada pertengahan
musim kemarau. Pada umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 8-10 bulan. 
Cth: 1. rimpang jahe
 Untuk kebutuhan ekspor dalam bentuk segar, jahe dipanen pada umur 8 - 9 bulan
setelah tanam.
 Untuk bibit 10 – 12 bulan.
 Sebagai bahan obat, rimpang dipanen setelah tua yaitu umur 9 – 12 bulan setelah
tanam.
2. rimpang temulawak dilakukan setelah tanaman berumur 10 – 12 bulan
(menghasilkan kadar minyak atsiri dan kurkumin yang tinggi).
d. BUNGA
- Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
- Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar maupun kering. 
- Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau
setelah pertumbuhannya maksimal (contoh : Jasminum sambac = melati; bunga piretrum 
menghasilkan kadar piretrin yang lebih tinggi ketika dipanen saat kuncup dibandingkan dengan
bunga yang sudah mekar)
- Bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang
mekar.  (contoh : Rosa sinensis = mawar)

e. HERBA
- Waktu panen yang tepat adalah pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal
dan akan memasuki fase generatif (pemanenan dilakukan sebelum tanaman berbunga).
- Pemanenan yang dilakukan terlalu awal mengakibatkan produksi tanaman yang didapatkan
rendah dan kandungan bahan aktifnya juga rendah. 
- Pemanenan yang terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang, dan
batang tanaman sudah berkayu. 
Contohnya :
- tanaman sambiloto dipanen pada umur 3 - 4 bulan,
- tanaman pegagan  pada umur 2 - 3 bulan setelah tanam,
- meniran pada umur kurang lebih 3,5 bulan atau sebelum berbunga
- tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1,5 bulan atau segera setelah timbul kuncup
bunga, terbentuk.

f. KAYU
- Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa metabolit sekunder
secara maksimal. 
- Umur panen tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan kecepatan pembentukan
metabolit sekundernya.
- Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4 sampai 5 tahun, karena apabila dipanen
terlalu muda kandungan zat aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.
g. BIJI
- Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna
- Biji dipanen pada saat sebelum buah kering benar, atau sebelum buah pecah secara alami.

PEDOMAN PANEN BEBERAPA SIMPLISIA

Organ Contoh species Panen

- Parkia roxburgii
Panen dilakukan pada buah yang telah tua. Sering
(kedaung)
Biji pemetikan dilakukan pada buah (kapsul) yang
- Ricinus communis
belum kering dan belum pecah
(jarak)
- Cucurbita moschata
(labu merah)
- Tamarindus indica Pengambilan buah dihubungkan dengan tingkat
(asam) kemasakannya, ditandai dengan perubahan
Buah
- Averrhoa bilimbi kekerasan, warna, kadar air buah, perubahan
(belimbing wuluh) bentuk buah
- Cucumis sativus
(mentimun)
Orthosiphon stamineus Panen dilakukan pada saat tumbuhan dari vegetatif
Pucuk
(kumis kucing) ke generatif
Panen pada saat daun telah tua dan dipilih yang
Blumea balsamifera telah membuka sempurna dan terletak pada
Daun
(sembung) cabang/batang yang memperoleh sinar
matahari sempurna
Pengambilan kulit batang dilakukan pada batang
Kulit batang Cinnamomum burmanni tanaman dewasa pada musim yang sesuai
( menjelang dewasa )
Umbi lapis dikumpulkan setelah mencapai besar
Allium cepa (bawang
Umbi lapis max dan pertumbuhan bagian tumbuhan di atas
merah)
tanah terhenti
Rimpang dikumpulkan pada saat pertumbuhannya
Curcuma sp max. ditandai dengan mulai mengeringnya
Rimpang
Zingiber sp bagian tumbuhan di atas tanah dan pada musim
kemarau (kering)

Teknik panen
- Manual (dengan tangan) yaitu keterampilan pemetik dan baik bagi tanaman dipanen berulang-
ulang
- Mekanik (dengan alat/mesin) yaitu perhatikan zat aktif (kimia), jangan pakai alat dari besi/logam
 agar tidak merusak ZA simplisia seperti : fenol, glikosida, dsb. Dan baik bagi tanaman sekali
panen

Pasca Panen
- Pasca panen merupakan kelanjutan dari proses panen yang fungsinya antara lain untuk
mengkondisikan bahan hasil panen agar tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang baik serta
mudah disimpan untuk diproses selanjutnya. 
- Selama proses pasca panen sangat penting diperhatikan kebersihan dari alat dan bahan yang
digunakan.
- Tujuan dari pasca panen ini untuk menghasilkan simplisia tanaman obat yang bermutu, efek
terapinya tinggi sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

2. sortasi basah
- Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar.
- Tujuan : memisahkan pengotor anorganik dan organic
- Pengotor anorganik : dari luar tanaman (tanah, kerikil, dll )
- Pengotor organik :
- dari luar : bagian tumbuhan lain
- dari dalam : bagian lain dari tumbuhan yang bersangkutan
- Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran bahan organik asing tidak lebih dari 2%.

