Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK KE-1

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK :64

Nama-nama Anggota Kelompok


Nama NPM Nama NPM
1. Diandra Adristiara 110110210212 9. Cherly Shereyah Wu 170210210016

2. Annisa Zikria 120110210069 10. Maulida Marisa Qonita 170210210020


3. Callista elysia prasanti 120610213011 11. Yuliana Saktian 180104210004
Sihombing
4. Nadhirah Qaumi Azizah 130110210274 12. Nazla Alfiya 180810210003
5. Anindya Nitisari 140610210031 13. Muhammad Daffa 200110210134
Fadhilah
6. Fatima Marjan Keshia 140710210021 14. Fachru Nur Fahmi 210710210015
Satriani Firmansyah
7. Yuandika Surya Bayu 150510210224 15. Karin Khairul Nisa 230210210016
Adjie
8. Muhamad Aditya Pratama 150510210231 16. Adam Maulana 270110210077

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
Pertanyaan dan Pernyataan untuk Diskusi Kelompok Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan :

Diskusikan dengan teman-teman satu kelompok untuk membahas hal-hal berikut :


1. Revitalisasi Pancasila sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
2. Keterkaitan Integrasi Nasional dan Identitas Nasional.
3. Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Nasional
4. Integrasi Nasional: • Mengapa diperlukan Integrasi Nasional?
• Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi?
• Seandainya Negara tidak berintegrasi, apakah ada dampaknya?

1. Pemberdayaan Identitas Nasional perlu dilakukan melalui revitalisasi nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila. Revitalisasi sebagai manifestasi identitas nasional mengandung
makna bahwa Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan, serta
dieksplorasikan dimensi-dimensi yang melekat padanya, yang meliputi sebagai berikut realitas,
idealitas, dan fleksibilitas.
Melalui revitalisasi Pancasila sebagai wujud pemberdayaan identitas nasional, identitas
nasional dalam alur rasional-akademis tisak saja segi tekstual, melainkan juga segi
kontekstualnya dieksplorasikan sebagai referensi kritik sosial terhadap berbagai penyimpangan
yang melanda masyarakat kita dewasa ini.Untuk membentuk jati diri, nilai-nilai yang ada harus
digali terlebih dahulu, misalnya nilai-nilai agama yang datang dari Tuhan dan nilai yang lain
seperti gotong-royong, persatuan kesatuan, saling menghargai dan menghormati.
Dengan saling mengerti, secara langsung akan memperlihatkan jati diri bangsa kita yang
akhirnya mewujudkan identitas nasional kita.
Untuk mengembangkan jati diri bangsa, dimulai dari nilai-nilai yang harus dikembangkan
seperti nilai kejujuran, keterbukaan, berani mengambil resiko, bertanggung jawab, adanya
kesepakatan dan berbagi kepada sesama. Untuk itu, perlu perjuangan dan ketekunan (
Herdiawanto dan Jumanta, 2010).
2. Antara Integrasi nasional dan identitas nasional negara Indonesia sangatlah terkait. Karena
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku yang disatukan melalui persatuan dibawah bendera
merah putih dan ‘Bhineka Tunggal Ika’ melalui proses ini terjadi proses integrasi nasional
dimana perbedaan yang ada dipersatukan sehingga tercipta keselarasan. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.

3. Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari kata “identity” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang atau jati diri.
Kata nasional berasal dari kata “national” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s
Dictionary. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nasional” berarti bersifat kebangsaan;
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau
karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lain. Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan
dengan mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang
dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak kita hindari
kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap
bangsa. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Abad ke
XXI akan terjadi suatu perubahan besar antara lain info sphere dan moral sphere. Info sphere ini
mendorong suatu keadaan dimana adanya keterbukaan dan globalisasi ekonomi. Sedangkan
moral sphere mendorong terjadinya suatu perubahan nilai-nilai moral dalam kehidupan keluarga
masyarakat dan Negara, yang kesemuanya mengarah pada globalisasi informasi dan ekonomi
yang tidak lagi mengenal batas batas Negara dan akan berpengaruh terhadap kuat tidaknya
mencintai negaranya sendiri dan boleh jadi akan meniru pola dan perilaku dari Negara lain.
.Berkaitan dengan itu maka bagi kita proses globalisasi tidak kita tolak namun juga tidak kita
terima begitu saja. Globalisasi kita terima asal dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta
pada Bangsa dan Negara Indonesia. Tetapi sebaliknya globalisasi kita tolak jika dapat
menurunkan dan bahkan menghilangkan nilai-nilai, norma serta sikap nasionalisme pada Bangsa
dan Negara Republik Indonesia.
Pengarun Positif tersebut antara lain:
1) Dilihat dari globalisasi politik, menguatnya tuntutan demokratisasi agar pemerintahan
dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintah adalah bagian dari suatu
negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap
negara menjadi meningkat.
2) Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan
kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3) Globalisasi ideologi akan terjadi pergulatan antara ideologi liberal dengan ideologi Pancasila.
Dalam kondisi ini manakah yang akan mampu dan bangkit sebagai pemenang ,tentu saja
orang akan memilih ideologi yang dapat membawa mereka kepada ketentraman dan
kemakmuran.
Pengaruh negatif globalisasi antara lain
1) Globalisasi politik akan terjadi tuntutan tuntutan yang bebas dan mengarah pada kekebasan
tanpa batas jika mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah
dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tersebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan berkurang atau menurun.
2) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia, investasi asing akan menggeser
ekonomi local sehingga muncul monopoli. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.
3) Masuknya budaya barat akan berdampak ada kecenderungan melupakan akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Integrasi Nasional
• Mengapa diperlukan Integrasi Nasional?
Integrasi nasional merupakan proses persatuan seluruh masyarakat agar menjadi suatu
kesatuan yang disebut bangsa. Integrasi nasional diperlukan agar dapat membangun suatu
bangsa yang kuat dan makmur. Selain itu, integrasi nasional dapat memperkokoh rasa
persatuan dan kesatuan, jika rasa persatuan dan kesatuan sudah kokoh, maka akan
berpengaruh pada keterbangunan kesejahteraan bangsa tersebut.
Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang
dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitas,
sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa (nation) terutama karena
pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.
• Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi?
Pentingnya integrasi bagi suatu bangsa adalah diantaranya :
1) Membuat kehidupan di lingkungan masyarakat yang tentram. Kehidupan yang
tentram menjadi cita-cita setiap bangsa. Rasa tentram akan membuat suatu
bangsa semakin nyaman tinggal di lingkungan tersebut. Integrasi nasional yang
baik akan memberikan rasa tentram kepada seluruh bangsa dan negara.

2) Mengupayakan kenyaman kehidupan masyarakat.Masyarakat yang bersatu dan


memiliki kebersamaan yang kuat akan nyaman hidup di lingkungan masyarakat.
Integrasi akan membuat orang semakin nyaman dan saling menghargai.

3) Membentuk sebuah budaya baru.Persatuan dari berbagai daerah membuat semua


orang mengenal sifat kebudayaan yang ada. Hal ini akan membentuk sebuah
perpaduan antara budaya yang telah lama digenggam dengan budaya baru yang
telah dipelajari.
• Seandainya Negara tidak berintegrasi, apakah ada dampaknya?
Integritas merupakan keutamaan yang mendorong individu yang memilikinya untuk
melakukan upaya partisipatif terbaik mewujudkan kehidupan bersama yang baik melalui
pengelolaan berfungsinya semua partikularitas yang individu tersebut miliki atau
pengaruhi keterwujudannya. Maka Jika tidak ada integrasi di suatu negara maka
masyarakat akan bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok seperti suku, ras,
dan agama apalagi dengan adanya Masyarakat yang belum sadar akan pengaruh
globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat sehingga konflik terjadi dimana-
mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain
sebagainya. Selain itu akan terrjadi penyalahgunaan kekuasaan di berbagai bidang
kehidupan dikarenakan masyarakat yang lebih mementingkan kepentingan sediri dari
pada kepentingan bersama. Seperti korupsi, dokter yang menolak memberi kesaksian atas
malpraktik koleganya, atlet yang menggunakan doping agar menang dalam perlombaan
olahraga, dosen yang menjiplak tulisan orang lain, ataupun bahkan seseorang yang
membohongi teman hidupnya untuk kepuasan nafsunya sendiri.
Daftar Pustaka

Dosen Sosiologi . (2021, April 20). Dosen Sosiologi . Retrieved September 16, 2021, from Tujuan dan
Manfaat Integrasi Nasional di Lingkungan Masyarakat: https://dosensosiologi.com/tujuan-dan-
manfaat-integrasi-nasional/
Dr. I Putu Ari Astawa, S. M. (2017). INTEGRASI NASIONAL. (S. M. Dr. I Putu Ari Astawa, Ed.) Bali:
UNIVERSITAS UDAYANA. Retrieved 9 16, 2021, from
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/6bfed1ab6721a7e36e217799d6017460
.pdf
Endro, G. (2017). Menyelisik Makna Integritas dan Pertentangannya dengan Korupsi. Jurnal Integritas,
Vol 3, 141. Retrieved 09 16, 2021, from
https://www.bing.com/search?q=Menyelisik+Makna+Integritas+dan+Pertentangannya+dengan
+Korupsi&cvid=2f61411ab0864766b71270123ca39032&aqs=edge..69i57.1138j0j1&FORM=A
NAB01&PC=ASTS
Prof. Dr. Udin Sarifudin Winataputra, M.A.Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M. Si.Prof. Dr. H.
Sapriya, M.Ed.Dr. Winarno, M.Si. (2016). BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Retrieved 09 16, 2021, from
https://edukasi.pajak.go.id/images/perguruan_tinggi/PKN.pdf
REZKIANANDA, R. (2013, 03 15). Keterkaitan Integrasi Nasional dan Ident. (R. REZKIANANDA,
Producer) Retrieved 09 16, 2021, from 123 Doc: https://123dok.com/document/qm02oo5y-
keterkaitan-integrasi-nasional-dan-ident.html
Suryono, H. (2008, September 02). Konfigurasi Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi Suatu
Harapan dan Tantangan. ArticleJournal, 158. Retrieved 09 16, 2021, from
file:///D:/Downloads/6111-13031-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai