Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Metode Drill
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Metode Drill
LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
KELAS : PAI - I
BANDUNG 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....i
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………iii
DAFTAR TABEL……………….………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………………..5
A. Latar Belakang……………………...…………………………………5
B. Rumusan Masalah………………………………………………….….7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….7
E. Batasan Masalah……………………………………………………….7
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….……8
A. Metode Pembelajaran Drill……………………………………….…….…8
B. Prinsip Pengunaan Metode Drill…………………………………………..9
C. Pengertian Belajar………………………………………………………..11
D. Hasil Belajar………………………………………………….…………..11
E. Surah An-Naas…………………………………………………………...13
F. Kerangka Pemikiran………………………………………………….…..14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………….…………….16
A. Variabel dan Definisi Operasional………………………….……………16
1. Variabel Bebas……………………………………………………….16
2. Variabel Terikat…………………….………………………………..17
B. Jenis Penelitian…………………………………………………..………17
C. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian.……..…………………….……..17
D. Desain Penelitian…………………………………………………………18
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….…18
1. Observasi……………………………………………………………..18
2. Dokumentasi…………………………………………………………19
3. Tes……………………………………………………………………19
F. Analisis Data……………………………………………………………..20
G. Instrument Penelitian……………………………………...……………..20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………22
A. Hasil Penelitian………...……………………………………………...…22
1. Hasil Siklus I……………………….…………………….………………22
a. Hasil Perencanaan……………………………………..………..……22
b. Hasil Pelaksanaan…………………………………..………..…….…22
c. Hasil Pengamatan………………………………….…………………23
d. Hasil Refleksi………………………………………...………………25
2. Hasil Siklus II……………………………………………………….……25
a. Hasil Perencanaan…………………………….………………….…..25
b. Hasil Pelaksanaan……………………………………………………25
i
c. Hasil Pengamatan………………………………………..…………...27
d. Hasil Refleksi………………………………………………………...28
B. Pembahasan………………………………………………………………28
1. Siklus I…………………………………………………………...…..28
2. Siklus II………………………………………………………………29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….…..31
A. Kesimpulan…………………………………………………………..…..31
B. Saran……………………………………………………………………...31
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……….32
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Surah An-Nas……………………………………………………….13
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas…………………………………..18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa……......20
Tabel 4.1 Analisis Tes Formatif Siklus I………………………………………...22
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I………………………………………….……....22
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus I…………………………………………………...23
Tabel 4.4 Kegiatan Siswa Siklus I…………………………………………..…...23
Tabel 4.5 Kegiatan Guru Siklus I………………………………………………...24
Tabel 4.6 Analisis Tes Formatif Siklus II…………………………..…………....25
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II……………………………………..…………..26
Tabel 4.8 Daftar Nilai Siklus II…………………………………....……………..26
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II…...…………..…………….27
Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II……………..……………..28
Tabel 4.11 Nilai Hasil Perbandingan Persiklus……….………………………….29
iv
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menulis latar belakang masalah perlu dipahami kesenjangan antara
kondisi harapan dengan kondisi yang sebenarnya ada di lapangan. Kondisi
harapan terletak pada terjadinya peningkatan yang diupayakan lewat berbagai cara
termasuk pemahaman guru terhadap model yang digunakan. Pendidikan agama
Islam dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta peningkatan potensi
spiritual. Peningkatan potensi spiritual termasuk pemahaman, pengenalan, nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Peningkatan potensi spiritual
tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan berbagai potensi manusia yang
mencerminkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan.
Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Karena itu orientasi pembelajaran harus ditekankan
kepada peserta didik sebagai subjek, yang harus aktif dan kreatif melaksanakan
proses pembelajaran dengan arahan dan bantuan dari guru. Guru dalam hal ini
harus betul-betul aktif memerankan dirinya sebagai fasilitator, motivator dan lain-
lain untuk peningkatan prestasi dan mampu mensyukuri karunia Tuhan.
Pendidikan akan lebih bermakna bagi anak apabila pengetahuan dibangun
dengan dasar informasi yang diperoleh secara alami. Untuk tujuan tersebut,
lingkungan belajar harus dibangun sedemikian rupa untuk memberikan
pemahaman dan menjelaskan secara kongkret teori-teori atau konsep-konsep yang
disampaikan kepada anak. Agar bermakna serta dasar pengetahahuan dapat
dimanfaatkan anak dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan harus
dibangun secara bertahap dan sedikit demi sedikit sesuai dengan tahap
perkembangan kemampuan anak.
6
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman guru tentang proses
pembelajaran dapat berlangsung aktif, kreatif dan amenarik. Hal ini akan bisa
terjadi bila dalam diri siswa tumbuh rasa ingin tahu, mencari jawaban atas
pertanyaan, memperluas dan memperdalam pemahaman dengan menggunakan
metode yang efektif. Rasa ingin tahu siswa muncul dan terlihat ketika sudah mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan inilah nantinya yang akan
menjadi bahan pembelajaran untuk dicari jawabannya bersama-sama antara guru
dan siswa. Agar mampu menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan siswa dan
memberikan dampak yang baik terhadap kelangsungan pembelajaran mereka,
seorang guru harus benar-benar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
materi yang diajarkan sehingga dia layak disebut seorang guru yang kompeten.
Kompentensi merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak, (Ashan, 1981)
mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman bahwa kegiatan belajar
mengajar pendidikan Agama Islam sering menjadi kurang menarik bagi siswa
karena dianggap sebagai pelajaran yang membosankan yang memerlukan latihan-
latihan banyak yang monoton.
Keadaan di atas membuat peneliti berusaha untuk menemukan dan
memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya yang dipandang lebih efektif
dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang
diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik murid. Salah satu metode yang
peneliti gunakan adalah metode pembiasaan.
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan
dengan nilai. Hanya 6 orang dari 17 siswa di kelas II-C yang mencapai tingkat
panguasaan materi 70 ke atas. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran Drill
Nana Sudjana (2013:76) mengemukakan, bahwa metode mengajar
adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Metode pembelajaran merupakan
teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar, jika suatu metode
pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan lebih maksimal.
Metode yang tepat menyebabkan anak berkonsentrasi dan nyaman dalam
proses belajar mengajar, tetapi di dalam proses belajar mengajar
guru diharapkan dapat menyampaikan terlebih dahulu metode pembelajaran
pada mata tertenutu karena setiap metode berbeda dengan setiap mata pelajaran.
Dari uraian definisi metode mengajar, dapat disimpulkan bahwa
metode mengajar adalah suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih
tinggi dari apa yang dipelajari. Metode latihan yang disebut juga dengan
metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu. Juga sarana
untuk memelihara kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini juga dapat
digunakan untuk ketangkasan, ketepatan,kesempatan dan ketrampilan.
Pengertian metode drill menurut beberapa pendapat memiliki arti
sebagai berikut:
1. Roestiyah N.K (2012, h. 125), Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai
suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki
ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
2. Dalam buku Nana Sudjana (2011, h. 86), metode drill adalah satu
kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-
sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu ketrampilan
agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan
berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode drill
adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kalisecara
9
yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar
adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas
terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013, hlm. 3).
Menurut Sudjana (2012: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito
(dalam Depdiknas, 2012: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan
belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif
permanen padadiri orang yang belajar.Sehubungandengan pendapat itu,maka
Wahidmurni, dkk.(2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranyadari segi
kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu
objek.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar. Menurut Wahidmurni,dkk. (2010:28), instrumen dibagi menjadi dua
bagian besar, yakni tes dan non-tes.
Selanjutnya, menurut Hamalik (2012:155), memberikan gambaran bahwa
hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh
siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya.
Berdasarkan konsepsi diatas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuanyang
13
dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa
hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil
belajar motorik.
E. Surah An-Naas
Surah An-Naas diturunkan di kota Mekkah, surah An-Naas terdiri atas
enam ayat, An-Naas artinya manusia, surat An-Naas di turunkan agar manusia
hanya berlindung kepada Allah dari segala kejahatan. Kejahatan yang dating dari
jin dan manusia.
Nabi Muhammad menerima Surah al-Falaq, surah sebelum ini, dan surah ini
setelah enam bulan terpengaruh sihir Labid bin al-A'sham dari Bani Zuraiq. Dua
surah ini turun untuk dibacakan sebagai penyembuh sihir tersebut. Kedua surah
ini adalah surah yang berpasangan. Tema sentral keduanya sama-sama permintaan
perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan. Namun, keduanya berbeda
dalam beberapa aspek. Pertama, penyebutan Allah dalam surah ini menggunakan
atribut-Nya yang berhubungan langsung dengan manusia. Kedua, keburukan yang
dimintai perlindungan darinya dalam surah ini khusus dari setan, sumber dari
segala keburukan, sedangkan dalam surah sebelumnya ada macam-macam
keburukan yang disebutkan. Ketiga, jika dalam surah sebelumnya disebutkan
karakter setan, yaitu kedengkian, dalam surah ini disebutkan metode dan teknik
setan; penyebutan semuanya bertujuan memberikan persepsi yang jelas kepada
manusia tentang musuhnya agar bisa melindungi diri.