3. pencucian
- Pencucian dilakukan untuk :
a. membersihkan kotoran yang melekat (seperti tanah)
b. membersihkan dari bahan pencemar (seperti pestisida)
c. mengurangi mikroba yang melekat pada bahan.
- Sumber air yang dapat digunakan untuk mencuci:
a. Mata air
b. Air Sumur
c. PAM
- Bakteri yang umum ada di air : Pseudomonas sp., Proteus sp., Micrococcus sp., Bacillus sp.,
Streptococcus sp., Enterobacter sp., Escherichia sp.
a. Perendaman bertingkat
- Perendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung kotoran seperti
daun, bunga, buah dll. 
- Keuntungan : menghemat penggunaan air
- Kerugian : sangat mudah melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan.
b. Penyemprotan
- Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat pada bahan
seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain. 
- Keuntungan: dapat mengurangi resiko hilang/larutnya kandungan dalam bahan.
- Kerugian : menggunakan air yang cukup banyak
c. Penyikatan (manual maupun otomatis)
- Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yang keras/tidak lunak dan
kotorannya melekat sangat kuat. 
d. Penirisan
- Setelah pencucian, bahan ditiriskan di rak-rak pengering. Khusus untuk bahan rimpang,
penjemuran dilakukan selama 4 - 6 hari.
- Selesai pengeringan dilakukan kembali penyortiran apabila bahan langsung digunakan dalam
bentuk segar sesuai dengan permintaan.
- Contoh : rimpang jahe, perlu dilakukan penyortiran sesuai standar perdagangan, karena mutu
bahan menentukan harga jual.

4. pengubahan bentuk
- Tujuan : memperluas permukaan bahan baku sehingga semakin cepat kering
- Ketebalan berbeda-beda untuk tiap bahan.
Misal : untuk rimpang temulawak adalah sebesar 7 - 8 mm; jahe, kunyit dan kencur 3 – 5
mm. 
- Untuk mendapatkan minyak atsiri yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah membujur
(split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya melintang (slice).

Pengubahan Bentuk Bagian tanaman

Perajangan - Rimpang
- Daun
- Herba

Pengupasan - Kulit Buah


- Kayu
- Kulit kayu
- Biji-bijian yang
ukurannya besar

Pemripilan khusus - Jagung


(yaitu biji dipisahkan
dari bonggolnya)

Pemotongan - Akar
- Batang
- Kayu
- Kulit kayu
- Kulit buah

Penyerutan - Kayu

5. Pengeringan
-Tujuan :
- Menurunkan kadar air  tidak ditumbuhi kapang dan bakteri  proses pembusukan dapat
terhambat (kadar air simplisia yang paling layak adalah kurang dari 5%).
- Menghilangkan aktivitas enzim (agar reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang
dianjurkan adalah kurang dari 10 %)
- Simplisia jadi lebih ringkas dan mudah disimpan
- Menghasilkan simplisia terstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama. 
Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40 - 600C (tergantung pada jenis bahan)
Hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%. 
Waktu pengeringan bervariasi (tergantung pada jenis bahan yang dikeringkan). 
Pengeringan yang salah mengakibatkan face hardening

6. sortasi kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan  simplisia. Tujuan sortasi
untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian  tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan  tertinggal pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan
sebelum sirnplisia dibungkus untuk  kernudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi
disini dapat dilakukan dengan  atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang sering jurnlah akar
yang melekat pada rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel
pasir,  besi dan benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia dibungkus.

7 PENYIMPANAN DAN PENGEPAKAN

       Sirnplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena berbagai faktor luar dan
dalam, antara lain :

