Anda di halaman 1dari 43

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL (LATIHAN)


PADA SISWA KELAS II C SEMESTER GANJIL SD NEGERI 003
BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

LAPORAN PENELITIAN KEGIATAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Diajukan sebagai Syarat untuk Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas


pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru PAI

LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

NAMA : RAJA ISMAIL ,S.Pd.I

KELAS : PAI - I

BANDUNG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....i
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………iii
DAFTAR TABEL……………….………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………………..5
A. Latar Belakang……………………...…………………………………5
B. Rumusan Masalah………………………………………………….….7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….7
E. Batasan Masalah……………………………………………………….7
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….……8
A. Metode Pembelajaran Drill……………………………………….…….…8
B. Prinsip Pengunaan Metode Drill…………………………………………..9
C. Pengertian Belajar………………………………………………………..11
D. Hasil Belajar………………………………………………….…………..11
E. Surah An-Naas…………………………………………………………...13
F. Kerangka Pemikiran………………………………………………….…..14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………….…………….16
A. Variabel dan Definisi Operasional………………………….……………16
1. Variabel Bebas……………………………………………………….16
2. Variabel Terikat…………………….………………………………..17
B. Jenis Penelitian…………………………………………………..………17
C. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian.……..…………………….……..17
D. Desain Penelitian…………………………………………………………18
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….…18
1. Observasi……………………………………………………………..18
2. Dokumentasi…………………………………………………………19
3. Tes……………………………………………………………………19
F. Analisis Data……………………………………………………………..20
G. Instrument Penelitian……………………………………...……………..20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………22
A. Hasil Penelitian………...……………………………………………...…22
1. Hasil Siklus I……………………….…………………….………………22
a. Hasil Perencanaan……………………………………..………..……22
b. Hasil Pelaksanaan…………………………………..………..…….…22
c. Hasil Pengamatan………………………………….…………………23
d. Hasil Refleksi………………………………………...………………25
2. Hasil Siklus II……………………………………………………….……25
a. Hasil Perencanaan…………………………….………………….…..25
b. Hasil Pelaksanaan……………………………………………………25

i
c. Hasil Pengamatan………………………………………..…………...27
d. Hasil Refleksi………………………………………………………...28
B. Pembahasan………………………………………………………………28
1. Siklus I…………………………………………………………...…..28
2. Siklus II………………………………………………………………29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….…..31
A. Kesimpulan…………………………………………………………..…..31
B. Saran……………………………………………………………………...31
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……….32
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Surah An-Nas……………………………………………………….13
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas…………………………………..18

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa……......20
Tabel 4.1 Analisis Tes Formatif Siklus I………………………………………...22
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I………………………………………….……....22
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus I…………………………………………………...23
Tabel 4.4 Kegiatan Siswa Siklus I…………………………………………..…...23
Tabel 4.5 Kegiatan Guru Siklus I………………………………………………...24
Tabel 4.6 Analisis Tes Formatif Siklus II…………………………..…………....25
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II……………………………………..…………..26
Tabel 4.8 Daftar Nilai Siklus II…………………………………....……………..26
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II…...…………..…………….27
Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II……………..……………..28
Tabel 4.11 Nilai Hasil Perbandingan Persiklus……….………………………….29

iv
5

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menulis latar belakang masalah perlu dipahami kesenjangan antara
kondisi harapan dengan kondisi yang sebenarnya ada di lapangan. Kondisi
harapan terletak pada terjadinya peningkatan yang diupayakan lewat berbagai cara
termasuk pemahaman guru terhadap model yang digunakan. Pendidikan agama
Islam dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta peningkatan potensi
spiritual. Peningkatan potensi spiritual termasuk pemahaman, pengenalan, nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Peningkatan potensi spiritual
tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan berbagai potensi manusia yang
mencerminkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan.
Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Karena itu orientasi pembelajaran harus ditekankan
kepada peserta didik sebagai subjek, yang harus aktif dan kreatif melaksanakan
proses pembelajaran dengan arahan dan bantuan dari guru. Guru dalam hal ini
harus betul-betul aktif memerankan dirinya sebagai fasilitator, motivator dan lain-
lain untuk peningkatan prestasi dan mampu mensyukuri karunia Tuhan.
Pendidikan akan lebih bermakna bagi anak apabila pengetahuan dibangun
dengan dasar informasi yang diperoleh secara alami. Untuk tujuan tersebut,
lingkungan belajar harus dibangun sedemikian rupa untuk memberikan
pemahaman dan menjelaskan secara kongkret teori-teori atau konsep-konsep yang
disampaikan kepada anak. Agar bermakna serta dasar pengetahahuan dapat
dimanfaatkan anak dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan harus
dibangun secara bertahap dan sedikit demi sedikit sesuai dengan tahap
perkembangan kemampuan anak.
6

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman guru tentang proses
pembelajaran dapat berlangsung aktif, kreatif dan amenarik. Hal ini akan bisa
terjadi bila dalam diri siswa tumbuh rasa ingin tahu, mencari jawaban atas
pertanyaan, memperluas dan memperdalam pemahaman dengan menggunakan
metode yang efektif. Rasa ingin tahu siswa muncul dan terlihat ketika sudah mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan inilah nantinya yang akan
menjadi bahan pembelajaran untuk dicari jawabannya bersama-sama antara guru
dan siswa. Agar mampu menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan siswa dan
memberikan dampak yang baik terhadap kelangsungan pembelajaran mereka,
seorang guru harus benar-benar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
materi yang diajarkan sehingga dia layak disebut seorang guru yang kompeten.
Kompentensi merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak, (Ashan, 1981)
mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman bahwa kegiatan belajar
mengajar pendidikan Agama Islam sering menjadi kurang menarik bagi siswa
karena dianggap sebagai pelajaran yang membosankan yang memerlukan latihan-
latihan banyak yang monoton.
Keadaan di atas membuat peneliti berusaha untuk menemukan dan
memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya yang dipandang lebih efektif
dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang
diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik murid. Salah satu metode yang
peneliti gunakan adalah metode pembiasaan.
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan
dengan nilai. Hanya 6 orang dari 17 siswa di kelas II-C yang mencapai tingkat
panguasaan materi 70 ke atas. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas.
7

