FFFFFF
ئ ث ق كب
ش يKESALAHAN-KESALAHAN
FFFFFF ر ل
YANG HARUS DIHINDARI
س
FFFFFF
ا ثDalam bacaan al-Qur’an ء
FFFFFF
ۡ َ َ ۡ ُۡ َ َ
ورت ِِّّل ٱلقرآن ترتِّيًل
FFFFFF
Dan bacalah al-Qur'an itu dengan setartil-tartilnya
Dengan Qira’ah Hafs ‘an ‘Aashim Jalur Syaatibiyyah
FFFFFF
ث ق ك ب شي
ئ
FFFFFF
KESALAHAN-KESALAHAN
س ن ء
FFFFFF
ب
YANG HARUS DIHINDARI
اDalam bacaan رal-Qur’anل
FFFFFF
ُۡ ۡ َ َۡ ا َ َ
ورت ِِّّل ٱلقرآن ترتِّيًل
FFFFFF
Dan bacalah al-Qur'an itu dengan setartil-tartilnya
FFFFFF
Dengan Qira’ah Hafs ‘an ‘Aashim Jalur Syaatibiyyah
FFFFFF
FFFFFF
FFFFFF
بسم هللا الحمد لله و الصالة و السالم على رسول هللا
FFFFFF
Penerjemahan ini telah mendapatkan
persetujuan dan hanya dalam bentuk
PDF
FFFFFF
Judul Asli: Avoid Mistakes in Recitation
FFFFFF
Penulis: Rania Habīb
10. Hindari menebalkan huruf wawu dan yaa, karena mereka selalu tipis. Namun berhati-
hatilah bahwa huruf alif selalu mengikuti huruf sebelumnya dari segi tebal dan tipisnya.
11. Hindari menghilangkan huruf mad, atau mengurangi tempo mad, karena dapat
menyebabkan perubahan makna pada kata. Namun, berikan huruf mad tempo yang
tepat; tempo mad yakni dipanjangkan 2 harakat (mad asli), 4 harakat 5 harakat atau 6
harakat sesuai dengan kaidah dan jenis mad.
12. Hindari kesalahan saat menipiskan atau menebalkan huruf yang mendahului alif mad,
karena secara langsung mempengaruhi pengucapan alif mad, karena alif mad mengikuti
huruf sebelumnya dari sisi tebal dan tipis. Untuk mendapatkan alif mad yang tepat, yang
harus dilakukan adalah memberikan makhraj yang tepat pada huruf sebelum alif mad.
Jika huruf sebelumnya berupa huruf tipis, turunkanlah bagian belakang lidah dan jangan
ubah keadaan lidah saat mengucapkan alif mad. Jika huruf sebelumnya berupa huruf
yang tebal, jaga agar bagian belakang lidah terangkat hingga menyelesaikan alif mad.
13. Hindari suara ghunnah (bunyi sengau) saat mengucapkan huruf mad. Ini dapat diperoleh
dengan: membuka rahang secara alami (tidak terlalu besar atau kecil) pada huruf alif.
Menempatkan ujung lidah ke arah gigi seri bawah (bukan ke arah gigi seri atas).
Membulatkan bibir dengan benar pada wawu, menurunkan rahang bawah saat
َ َُْ َ
melafalkan yaa. Mengarahkan suara ke depan langsung ke mulut dan tidak ke arah
rongga hidung, contoh ﴾﴿يعلمون
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 6
NNNN
1.
HURUF HAMZAH ء
Huruf ini dikeluarkan dari bagian tenggorokan paling dalam/jauh
َ ََۡ
Hindari memantulkan hamzah ( )ءsaat ia sakinah ()قلقلة. Suara hamzah harus ditahan
ٓ َّ
setelah waktu yang singkat, karena pita suara tertutup sempurna, contoh ﴾الس َماء ﴿.
2. Hindari terlalu berlebihan saat melafalkan hamzah ( )ءdengan menghindari terlalu
banyak tekanan pada makhraj (yang merupakan bagian terdalam tenggorokan).
3. Hindari mencampur suara hamzah ( )ءdengan huruf tenggorokan (halq) lainnya; seperti
haa ( )هــatau ‘ain ()ع. Berhati-hatilah karena ( )ع & هــmakhrajnya dekat dengan hamzah
()ء. Pengucapan yang benar akan terjadi dengan menutup pita suara sepenuhnya dan
jangan biarkan ُ ُ َ suara mengalir saat beralih dari huruf hamzah ke huruf setelahnya,
contoh ﴾﴿أعوذ.
َۡ
4. Hindari tafkhim (خيم ِّ )تفpada hamzah ()ء. Tafkhim berarti membuat hamzah tebal, dengan
mengangkat bagian belakang lidah dan menghasilkan suara gema. Kesalahan ini dapat
terjadi khususnya ketika memulai membaca dengan huruf tebal atau huruf tebal
berdekatan dengan huruf hamzah ()ء. Huruf hamzah ( )ءselamanya tipis.
5. Hindari menghilangkan hamzah ( )ءbaik dengan menutup makhraj (tanpa memenuhi
َ
makhraj) atau dengan mengucapkan hamzah dengan mudah ()ت ۡس ِّهيل. Khususnya َ dalam
َ َ ۡ
kasus keberadaan 2 hamzah ( )ءdi samping satu sama lain contoh ﴾﴿ َءأنذ ۡرت ُه ۡم. Dalam
qiraatَ Hafs ‘an ‘aashim jalur syatibiyyah hanya ada satu kata yang dibaca dengan mudah
ۡ َ
( )ت ۡس ِّهيلdalam hamzah ( )ءyakni ﴾م۬اع َج ي
ِّ ﴿ء.
6. Hindari memberikan ghunnah (suara hidung) pada huruf hamzah ( )ءdan berikan suara
HANYA dari rongga mulut bukan dari rongga hidung. KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 7
NNNN HURUF HA ـه
Huruf ini dikeluarkan dari bagian tenggorokan paling dalam/jauh
1. Hindari menggembungkan mulut (mulut penuh) saat mengucapkan huruf ha ()هـ, dan
turunkan pangkal lidah terutama jika huruf tersebut berada di dekat huruf yang tebal.
Contoh pada nama Allah turunkan lidah dengan cepat untuk mengucapkan ()هـ
setelah Lam yang tebal ﴾ٱّلل ُ َّ ﴿. Contoh lain dalam kata ﴾﴿ ُم َط َّه َرةhuruf ( )هـdi sini tipis dan
berada diantara dua huruf tebal.
2. Hindari melemahkan suara ha ( )هـkarena sifat lemahnya. Untuk mengerluarkan bunyi ha
( )هـdengan benar, qari’ harus lebih menekankan suara pada makhrajnya; bagian
terdalam tenggorokan dengan membuat dua pita suara lebih dekat, agar bergetar dan
menghasilkan suara.