1. Cahaya               :    Sinar dari panjang gelombang tertentu dapat menimbulkan 


perubahan kimia pada simplisia, misalnya isomerisasi,  polimerisasi, rasemisasi dan
sebagainya.
2. Oksigen udara   :    Senyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami perubahan
kimiawi oleh pengaruh oksigen udara terjadi  oksidasi dan perubahan ini dapat
berpengaruh pada bentuk  simplisia, misalnya, yang semula cair dapat berubah menjadi
kental atau padat, berbutir-butir dan sebagainya.
3. Reaksi kimia intern : perubahan kimiawi dalam simplisia yang dapat  disebabkan oleh
reaksi kimia intern, misalnya oleh enzim,  polimerisasi, oto-oksidasi dan sebagainya.
4. Dehidrasi           :    Apabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia, maka  simplisia
secara perlahan-lahan akan kehilangan sebagian  airnya sehingga rnakin lama makin
mengecil (kisut).
5. Penyerapan air   :    Simplisia yang higroskopik, misalnya agar-agar, bila  disimpan
dalam wadah yang terbuka akan  menyerap lengas  udara sehingga menjadi kempal
basah atau mencair.
6. Pengotoran        :    Pengotoran pada simplisia dapat disebabkan oleh berbagai  sumber,
misalnya debu atau pasir, ekskresi hewan, bahan-bahan asing (misalnya minyak yang
tertumpah) dan fragmen wadah (karung goni).
7. Serangga           :    Serangga dapat menitnbulkan kerusakan dan pengotoran pada
simplisia, baik oleh bentuk ulatnya maupin oleh bentuk  dewasanya. Pengotoran tidak
hanya berupa kotoran serangga, tetapi juga sisa-sisa metamorfosa seperti cangkang telur,
bekas kepompong, anyaman benang bungkus kepompong, bekas kulit serangga dan
sebagainya.
8. Kapang              :    Bila kadar air dalam simplisia terlalu tinggi, maka simplisia  dapat
berkapang. Kerusakan yang timbul tidak hanya terbatas pada jaringan simplisia, tetapi
juga akan merusak  susunan kimia zat yang dikandung dan malahan dari  kapangnya
dapat mengeluarkan toksin yang dapat mengganggu kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

buatlah kelompok 4-5 orang siswa. Membuat simplisia dari rimpang.

Nama Kelompok :
Nama-nama anggota kelompok :

Tulislah hasil diskusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut !


RUBRIK PENILAIAN

Aspek Berkembang Mulai Berkembang Mahir Sangat Mahir


Isi Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
Permasalahan mampu memahami memahami dan memahami dan memahami dan
dan mengidentifikasi mengidentifikas mengidentifikasi
mengidentifikasi permasalahan yang i dan dan menuliskan
permasalahan yang diberikan. Dan menuliskan secara jelas
diberikan dan menuliskan secara jelas penyelesaian
menuliskan penyelesaian sudah penyelesaian permasalahan
penyelesaian cukup jelas tetapi permasalahan yang diberikan
permasalahan masih terlalu yang diberikan serta
masih belum jelas panjang menghubungkan
penyelesaian
terhadap
permasalahan
yang diberikan
Presentasi Belum Dapat Sudah dapat Sudah dapat Sudah sangat
difahami peserta difahami peserta difahami dengan dapat difahami
lain dengan jelas jelas oleh dengan jelas
peserta lain tetapi peserta lain oleh peserta lain
masih terlalu dengan sesuai dengan sesuai
panjang dengan pedoman dengan pedoman
penilaian penilaian dan
mampu
menggunakan di
permasalahan
lain.

Soal Latihan

Petunjuk : Jawablah soal-soal berikut dengan jelas dan benar !


1. Sebutkan tahapan pembuatan simplisia?
2. Sebutkan dan jelaskan cara panen?
3. Apa tujuan dari pengeringan pada simplisia?
4. Sebutkan factor-faktor luar yang mempengaruhi mutu simplisia?
Pedoman Penilaian
No. Butir Soal Alternatif Jawaban Bobot soal
1 Sebutkan tahapan pembuatan Pengumpulan bahan baku, 25
sortasi basah, pencucian,
simplisia
pengubahan bentuk,
pengeringan, sortasi kering,
penyimpanan dan
pengemasan
2 Sebutkan dan jelaskan teknik panen - Manual (dengan tangan) 25
yaitu keterampilan pemetik dan
baik bagi tanaman dipanen
berulang-ulang
- Mekanik (dengan
alat/mesin) yaitu perhatikan zat
aktif (kimia), jangan pakai alat
dari besi/logam  agar tidak
merusak ZA simplisia seperti :
fenol, glikosida, dsb. Dan baik
bagi tanaman sekali panen

3 Apa tujuan dari pengeringan pada - Menurunkan kadar air, 25


- Menghilangkan aktivitas enzim,
simplisia
- Simplisia jadi lebih ringkas dan
mudah disimpan,
- Menghasilkan simplisia
terstandar, tidak mudah rusak
dan tahan disimpan dalam
waktu yang lama

4 Sebutkan factor-faktor luar yang Cahaya, oksigen udara, reaksi 25


kimia intern, dehidrasi,
mempengaruhi mutu simplisia penyerapan air, pengotoran,
serangga, kapang

Rubrik Penilaian :
Jumlah Bobot yang diperoleh
Nilai= x 100
100

Remidial dan Pengayaan


- Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang
cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
- PEMBELAJARAN REMIDIAL Pembelajaran remidial dengan mengulang lagi langkah kerja yang telah
dilakukan sebelumnya dengan bimbingan teman sebaya yang telah kompeten

Anda mungkin juga menyukai