Berdasarkan uraian di atas penulis mengangkat masalah tersebut untuk


diteliti dalam suatu penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan
pembelajaran Agama Islam yang diberi judul: “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Metode Drill (Latihan)
Pada Siswa Kelas II C Semester Ganjil SD Negeri 003 BINTAN TIMUR Tahun
Pelajaran”2021/2022”
B. Rumusan Masalah
Pada latar belakang sudah disampaikan masih rendahnya prestasi belajar
siswa, untuk itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
pembelajaran PAI melalui metode drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas II C semester ganjil SD Negeri 003 Bintan Timur Tahun Pelajaran
2021/2022?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam penelitian ini adalah
Untuk mengetahui bahwa melalui metode drill dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II C semester ganjil SD Negeri 003 Bintan Timur Tahun
Pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, lebih mudah menguasai materi pelajaran dan lebih mudah
mengingatnya, sehingga prestasi belajar anak akan dapat meningkat.
2. Bagi guru, merupakan alternatif strategi penanggulangan permasalahan
pembelajaran di kelas dalam upaya pembelajaran yang tuntas.
3. Bagi sekolah, memperkaya strategi peningkatan kualitas lulusan di
sekolah.
E. Batasan masalah
Agar penelitian ini fokus, peneliti membatasi masalah tersebut pada
“upaya meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama islam dengan
menggunakan metode drill (latihan) pada siswa kelas II C semester ganjil SDN
003 Bintan Timur”
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran Drill
Nana Sudjana (2013:76) mengemukakan, bahwa metode mengajar
adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Metode pembelajaran merupakan
teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar, jika suatu metode
pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan lebih maksimal.
Metode yang tepat menyebabkan anak berkonsentrasi dan nyaman dalam
proses belajar mengajar, tetapi di dalam proses belajar mengajar
guru diharapkan dapat menyampaikan terlebih dahulu metode pembelajaran
pada mata tertenutu karena setiap metode berbeda dengan setiap mata pelajaran.
Dari uraian definisi metode mengajar, dapat disimpulkan bahwa
metode mengajar adalah suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih
tinggi dari apa yang dipelajari. Metode latihan yang disebut juga dengan
metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu. Juga sarana
untuk memelihara kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini juga dapat
digunakan untuk ketangkasan, ketepatan,kesempatan dan ketrampilan.
Pengertian metode drill menurut beberapa pendapat memiliki arti
sebagai berikut:
1. Roestiyah N.K (2012, h. 125), Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai
suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki
ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
2. Dalam buku Nana Sudjana (2011, h. 86), metode drill adalah satu
kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-
sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu ketrampilan
agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan
berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode drill
adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kalisecara
9

kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis


tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya siswa
teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori.
Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta
mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak
dapat dipungkiri bahwa metode drill juga mempunyai beberapa kelemahan.
Menurut Bahri (2010, hlm. 96 Menyatakan bahwa adapun kelebihan dan
kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut:
Kelebihan Metode Drill :
a. Untuk mencari kecerdasan atau kecakapan motorik, seperti menulis,
melafalkan huruf, katakata, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan
atlentik)
b. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pembagian tandatanda atau simbol-simbol dan sebagainya.
c. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi, yang dibuat seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunakan simbul, membaca peta
dan sebagainya.
d. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketetapan serta
kecepatan pelaksanaan.
e. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang
kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
Kelemahan Metode Drill :
a. Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik, karna peserta didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
10

B. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Drill


Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan
atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang
mengembangkan bakat/ inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya
memperhatikan tingkat kewajaran dari metode ini.
1) Latihan, wajar dilakukan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti
menulis, permainan, pembuatan, dan lain-lain
2) Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan
rumus-rumus
3) Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik,
simbul peta, dan lain-lain
Prinsip penggunaan metode latihan adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik diberi pengertian secukupnya sebelu mereka melaksanakan
latihan. Jadi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi
membaca al-Qur’an guru tidak boleh monoton menggunakan metode drill
saja, tetapi guru harus menggunakan metode yang lain, seperti metode
ceramah. Metode ceramah ini digunakan untuk memberi pengarahan atau
pengertian kepada peserta didik sebelum mereka melaksanakan latihan
yang diberikan oleh guru.
b. Latihan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga menjadi kebiasaan.
Dalam metode drill peserta didik tidak dituntut untuk latihan dalam waktu
yang lama, tetapi peserta didik dianjurkan untuk latihan yang terus
menerus sehingga bisa menjadi kebiasaan.
c. Disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. Setiap peserta didik
mempunyai taraf perkembangan yang berbeda-beda, jadi guru tidak boleh
memaksakan kehendaknya sendiri, melainkan harus memperhatikan
keadaan peserta didiknya.
d. Latihan dimulai dari materi yang mudah sampai materi yang sulit. Untuk
memperlancar atau mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) guru harus menggunakan
11

beberapa strategi, diantaranya yaitu memberikan materi yang mudah


terlebih dahulu kemudian materi yang sulit.
e. Sesuai dengan materi pembelajaran. Guru merupakan salah satu fasilitator
yang paling dominan dalam proses pembelajaran. Namun demikian guru
tidak boleh sembarangan menyuruh peserta didik untuk melakkan suatu
latihan, tetapi guru harus menyesuaikan latihan dengan materi yang sesuai.
C. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai
hasil dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Sardiman (2011:
21): “Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk menuju
ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur
cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
Sagala (2010: 13): “Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam
jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa pada
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang
tertentu”. Sedangkan Purwanto (2011: 38-9): “Belajar merupakan proses
dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan
perubahan dalam perilakunya”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai
hasildari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran merupakan suatu usaha
yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, yang
memungkinkan terjadinya proses interaksiantara siswa dengan guru dan
lingkungan sekitarnya, baik kelas itu sendiri, model, dan media yang
diperlukan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
D. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif
12

yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar
adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas
terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013, hlm. 3).
Menurut Sudjana (2012: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito
(dalam Depdiknas, 2012: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan
belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif
permanen padadiri orang yang belajar.Sehubungandengan pendapat itu,maka
Wahidmurni, dkk.(2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranyadari segi
kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu
objek.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar. Menurut Wahidmurni,dkk. (2010:28), instrumen dibagi menjadi dua
bagian besar, yakni tes dan non-tes.
Selanjutnya, menurut Hamalik (2012:155), memberikan gambaran bahwa
hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh
siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya.
Berdasarkan konsepsi diatas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuanyang
13

dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa
hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil
belajar motorik.
E. Surah An-Naas
Surah An-Naas diturunkan di kota Mekkah, surah An-Naas terdiri atas
enam ayat, An-Naas artinya manusia, surat An-Naas di turunkan agar manusia
hanya berlindung kepada Allah dari segala kejahatan. Kejahatan yang dating dari
jin dan manusia.

Gambar 2.1 Surah An-Nas


Artinya : 1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara
dan menguasai) manusia. 2. Raja manusia. 3. Sembahan manusia. 4. Dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 5. Yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. 6. Dari
(golongan) jin dan manusia.
Surah ini memiliki beberapa nama. Nama yang paling dikenal di berbagai
cetakan Quran dan buku tafsir adalah Sūrah an-Nās. Penamaan tersebut sesuai
dengan pembukaannya yang menyebutkan “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada
Tuhannya manusia’” dan pengulangan kata an-Nās (“manusia”) di dalam surah ini
sebanyak lima kali. Al-Bukhari menamai surah ini Sūrah Qul A‘ūżu bi-Rabb al-
Nās (‫)سورة قل أعوذ برب الناس‬. Juga disebut Sūrah al-Mu‘awwiżatān (‫سورة المعوذت__ان‬
“dua perlindungan”) bersama Sūrah al-Falaq. Bersama Surah al-Falaq juga, dua
surah ini dinamai Sūrah al-Musyaqsyiqatain (‫“ سورة المشقشقتين‬dua kicauan”) dan
Sūrah al-Muqasyqisyatain (‫“ سورة المقشقشتين‬dua penyembuh”).
14

Nabi Muhammad menerima Surah al-Falaq, surah sebelum ini, dan surah ini
setelah enam bulan terpengaruh sihir Labid bin al-A'sham dari Bani Zuraiq. Dua
surah ini turun untuk dibacakan sebagai penyembuh sihir tersebut. Kedua surah
ini adalah surah yang berpasangan. Tema sentral keduanya sama-sama permintaan
perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan. Namun, keduanya berbeda
dalam beberapa aspek. Pertama, penyebutan Allah dalam surah ini menggunakan
atribut-Nya yang berhubungan langsung dengan manusia. Kedua, keburukan yang
dimintai perlindungan darinya dalam surah ini khusus dari setan, sumber dari
segala keburukan, sedangkan dalam surah sebelumnya ada macam-macam
keburukan yang disebutkan. Ketiga, jika dalam surah sebelumnya disebutkan
karakter setan, yaitu kedengkian, dalam surah ini disebutkan metode dan teknik
setan; penyebutan semuanya bertujuan memberikan persepsi yang jelas kepada
manusia tentang musuhnya agar bisa melindungi diri.
F. Kerangka Pemikiran
Belajar tidak hanya memperoleh pengetahuan namun siswa juga
melakukan aktivitas belajar misalnya bertanya, berdiskusi, presentasi,
mengerjakan tugas dan lain-lain. Seorang pendidik juga harus memperhatikan
aktivitas belajar siswa di kelas karena aktivitas belajar akan mempengaruhi hasil
belajar siswa namun ternyata kebanyakan aktivitas belajar siswa di kelas masih
tergolong kurang aktif. Kebenaran pelaksanaan tindakan di lapangan sangat
ditentukan oleh alur berpikir yang diterapkan. Alur berpikir yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan melalui metode Drill (Latihan).
Masalah-masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran pendidikan
agama islam di SDN 003 Bintan Timur, masih terdapat peserta didik yang
bermain-main saat pembelajaran dimulai atau masih banyak peserta didik yang
melakukan aktivitas lain pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama ini timbul masalah-masalah yang
perlu dicari solusinya, umumnya mengenai masalah yang timbul dari para siswa
karena kurang memahami materi yang disampaikan. Hal ini dipengaruhi oleh
pembelajaran yang berlangsung selama ini yang masih berpusat pada guru
(teacher centered) dan kurangnya variasi dalam pembelajaran, sehingga
15

menjadikan siswa bosan dan kurang aktif berinteraksi untuk mendapatkan


pengetahuannya. Melihat permasalahan di atas maka metode drill dipandang
relevan dengan masalah di atas dalam rangka untuk meminimalisir perrmasalahan
tersebut.

