Tidak diketahui peris sejauh mana luas wilayah kekuasaan Karaeng Loe ri
Pakere pada masa kepemimpinannya, hanya dikatakan bahwa semua tanah antara
Bone dan Goa menyembah kepada Karaeng Loe ri Maros.
Tidak pula diketahui siapa istri beliau, hanya dikatakan bahwa beliau
menemukan seorang Tumanurung perempuan di Pasadang (Karaeng Loe ri Pakere
taena niassengi bainena mingka iami agappa tumanurung baine ri Pasadang).
Kemudian ia mengadopsinya, tak lama kemudian terdengarlah kabar bahwa
Tumanurunga di Luwuq dikatakan telah menghilang (Naallemo nakatuo lebaki
malangereki kana nikana malayangi tumanurunga ri Luwuq). Turun di Asaang
dan memiliki dua anak. Yang bungsu dinikahkan dengan Tumanurung perempuan
di Pasadang (Turung ri Asaang mamanaq rua. Bungko-bungkona napasikalabinne
manurunga ri Pasada). Mereka mempunyai satu anak laki-laki, yang dinamakan
Sanggaji Gaddong (Iami mamanaq sitau buraqne. Iami niareng Sanggaji
Gaddong). Yang selanjutnya menjadi pengganti Karaeng Loe ri Pakere sebagai
Karaeng (pemimpin) di Maros.