3. Hindari berlebihan mengucapkan ha ( )هـdengan melafalkannya dari dada, namun
tempatkanlah makhrajnya pada tenggorokan.
4. Hindari menghilangkan huruf ha ( )هـatau menggantinya dengan alif saat berhenti pada
ُ َ َ ُۡ َُ َۡ
akhir kata. Contoh ﴾ اِلطمة- ﴿اۡليِّنة. Jika huruf ha ( )هـdidahului oleh harakat fathah, qari’
harus menampakkan makhraj dari huruf ha ( )هـdengan mempersempit dua pita suara
(agar kedua pita suara lebih dekat).
1. Hindari memutus suara ‘ain ( )عsebagaimana huruf hamzah, yang mana hamzah berada pada
bagian terdalam tenggorokan, sedangkan ‘ain ( )عberada di bagian tengah tenggorokan dan
menutup pita suara, contoh ﴾﴿ َواسِّع.
2. Hindari mengalirkan suara ( )عsaat keadaan sukun, yakni memposisikan makhraj ‘ain pada
bagian atas (bagian terdekat) dari tenggorokan. ( )عmemiliki sifat pertengahan/tawassut;
sebagian suara dialirkan dan sebagian suara tertahan.
3. Hindari menebalkan huruf ‘ain ()ع. Jangan menaikkan bagian belakang lidah saat
َۡ
mengucapkan َ َۡ ‘ain ()ع hindari membuat mulut penuh (يم خ
ِّ ف )ت, karena ‘ain ( )عselalu dibaca tipis,
َ
contoh﴾﴿العال ِّمي.
4. Hindari mengucapkan ẖa ( )حsaat melafalkan ‘ain ( )عkarena keduanya memiliki makhraj yang
sama, tetapi ‘ain ( )عlebih kuat daripada ẖa ( )حdan lebih tergantung pada makhraj dan dengan
suara yang jelas.
5. Hindari memantulkan huruf ‘ain ( )عketika dalam keadaan sukun, berikan bunyi
pertengahan/tawassuth pada ‘ain ( )عkarena huruf ‘ain ( )عberasal dari kelompok huruf
ۡ )ل – ن – ع – م – ر( ل ِّۡن ُع َم, ‘ain ( )عbukan dari
ر
َۡ َ
tawassuth, huruf tawassuth terangkai dalam kata
َ ََۡ َ ََۡ َ ُ ۡ ُ ُ
huruf qalqalah قلقلة. Huruf qalqalah قلقلةadalah )ق – ط – ب – ج – د( قطب جد, contoh ﴾﴿أعلم.
6. Hindari menahan suara ‘ain ( )عketika sakinah atau musyadadah dengan mengubahnya
menjadi huruf syiddah (tertahannya suara saat melafalkan huruf karena makhrajnya tertutup),
contoh ﴾﴿يَ ُدع.
ۡ َ ۡ َ ُ َّ َ
7. Hindari meng-idgham-kan suara ‘ain ( )عsaat diikuti oleh huruf ‘ain ( )عatau huruf tenggorokan
َ
lainnya karena mereka dekat dari sisi makhraj, contoh ﴾﴿تطل ِّع َع اۡلفئِّدة.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 10
NNNN HURUF HA ح
Huruf ini dikeluarkan dari bagian tengah tenggorokan
1. Hindari menipiskan ghain ()غ, karena huruf yang tebal memiliki sifat isti’laa (meninggikan pangkal
lidah) yang menghasilkan suara gema. Jika qari menurunkan pangkal lidah saat mengucapkan huruf
ghain ( )غmaka akan diucapkan dengan suara tipis; yang merupakan pengucapan yang salah, contoh
َ
﴾﴿َغف ِّر.
َ ََۡ
2. Hindari memantulkan ( )قلقلةhuruf ghain ( )غsaat sakinah, karena ghain ( )غbukan huruf qalqalah
(huruf qalqalah yakni )ق ط ب ج د. Jangan memutus suara ghain ()غ ۡ ُ dengan
َ cepat; namun, berikan
waktu untuk ghain ( )غsakinah (alirkan suara ghain ")"رخاوة, contoh ﴾﴿ل ت ِّزغ.
3. Hindari membulatkan bibir saat melafalkan huruf ghain ( )غsebagai isyarat fathah yang tebal, ini
merupakan kesalahan. Tidak ada pengaruh gerakan bibir untuk huruf tafkhim atau tebal. Bibir tidak
ada kaitannya dengan proses tafkhim (tebal) atau tarqiq (tipis).
4. Hindari mencampur huruf ghain ( )غdengan huruf qaf ()ق. Tempatkan makhraj huruf ghain ( )غke
bagian terdekat tenggorokan, bukan dari bagian terdalam lidah. Hindari menutup makhraj atau
ُ ۡ َۡ ۡ َ ُ َۡۡ َۡ
menempelkan lidah ke langit-langit lunak untuk menebalkannya, karena akan bercampur dengan
suara qaf ( )قcontoh : yang semestinya ﴾وب ِّ ي المغضِّ ﴿غdiucapkan salah ﴾وبِّ ي المقضِّ ﴿ق.
5. Hindari mengucapkan kha ( )خsaat mengucapkan ghain ( )غkarena keduanya berasal dari makhraj yang
sama. Berhati-hatilah terutama jika ghain ( )غdiikuti oleh huruf syin ( )شbedakan pengucapan antara
خيىشdan يغىش. Ghain ( )غsedikit lebih kedalam dari makhraj kha ()خ. Ghain ( )غsedikit mengarah ke
tengah tenggorokan. Huruf ghain ( )غberasal dari tempat kumur. Ia adalah huruf yang didengar
dengan jelas ( )جمهورةyang mana lebih kuat dari huruf kha ()خ, jadi jangan biarkan udara melewati huruf
ghain ( )غsaat mengucapkannya.
6. Hindari meng-idgham-kan huruf ghain ( )غjika hurufnya berulang, contoh saat huruf ghain ()غ
berdekatan ﴾ي َ ۡ ﴿ َو َمن يَبۡ َتغ َغ.
ِّ
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 12
NNNN HURUF KHA خ
Huruf ini keluar dari bagian tenggorokan terdekat dari mulut, daerahnya di sekitar akar lidah
1. Hindari memantulkan huruf kha ( )خsaat sakinah. Kesalahan ini sering terjadi ketika
memutus suara dengan cepat dan memantulkan suara dari makhraj kha ( )خcontoh
ۡ َ
َ اخ َت
﴾ار ﴿و.
2. Hindari suara mendengkur (terlalu berlebihan) خ.
3. Hindari mengucapkan ẖa ( )حsaat mengucapkan kha ( )خkekeliruan ini terjadi dengan
tidak menempatkan makhraj pada tempatnya dan mengucapkannya di tengah
tenggorokan.
4. Hindari mengucapkan ghain ( )غsaat mengucapkan kha ( )خdan alirkan nafas dalam huruf
kha ()خ. Perhatikan bahwa kha ( )خdan ghain ( )غberada pada makhraj yang sama,
namun kha ( )خmakhrajnya lebih dekat ke mulut dan sedikit ke atas daripada huruf ghain
َ َۡ َ ۡ
()غ, contoh : yang semestinya ﴾﴿خيىشdiucapkan salah﴾﴿ َيغىش.
5. Hindari berlebihan dalam tafkhim. Terutama ketika huruf kha ( )خdalam keadaan kasrah,
atau sakinah didahului oleh kasrah, karena اmenempati tingkatan tebal paling rendah
ۡ َ
atau tafkhim nisbi (خيم الن ِّ ۡس ِّب
ِّ )اتلَفcontoh ﴾خفافاِّ ﴿.
1. Hindari mengucapkan huruf kaf ( )كdengan suara tebal saat melafalkan huruf qaf ()ق,
karena makhraj keduanya berasal dari pangkal lidah, lebih dekat ke tenggorokan. Qaf ()ق
adalah huruf tebal. Dengan demikian, qari’ harus mengangkat pangkal lidah sebagai ciri
huruf tebal. Berhati - hatilah khususnya jika huruf ( )قberdekatan dengan huruf ()ك
ُ ََ َ
seperti pada kata ﴾﴿خلقك ۡم.
2. Hindari mengucapkan huruf qaf ( )قkasrah sama seperti saat melafalkan huruf kaf ()ك.
Berhati-hatilah karena qaf ( ) قberharakat kasrah berada pada tingkat ketebalan yang
paling rendah (kasrah memengaruhi ketebalan dan menyebabkannya berada pada
tingkat yang paling rendah), ۡ meskipun demikian qaf ( ) قtetap keluar dari ۡ makhraj
َ ۡ ُ
َ ِّ﴿المستقhati-hati melafalkannya salah dengan kaf (ِّيم﴾ )ك
asalnya, contoh ﴾يم َ ۡ ُ
َ ﴿المستك.
3. Hindari berlebihan saat mengucapan qaf ( ) قkasrah dengan terlalu menebalkannya,
karena harakat kasrah mempengaruhi suara qaf ( ) قyang menyebabkannya berada di
tingkat paling rendah dari tafkhim/tebal.
4. Hindari mengucapkan suara (g) saat mengucapkan qaf () ق. Nampakkanlah makhraj huruf
qaf ( ) قdengan baik dengan mengangkat bagian belakang lidah, jagalah agar tetap
menempel pada langit-langit mulut (bagian yang lunak).
5. Hindari mencampur bunyi qaf ( ) قdengan bunyi ghain ( )غatau kha () خ. Makhraj huruf qaf () ق
berada di bagian belakang lidah dengan menutup makhraj sempurna. Sementara makhraj
ghain ( )غdan kha ( )خdatang dari tenggorokan, maka dari itu berhati-hatilah َ َ karena ia dekat
dengan makhraj huruf qaf َ َ ()ق, sebagaimana saat mengucapkan ﴾﴿قالhati-hati melafalkannya
salah dengan kha (﴿خال﴾ )خ. َ ََۡ
6. Hindari mengalirkan nafas saat mengucapkan qaf ( )قkarena ia memiliki sifat memantul ()قلقلة
saat sakinah. Tekanlah ۡ ۡ dengan kuat pada makhraj-nya hingga muncul suara
َ َ ۡ َ huruf qaf()ق
pantulan (Qalqalah/)قلقلة, contoh﴾﴿إ ِّۡق َر َأ.
َ َ
7. Hindari mengubah pantulan ( )قلقلةmenjadi fathah, kasrah, atau dhammah, yakni
َ ََۡ
menyertainya dengan gerakan ََ rahang atau mulut saat mengucapkan
َ َ qaf ()ق qalqalah (ة )قلقل
َ
contoh : berhenti pada ﴾﴿الفل ِّقdengan mengucapkannya salah الفلقdengan membuka mulut
(fathah).
8. Hindari menghilangkan huruf pertama qaf ( )قsakinah saat qaf( )قmusyaddadah. Huruf qaf ()ق
musyaddadah berarti qaf ( )قyang pertama sakinah dan qaf( )قsetelahnya “berharakat”. Dalam
hal ۡ ini qari’ harus berhenti pada qaf ( )قsakinah dalam waktu yang singkat tanpa Qalqalah
َ َ َ
( )قلقلةlalu berhenti pada yang terakhir qaf (“ )قberharakat" yakni men-sukun-kan huruf qaf ()ق
َ ََۡ َ ﴿.
disertai Qalqalah ()قلقلة, seperti berhenti pada ﴾اِلق
9. Hindari mengangkat hampir semua lidah dengan menempel ke atap mulut saat mengucapkan
qaf ()ق, karena ini akan membuat qaf ( )قsalah, dan nampak seperti huruf tha ()ط. Cukup
naikkan bagian belakang lidah untuk mengucapkan qaf ( )قyang benar.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 15
NNNN HURUF KAF ك
Huruf ini dikeluarkan dari bagian terdalam lidah dengan apa yang terletak berseberangan dengan
langit-langit keras. (terletak di bagian atap keras mulut di bawah huruf Qaf)
1. Hindari menebalkan huruf kaf ()ك, khususnya jika diikuti oleh huruf tebal atau alif. Qari’
harusَ mengucapkannya َ tipis dengan menurunkan bagian belakang lidah, contoh
ۡ َّ َ
﴾ِّ﴿َك ِّظ ِّمي – َكلطود.
2. Hindari memantulkan huruf kaf ()ك, karena ia bukan huruf qalqalah. Setelah
mengucapkan kaf (( )كyang merupakan huruf yang kuat/ – شدةyakni dengan menutup
makhraj sepenuhnya) maka qari’ harus membuka makhraj dan mengeluarkan nafas,
ۡ َ
contoh ﴾﴿تك ِّذيۡب. َ
َ َ
3. Hindari terlalu banyak nafas yang mengalir saat mengucapkan kaf ( )كsukun()كــاف ساكِّنة.
4. Hindari mengucapkan bunyi (g) saat mengucapkan kaf ()ك, qari’ harus menaikkan bagian
belakang lidah dan menyempurnakan tertutupnya makhraj kaf ( )كyang terletak di atap
mulut pada langit-langit lunak dan keras.
1. Hindari mengucapkan huruf jim ( )جdengan mengalirkan suara. Qari’ harus menahan suara
jim ( )جkarena ia termasuk huruf kuat, menggantungkan sepenuhnya pada makhraj.
2. Hindari mengucapkan suara syiin ( )شsaat mengucapkan jim ()ج. Qari’ harus benar-benar
menutup makhraj, menempelkan tengah lidah ke atap mulut, agar tidak ada udara yang
lewat, contoh pengucapan salah ﴾شآء َ ﴿yang semestinya diucapkan ﴾آء َ ﴿ َج.
