SKRIPSI
Keperawatan
OLEH :
PRISKA WANGO
1714201014
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
OLEH :
PRISKA WANGO
NPM:1714201014
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
NIDN : 082808605
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKCAPAIAN
PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
OLEH :
PRISKA WANGO
NPM:1714201014
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 26 Mei 2021 dan
dinyatakan memenuhi syarat
Penguji I
Disahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Pertanian
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
1. Orang tua dan segenap keluarga yang dengan penuh cinta kasih sayang
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NPM : 17.14.201.014
kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam naskah ini dan dituliskan dalam daftar
Jika kemudian hari skripsi ini bermasalah karena dianggap hasil plagiasi, maka saya
Ruteng,
Pembuat pernyataan
Priska Wango
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
pihak, penulis tidak mampu menyelesaikan tulisan ini dengan baik. Oleh karena itu
berlimpah kepada:
1. Dr. Yohanes Servatius Lon, MA, Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu
Paulus Ruteng.
2. David Djerubu, S. Fil., MA, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Pertnian
3. Ns. Oliva Suyen Ningsih, M. Kep, selaku Ketua Program Studi Sarjana
5. Gabriel Fredi Daar, S. Pd., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah berkenan
vii
6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Katolik
Indonesia Santu Paulus Ruteng yang telah membekali penulis dengan segala ilmu
7. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam
tulisan ini.
10. Semua pihak yang selalu mendukung penulis selama menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
Priska Wango
1714201014
viii
Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
2021
ABSTRAK
Priska Wango
ix
Nursing Undergraduate Study Program
Faculty of Health and Agricultural Sciences
Indonesian Catholic University Santu Paulus Ruteng
2021
ABSTRACT
Priska Wango
x
DAFTAR ISI
MOTTO ......................................................................................................................iv
ABSTRAK ...................................................................................................................x
ABSTRACT ...............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................10
2. Masyarakat.................................................................................................28
3. Konsep Perilaku..........................................……………………….…...35
A. HASIL..............................................................................................................49
C. PEMBAHASAN ................................................................................59
xii
BAB V PENUTUP ..............................................................................................75
A. Kesimpulan ................................................................................................75
B. Saran ..............................................................................................................75
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR ISTILAH
Reduce : mengurangi
Society : Masyarakat
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu hal penting yang dimiliki manusia karena dalam keadaan sehat,
Soekidjo (2005: 2), kesehatan merupakan hak asasi manusia yang bersifat
mental dan sosial. Artinya, masyarakat yang sehat tidak hanya bebas dari
penyakit dan cacat, namun produktif secara ekonomi dan sejahtera secara
sosial.
(dari dalam diri manusia) maupun yang bersifat eksternal (dari luar diri
manusia). Blum (1974) dalam Soekidjo (2005: 19) menyatakan bahwa faktor
1
Lingkungan (environment), mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya,
Keturunan (heredity).
kesehatan, dan daya tahan tubuh. Menurut WHO pula, kematian yang
jiwa/tahun. Dari semua kematian yang bersumber pada buruknya kualitas air
sanitasi terutama jamban telah lama dilakukan. Keadaan ini disebabkan antara
lain karena pembangunan masih berorientasi pada target fisik serta belum
terhadap persoalan proyek sanitasi cenderung menurun pada pasca proyek dan
cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup
Sanitasi terbagi dalam 3 (tiga) subsektor, yaitu: air limbah, persampahan dan
drainase tersier. Sanitasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang
seperti; diare, ispa, dan lain-lain sebagainya. Salah satu upaya pencegahan
yang sehat secara total, melalui peningkatan sanitasi sebagai wadah atau
tempat bagi mereka baik keadaan masyarakatnya yang telah secara total
Indonesia saat ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui
jamban sederhana. Karena hal itulah banyak ditemui warga yang melakukan
pentingnya buang air besar di Jamban sehat menjadi suatu tantangan bagi
ke sungai, sawah, kolam, kebun, dan tempat terbuka lainya . Hasil riset
kesehatan dasar Propinsi NTT pada tahun 2013 menunjukkan bahwa rumah
tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi Improved adalah yang terendah
terdapat 21,3% rumah tangga yang belum memiliki fasilitas buang air besar
4
penduduk masih belum memiliki toilet. sekitar 46 atau satu dari delaan orang
merupakan salah satu kabupaten tertinggi dengan 36,8% rumah tangga yang
tidak memiliki fasilitas buang air besar (BAB). Jumlah desa di kota kupang
yang telah terverifikasi Open Defecation Free (ODF) hanya 16 desa dari total
127 desa yang telah dilakukan kegiatan pemicuan. ODF merupakan suatu
tahun 2013 hingga tahun 2015 memiliki pengaruh dalam menurunkan kasus
diare di kota kupang. Hasil monitoring dan evaluasi program STBM Dinas
Puskesmas yang belum mencapai target akses sanitasi jamban sehat yaitu
petugas sanitasi
tidak BAB sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum
5
dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah
cair rumah tangga dengan bersih dan aman. Sanitasi total yang berbasis pada
upaya atau pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
sekitar, upaya peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju
jamban aman, kuat, sehat, dan nyaman, penerapan sanksi, peraturan atau
dilakukan oleh berbagai penggiat dari berbagai lokasi oleh lembaga, baik
penyakit bagi masyarakat dan terlebih sangat mengganggu aktivitas dan segi
estetika akibat bau yang ditimbulkan, serta lingkungan dan kondisi kesehatan
sembarangan), dan cuci tangan pakai sabun. Program pemicuan STBM yang
dilakukan oleh lembaga LAZ Harfa ini tidak memberikan bantuan dana untuk
perilaku di masyarakat.
individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Perilaku stop
BAB diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban
lingkungan sekitarnya.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
9
tangga. Berbasis masarakat adalah kondisi yang menempatkan
10
menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah
tangga; setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu
Perilaku higiene dan sanitasi yang dimaksud antara lain tidak buang
minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar dan
11
STBM dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat
sanitasi total yang timbul dari dirinya sendiri, bukan melalui paksaan.
Melalui cara ini diharapkan perubahan perilaku tidak terjadi pada saat
2008).
dalam hal memperkuat budaya perilaku hidup bersih dan sehat pada
Faktor-faktor yang harus dipicu antara lain rasa jijik, rasa malu, takut
dapat berjalan dengan lancar dan baik. Selain itu monitoring dari tim
syarat kesehatan.
12
b) Semua sekolah yang berada di wilayah tersebut mempunyai
perbaikan hygiene.
13
menurunkan penyakit diare dan penyakit lainnya yang
2011).
a) Jamban cemplung
15
Tujuan jangka panjang dari pilar kedua adalah untuk
di Indonesia.
CTPS adalah:
2008).
16
(a) Tuangkan cairan sabun pada telapak tangan kemudian
bergantian.
saling mengunci.
bergantian.(Permenkes, 2014).
(b) Sabun
17
(c) Penampungan atau saluran air limbah yang aman
(Permenkes, 2014).
(PAM- RT)
kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air
kimia.
18
(2) Pengelolaan air untuk minum di rumah tangga
keramik filter.
bubuk koagulan
dengan kran.
pengolahannya
19
(4) Hal penting yang harus diperhatikan dalam PAMM-
RT
dan makanan.
penyimpanan.
makanan.
dibersihkan.
kualitas makanan.
pendingin.
(Permenkes, 2014).
(permenkes, 2014).
(1) Kontruksi harus baik, terbuat dari bahan kedap air dan
nada penutupnya
hari
berikutnya.
anorganik.
yaitu tinja, urin dan air bekas pengolahan sisa rumah tangga
(Permenkes, 2014).
licin
26
(4) Gangguan terhadap kerusakan benda (Mubarak
&Nurul Chayatin,2009).
2. Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
2009).
27
masyarakat, penyuluhan/pendidikan perorangan tentang prinsip-
a. Ciri-ciri masyarakat
dua orang.
(surotinojo, 2009).
b. Golongan Masyarakat
1) Masyarakat Tradisional
2) Masyarakat Modern
3) Masyarakat Transisi
4) Unsur Masyarakat
a) Golongan sosial
bangsawan.
32
(3) Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri,
meliputi :
(pembantu).
33
(a) Distribusi hak istimewa yang obyektif seperti
penghasilan, kekayaan.
penghargaan.
3. Konsep perilaku
perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu
organisme itu.
a. Klasifikasi
pemeliharaan gizi.
36
2) Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas kesehatan
37
Merupakan perilaku yang mencakup respon
pengobatan penyakit.
b. Bentuk-bentu perilaku
38
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
39
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
(Notoatmodjo, 2010).
A. KERANGKA TEORI
Kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut
Sanitasi
Lingkungan
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
40
Upaya-upaya untuk menciptakan Faktor- faktor yang mempengaruhi program
lingkungan yang baik adalah sanitasi total berbasis Masyarakat (STBM)
1. Mengembangkan kebiasaan 1. Sumber daya finansial dan sumber daya
atau perilaku hidup sehat manusia
2. Membersihkan ruangan 2. Sarana prasarana
dan halaman rumah secara 3. Pengetahuan
rutin 4. Perilaku
3. Membersihkan kamar 5. sikap
mandi dan toilet
4. Menguras, menutup dan
menimbun.
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
5. Tidak membiarkan adanya
air yang tergenang
6. Membersihkan saluran
pembuangan air
7. Menggunakan air yang
bersih
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Literatur Riview
42
Literatur review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang
peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat dan kritik tentang topik tersebut
B. Jenis Penelitian
43
dan data yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian
1. Tujuan
berbasis masyarakat.
2. Pencarian data
3. Screening
44
Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal
rentang tahun terbit jurnal yang digunakan mulai dari tahun 2010-
4. Penilaian kualitas
adalah kriteria eksklusi yang dapat membatalkan data atau jurnal yang
sudah didapat untuk dianalisa lebih lanjut. Pada penelitian ini kriteria
tahun 2010.
5. Ekstrasi data
Setelah proses screening dilakukan maka hasil dari ekstraksi data ini
dapat diketahui pasti dari jumlah awal data yang dimiliki berapa yang
6. Analisa data
45
Dalam penelitian ini setelah melewati tahapan screening sampai
1. Populasi
masa screening dan masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditetapkan
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
berbasis masyarakat.
b. Kriteria eksklusi
berbasis masyarakat.
BAB IV
A. HASIL
1. Karakteristik studi
47
Dalam penelitian Literatur Riview ini menggunakan 10 artikel
2. Karakteristik responden
Kepala Desa.
48
49
Tabel Hasil Pencarian
No Nama Nama jurnal Judul jurnal Metode Hasil Database
Volume, (populasi,intervensi,
Angka perbandingan)
1 Aida Fitria Jurnal Implementasi P : Populasi dalam Ketidakberhasilan Program Google Scholar
Zahrina, Administrasi Program Gerakan penelitian ini adalah STBM dipengaruhi oleh sumber
Suryadi, Publik (JAP), Sanitasi Berbasis masyarakat Desa Perning, daya finansial (Dana) dan
Suwondo Vol.3 No.11 Masyarakat Kecamatan Jatikalen, sumber daya manusia
(2015) Dalam Kabupaten Nganjuk
Pengendalian I : wawancara, dokumentasi
Lingkungan P : hasil penelitian
(Studi Kasus menunjukan
pada Desa bahwaimplementasi program
Perning, gerakan sanitasi berbasis
Kecamatan masyarakat telah
Jatikalen, dilaksanakan secara
Kabupaten maksimalmelalui peran aktif
Nganjuk) dan partisipasi masyarakat
serta dukungan dari
pemerintah desa dan
kelompokpelaksana
program, hal tersebut
ditunjukan berdasarkan data
peningkatan yangsignifikan
berdasarkan adanya program
gerakansanitasi berbasis
masyarakat
tersebut.Berdasarkan data
baseline 8,51 % menjadi 0
%,
dan akses jamban semi
50
permanen dari 129meningkat
318. Faktor-faktor yang
mempengaruhi, yaitu antara
lain faktorpendukung yang
meliputi adanya sumber
daya manusia yang
profesional, dan adanya
sanksi
hukum, kesadaran
masyarakat yang partisipatif,
sedangkan faktor
penghambat yaitu meliputi
sumber daya finansial dan
sumber daya waktu untuk
pembangunan jamban
sehat/sanitasi.