Belum Menggunakan Hasil belajar PAI


Kondisi awal
metode drill rendah

Siklus 1
Guru menggunakan
tindakan
metode drill Cenderung kurang
aktif dan hasil belajar
masih rendah

Hasil belajar Siklus 2


Kondisi akhir
meningkat Kemampuan
menjawab latihan
latihan soal
16

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindak kelas (PTK) karna objek
penelitian ini secara daring yang pelaksanaannya dari awal sampai akhir
penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan yang terjadi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung serta merumuskan rencana tindakan dan ikut
melaksanakan pemantauan secara langsung melalui observasi pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penelitian yang dilakukan dengan
cara berkolaborasi dengan pedidik sehingga peneliti lebih mudah memahami
kondisi siswa serta berpartisipasi aktif dan terlibat langsung dalam penelitian dan
memberi gambaran atau kerangka kerja secara sistematis tentang penerapan
Metode Drill baik kepada pendidik bidang studi yang bersangkutan maupun
kepada siswa.penelitian tindak kelas ini terdiri dari empat langkah,yaitu: (1)
Perencanaan (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Kegunaan dari langkah
kerja ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dari metode yang digunakan
oleh peneliti.
B. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II C SDN 003 Bintan
Timur tahun ajaran 2021/2022. Dengan jumlah 17 anak yang terdiri 10 siswa
laki-laki, dan 7 siswa perempuan. Tempat penelitian dilaksanakan secara daring
pada kelas II C SDN 003 Bintan Timur. Waktu pelaksanaan penelitian pada
semester I tahun ajaran 2021/2022, yang dilaksanakan dari bulan Agustus 2021.
C. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan desain Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK bertujuan untuk meneliti dan menelusuri akar
persoalan yang muncul di kelas. Setelah itu mencari solusi dan jalan keluar
terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. Model yang digunakan
dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Kurt Lewin. Konsep
utama dalam penelitian ini terdiri dari 4 komponen, yaitu: perencanaan (planning),
17

tindakan (action), mengamati (observation), dan refleksi (reflecting). Terkait


dengan penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas


D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini
yaitu :
Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan macam data yang
diperlukan. Penelitian mengumpulkan data berdasarkan instrumen penelitian,
kemudian data diberi kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya
seluruh data di interprestasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk
mengumpulkan data yang diinginkan dan diperlukan, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1) Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan atau kelompok secara langsung.Observasi adalah cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Drill, kemudian hasil dari pengamatan ini digunakan dalam kegiatan penelitian.
Data yang digunakan untuk melihat adalah lembar observasi.
2) Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto, metode dukumentasi adalah “peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya. Dalam
penelitian ini metode dokumentasi berguna untuk mendapatkan informasi
mengenai siswa dan guru.
3) Tes
18

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh indivudu atau kelompok. Teknik tes ini digunakan untuk
mendapatkan data yang bersifat kuantitatif. Tes dilakukan dengan cara
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan, sehingga akan menghasilkan
nilai yang dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu standar Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
E. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Data yang diperoleh dikategorikan dan diklasifikasikan berdasarkan
analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam
keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean dan
ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam
bentuk persentase. Analisis tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa
setelah pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya.
Data kualitatif berupa data hasil observasi proses pembelajaran, catatan
lapangan, dan angket dalam pembelajaran.
Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila
keterampilan guru dalam pembelajaran dapat meningkat serta hasil belajar
siswa dalam pembelajaran mencapai ketuntasan dengan nilai KKM 70. Jadi
apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka
tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini digunakan untuk menggali seluruh data serta
untuk memecahkan masalah dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan
instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
19

Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa


No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah nilai Nilai rata-rata
Tajwid Lancar

1 AFIFFA
SHAQEENA
KANAYA
2 ANDI RASYA
ZULMI SIRI
3 ANNISA DELIA
JANETTA
4 AZZA
PEBRIYANTI
5 DEBI
SASAHEVA
6 EVAN AFDHAL
NAZWANSYAH
7 FIRMANSYAH
AL FURQONI
8 KHAIRINNISA
QIRANY
HENDRI
9 KHANZA
NABIRA DIXIE
10 MUHAMMAD
KHADAFI
FAJARULLAH
11 MUHAMMAD
AHZA PRATAM
12 MUHAMMAD
CHICCO
ALDWINDA
13 NOEVAL
PRATAMA
KURNIAWAN
14 RAFIF FABIAN
WIBISONO
15 STEACY
ZEVANNA
YOUNG
16 STEVE VANNES
GUNAWAN
17 ZACKY
AFRILLIO
SOFYAN
BAB IV
20

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini merupakan Penitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan di SDN 003 Bintan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas II C pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode Drill. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus.
A. Hasil Pra Siklus
Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan, proses pembelajaran
dilaksanakan secara konvensional. Dalam hal ini guru hanya sekedar ceramah
yang monoton sehingga cenderung membosankan bagi peserta didik, tidak banyak
melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik hanya
dijadikan sebagai obyek yang harus menerima ilmu dari guru bagaikan anak
burung yang hanya menunggu diberi makan oleh induknya. Guru mendominasi
proses pembelajaran, karena beranggapan bahwa dirinya paling pandai dan
peserta didik dianggap masih kosong. Kondisi demikian yang menyebabkan hasil
belajar rendah dan prosentase ketuntasannya juga sedikit.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Siklus I
a. Hasil Perencanaan
Rencana pada siklus I dititik beratkan pada pemilihan metode diskusi,
penyampaian materi secara sistematis dan bervariasi serta berusaha memotivasi
siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran untuk bertanya ataupun
menjawab pertanyaan.
b. Hasil pelaksanaan
Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dapat dilihat dari
analisis tes formatif, tabel dari daftar nilai sebagai berikut :

Tabel 4.1 Analisis Tes Formatif Siklus I


21

Sabtu, 14 Agustus 2021


Jml Nilai yang diperoleh Jml Rata-

Siswa Nilai Rata


10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

17 11 3 3 1110 65

Melihat analisis tes formatif ternyata masih ada siswa yang belum tuntas dan
yang tuntas siswa.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Presentase