F. Kerangka Pemikiran
Belajar tidak hanya memperoleh pengetahuan namun siswa juga
melakukan aktivitas belajar misalnya bertanya, berdiskusi, presentasi,
mengerjakan tugas dan lain-lain. Seorang pendidik juga harus memperhatikan
aktivitas belajar siswa di kelas karena aktivitas belajar akan mempengaruhi hasil
belajar siswa namun ternyata kebanyakan aktivitas belajar siswa di kelas masih
tergolong kurang aktif. Kebenaran pelaksanaan tindakan di lapangan sangat
ditentukan oleh alur berpikir yang diterapkan. Alur berpikir yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan melalui metode Drill (Latihan).
Masalah-masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran pendidikan
agama islam di SDN 003 Bintan Timur, masih terdapat peserta didik yang
bermain-main saat pembelajaran dimulai atau masih banyak peserta didik yang
melakukan aktivitas lain pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama ini timbul masalah-masalah yang
perlu dicari solusinya, umumnya mengenai masalah yang timbul dari para siswa
karena kurang memahami materi yang disampaikan. Hal ini dipengaruhi oleh
pembelajaran yang berlangsung selama ini yang masih berpusat pada guru
(teacher centered) dan kurangnya variasi dalam pembelajaran, sehingga
15
Siklus 1
Guru menggunakan
tindakan
metode drill Cenderung kurang
aktif dan hasil belajar
masih rendah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindak kelas (PTK) karna objek
penelitian ini secara daring yang pelaksanaannya dari awal sampai akhir
penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan yang terjadi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung serta merumuskan rencana tindakan dan ikut
melaksanakan pemantauan secara langsung melalui observasi pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penelitian yang dilakukan dengan
cara berkolaborasi dengan pedidik sehingga peneliti lebih mudah memahami
kondisi siswa serta berpartisipasi aktif dan terlibat langsung dalam penelitian dan
memberi gambaran atau kerangka kerja secara sistematis tentang penerapan
Metode Drill baik kepada pendidik bidang studi yang bersangkutan maupun
kepada siswa.penelitian tindak kelas ini terdiri dari empat langkah,yaitu: (1)
Perencanaan (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Kegunaan dari langkah
kerja ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dari metode yang digunakan
oleh peneliti.
B. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II C SDN 003 Bintan
Timur tahun ajaran 2021/2022. Dengan jumlah 17 anak yang terdiri 10 siswa
laki-laki, dan 7 siswa perempuan. Tempat penelitian dilaksanakan secara daring
pada kelas II C SDN 003 Bintan Timur. Waktu pelaksanaan penelitian pada
semester I tahun ajaran 2021/2022, yang dilaksanakan dari bulan Agustus 2021.
C. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan desain Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK bertujuan untuk meneliti dan menelusuri akar
persoalan yang muncul di kelas. Setelah itu mencari solusi dan jalan keluar
terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. Model yang digunakan
dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Kurt Lewin. Konsep
utama dalam penelitian ini terdiri dari 4 komponen, yaitu: perencanaan (planning),
17
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh indivudu atau kelompok. Teknik tes ini digunakan untuk
mendapatkan data yang bersifat kuantitatif. Tes dilakukan dengan cara
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan, sehingga akan menghasilkan
nilai yang dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu standar Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
E. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Data yang diperoleh dikategorikan dan diklasifikasikan berdasarkan
analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam
keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean dan
ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam
bentuk persentase. Analisis tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa
setelah pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya.
Data kualitatif berupa data hasil observasi proses pembelajaran, catatan
lapangan, dan angket dalam pembelajaran.
Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila
keterampilan guru dalam pembelajaran dapat meningkat serta hasil belajar
siswa dalam pembelajaran mencapai ketuntasan dengan nilai KKM 70. Jadi
apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka
tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini digunakan untuk menggali seluruh data serta
untuk memecahkan masalah dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan
instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
19
1 AFIFFA
SHAQEENA
KANAYA
2 ANDI RASYA
ZULMI SIRI
3 ANNISA DELIA
JANETTA
4 AZZA
PEBRIYANTI
5 DEBI
SASAHEVA
6 EVAN AFDHAL
NAZWANSYAH
7 FIRMANSYAH
AL FURQONI
8 KHAIRINNISA
QIRANY
HENDRI
9 KHANZA
NABIRA DIXIE
10 MUHAMMAD
KHADAFI
FAJARULLAH
11 MUHAMMAD
AHZA PRATAM
12 MUHAMMAD
CHICCO
ALDWINDA
13 NOEVAL
PRATAMA
KURNIAWAN
14 RAFIF FABIAN
WIBISONO
15 STEACY
ZEVANNA
YOUNG
16 STEVE VANNES
GUNAWAN
17 ZACKY
AFRILLIO
SOFYAN
BAB IV
20
17 11 3 3 1110 65
Melihat analisis tes formatif ternyata masih ada siswa yang belum tuntas dan
yang tuntas siswa.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Presentase
Tuntas ≥ 70 6 35,03%
c. Hasil Pengamatan
Hasil observasi kegiatan siswa dan guru sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kegiatan Siswa Siklus I
Persentase
No Kegiatan yang diamati Komentar
Baik Sedang Kurang
6 Pemberian contoh - -
10 Penggunaan waktu - -
d. Hasil Refleksi
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I siswa kelas II C SDN
003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022, menunjukkan peningkatan dalam
penguasaan materi membaca Al Qur’an, juga adanya peningkatan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran dan peningkatan keberanian siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan.
Namun masih perlu penyempurnaan dan perbaikan pada siklus II, karena
siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak siswa, sedangkan yang mendapat
nilai 70 ke bawah siswa.
2. Hasil Siklus II
a. Hasil Perencanaan
Perbaikan pembelajaran siklus II ini difokuskan pada penyelesaian materi
pembelajaran yang belum terselesaikan dan peningkatan pemahaman siswa
terhadap keseluruhan materi tentang membaca Al Qur’an dengan menerapkan
metode drill.
Hasil perencanaan sesuai dengan yang disusun oleh peneliti.
b. Hasil pelaksanaan
24
17 2 6 5 4 1300 76
Tuntas ≥ 70 15 88,3%
No
Nama Siswa L/P Nilai T TT
4 AZZA PEBRIYANTI P 60
5 DEBI SASAHEVA P 70
7 FIRMANSYAH AL FURQONI L 70
10 MUHAMMAD KHADAFI L 80
FAJARULLAH
a. Hasil Pengamatan
Hasil observasi kegiatan siswa dan guru sebagai berikut.
Hasil pelaksanaan observasi siklus II secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
laporan
6 Pemberian contoh - -
10 Penggunaan waktu - -
b. Hasil Refleksi
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II siswa kelas II C SDN
003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022, menunjukkan hasil yang
memuaskan dalam penguasaan materi membaca Al Qur’an Surah An-Nas melalui
metode drill. Ini diketahui dari hasil tes formatif siklus II seluruh siswa telah
tuntas dengan nilai rata- rata walaupun masih ada sebagian siswa yang kurang
aktif dalam pembelajaran.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya perhatian belajar dari
keluarga.
C. Pembahasan
1. Siklus I
Berdasarkan pengolahan data dan diskusi teman sejawat pembelajaran
mata pelajaran pendidikan agama islam dengan materi membaca Al-Qur’an surah
An-Nas kelas II C SDN 003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022 dari 17
siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 70 ke atas hanya 6 siswa
atau 35,3% dan yang belum tuntas ada 11 siswa atau 64,7%. Oleh sebab itu perlu
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
29
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo:
Jakarta
30
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rieneka CIpta
Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Surat An-Nas
Surat An-Nas berisi tentang perintah kepada manusia agar berlindung kepada
Allah dari segala macam kejahatan yang datang kedalam jiwa manusia dari jin
dan manusia.
1. Surah An-Nas
Al-Quran adalah kitab suci umat islam. Yaitu kitab yang diwahyukan oleh
Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Al-Quran berisi tentang petunjuk
bagi umat islam agar dapat mencapi kebahagiaan hidup, baik didunia
maupun akhirat. Karena Al-Quran merupakan kitab yang berisi petunjuk,
maka dengan mempelajarinya umat islam dapat mengetahui petunjuk
tersebut. Salah satu petunjuk yang ada didalam Al-Quran terdapat didalam
surah An-Nas.
Surah An-Nas adalah surat yang menduduki urutan terakhir didalam Al-
Quran, yaitu ke 114. Sehingga dapat dikatakan bahwa surat An-Nas
merupakan surat yang menjadi penutup Al-Quran. Nama surat An-Nas
diambil dari kata An-Nas yang terdapat didalam surat tersebut, An-Nas
berarti manusia. Jumlah ayat surat An-Nas keseluruhan ada 6 ayat. Surat
An-Nas termasuk golongan surat makkiyah, karena diturunkan dikota
Makkah dan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke madinah. Sebelum
membaca Al-Quran, umat islam dianjurkan untuk membaca taawuz
terlebih dahulu kemudian membaca basmalah.
2. Isi kandungan surah An-Nas
Beberapa pelajaran yang terdapat didalam surah An-Nas adalah sebagai
berikut :
a. Perintah untuk berlindung kepada Allah SWT selaku tuhan manusia
b. Penegasan bahwa Allah SWT adalah tuhan manusia dan zat yang
merajai manusia
c. Allah SWT adalah pemilik segala sesuatu
d. Karena Allah SWT adalah tuhan manusia, maka manusia haruslah
menyembah Allah SWT
e. Manusia diperintahkan berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan
setan yang biasa bersembunyi. Mereka bisa membisikkan kejahatan
kedalam dada manusia
f. Setan setan yang membisikkan kejahatan kedalam dada manusia
tersebut berasal dari golongan jin dan manusia. Setan dari golongan jin
dan manusia tidak dapat melihatnya, sedangkan setan dari golongan
manusia maksudnya adalah sifat manusia yang membujuk untuk
berbuat kejahatan.
Pelajaran-pelajaran tersebut berisi tentang perintah kepada manusia untuk
senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Permohonan
perlindungan tersebut diperlukan agar manusia terhindar dari bisikan setan
yang merupakan musuh manusia. Adapun cara memohon perlindungan
kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai
berikut:
a. Berdoa kepada Allah SWT
b. berzikir kepada Allah SWT
c. Membaca surat An-Nas
E. Metode Pembelajaran
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
No Kegiatan waktu
1 Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat
b. Memulai pembelajaran dengan membaca Al-Quran
surat pendek pilihan dengan lancer dan benar ( nama
surah sesuai dengan program pembiasaan yang
ditentukan sebelumnya )
c. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian,
posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran
d. Guru menyapa peserta didik dengan
memperkenalkan diri pada peserta didik
e. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan tema “asik bisa baca Al-Quran”
dan sub tema hafal surah An-Nas
f. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang
akan dicapai
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
1. Peserta didik mengamati teks tentang pesan-
pesan dalam surah An-Nas
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
pesan-pesan dalam surah An-Nas
b. Menanya
1. Melalui motivasi dari guru peserta didik
menanyakan tentang pesan-pesan dalam surah
An-Nas
2. Mengajukan pertanyaan tentang pesan-pesan
dalam surah An-Nas
c. Mengeksplorasi
1. Peserta didik mendiskusikan pesan-pesan yang
terkandung didalam surah An-Nas secara
kelompok
2. Secara berpasangan peserta didik mendiskusikan
tentang keterkaitan pesan surah An-Nas dengan
kehidupan sehari-hari
d. Mengasosiasi
1. Peserta didik membuat rumusan pesan-pesan
yang terkandung didalam surah An-Nas secara
kelompok
2. Secara berpasangan peserta didik mengaitkan
pesan surah An-Nas dengan kehidupan sehari-
hari
e. Komunikasi
Peserta didik menyampaikan pesan-pesan yang terkandung
didalam surah An-Nas secara individual maupun klasikal
3 Penutup
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik secara individu maupun
kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
b. sikap sosial
1) jurnal
tes tertulis
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat tentang
surah An-Nas
1. Urutan keberapakah surat An-Nas didalam Al-Quran
2. An-Nas artinya …
3. Kejahatan datang dari golongan … dan …
4. Kepada siapa kita harus memohon perlindungan …
5. Surah An-Nas diturunkan di …
Pedoman penskoran : Setiap soal nilainya 20 (jawaban betul x 20 =
nilai)
Guru dapat membuat rubrik dengan skor dan kategori sebagai berikut :
2).Portofolio
a. Remedial
b. Pengayaan
1. media/alat
2.bahan
3.sumber belajar
6 ayat 20
Surah An-Nas terdiri dari.....ayat