3. Hindari mengucapkan suara dal ( )دsaat mengucapkan jim ()ج. Bagian tengah lidah harus
dinaikkan saat melafalkan huruf jim ( )جdan jangan menaikkan ujung lidah saat
mengucapkannya.
4. Hindari mengucapkan zaa ( )زsaat mengucapkan jim ( )جsakinah yang diikuti oleh huruf zaa
()ز. Berhati-hatilah karena mungkin akan membuat kekeliruan dengan menggabungkan
pengucapan jim ( )جdan zaa ( )زdengan syaddah. Jangan gerakkan ujung lidah ke arah gigi
bawah, contoh : رِّ ۡج ازا.
َ ََۡ
5. Hindari memutus suara jim ()ج َ ََۡ sakinah tanpa َ
adanya pantulan (ة )قلقل, karena huruf jim ()ج
berasal dari huruf qalqalah ()قلقلة, contoh ﴾﴿أج َرموا. ُ ۡ
6. Hindari َ menebalkan jim ()ج, terutama ketika diikuti oleh huruf tebal atau alif, contoh
َ َ َ َّ ُ
﴾ لجرم- ِّ﴿الفجار.
7. Hindari berhenti pada jim ( )جmusyaddadah dengan menghilangkan jim ( )جyang pertama.
Lebih tepatnya َ َ ۡ َ yakni, berikanlah tempo yang tepat untuk jim ( )جpertama, lalu َ َ ۡ َ berikan
pantulanۡ ( )قلقلةuntuk jim ( )جyang kedua, ini dinamakan qalqalah kubra ( )قلقلةكربىcontoh
َ
﴾﴿اِلج.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 17
NNNN HURUF SYIN ش
Makrajnya adalah bagian tengah lidah dan atap mulut yang terletak berseberangan dengannya
1. Hindari memotong bunyi syin ( )شsaat sakinah dengan menutup makhraj seperti huruf
jim ()ج. Qari’ harus mengalirkan bunyi syin ( )شsaat sakinah atau ketika ia menjadi huruf
ۡ
َ َ ٱش ُ َّ
pertama pada keadaan musyaddadah, contoh ﴾َت ۡوا – ﴿ٱلش ۡي َطان.
2. Hindari menebalkan syin ( )شterutama jika didahului atau diikuti oleh huruf-huruf tebal,
َ
contoh ﴾﴿ش َط اطا.
َ ََۡ
3. Hindari memantulkan (ة )قلقلsyin ( )شsakinah. Ia bukan huruf syiddah ataupun huruf
َ ََۡ
qalqalah ()قلقلة. Alirkan suara syin ( )شdan buka gigi atas dan bawah untuk mengalirkan
suara dengan lancar.
4. Hindari suara tajam saat mengucapkan huruf syin ( )شdengan menjauhkan ujung lidah
dari makhraj sin ( )سartinya menjaga ujung lidah menjauh dari gigi depan bagian bawah,
َّ
contoh ﴾﴿الش ۡم ُس.
6. Hindari menipiskan dhad ()ض, jika ada di sebelah huruf tipis. Qari’ harus memberikan
dhad ( )ضsifat tebalnya dan sifat yang itbaq/melekat, agar tidak menjadi huruf tipis,
ۡ ۡ
contoh ﴾﴿ َواخ ِّفض.
7. Hindari membulatkan bibir saat mengucapkan huruf dhad ()ض, hal tersebut tidak ada
kaitannya dengan bibir dalam mengucapkan huruf tebal atau huruf dhad ()ض. Satu-
satunya pengecualian adalah ketika mengucapkan huruf dhad ( )ضdengan harakat
َ َ ََۡ
dhammah.
َ َ
8. Hindari meng-idgham-kan dhad ( )ضdengan huruf dza ( )ظseperti ﴾﴿أنقض ظهركatau ۡ
ۡ َ
meng-idgham-kan dhad ( )ضke huruf tha ( )طseperti pada ﴾َ ﴿ف َم ِّن ٱض ُط َّرatau meng-
ۡ َ
idgham-kan huruf dhad ( )ضke huruf ta ( )تseperti pada ﴾﴿أفض ُت ۡم. Mohon berhati-hati
dalam mengucapkannya karena lidah cenderung menggabungkan huruf yang lebih
sulit diucapkan ke huruf yang lebih mudah.
9. Hindari memotong suara dhad ( )ضsakinah jika musyaddadah. Qari’ harus
mengalirkan suara dhad ( )ضsakinah (dhad ()ضyang pertama) dengan tebal sebelum
berpindah ke dhad ( )ضyang setelahnya.
1. Hindari berlebihan dalam memberikan tempo ghunnah pada nun ( )نsakinah yang idzhar.
Berikan waktu pertengahan َ ََۡ karena sebagian suara dialirkan.
2. Hindari pantulan ( )قلقلةpada nun ( )نsakinah yang idzhar. Ia bukan huruf yang kuat/syiddah
َ
atau huruf qalqalah, ia huruf pertengahanَ ()ت َوسط. Tetaplah pada makhrajnya, untuk
memberikan waktu pertengahan, contoh ﴾ت َ ﴿أ ۡن َع ۡم.
3. Hindari meng-ikhfa-kan nun( )نidzhar, ketika diikuti dengan huruf tenggorokan (-غ-ح-ع-هــ-ء
َ
)خ. Sentuhkanlah ujung lidah pada gusi dua gigi seri atas, contoh ﴾﴿م ِّۡن َها – م ِّۡن خ ۡوف
4. Hindari menebalkan nun( )نterutama saat diikuti oleh alif ( )ألفatau huruf yang َ tebal, contoh
ُ َّ اۡل- ﴿نَاظ َِّرةاatau ketika nun sukun atau tanwin didahului huruf tebal contoh ﴾يضا أ ۡو
﴾ار
َ ا
﴿م ِّر, atau
َّ َ
nun sukun yang diikuti nama Allah dengan lam tebal ﴾اّلل ِِّ ﴿مِّن. Cara membuat nun tipis yakni
ُ َ َ َُ ۡ َ
turunkanlah lidah bagian belakang.
5. Hindari memberikan tempo terlalu cepat pada ghunnah paling sempurna ( )أكمل ما تكونpada
nun( )نmusyaddadah (dua nun())ن. Pada nun()ن
َ َ َ
musyaddadah berikanlah tempo yang lama
َ َ
baik ketika waqaf maupun washal, contoh ﴾ فأت َّم ُه َّن- ﴿ف َت َم َّن ۡون
6. Hindari menutup bibir saat mengucapkan nun( )نkarena itu akan terdengar seperti huruf ()م.
Harap perhatikan bahwa huruf mim ( )مdan nun ( )نmemiliki sifat yang sama.
ُ َ َ َُ ۡ َ
7. Hindari mengayunkan suara nun( )نmusyaddadah dengan nada. Yang lebih tepat yakni berikan
tempo yang tepat untuk ghunnah paling sempurna ( )أكمل ما تكونtanpa mengayunkan suara
dengan naik turun.
Harap diperhatikan bahwa yang disebutkan di atas adalah poin-poin untuk makhraj nun( )نketika
ۡ
idzhar dan musyaddadah ( ن- )نbukan ketika ikhfa’. KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 23
NNNN HURUF RA ر
Diucapkan dari ujung lidah (menempel) pada gusi dua gigi seri atas.
1. Hindari mengucapkan huruf ghain ( )غsebagai ganti huruf ra ()ر. Suara ghain ( )غkeluar
dari bagian terdekat tenggorokan, sedangkan ra ( )رkeluar dari bagian atas ujung lidah
dengan gusi dari dua gigi seri depan atas. Qari’ harus mengangkat ujung lidah menuju
gusi.
َ
2. Hindari menebalkan huruf ra ( )رketika ia dalam keadaan tipis ()ت ۡرقِّيق. Khususnya jika
huruf ra ( )رdidahului oleh huruf yang tebal, seperti ﴾﴿ب ِّ ُم َص ۡي ِّطرatau dalam keadaan
ُ ا
musyaddadah dengan kasrah, seperti ﴾﴿ذرِّ َّية.
3. Hindari menipiskan ra ( )رsaat ia harus ditebalkan, dalam keadaan ia harus diucapkan
َ ۡ الر
sebagai ra ( )رyang tebal, seperti ﴾ۡح ِّن َّ - ﴿ َم ۡر َي َم.
4. Hindari mengucapkan ra ( )رdengan kuat, yakni menekannya kuat-kuat dan menutup
makhraj sepenuhnya. Ini akan menyebabkan terpotongnya suara ra ()ر. Semestinya bunyi
ra ( )رdialirkan sebagian, dengan waktu yang pertangahan saat ra ( )رsakinah.
5. Hindari menempatkan ujung lidah jauh dari makhraj ra ( )رmenuju bagian tengah langit-
langit, namun letakkanlah makhrajnya di dekat makhraj nun ()ن.
6. Hindari menggetarkan (mengulang) huruf ra ( )رlebih dari satu kali, kesalahan ini terjadi
karena melekatkan makhraj dan menutup sempurna seluruh lidah ke gusi tanpa
menyisakan lubang kecil di tengah ujung lidah, lubang kecil ini diperlukan agar sebagian
suara lewat dan mencegah getaran lidah.
7. Hindari menghilangkan ra ( )رsakinah yang pertama ketika musyaddadah (huruf ganda).
Ucapkan ra ( )رsakinah terlebih dahulu dengan tempo pertengahan, kemudian ucapkan
ra ( )رyang berharakat. Mohon diperhatikan bahwa ra ( )رsakinah mengikuti ra ()ر
berharakat dari segi tipis dan tebalnya.
Catatan penting : Jika qari’ berhenti pada huruf ra ( )رmusyaddadah, menunjukkan bahwa ia
terdiri dari dua huruf, keduanya akan menjadi huruf sakin pada saat berhenti, jadi, ada
َ
keharusan ditekan ( )ن ۡربpada huruf terakhir, yang sebenarnya nabr tersebut dimulai pada
huruf sebelumnya. Untuk menunjukkan kepada pendengar bahwa yang ini sebenarnya
َ
adalah dua huruf, contoh ﴾ُِ ﴿ ُم ۡس َتقر.
1. Hindari bercampurnya bunyi dal ( )دdengan bunyi ta ( )تkarena keduanya keluar dari makhraj yang
sama, namun, mereka berbeda dalam sifat. Letakkan ujung lidah pada garis gusi tanpa
menggerakkan lidah ke bawah ke arah mulut , agar tidak melepaskan udara. Melepaskan udara
ketika bertepatan dengan posisi lidah di atas, akan terdengar bunyi ta ( )تsedangkan bunyi yang
dimaksudkan dal ()د.
2. Hindari dal ( )دtebal, terutama jika diikuti oleh huruf tebal, seperti ﴾ِّ ﴿ ُص ُدورTurunkan pangkal lidah,
saat mengucapkan dal ( )دkarena ia huruf tipis.
َ ََۡ
3. Hindari memotong bunyi dal ( )دsakinah tanpa adanya pantulan huruf ()قلقلة, karena huruf dal ()د
qalqalah. Tekanlah dengan kuat pada makhrajَ untuk menghasilkan
ََۡ
adalah salah satu dari lima َ huruf
suara pantulan (Qalqalah/ ةل قل )ق, contoh dal ()د ketika berhenti di akhir kata ﴾ د َ ﴿أatau ketika berada
ح
َۡ
di tengah kata ﴾ِّ﴿ٱلق ۡدر.
4. Hindari meng-idzhar-kan (membaca dengan jelas) dal ( )دketika sakinah, jika ia diikuti huruf ta ()ت
َ ُ
berharakat (ت/ت/ )ت.
ِّ Keadaan ini merupakan penggabungan secara sempurna (idgham
mutajaanisain kamil) yang artinya dal ( )دdimasukkan sepenuhnya ke dalam ta ( )تdan menjadi ta
َ
( )تmusyaddadah, contoh ﴾ ﴿ ع َب ۡدت ۡم.
5. Hindari menghilangkan dal ( )دpertama ketika ia musyaddadah. Ucapkanlah dal ( )دyang pertama
dengan jelas, berikan tempo syiddah (kuat) yang singkat, tanpa pantulan, setelah itu ucapkanlah dal
ََ
( )دkedua. Jika berhenti pada musyaddadah, berhentilah pada dal ( )دyang kedua dengan Qalqalah
Kubra, contoh ﴾﴿أشد.
6. Hindari meleburkan dal ( )دsakinah ke huruf dhad ( )ضjika keduanya berdekatan sehingga seakan-
َ َ
akan dhad ( )ضsyaddah, seperti pada ﴾﴿ق ۡد ضلوا. Seharusnya ucapkanlah dal ( )دyang pertama dengan
qalqalah lalu ucapkan dhad ( )ضdengan fathah dengan memberikan sifat-sifatnya secara sempurna.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 26
NNNN HURUF TA ت
Huruf ini keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada pangkal dua gigi seri atas.
َ ُ َ َََۡ
1. Hindari menebalkan ta ( )تterutama ketika didahului atau diikuti oleh huruf tebal,
seperti ﴾﴿أفتطمعون.
2. Hindari tidak mengalirkan nafas saat mengucapkan ta ( )تterutama ketika sakinah,
karena "nafas" paling banyak muncul dalam keadaan sukun.
3. Hindari berlebihan dalam mengalirkan nafas "udara" saat mengucapkan ta ( )تsakinah.
Hati-hatilah, karena udara akan keluar setelah suara ditahan, karena udara ini ditahan di
belakang makhraj.