Belum Tuntas ≤ 60 11 64,07%

Tuntas ≥ 70 6 35,03%

Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus I


No
Nama Siswa L/P Nilai T TT

1 AFIFFA SHAQEENA KANAYA P 80 


2 ANDI RASYA ZULMI SIRI L 60 
3 ANNISA DELIA JANETTA P 60 
4 AZZA PEBRIYANTI P 60 
5 DEBI SASAHEVA P 60 
6 EVAN AFDHAL NAZWANSYAH L 80 
7 FIRMANSYAH AL FURQONI L 60 
8 KHAIRINNISA QIRANY HENDRI P 60 
9 KHANZA NABIRA DIXIE P 60 
10 MUHAMMAD KHADAFI FAJARULLAH L 70 
11 MUHAMMAD AHZA PRATAM L 70 
12 MUHAMMAD CHICCO ALDWINDA L 60 
13 NOEVAL PRATAMA KURNIAWAN L 60 
22

14 RAFIF FABIAN WIBISONO L 70 


15 STEACY ZEVANNA YOUNG P 80 
16 STEVE VANNES GUNAWAN L 60 
17 ZACKY AFRILLIO SOFYAN L 60 

c. Hasil Pengamatan
Hasil observasi kegiatan siswa dan guru sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kegiatan Siswa Siklus I
Persentase
No Kegiatan yang diamati Komentar
Baik Sedang Kurang

Perhatian siswa terhadap


1 40 % 50% 10%
materi pelajaran
Keberanian siswa dalam
2 55% 40% 5%
Bertanya
Ada
Semangat siswa dalam sejumlah
3 60% 30% 10% siswa yang
mengikuti pelajaran pasif
Kesungguhan siswa dalam
4 70% 20% 10%
Membaca
Kesungguhan menjawab
5 60% 30% 10%
pertanyaan guru
6 Keaktifan siswa 55% 25% 20%

Tabel 4.5 Kegiatan Guru Siklus I


No Kegiatan yang diamati B S K Komentar
23

1 Perhatian terhadap materi pelajaran  - - Guru harus


2 Pengelolaan kelas - - meningkatkan
semua aspek
3 Penggunaan metode - - 

4 Penggunaan alat pelajaran - - 

5 Pemberian latihan soal - - 

6 Pemberian contoh -  -

7 Penggunaan media pembelajaran - - 

8 Semangat dan antusias guru -  -

9 Pemberian motivasi dan semangat  - -


pada Siswa

10 Penggunaan waktu  - -

d. Hasil Refleksi
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I siswa kelas II C SDN
003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022, menunjukkan peningkatan dalam
penguasaan materi membaca Al Qur’an, juga adanya peningkatan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran dan peningkatan keberanian siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan.
Namun masih perlu penyempurnaan dan perbaikan pada siklus II, karena
siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak siswa, sedangkan yang mendapat
nilai 70 ke bawah siswa.
2. Hasil Siklus II
a. Hasil Perencanaan
Perbaikan pembelajaran siklus II ini difokuskan pada penyelesaian materi
pembelajaran yang belum terselesaikan dan peningkatan pemahaman siswa
terhadap keseluruhan materi tentang membaca Al Qur’an dengan menerapkan
metode drill.
Hasil perencanaan sesuai dengan yang disusun oleh peneliti.
b. Hasil pelaksanaan
24

Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dapat dilihat dari


analisis tes formatif yang dilaksanakan hari Selasa tanggal 21 Agustus 2021, tabel
dan daftar nilai sebagai berikut :
Tabel 4.6 Analisis Tes Formatif Siklus II
Sabtu, 21 Agustus 2021
Jml Nilai yang diperoleh Jml Rata-

Siswa Nilai Rata


10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

17 2 6 5 4 1300 76

Melihat hasil analisis tes formatif siklus II menunjukkan bahwa siswa


kelas II C SDN 003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022, sejumlah 15 siswa
telah tuntas belajar terhadap materi membaca Al Qur’an (Q.S. An-Nas).

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II


Nilai Jumlah Siswa Presentase

Belum Tuntas ≤ 70 2 11,7%

Tuntas ≥ 70 15 88,3%

Tabel 4.8 Daftar Nilai Siklus II


25

No
Nama Siswa L/P Nilai T TT

1 AFIFFA SHAQEENA KANAYA P 80 

2 ANDI RASYA ZULMI SIRI L 80 

3 ANNISA DELIA JANETTA P 60 

4 AZZA PEBRIYANTI P 60 

5 DEBI SASAHEVA P 70 

6 EVAN AFDHAL NAZWANSYAH L 80 

7 FIRMANSYAH AL FURQONI L 70 

8 KHAIRINNISA QIRANY HENDRI P 70 

9 KHANZA NABIRA DIXIE P 70 

10 MUHAMMAD KHADAFI L 80 
FAJARULLAH

11 MUHAMMAD AHZA PRATAMA L 90 

12 MUHAMMAD CHICCO ALDWINDA L 80 

13 NOEVAL PRATAMA KURNIAWAN L 70 

14 RAFIF FABIAN WIBISONO L 90 

15 STEACY ZEVANNA YOUNG P 80 

16 STEVE VANNES GUNAWAN L 90 

17 ZACKY AFRILLIO SOFYAN L 70 

a. Hasil Pengamatan
Hasil observasi kegiatan siswa dan guru sebagai berikut.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II


Presentase
26

Baik Sedang Kurang


No Kegiatan yang diamati Komentar
Perhatian siswa terhadap
1 80% 15% 5%
materi pelajaran
Keberanian siswa dalam
2 80% 15% 5%
Bertanya
Masih ada
Semangat siswa dalam satu atau dua
3 85% 10% 5% siswa yang
mengikuti pelajaran pasif
Kesungguhan siswa dalam
4 85% 10% 5%
Membaca
Kesungguhan menjawab
5 75% 20% 5%
pertanyaan guru
6 Keaktifan siswa 80% 15% 5%