2 Farouk Ilmid Jurnal Evaluasi Program P : populasi dan sampel Pelaksanaan Program Sanitasi Google Scholar
Davik Administrasi Sanitasi Total dalam penelitian ini adalah Total Berbasis Masyarakat Pilar
Kesehatan Berbasis 26 petugas kebersihan Stop BABS di Puskesmas
Indonesia Masyarakat Pilar puskesmas di Probollinggo Kabupaten Probolinggo masih
(JAKI), Vol.4 Stop BABS di I : wawancara, Dokumentasi belum berhasil. Karena
No.2 (2016) Puskesmas P : Hasil penelitian masyarakat masih BABS, dan
Kabupaten menunjukkan proses belum mempunyai
Probolinggo perencanaan masih buruk, jamban/kakus. Faktor
pencatatan dan pelaporan penghambat program ini adalah
juga baik, dan proses anggaran sumber daya finansial
pendampingan dan advokasi (Dana).
program masih buruk. Faktor
penghambat program ini
adalah anggaran sumber
daya finansial (Dana).
51
3 Maria Sophia Indonesian Peran Pemerintah P : populasi dalam penelitian pemerintah pekon telah http://ejournal.u
Muaja, Odi Journal of dalam ini yaitu 5 informan menjalankan peranannya dalam nsrat.ac.id
Roni Public Health Implementasi I : wawancara, dokumentasi pelaksanaan pilar pertama
Pinontoan, and Program Sanitasi P : Hasil penelitian STBM melalui pembentukan
Oksfriani Jufri Community Total Berbasis menunjukkan bahwa peran peraturan khusus tentang
Sumampouw Medicine Masyarakat Stop pemerintah (kabupaten, pelaksanaan pilar pertama di
(IJPHCM), Buang Air Besar kecamatan dan desa) yaitu tingkat pekon, melakukan
Vol.1 No.3 Sembarangan pelaksana kegiatan orientasi pemicuan dan pendampingan
(2020) pembuatan media promosi kepada masyarakat, serta
dan kegiatan pelatihan, penyediaan dana pinjaman
pengangguran, pelaporan pembangunan sarana jamban
dan pengkoordinasian pribadi masyarakat.
pelaksanaan program
STBM.
4 Yulis Unnes Journal Kajian Strategi P : populasi dalam penelitian Hasil penelitian yang dilakukan Research Gate
Indriyani, of Public Promosi ini adalah Informan Utama di Kelurahan Tirto Kecamatan
Yuniarti, Rr Health Kesehatan (Pelaksana BKM, Seksi Pekalongan Barat Kota
Vita Nur Latif (UJPH), Vol.5 Sanitasi Total Kesmas & Tokoh Pekalongan tentang strategi
No.3 (2016) Berbasis Masyarakat, Natural Leader, promosi kesehatan STBM
Masyarakat dan Kader STBM) dan adalah strategi advokasi lima
(STBM) Informan Triangulasi pilar STBM yang diupayakan
Kelurahan Tirto (Warga Kelurahan Tirto dan oleh Kelurahan Tirto belum
Kecamatan Sanitarian Puskesmas Tirto) menuai capaian secara
Pekalongan Barat I : wawancara, dokumentasi maksimal pada pilar stop BABS
Kota Pekalongan P : Pencapaian lima pilar dan pilar pengelolaan limbah
STBM di Kelurahan Tirto cair rumah tangga secara aman.
belum maksimal yaitu pada Konsistensi komitmen yang
pilar stop BABS dan pilar tegas belum
pengelolaan limbah cair diterapkan bagi pelaku yang
rumah tangga secara aman. mengalirkan pembuangan feses
52
Hambatan yang ke sungai.
mempengaruhi diantaranya
belum diterapkan tindakan
tegas bagi pelaku
pembuangan feses ke sungai,
belum adanya pelatihan
teknis STBM bagi tokoh
masyarakat, metode CLTS
bersifat terbatas di satu RW,
dan masyarakat Kelurahan
Tirto belum mengoptimalkan
swadaya untuk menambah
septic tank dan bak
penampungan air limbah.
5 Musrifah, Gita Jurnal Pemicuan STBM P : populasi dalam penelitian Adanya perbedaan pengetahuan http://ejournal.u
Rosa Pemberdayaan Pilar CTPS pada ini adalah masyarakat RT 03 antara sebelum dan sesudah nsrat.ac.id
Damayanti, : Publikasi Masyarakat di dan RT 11 Dusun dilakukannya penyuluhan dan
Nia Octa Hasil Dusun Pringgolayan dampaknya yaitu warga
Wardani, Pengabdian Pringgolayan I : kuesioner, penyuluhan menjadi lebih paham mengenai
Miftahul Kepada P : Hasil penelitian pilar II STBM yaitu mengetahui
Zannah Masyarakat, menunjukkan bahwa adanya cara cuci tangan dengan benar
Cahyani Putri, Vol.4 No.2 perbedaan hasil pre-postest mengeathui penyakit berbasis
Sheila Savitri, (2020) yang diberikan kepada kesehatan lingkungan yang
Afifah Nur masyarakat. mudah terjadi akibat dari
Salsabila, hiegene dan sanitasi yang
Aulia Puspa buruk.
Arini
Basyarah
6 Moh Fajar Universitas Dampak Program P : populasi dalam penelitian Program Sanitasi Total Google Scholar
53
Nugraha Airlangga: Sanitasi Total ini adalah masyarakat di Berbasis Masyarakat
Kebijakan dan Berbasis Desa Gucialit Kecamatan (STBM) Pilar Pertama telah
Manajemen Masyarakat Gucialit Kabupaten membawa dampak positif
Publik, Vol.3 (STBM) Pilar Lumajang bagi masyarakat di Desa
No.2 (2015) Pertama di Desa I : wawancara, dokumentasi
Gucialit Kecamatan Gucialit
Gucialit P : Hasil temuan data
Kecamatan menunjukkan bahwa
Kabupaten Lumajang, dapat
Gucialit pencapaian program Sanitasi dilihar dari berbagai aspek,
Kabupaten Total Berbasis Masyarakat seperti perubahan kondisi
Lumajang (STBM) di Desa Gucialit fisik, lingkungan, sosial,
Kecamatan Gucialit kesehatan, dan budaya,
Kabupaten Lumajang telah
memenuhi indikator
penilaian masyarakat ODF
pilar pertama yaitu STOPS
yang dimiliki Puskesmas
Gucialit.
7 Eri Trinurini Jurnal Pelayanan P : populasi dalam penelitian Pemikiran pembangunan Google Scholar
Adhi Analisis Sanitasi Buruk: ini adalah masyarakat di sanitasi mengubah paradigma
Sosial Vol. 14 Akar Dari enam kota yaitu Surakarta, dari mengatasi menjadi
No. 2 Kemiskinan Blitar, Denpasar, mencegah timbulnya masalah.
September Banjarmasin, Payakumbuh, Apabila cara berpikir seperti ini
2009 dan Jambi dimiliki oleh kelompok miskin,
I : dokumentasi maka mereka dapat mengelola
P : Hasil temuan data kehidupan secara lebih
menunjukkan bahwa sumber terencana, bukan sekadar
masalah tersendatnya mengatasi satu masalah ke
pembangunan sanitasi di masalah berikutnya. Cara
Indonsia adalah tidak adanya berpikir seperti ini akan dapat
kesadaran masyarakat dan diterapkan di segala jenis
elite politik untuk aktivitas baik kegiatan ekonomi,
54
memperbaikinya. Keadaan sosial, maupun budaya. Pada
seperti ini telah berjalan intinya hanya diperlukan
melalui beberapa periode perubahan kecil dan tidak mahal
pemerintahan. Dampak dari yang dapat dilakukan setiap
ketidakpedulian tersebut individu dan anggota
adalah rendahnya akses masyarakat untuk mengubah
terhadap sanitasi dasar, kondisi sanitasi ke arah lebih
rendahnya kesadaran baik, yaitu perubahan prilaku
terdahap dampak yang masyarakat.
diakibatkan oleh sanitasi
buruk
8 Khoiron dan Buletin Perilaku P : populasi dalam penelitian Program Sanitasi Total Berbasis Google Scholar
Dewi Penelitian Masyarakat ini adalah masyarakat di Masyarakat (STBM) Pilar
Rokhmah Sistem Dalam Desa Gucialit Kecamatan Pertama telah membawa
Kesehatan – Pengelolaan Gucialit Kabupaten dampak positif bagi masyarakat
Vol. 18 No. 2 Sanitasi Lumajang di Desa Gucialit Kecamatan
April 2015 Lingkungan I : wawancara, dokumentasi Gucialit Kabupaten Lumajang,
Pemukiman Di P : Hasil temuan data dapat dilihar dari berbagai
Perkebunan Kopi menunjukkan aspek, seperti perubahan
Kabupaten bahwasebagian besar kondisi fisik, lingkungan, sosial,
Jember responden memiliki kesehatan, dan budaya,
pengetahuan, sikap dan
perilaku tentang sanitasi
yang sedang. Masih terdapat
responden yang memiliki
perilaku yang buruk tentang
sanitasi lingkungan. Hal ini
ditunjukkan dengan sebagian
besar responden tidak
memiliki sumur, tidak
memiliki jamban serta kamar
55
mandi di rumah. Separuh
dari yang tidak memiliki
jamban, BAB di sungai dan
di kebun. Selain itu,
sebagian besar responden
memiliki rumah yang
kondisinya tidak sehat.
9 Windy Jurnal Dunia Faktor Yang P : Populasi dan Sampel Ketidakberhasilan Program Google Scholar
Febriani, Kesmas, Vol.5 Mempengaruhi dalam penelitian ini adalah STBM dipengaruhi oleh
Samino No.3 (2016) Perubahan 394 Kepala Keluarga (KK) akses/ketersediaan sanitasi,
Samino, Perilaku Stop I : Kuesioner sikap dan perilaku masyarakat
Nurhalina Sari Buang Air Besar P : hasil penelitian di Desa Sumbersari Kota Metro
Sembarangan menunjukkan berdasarkan 2016.
(BABS): Studi distribusi variabel, dapat
Pada Program diketahui bahwa dari seluruh
STBM di Desa responden di desa
Sumbersari Sumbersari terdistribusi
Metro Selatan akses/ketersediaan sanitasi
2016 sebanyak 196 responden
(100%) sudah memiliki
akses, pengetahuan rendah
sebanyak 35 orang (17,8%),
dukungan kelompok social
56
positif sebanyak 197
responden (100%), sikap dan
keyakinan yang negatif
sebanyak 7 responden
(3,6%). Sementara di desa
Purwoasri
akses/ketersediaan sanitasi
tidak ada sebanyak 125
orang (63,5%), pengetahuan
rendah sebanyak 122 orang
(61,9%), dukungan
kelompok sosialyang negatif
sebanyak 91 orang (46,2%),
sikap dan keyakinan untuk
berubah yang negatif
sebanyak 104 orang
(52,8%).
10 Arin Nandita, Jurnal Faktor-Faktor P : Populasi dalam Faktor-Faktor yang Google Scholar
Titik Respati, Integrasi yang penelitian ini yaitu 5 Memengaruhi Pilar Stop
Fahmi Arief Kesehatan dan Memengaruhi informan Buang Air Besar
Sains, Vol.2 Pilar Stop Buang I : wawancara Sembarangan pada Program
No.1 (2020) Air Besar P : Hasil penelitian Sanitasi Total Berbasis
Sembarangan menunjukkan dari 13 desa di
Masyarakat di Puskesmas
pada Program wilayah kerja Puskesmas
Sanitasi Total Cikalong Kabupaten Cikalong Kabupaten
Berbasis Tasikmalaya, semua desa Tasikmalaya, yaitu masalah
Masyarakat di telah berstatus ODF dan lingkungan, pelaksanaan
Puskesmas faktor yang mempengaruhi program, dan output program
Cikalong program STBM pilar
Kabupaten pertama diantaranya masalah
Tasikmalaya lingkungan, pelaksanaan
57
program, dan output
program
58
B. PEMBAHASAN
berbasis masyarakat.
(Nuryani, 2018:6).
59
untuk melakukan pembangunan sanitasi atau jamban sehat
sanitasi di lingkungan.
ODF.
sosial.
60
program yang berkaitan dengan san itasi yang melibatkan
b. Sarana Prasarana
61
total berbasis masyarakat sehingga dapat meningkatkan perilaku
a) masalah lingkungan;
62
c) output program.
layak dan baik untuk buang air besar (Arin Nandita 2020 : 33).
63
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
tangga.
c. Pengetahuan
(Notoatmadjo,2013).
64
jawaban responden yang sebagian besar sudah memahami tentang
65
saluran pembuangan/bak limbah cair dengan sumur resapan harus
dapat tercemar.
66
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang
d. Perilaku
sembarangan.
rangsangan.
67
BABS di sungai yang mereka katakan lebih praktis bila
budaya yaitu:
c) kebiasaan masyarakat
68
masyarakat yang turun temurun lebih memilih/menyukasi BAB di
69
e. Sikap
Dalam hal ini, sikap penerimaan atau penolakan dalam suaut proses
melingkupinya.
70
BAB sembarangan hal yang normal dalam masyarakat. Berdasarkan
paling bawah.
71
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil review 10 artikel sebagian besar yaitu penelitian
72
Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu sumber daya finansial (dana) dan
masyarakat dalam kehidupan sosial sehingga bila hal tersebut tidak diatasi
maka akan berdampak pada kondisi atau keadaan lingkungan yang dapat
B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
sehat.
73
DAFTAR PUSTAKA
Davik, Farouk Ilmid. 2016. Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Pilar Stop BABS di Puskesmas Kabupaten Probolinggo. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, Vol 4(2): 107-115
Ermavianti, Dwi dan Ani S. 2018. Sanitasi Hygiene Kecantikan. Yogyakarta: ANDI
Febriani, Windy dkk. 2016. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Stop
Buang Air Besar Sembarangan (BABS): Studi Pada Program Stbm di Desa
Sumbersari Metro Selatan 2016. Jurnal Dunia Kesmas, Vol 5(3): 125-126
Ganing, A., & Hairuddin, M. C. (2016). Perilaku Masyarakat Terhadap Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Majene. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(2),
66. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i2.17
Latifah, Luluk, and Iskandar Ritonga. 2020. “Systematic Literature Review ( SLR ):
Kompetensi Sumber Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia
Daya.” Journal of Islamic Economics and Banking 2.
74
Muaja, Maria Sophie dkk. 2020. Peran Pemerintah dalam Implementasi Program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Journal of Public Health and Community Medicine, Vol 1(3): 28-29
Musfirah, dkk. 2020. Pemicuan STBM Pilar CTPS pada Masyarakat di Dusun
Pringgolayan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat, Vol 4(2): 211
Nandita, A., Respati, T., & Arief, F. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilar
Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat di Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Integrasi
Kesehatan & Sains, 2(1), 31–34. https://doi.org/10.29313/jiks.v2i1.5600
Nandita, Arin, dkk. 2020. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilar Stop Buang Air
Besar Sembarangan pada Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di
Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Integrasi Kesehatan &
Sains (JIKS), Vol 2(1): 33
Nugraha, Moh. Fajar. 2015. Dampak Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) Pilar Pertama di Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten
Lumajang. ISSN: Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol 3(2): 44-46
75
Okoli, Chitu. 2015. “A Guide to Conducting a Standalone Systematic Literature
Review.” Communications of the Association for Information Systems 37 (1):
879–910. https://doi.org/10.17705/1cais.03743.
Sunaryo. (2015). Psikologi Untuk Keperawatan (B. Bariid (ed.); Edisi 2). Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
76
77