4. Hindari mengubah huruf ta ( )تmenjadi huruf tha ( )طketika diikuti oleh huruf dhad ()ض,
ۡ ُ
karena huruf ta ( )تdan dha ( )ضmemiliki sifat yang hampir sama, seperti ﴾﴿خض ُت ۡم.
5. Hindari mengucapkan ta ( )تsakinah jika diikuti dengan huruf tha ( )طkarena huruf ta ()ت
akan dimasukkan sepenuhnya (idgham mutajanisain kamil) ke huruf tha ( )طdan
َ َّ َ َ
menjadikan tha ( )طmusyaddadah seperti ﴾﴿قالت طائِفة.
6. Hindari meng-idzhar-kan ta ( )تsakinah dengan menampakkan seluruh sifatnya,
terutama jika diikuti oleh ta ( )تberharkat, karena ta ( )تsakinah akan melebur pada
َُ َ
harakat selanjutnya ﴾ ارت ُه ۡم﴿ َرب ِّ َحت ِّّت.
Mohon perhatikan: bahwa huruf tha ( )طadalah huruf terkuat dan paling tebal dalam huruf
َۡ ۡ
Arab. Huruf tha ( )طmemiliki sifat tebal (خيم ِّ )تفdan melekat ()اط َباق. Hampir semua lidah
terangkat ke langit-langit mulut.
1. Hindari menipiskan huruf tha ( )طjika ia tipis akan menjadi ta ( )تterutama ketika kasrah,
seperti ﴾﴿ ِّطي.
َ ََۡ
2. Hindari memotong suara tha ( )طsakinah tanpa adanya pantulan()قلقلة, pantulkanlah
﴾ ُ ﴿إ ۡط َع.
ام
huruf dengan kuat untuk memperjelas
َ ََۡ
getaran, contoh ِّ
3. Hindari menggerakkan qalqalah ( )قلقلةagar dari qalqalah itu tidak menghasilkan harakat
(fathah, dhammah atau kasrah) disebabkan adanya gerakan rahang atau mulut.
4. Hindari mengucapkan َ tha ( )طmusyaddadah ketika tha ( )طsakinah diikuti dengan huruf
ta ( )تseperti ﴾طت ُ ﴿أ َحkarena idgham/peleburan tidak sempurna. Huruf tha ( )طakan
diucapkan dengan sifat tebal dan melekat namun tanpa qalqalah, dan ta ( )تakan
diucapkan setelahnya.
5. Hindari mengalirkan nafas (menghembuskan udara) saat mengucapkan tha ( )طkarena ini
adalah huruf yang kuat dan dapat didengar/jelas ()ج ۡهر, َ diucapkan dengan menutup
makhraj sepenuhnya.
6. Hindari menetapnya lidah pada makhraj tha ( )طdengan mengalirnya suara, sebagaimana
huruf dha ()ض. Berhati-hatilah jika dha ( )ضsakinah berdekatan dengan tha ( )طkarena
mereka dapat melebur menjadi satu seolah-olah ia adalah huruf tha ( )طmusyaddadah,
ۡ َ
seperti ﴾﴿ف َم ِّن ٱض ُط َّر. KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 28
NNNN HURUF SHAD ص
Huruf ini keluar dari ujung lidah paling depan pada dinding dua gigi seri bawah
sehingga suara keluar di antara gigi seri atas dan gigi seri bawah.
1. Hindari menipiskan shad ( )صterutama jika didahului atau diikuti oleh huruf tipis, seperti
﴾﴿ َح َر ۡص ُت ۡم, huruf shad ( )صdi sini dapat diucapkan keliru karena seperti sin ( )سtebal.
Angkatlah hampir seluruh lidah saat mengucapkan shad ( )صkarena ia memiliki sifat
َۡ ۡ
tebal (خيم ِّ )تفdan melekat pada atap mulut ()إِّط َباق.
2. Hindari menghilangkan ketajaman suara shad ()ص, ia memiliki suara yang bersifat tajam
()صفِّي. َ Hindari menggigit gigi terlalu banyak atau menekan ujung lidah pada dinding gigi
bagian bawah. Sisakan ruang kecil antara lidah dan gigi.
3. Hindari memotong suara shad ( )صsakinah. Alirkan suara dan keluarkan udara sambil
َ
mengucapkan huruf shad ( )صseperti ﴾﴿ٱ ۡص َطف.
4. Hindari mengucapkan dzal ( )ذsebagai ganti huruf shad ( )صterutama jika huruf shad ()ص
َ
diikuti oleh huruf dal ( )دseperti ﴾﴿ق ۡص ُد.
5. Hindari membulatkan bibir, atau menggerakkan bibir bawah saat mengucapkan huruf
shad ()ص. Tidak ada gerakan bibir saat mengucapkan huruf shad ()ص.
1. Hindari menebalkan huruf za ()ز. Turunkanlah pangkal lidah untuk menipiskan huruf,
َ َ
contoh ﴾ َز َر ِاب- ت
ِ ﴿ز. َ ۡ َ
اغ
َ
2. Hindari memantulkan ( )قلقلةhuruf za ()ز. Alirkanlah bunyi huruf za ( )زketika sakinah,
َ contoh ﴾﴿ َف َع َّز ۡرنَا.
َ )ر َخ,
karena ia memiliki sifat lunak (اوة
3. Hindari menghilangkan ketajaman suara za ()ز, ia memiliki suara tajam ()صفِّي. َ Hindari
menggigit gigi atau menekan dengan paksa pada ujung lidah ke dinding gigi depan
bagian bawah.
4. Hindari mengubah huruf za ( )زmenjadi huruf dza ()ذ, mereka adalah huruf yang berbeda
dan keluar dari makhraj yang berbeda. Huruf za ( )زmakhrajnya adalah ujung lidah
menyentuh gigi bawah dari dalam mulut, sedangkan huruf dza ( )ذmenyentuh bagian
luar/atas (dari tepi gigi). Perhatikan baik-baik makhraj dari tiap hurufnya, ۡ baik itu huruf
َّ َ
za ( )زatau dza ()ذ, terutama jika mereka berdekatan, seperti dalam ﴾﴿ِإَوذزي َن.
1. Hindari menebalkan huruf sin ( )سterutama jika diikuti oleh huruf yang tebal, seperti
﴾﴿ َم ۡس ُطورyang diucapkan antara huruf sin ( )سdan shad ( )صhal itu terjadi karena berbagi
makhraj yang sama dari shad ()ص. Jadi, turunkanlah bagian belakang lidah agar sin ()س
tipis, tidak tebal.
2. Hindari mengucapkan sin ( )سseperti shad ( )صjika diikuti dengan huruf ()ع.
َ َ
Tampakkanlah sifat huruf sin ( )سyang tipis ( )ت ۡرقِّيقdan samar ( )ه ۡمسseperti ﴾ ﴿ َع َسdan
jangan salah dengan mengucapkan ﴾﴿ َع َص. Perhatikan ََ hal yang sama juga jika huruf sin
ََ
( )سdiikuti oleh huruf raa ( )رseperti pada ﴾ ﴿وأ ِِّسواqari’ mungkin salah melafalkannya ۡ ُ
﴾ِصواِّ ﴿وأ. Hal ۡ ini bisa juga terjadi jika sin ( )سdiikuti oleh huruf lam ( )لseperti ﴾﴿سلطان َ
menjadi ﴾﴿ ُصل َطان. Ini, tentuۡ saja, mengubah arti sepenuhnya.
َ َ َ
3. Hindari memantulkan ( )قلقلةhuruf sin ()س. Alirkanlah suara dan udara pada huruf sin
( )سsaat sakinah, contoh ﴾اء َّ - ينوا
َ الس َم ُ ٱس َتع
ۡ
ِّ ﴿
4. Hindari menghilangkan ketajaman suara pada sin ( )سkarena ia memiliki suara yang
sangat tajam. Menghilangkan suara tajam dapat terjadi karena menggigit gigi terlalu
banyak atau menekan terlalu banyak pada bagian bawah gigi seri oleh ujung lidah.
5. Hindari mengubah huruf sin ۡ ( )سmenjadi huruf dzal ( )ذkhususnya, ketika diikuti huruf
jim ()ج, seperti pada ﴾ج ُد ۡ َ ۡ ُ ۡ َ
ِّ ﴿وٱسجد – ٱلمس. Alirkan suara dan udara pada sin ( )سsaat sakinah.
1. Hindari berlebihan mengeluarkan lidah, huruf zha ( )ظdiucapkan dari ujung lidah
menyentuh tepi gigi atas (gigi seri) dan lidah dinaikkan kedalam mulut, karena zha ()ظ
adalah huruf yang tebal.
2. Hindari menebalkan dzal ( )ذdengan maksud mengucapkan huruf zha ( )ظkesalahan ini
terjadi karena menaikkan bagian belakang lidah saja tanpa menaikkan sebagian besar
َۡ
lidah ke arah langit-langit mulut. Huruf ini zha ( )ظmemiliki sifat tebal (خيم ِّ )تفdan melekat
َۡ
َم ُظ ا َۡ
َم ُذ ا
()إ ِّ ۡط َباق, contoh : saat mengucapkan ﴾ورا ﴿dibaca salah menjadi ﴾ورا ﴿.
3. Hindari mengucapkan dhad ( )ضsebagai ganti zha ()ظ, kesalahan ini terjadi dengan
َ َ َ َ
mengarahkan ujung lidah ke arah gusi di atas gigi bukan di tepi gigi seri atas. Seperti di
َ َ ۡ
﴾﴿أنقض ظهرك. Pastikanlah setiap makhraj sudah berada di tempat yang benar.
4. Hindari menggigit ujung lidah antara gigi atas dan bawah, ini menyebabkan hilangnya
suara zha ()ظ. Alirkan suara huruf zha ( )ظsakinah tanpa menekan makhrajnya dan
َّ
َ الظالِّم
sisakan ruang kecil di antara gigi atas dan bawah, contoh ﴾ي ِّ ﴿.
5. Hindari membulatkan bibir (memonyongkan) saat mengucapkan huruf zha ( )ظkesalahan
ini dimaksudkan untuk membantu menebalkan huruf. Bukan demikian, namun
naikkanlah pangkal lidah untuk menghasilkan suara gema pada zha ( )ظtanpa
membulatkan bibir.
6. Hindari melafalkan huruf shad ( )صyang dicampur dengan huruf za ( )زsaat mengucapkan
huruf zha ( )ظkesalahan ini terjadi jika menurunkan ujung lidah dan menyentuhkan gigi
bawah yang mana semestinya ujung lidah harus menyentuh ujung gigi seri atas.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 32
NNNN HURUF DZAL ذ
Huruf ini keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada ujung dua gigi seri atas.
1. Hindari mengucapkan huruf za ( )زsebagai ganti huruf dzal ()ذ. Huruf dzal ( )ذdiucapkan dengan
ُ ُ َ َ
cara ujung lidah menyentuh tepi gigi seri atas, sedangkan huruf za ( )زdikeluarkan dengan
ujung lidah menyentuh dinding gigi bawah bagian ۡ dalam,contoh﴾﴿أعوذdiucapkan salah ﴾﴿أعوز. ُ ُ
َ َ َ
2. Hindari memotong suara atau memantulkan ( )قلقلةhuruf dzal ()ذ. Ucapkanlah huruf َ َ ۡ dzal ()ذ
sakinah dengan mengalirkan suaranya hingga mencapai huruf berikutnya, contoh ﴾﴿ِإَوذقال.
3. Hindari menggigit lidah dengan gigi atas dan bawah. Dengan cara ini bunyi dzal ( )ذtidak
terdengar sehingga akan terdengar seperti huruf dal ()د. Letakkanlah ujung lidah di tepi gigi
atas, letakkanlah pada makhrajnya ۡ dengan tanpa tekanan, karena huruf dzal ()ذmemiliki sifat
ُ ۡ
jelas dalam pendengaran ()اۡلهر. َ
4. Hindari mencampur huruf dzal ( )ذdengan huruf tsa ()ث. Qari’ harus lebih menggantungkan
makhraj saat mengucapkan huruf dzal ( )ذdari pada huruf tsa ()ث, karena huruf dzal ()ذ
memiliki sifat lebih kuat daripada huruf tsa ()ث. Tetapi jangan menghembuskan udara saat
mengucapkan huruf dzal ()ذ.
َ َ ۡ
5. Hindari meng-idgham-kan huruf dzal ( )ذdengan za ( )زseperti ﴾ت ِّ ﴿ِإَوذ زاغ.
Tampakkanlan/perjelaslah makhraj dari setiap huruf berikan aliran suara pada huruf dzal ()ذ
dengan benar sebelum beralih ke huruf selanjutnya (za ())ز.
6. Hindari memotong suara saat huruf dzal ( )ذmusyaddadah, berikanlah waktu untuk
َ ُ َّ َّ َ
mengalirkan suara dzal ( )ذsakinah yang pertama, contoh ﴾ ﴿يذكرون.
ََۡ
7. Hindari menebalkan huruf dzal ( )ذyang semestinya dibaca tipis, terutama jika diikuti huruf
ۡ َُۡ
yang tebal, contoh ﴾ان –ذرهم
ِّ ﴿اۡلذقrendahkanlah bagian belakang lidah untuk menipiskan huruf.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI || 33
NNNN HURUF TSA ث
Huruf ini keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada ujung dua gigi seri atas.
1. Hindari mengucapkan sin ( )سsebagai ganti tsa ()ث. Huruf tsa ( )ثdiucapkan dengan cara
ujung lidah diarahkan ke luar sedikit menyentuh tepi dua gigi seri atas, sedangkan huruf
sin ( )سdikeluarkan dari ujung lidah menyentuh dinding gigi bawah bagian dalam, contoh
﴾﴿اثلَّاق ُِّبdiucapkan salah ﴾الساق ُِّب
َّ ﴿.
2. Hindari pencampuran dzal ( )ذdengan tsa ()ث. Alirkanlah udara saat mengucapkan tsa ()ث
dan jangan bergantung pada makhraj seperti huruf dzal ()ذ, karena tsa ( )ثadalah huruf
yang lemah َ َ اsementara dzal ( َ ا)ذmemiliki sifat yang lebih kuat daripada tsa ( )ثseperti
dalam ﴾﴿مثًلdiucapkan salah﴾﴿مذل. َ
3. Hindari menghilangkan huruf tsa ( )ثkarena lemahnya sifat huruf ini. Alirkan suara dan
hembuskan udara saat mengucapkan huruf tsa ( )ثagar terucapkan dengan benar.
َ ََۡ
4. Hindari memotong suara tsa ( )ثatau membuat pantulan ( )قلقلةsaat ia sakinah.
ۡ
Alirkanlah suara dalam huruf ini, contoh ﴾﴿ َب َعث َنا
5. Hindari menebalkan tsa ()ثyang semestinyaۡ ia dibaca tipis, terutama jika diikuti huruf
َ َّ َ َ
tebal atau diikuti alif, contoh ﴾ات ِّ اۡلَّفاث- ﴿الك ۡوث َر. Turunkanlah bagian belakang lidah agar
tidak menghasilkan suara gema.
1. Hindari menebalkan wawu ( )وjika berdekatan dengan huruf tebal, seperti ﴾ٱّلل ُ َّ ﴿ َخ ۡوف– َو
َ َ َّ ﴿. Wawu ( )وhuruf yang tipis, maka turunkanlah
atau jika diikuti oleh alif, seperti ﴾ت ِّ ٰ ٱلسم ٰو
bagian belakang lidah, dan bulatkanlah (monyonkan) bibir dengan bulatan kecil (o), tidak
terlalu besar seperti huruf (O).
2. Hindari menutup lubang pada bibir (menekan) saat bibir membulat. Biarkanlah suara
melewati lubang sempit pada bibir.
3. Hindari mencampur suara wawu ( )وdengan fa ( )ف. Ini biasanya terjadi karena tidak
sepenuhnya membulatkan (memonyongkan) bibir, dengan demikian gigi atas akan
menjadi lebih dekat ke bibir bawah.
4. Hindari memotong suara wawu ( )وsakinah. Alirkanlah suara, ia memiliki suara yang
َ ۡ َ ۡ ًّ ُ َ
mengalir ()رخاوة, contoh ﴾ القوم- ﴿عدوا.
5. Hindari meng-ghunnah-kan (suara hidung) huruf wawu ()و. Bulatkanlah bibir sambil
mendorong suara ke arah mulut bukan ke rongga hidung.
1. Hindari menebalkan huruf baَ ( )بterutama jika ba ( )بberdekatan dengan huruf tebal
َُ َ ۡ
atau alif, contoh ﴾ بَا ِّسط- اره ۡم ﴿أبص. َ ََۡ
2. Hindari menghilangkan sifat pantulan ( )قلقلةpada ba ( )بsakinah di tengah kata atau saat
berhenti di akhir َ َ َ kata. Karena ia termasuk dalam kelompok huruf qalqalah ()ق ط ب ج د,
َ َ ۡ
contoh ﴾ أبواب- ﴿وقب. َ
3. Hindari menghilangkan ba ( )بsaat ia musyaddadah, jika hendak mewashalkan bacaan,
contoh ﴾ب َّ َ﴿ َوت. Berikanlah tempo yang cukup saat berhenti pada ba ( )بmusyaddadah,
َ ََۡ
berikanlah sifat kuat ( ) ِّش َّدةpada ba (ۡ )بsakinah yang pertama tanpa pantulan ()قلقلة, baru
َ َ َ
kemudian nampakkanlah pantulan ( )قلقلةpada ba ( )بkedua.
4. Hindari mengalirkan nafas saat mengucapkan huruf ba ( )ب. Ia memiliki sifat kuat dan
memiliki ketergantungan terhadap makhraj (tutuplah kedua bibir secara bersamaan).
5. Hindari menggabungkan dua ba ( )بketika mereka berdekatan dan ketika mereka
berharakat. Sempurnakanlah masing-masing harakat huruf ba (( َ )بfathah
َ
َ َّل َه
/dhammah/kasrah) sebelum mengucapkan huruf berikutnya, contoh ﴾ب ب ِّ َس ۡمعِّ ِّه ۡم ﴿.
1. Hindari menebalkan mim ( )مterutama jika berdekatan dengan huruf tebal, contoh
َ َ َۡ
﴾ َر َمضان- ﴿َم َم َصة. Jagalah ketipisan Mim ( )مdengan menurunkan lidah bagian belakang.
2. Hindari menekan bibir, mencampur suara mim ( )مdengan suara ba ( )بkarena ba ()ب
lebih kuat daripada mim ( )مdan ba ( )بlebih bergantung pada makhraj.
َ ََۡ
3. Hindari memotong suara mim ( )مatau membuat pantulan ( )قلقلةketika ia sakinah.
َ َ َ ۡ َ َۡ
Berikan tempo pertengahan ( )توسطkarena sebagian suara dialirkan, contoh ﴾﴿أنعمت
harap diperhatikan bahwa tempo nun ( )نsakinah sama dengan mim ( )مsakinah.
4. Hindari meng-ikhfa-kan mim ( )مsakinah yang idzhar, jika diikuti huruf wawu ( )وatau fa
( )فkarena makhraj mereka sama-sama di bibir. Berikan tiap-tiap huruf sifatnya dan
َ
tampakkanlah huruf mim ( )مdengan memberinya waktu pertengahan ()ت َوسط, contoh
َ ﴿ َو ُه ۡم ف.
﴾ِّيها
ُ َ َ ُ َ ۡ َ َّ ُ
5. Hindari menghilangkan ghunnah terkuat dan terpanjang ( )غنة أكمل ما تكونketika mim
َ
( )مdalam keadaan musyaddadah karena ia terdiri dari dua huruf ,contoh ﴾﴿ث َّم.
6. Hindari mencampurkan suara mim ( )مdengan nun ()ن, dengan membiarkan ujung lidah
menjauh dari gusi gigi seri atas.
7. Hindari mengucapkan mim ( )مsakinah dengan membulatkan bibir jika didahului oleh
huruf berharakat dhammah, contoh ﴾﴿ َرب ُه ۡم. Kembalikanlah bibir ke posisi istirahat; yang
merupakan posisi bibir datar yang normal pada mim ( )مsakinah.