Hasil pelaksanaan observasi siklus II secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
laporan

Tabel 4.10 Hasil Obervasi Kegiatan Guru Siklus II


No Kegiatan yang diamati B S K Komentar
27

1 Perhatian guru terhadap materi  - - Kinerja

2 Pengolaan kelas  - - guru sudah

3 Penggunaan metode  - - baik

4 Penggunaan alat pelajaran  - -

5 Pemberian latihan soal  - -

6 Pemberian contoh  - -

7 Penggunaan media Pembelajaran  - -

Semangat dan antusias guru  - -


8 dalam mengajar

Pemberian motivasi dan semangat  - -


9 terhadap siswa

10 Penggunaan waktu  - -

b. Hasil Refleksi
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II siswa kelas II C SDN
003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022, menunjukkan hasil yang
memuaskan dalam penguasaan materi membaca Al Qur’an Surah An-Nas melalui
metode drill. Ini diketahui dari hasil tes formatif siklus II seluruh siswa telah
tuntas dengan nilai rata- rata walaupun masih ada sebagian siswa yang kurang
aktif dalam pembelajaran.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya perhatian belajar dari
keluarga.
C. Pembahasan
1. Siklus I
Berdasarkan pengolahan data dan diskusi teman sejawat pembelajaran
mata pelajaran pendidikan agama islam dengan materi membaca Al-Qur’an surah
An-Nas kelas II C SDN 003 Bintan Timur tahun pelajaran 2021/2022 dari 17
siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 70 ke atas hanya 6 siswa
atau 35,3% dan yang belum tuntas ada 11 siswa atau 64,7%. Oleh sebab itu perlu
28

diadakan perbaikan pembelajaran siklus 2 untuk memperbaiki proses


pembelajaran peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada perbaikan pembelajaran siklus I peneliti menerapkan metode Drill
sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an surah An-Nas.
2. Siklus II
Dalam perbaikan pembeljaran siklus II, perbaikan pembelajaran
difokuskan pada penyelesaian materi yang belum terselesaikan dan peningkatan
siswa terhadap materi membaca Al Qur’an surah An-Nas dengan metode drill.
Hasil pelaksanaan perbaikan siklus II hasil tes menunjukkan hasil yang
sangat memuaskan yaitu dari 17 siswa yang mencapai ketuntasan atau mendapat
nilai 70 ke atas sebanyak 15 siswa, sedangkan yang belum tuntas atau yang
mendapat nilai 70 ke bawah sebanyak 2 siswa dan nilai rata-rata 76,4. Perubahan
hasil pembelajaran siklus I dan siklus II dapat dirangkum sebagai berikut :
Tabel 4.11 Nilai Hasil Perbandingan Persiklus
Siklus Nilai Rata-rata Tuntas Belum Tuntas

Siklus I 65 6 siswa 35,3% 11 siswa 64,7%

Siklus II 76 15 siswa 88,3% 2 siswa 11,7%

Pembelajaran siklus I siswa mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 6 siswa


dari 17 siswa. Selanjutnya pada perbaikan pembelajaran siklus II ada peningkatan
yang bagus yaitu siswa yang mendapat nilai 70 ke atas atau tuntas sebanyak 15
siswa dari 17 siswa.. Dengan demikian hasil yang diperoleh pada akhir siklus II
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dan tujuan pembelajaran sudah tercapai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
29

Setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus


disimpulkan bahwa penerapan metode drill dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan materi membaca Al Qur’an Surah An-Nas dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas II SD Negeri 003 Bintan Timur tahun
pelajaran 2021/2022.
Pada pembelajaran siklus I siswa mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 6
siswa dari 17 siswa. Selanjutnya pada perbaikan pembelajaran siklus II ada
peningkatan yang bagus yaitu siswa yang mendapat nilai 70 ke atas atau tuntas
sebanyak 15 siswa dari 17 siswa.
B. Saran
Dengan terbuktinya hasil tindakan penelitian kelas ini, maka semakin
meyakini bahwa penggunaan metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.sehingga penulis mengajukan beberapa
saran,diantaranya:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar memberikan motivasi melalui
pelatihan kepada guru agar senantiasa memberikan metode-metode yang tepat
dalam proses pembelajaran.
2. Diharapkan kepada guru agar senantiasa menggunakan metode atau
pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo:
Jakarta
30

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta


: Rineka Cipta

Depdiknas. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rieneka CIpta

Hamalik Omar.(2012). Pendekatan Baru Strategi Belajra mengajar Berdasarkan


CBSA.Bandung : Sinar Baru Algensindo

Kurt Lewin M. Keller, 1992, Instructional Design Theory and Models : An


Overview of Their Current Status, Charles M. Regeluth (ed), Lawrence
Erlbaum Associates, London.

Mc. Ahsan, M. W. (1981), Competency Based Education and Bahavioral


Objective, Englewood Cliffs, Education Technologycal Publication Inc.
New Jersey

Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan


Pendidikan Dasar dan Menengah.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Roestiyah. (2012) Strategi Belajar Mengajar.Jakarta. Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Wahidmurni, dkk. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Nura Litera


LAMPIRAN
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah nilai Nilai rata-rata
Tajwid Lancar

1 AFIFFA 65 70 135 67,5


SHAQEENA
KANAYA
2 ANDI RASYA 60 70 130 65,0
ZULMI SIRI
3 ANNISA DELIA 70 80 150 75,0
JANETTA
4 AZZA 65 70 135 67,5
PEBRIYANTI
5 DEBI 70 80 150 75,0
SASAHEVA
6 EVAN AFDHAL 60 70 130 65,0
NAZWANSYAH
7 FIRMANSYAH 60 70 130 65,0
AL FURQONI
8 KHAIRINNISA 60 70 130 65,0
QIRANY
HENDRI
9 KHANZA 65 70 135 67,5
NABIRA DIXIE
10 MUHAMMAD 70 80 150 75,0
KHADAFI
FAJARULLAH
11 MUHAMMAD 60 70 130 65,0
AHZA PRATAM
12 MUHAMMAD 60 70 130 65,0
CHICCO
ALDWINDA
13 NOEVAL 70 80 150 75,0
PRATAMA
KURNIAWAN
14 RAFIF FABIAN 70 80 150 75,0
WIBISONO
15 STEACY 60 70 130 65,0
ZEVANNA
YOUNG
16 STEVE VANNES 70 80 150 75,0
GUNAWAN
17 ZACKY 70 80 150 75,0
AFRILLIO
SOFYAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 003 Bintan Timur


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi
Pekerti
Kelas / Semester : II (Dua) / 1
Tema / Topik 2 : Asyik Bisa Membaca Al-Qur’an
Sub Tema : Surat An-Nas
Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit
Tgl Pelaksanaan : …………………….

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indicator pencapaian kompetensi


3.2 memahami pesan-pesan pokok Q.S 3.2.1 menyebutkan arti Q.S An-Nas
An-Nas 3.2.2 menyebutkan jumlah ayat Q.S
4.2.1melafalkan Q.S An-Nas dengan An-Nas
benar dan jelas 3.2.3 menyebutkan tempat turunnya
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S An- Q.S An-Nas
Nas dengan benar dan jelas 3.2.4 menjelaskan isi pokok Q.S An-
Nas
4.1.1 menunjukkan pelafalan Q.S An-
Nas ayat 1-3
4.1.2 menunjukkan pelafalan Q.S An-
Nas ayat 4-6
4.1.3 menunjukkan pelafalan Q.S An-
Nas ayat 1-6
4.1.4 menunjukkan hafalan Q.S An-
Nas ayat 1-3
4.1.5 menunjukkan hafalan Q.S An-
Nas ayat 4-6
4.1.6 menunjukkan hafalan Q.S An-
Nas ayat 1-6

C. Tujuan Pembelajaran

1. peserta didik menyebutkan arti Q.S An-Nas


2. peserta didik menyebutkan jumlah ayat Q.S An-Nas
3. peserta didik menyebutkan tempat turunnya Q.S An-Nas
4. peserta didik menjelaskan isi pokok Q.S An-Nas
5. peserta didik menunjukkan pelafalan Q.S An-Nas ayat 1-3
6. peserta didik menunjukkan pelafalan Q.S An-Nas ayat 4-6
7. peserta didik menunjukkan pelafalan Q.S An-Nas ayat 1-6
8. peserta didik menunjukkan hafalan Q.S An-Nas ayat 1-3
9. peserta didik menunjukkan hafalan Q.S An-Nas ayat 4-6
10. peserta didik menunjukkan hafalan Q.S An-Nas ayat 1-6

D. Materi Pembelajaran

Surat An-Nas

Surat An-Nas berisi tentang perintah kepada manusia agar berlindung kepada
Allah dari segala macam kejahatan yang datang kedalam jiwa manusia dari jin
dan manusia.

1. Surah An-Nas
Al-Quran adalah kitab suci umat islam. Yaitu kitab yang diwahyukan oleh
Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Al-Quran berisi tentang petunjuk
bagi umat islam agar dapat mencapi kebahagiaan hidup, baik didunia
maupun akhirat. Karena Al-Quran merupakan kitab yang berisi petunjuk,
maka dengan mempelajarinya umat islam dapat mengetahui petunjuk
tersebut. Salah satu petunjuk yang ada didalam Al-Quran terdapat didalam
surah An-Nas.
Surah An-Nas adalah surat yang menduduki urutan terakhir didalam Al-
Quran, yaitu ke 114. Sehingga dapat dikatakan bahwa surat An-Nas
merupakan surat yang menjadi penutup Al-Quran. Nama surat An-Nas
diambil dari kata An-Nas yang terdapat didalam surat tersebut, An-Nas
berarti manusia. Jumlah ayat surat An-Nas keseluruhan ada 6 ayat. Surat
An-Nas termasuk golongan surat makkiyah, karena diturunkan dikota
Makkah dan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke madinah. Sebelum
membaca Al-Quran, umat islam dianjurkan untuk membaca taawuz
terlebih dahulu kemudian membaca basmalah.
2. Isi kandungan surah An-Nas
Beberapa pelajaran yang terdapat didalam surah An-Nas adalah sebagai
berikut :
a. Perintah untuk berlindung kepada Allah SWT selaku tuhan manusia
b. Penegasan bahwa Allah SWT adalah tuhan manusia dan zat yang
merajai manusia
c. Allah SWT adalah pemilik segala sesuatu
d. Karena Allah SWT adalah tuhan manusia, maka manusia haruslah
menyembah Allah SWT
e. Manusia diperintahkan berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan
setan yang biasa bersembunyi. Mereka bisa membisikkan kejahatan
kedalam dada manusia
f. Setan setan yang membisikkan kejahatan kedalam dada manusia
tersebut berasal dari golongan jin dan manusia. Setan dari golongan jin
dan manusia tidak dapat melihatnya, sedangkan setan dari golongan
manusia maksudnya adalah sifat manusia yang membujuk untuk
berbuat kejahatan.
Pelajaran-pelajaran tersebut berisi tentang perintah kepada manusia untuk
senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Permohonan
perlindungan tersebut diperlukan agar manusia terhindar dari bisikan setan
yang merupakan musuh manusia. Adapun cara memohon perlindungan
kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai
berikut:
a. Berdoa kepada Allah SWT
b. berzikir kepada Allah SWT
c. Membaca surat An-Nas

E. Metode Pembelajaran

1. Metode : ceramah interaktif, Tanya jawab, drill


2. Model : problem based learning

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
No Kegiatan waktu
1 Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
dengan penuh khidmat
b. Memulai pembelajaran dengan membaca Al-Quran
surat pendek pilihan dengan lancer dan benar ( nama
surah sesuai dengan program pembiasaan yang
ditentukan sebelumnya )
c. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian,
posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran
d. Guru menyapa peserta didik dengan
memperkenalkan diri pada peserta didik
e. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan tema “asik bisa baca Al-Quran”
dan sub tema hafal surah An-Nas
f. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang
akan dicapai
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
1. Peserta didik mengamati teks tentang pesan-
pesan dalam surah An-Nas
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
pesan-pesan dalam surah An-Nas
b. Menanya
1. Melalui motivasi dari guru peserta didik
menanyakan tentang pesan-pesan dalam surah
An-Nas
2. Mengajukan pertanyaan tentang pesan-pesan
dalam surah An-Nas
c. Mengeksplorasi
1. Peserta didik mendiskusikan pesan-pesan yang
terkandung didalam surah An-Nas secara
kelompok
2. Secara berpasangan peserta didik mendiskusikan
tentang keterkaitan pesan surah An-Nas dengan
kehidupan sehari-hari
d. Mengasosiasi
1. Peserta didik membuat rumusan pesan-pesan
yang terkandung didalam surah An-Nas secara
kelompok
2. Secara berpasangan peserta didik mengaitkan
pesan surah An-Nas dengan kehidupan sehari-
hari
e. Komunikasi
Peserta didik menyampaikan pesan-pesan yang terkandung
didalam surah An-Nas secara individual maupun klasikal
3 Penutup
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik secara individu maupun
kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya

G. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan


1. teknik dan instrumen penilaian
a. sikap spiritual
1) jurnal
No Hari/Tgl Nama Catatan guru tentang Tindak lanjut
. Kekuatan Kelemahan
peserta didik peserta
didik
1
2

b. sikap sosial

1) jurnal

No Hari/Tgl Nama Catatan guru tentang Tindak lanjut


. Kekuatan Kelemahan
peserta didik peserta
didik
1
2
c.Pengetahuan

tes tertulis

 Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal isian singkat tentang
surah An-Nas
1. Urutan keberapakah surat An-Nas didalam Al-Quran
2. An-Nas artinya …
3. Kejahatan datang dari golongan … dan …
4. Kepada siapa kita harus memohon perlindungan …
5. Surah An-Nas diturunkan di …
Pedoman penskoran : Setiap soal nilainya 20 (jawaban betul x 20 =
nilai)
Guru dapat membuat rubrik dengan skor dan kategori sebagai berikut :

Jawaban Skor kategori


Jika jawaban semua soal 100 Sangat baik
benar
Jika jawaban soal yang 80 Baik
benar 4
Jika jawaban soal yang 60 Cukup
benar 3
Jika jawaban soal yang 40 Kurang
benar 2
Jika jawaban soal yang 20 Sangat kurang
benar 1
d.keterampilan

1) tes praktik/unjuk kerja

NO KOMPETENSI PILIHAN JAWABAN SKOR SKOR


Sangat Lancar Sedang Kurang Tidak
lancar lancar lancar
1 Hafal An-Nas
ayat 1
2 Hafal An-Nas
ayat 2
3 Hafal An-Nas
ayat 3
4 Hafal An-Nas
ayat 4
5 Hafal An-Nas
ayat 5
6 Hafal An-Nas
ayat 6
Keterangan Nilai Nilai akhir
Sangat lancar : skor 5 Skor yang diperoleh
Lancar : skor 4 …………x100=…
Sedang : skor 3 Skor maksimal
Kurang lancar : skor 2
Tidak lancar : skor 1
CATATAN:
Sangat lancar : apabila peserta didik dapat menunjukkan hafalan dengan lancar
Lancar : apabila peserta didik dapat menunjukkan hafalan dengan lancar, akan
tetapi masih ada kesalahan kurang dari 2
Sedang : apabila peserta didik dapat menunjukkan hafalan dengan lancar, akan
tetapi masih ada kesalahan kurang dari 5
Kurang lancar : apabila peserta didik dapat menunjukkan hafalan dengan
kurang lancar, dan masih ada kesalahan
Tidak lancar : apabila peserta didik tidak dapat menunjukkan hafalan

2).Portofolio

Kumpulan karya/dokumen/prestasi yang berkaitan dengan hasil kerja siswa yang


dilakukan dalam rentang 1 semester

2.Pembelajaran remedial dan pengayaan

a. Remedial

pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian, apabila


peserta didik mendapatkan nilai dibawah ketuntasan minimal

b. Pengayaan

peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaraan diberikan


pengembangan materi. Peserta didik melaksanakan pengayaan apabila
mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari ketuntasan minimal.

H.Media/Alat, Bahan dan sumber belajar

1. media/alat

Multimedia interaktif/CD interaktif/video, poster tulisan, powerpoint

2.bahan

Elektronik, kertas, dll

3.sumber belajar

Buku PAI dan budi pekerti PAI kelas II SD


LATIHAN SOAL 1
Butir Instrumen Jawaban Skor
Manusia 20
An-Nās artinya ....

6 ayat 20
Surah An-Nas terdiri dari.....ayat

Surah An-Naas diturunkan di kota Mekkah 20


.......
Kita harus memohon Allah 20
perlindungan kepada ....

Kejahatan datang dari golongan Jin dn 20


.... dan .... Manusia

LATIHAN SOAL SIKLUS 2

Butir Instrumen Jawaban


Malikinnas merupakan
bacaan surah an-nas ayat
….
Urutkan bacaan ayat yang tepat
berikut inI

1. Selalu berlindung kepada


Allah dari kejahatan
Sebutkan 2 pesan surah An- mahluknya
nas 2. Berlindung dari
kejahatan jin dan
manusia
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai