Anda di halaman 1dari 11

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN EKOLOGI


Judul Kegiatan 1. Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan
Belajar (KB) 2. Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan
3. Ekologi Biologi Populasi
4. Ekologi Biologi Konservasi
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta KB 1
konsep Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan
(istilah dan
definisi) di
modul ini KLASIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

KINGDOM
KLASIFIKASI
PLANTAE

KUNCI TUMBUHAN NON TUMBUHAN TUMBUHAN


KUNCI DIKOTOM
DETERMINASI VASKULER VASKULER BERBII

TUMBUHAN VASKULER TAK


VASKULER BERBIJI GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAE
LUMUT BERBIJI

MONOKOTILEDON
DIKOTILEDONAE
AE

1. Kunci dikotomi atau kunci identifikasi : Biasanya terdiri atas dua keterangan yang
berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu kelompok makhluk hidup.
2. Hal yang harus diperhatikan ketika membuat kunci dikotom :
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima sedangkan
yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dipahami oleh orang lain
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
3. Kunci determinasi : Dibuat secara bertahap sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan
seterusnya. Ciri-ciri makhluk hidup disusun sedemikan rupa sehingga selangkah demi
selangkah akan memilih satu diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan.
Demikian seterusnya sehingga akan memperoleh suatu jawaban berupa identitas makhluk
hidup yang diinginkan.
4. Kingdom plantae (Tumbuhan)
Asal Mula Tumbuhan terdiri atas adaptasi secara struktural,kimiawi, dan reproduksi
tumbuhan
5. Tumbuhan non vaskuler merupakan tumbuhan thallophyta yang belum dapat di bedakan
akar, batang dan daun.
6. Tumbuhan lumut ( briofita ) di kelompokkan dalam beberapa deviasi yaitu :
a) Devisi briofita yaitu lumut daun atau moss
Contoh : polytrichunm, archidium
b) devisi hepatofita yaitu lumut hati atau liverwort
Contoh : marchantia polymorpha, lanuralia
c) devisi anthoserofita yaitu lumut tanduk atau hornwort
Contoh : anthoceros, notothylas.
7. Tumbuhan Vaskuler Tak berbiji
Tumbuhan vaskuler tak berbiji adalah tumbuhan paku yang termasuk Chormophyta
(tumbuhan berkormus) artinya sudah dapat dibedakan mana akar, batang dan daun.
a. Paku Purba (Psilotinae)contoh : Psilotum.
b. Paku Kawat (Lycopodiinae)contoh : Lycopodium, Selaginella.
c. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)contoh : Equisetum debile
d. Paku sejati (Felicinae)
8. Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi:
1) Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang
(Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp.)
2) Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan
paku air (Azolla pinnata).
3) Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa
(Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus).
9. Tumbuhan Biji
Gysmnospermae (istilah tersebut berarti "biji terbuka") Gimnosperma terdapat 720
spesies. Dari sebelas divisi dalam kingdom tumbuhan, empat dikelompokkan sebagai
Gimnosperma,tiga di antaranya adalah divisi yang relatif kecil.
1) Cycadophyta, Sikad (divisi Cycadophyta) menyerupai palem, namun bukan palem
sejati, yang merupakan tumbuhan berbung
2) Ginkgo adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari divisi Ginkgophyta.
Tumbuhan ini memiliki daun seperti kipas yang warnanya berubah keemasan dan
rontok pada musim gugur, suatu sifat yang tidak umum bagi gimnosperma.
3) Gnetophyta. Divisi Gnetophyta terdiri atas tiga genus:
 Weltwitschia.
 Gnetum, tumbuh di daerah tropis sebagai tumbuhan merambat.
 Ephedra (teh Mormon), adalah semak di gurun Amerika

10. Siklus hidup pinus


 pohon pinus (sporofit) berkromosom diploid (2n) yang sudah dewasa membentuk
strobilus jantan (cone serbuk sari) dan strobilus betina (cone ovulasi)
 strobilus jantan memiliki sporofil berupa daun reproduktif kecil yang mengandung
ratusan mikrosporongia.
 Mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora haploid (n)
yang berkembang menjadi serbuk sari (gametofit jantan)
 Strobilus betina memiliki sporofil berbentuk sisik, setiap sisik memiliki bakal biji.
 Polinasi terjadi jika serbuk sari jatuh pada strobilus betina, dan membentuk biji dewasa
dari bakal biji yang telah dibuahi.
 Sisik conus yang berovulasi terpisah dan mengembara tertiup angin, jatuh ditempat
yang dapat didiami akan berkecambah.
 Embrionya akan muncul menjadi bibit pinus.

11. Angiospremae (Angiosprema) Biji adalah salah satu ciri khas dari Angiosperma (tumbuhan
berbiji tertutup). Angiosperma atau tumbuhan berbunga, sejauh ini merupakan tumbuhan
yang paling beraneka ragam dan secara geografis paling tersebar luas.

12. Angiospermae bersifat hetrospora, Bunga sporofit menghasilkan mikrospora yang


membentuk gametofit jantan dan megaspora yang membentuk gametofit betina. Gametofit
jantan yang belum dewasa adalah butik serbuk sari (pollen grain) yang berkembang di
kepala sari pada benang sari. Masing-masing butir serbuk sari memiliki dua sel haploid.
Bakal biji (ovule) yang berkembang dalam ovarium, mengandung gametofit betina yang
disebut kantung embrio (embryo sac).

13. Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas:


a) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu),
memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak bercabang/bercabang sedikit
dan tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar), tipe
kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar, memiliki akar serabut, bunga
memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk bunga tidak beraturan, dan warna
tidak mencolok. Terdiri dari famili:
a. liliaceae ( lilia, bawang besar, bawang putih dan bawang merah)
b. palmae ( kelapa, kurma)
c. graminae ( padi, jagung, bambu, rumput)
d. orchidaceae (keluarga anggrek)
b) Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)
Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), memiliki kotiledon ganda/berkeping
dua, umumnya batang bercabang, memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun
secara teratur (bersebelahan), tipe kolateral terbuka, tulang daun menjari/menyirip,
memiliki akar tunggang, Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5,
bentuk bunga beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok. Terdiri dari famili:
1) Caryophyllaceae (Dianthus chinensis)
2) Magnoliaceae (cempaka putih).
3) Rosaseae (bunga maqar)
4) Leguminoceae (lamtoro, petai, asam).
5) Malvaceae,(bunga sepatu, kapas).
6) Umbelliferae, (talas)
7) Solanaceae, (kentang, kumisal kucing).
8) Compositae,(bunga matahari, tembakau, cabe, tomat).

KB 2
Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan
KUNCI DIKOTOM

KLASIFIKASI
KUNCI
TAHAPAN DETERMINASI
PERKEMBANGAN
HEWAN
PARAZOA

PORIFERA

RADIATA

INVERTEBRATA COELENTERATA

KLASIFIKASI DAN
KEANEKARAGAM
AN HEWAN ASELOMATA

PSEUDOSELOMA
TA
KINGDOM
HEWAN
SELOMATA

AGNATHA

GNATHOSTOMA
VERTEBRATA
TA

a. Mengklasifikasikan hewan dengan Kunci dikotom dan kunci determinasi


1. Tahapan aktifitas yang dilakukan
1. Mengamati (Obsevasing)
2. Menanya(Questioning)
3. Mengumpulkan informasi(Experimenting)
4. Mengasosiasi (Associating)
5. Mengkomunikasikan (Comunication)
2. iNaturalis merupakan salah satu aplikasi untuk membuat kunci dikotom pada hewan.
3. Asal mula Kanekaragaman hewan
- Choanoflagellates termasuk nenek moyang dari hewan.
- Ciri ciri hewan adalah eukariota. multiseluler Heterotrofik, tidak punya dinding sel,
tubuh hewan dipertahankan oleh kolagen, punya jaringan otot dan saraf.
4. Tahapan perkembangan hewan dimulai dari zigot-blastula-grastula
5. Larva adalah bentuk yang belum dewasa secara sexual
6. Kingdom Hewan adalah monofiletik yaitu jika kita melacak semua garis keturunan hewan
akan kembali ke asal mula dan menyatu pada satu nenek moyang(Protista berflagela).
7. Protista adalah mahluk hidup bersel satu atau banyak dan mempunyai membran plasma.
8. Percabangan evolusi ada 4 yaitu:
a. Protozoa
b. Radiata/bilateral
c. Evolusi rongga tubuh yang menghasilkan hewan kompleks
d. Selomata bercabang (protosoma dan deuterosma)

b. Invertebrata
A. Parazoa hewan yang belum terdeferensiasi membentuk jaringan sejati dengan ciri
multiseluler.
1. Porifera, ciri- cirinya
- Punya pori - pori
- Tubuhnya seperti spon
- Habitat di air
- Warna putih, merah dan coklat
- Bentuknya ada yang berongga
2. Hewan Pemakan suspensi yaitu hewan yang mengumpulkan partikel makanan dari air
yang lewat melalui jenis perkakas penjerat makanan
3. Berdasarkan sistem salurannya porifera terbagi menjadi 3 tipe yaitu asconoid, syconoid
dan leucomoid.
4. Spon adalah hewan yang sisil/menempel yang tampak sangat diam, tidak mempunyai
saraf dan tingginya sekitar 1 – 2 cm.
5. Hermofrodit adalah hewan yang berfungsi sebagai jantan dan betina dalam reproduksi
seksual dengan cara menghasilkan sel telur dan sperma
6. Regenerasi ekstensif adalah pergantian bagian tubuh yang hilang.
7. Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Kelas Calcarea: mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat)
dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Contoh: Leucosolenia sp., Scypha
sp., Cerantia sp., dan Sycon gelatinosum
2) Kelas Hexatinellida: spikula tubuh yang tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang.
Contohnya adalah Hyalonema sp., Pheronema sp., dan Euplectella suberea.
3) Kelas Demospongia: memiliki tubuh yang terdiri atas serabut atau benang spongin
tanpa skeleton. Contoh kelas ini antara lain Suberit sp., Cliona sp., Microciona sp.,
Spongilla lacustris, Chondrilla sp., dan Callyspongia

B. Radiata
1) Filum cabang Radiata adalah :
a) Cnidaria/Coelenterata adalah karnivora yang menggunakan tentakel yang tersusun
dalam suatu cincin disekitar mulut untuk menangkap mangsa dan mendorong
makanan kedalam gastrovaskuler, tempat pencernaan dimulai.
Tiga kelas utama Filum Cnidaria adalah Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa
b) Ctenophora berarti “mengandung sisir”, dan hewan ini dinamai menurut
kedelapan baris lempengan yang mirip sisir, yang terdiri atas silia yang
menyatu.
2) Filum Cnidaria/Colenterata dibagi kedalam tiga kelas utama yaitu:
1) Hydrozoa: Sebagian besar hidup di laut, hanya sedikit hidup di air tawar; baik
tahapan polip dan medusa di temukan pada sebagian besar spesies; tahapan polip
sering kali membentuk koloni.Contoh: Hydra, Obelia
2) Scyphozoa: Semuanya hidup di laut; tahapan polip tereduksi; bebas berenang;
diameter medusa mencapai 2 m. Contoh: ubur- ubur
3) Anthozoa: Semuanya hidup di laut; tahapan medusa sama sekali tidak ada; hidup
sesil, dan banyak jenis membentuk koloni. Contoh: anemon laut

C. Aselomata
1. Aselomata adalah makhluk hidup tripoblastik, yaitu makhluk hidup yang memiki ectoderm,
mesoderm dan endoderm
2. Contoh Aselomata adalah cacing pipih (Platyhelminthes)
3. Kelas pada filum Platyhelminthes adalah
1) Turbellaria (sebagian besar adalah cacing pipih yang hidup bebas; misalnya
Dugesia)
2) Monogenea Parasit laut dan air tawar: sebagian besar menginfeksi permukaan
eksternal ikan; sejarah hidup sederhana; larva bersilia, memulai infeksi pada inang.
Contoh: Monogenea
3) Trematoda Parasit, hampir selalu pada vertebrata; dua penghisap menempel pada
inang; sebagian besar sejarah hidup melibatkan inang perantara. Contoh: cacing
fluke
4) Cestoidea (cacing pita): Parasit vertebrata; skoleks yang bertaut dengan inang;
proglotid menghasilkan telur dan pecah setelah fertilisasi; tidak ada kepala atau
sistem pencernaan; sejarah hidup dengan satu atau lebih inang perantara. Contoh:
cacing pita

D. Pseudoselomata
1. Rotifera :

 hewan sangat kecil yang terdapat paling banyak di air tawar, beberapa di air laut atau
tanah lembap.
 Multiseluler, memiliki organ khusus, organ pencernaan sempurna
 Bereproduksi secara partenogenesis

2. Nematoda

 Memiliki saluran pencernaan sempurna


 Tidak memiliki sistem sirkulasi
 Reproduksi secara seksual

E. Selomata: Protostoma
Protostoma terbagi menjadi beberapa filum, yang meliputi
1) Mollusca (hewan bertubuh lunak) Contoh: bekicot, chiton, cumi- cumi, gurita
2) Annelida (cacing bersegmen)
Contoh: Lumbricus terrestris, Hirudo medicinalis
3) Arthropoda (memiliki segmentasi regional, tungkai bersendi, dan eksoskeleton). Contoh:
laba-laba, serangga, lipan, kalajengking, udang.

F. Selomata : Deuterostoma
1. memiliki ciri khas yaitu pembelahan secara radial
2. perkembangan selom dari arkenteron
3. pembentukan mulut pada ujung embrio yang berlawanan arah dengan blastopor
4. Terdiri dari 2 filum yaitu Filum Echinodermata ( ada 6 kelas : asteroidea, ophiuroidea,
Echinoidea, Crinoidea, Holothuroidea, dan Concentrychycloidea) dan Filum Chordata ( ada
2 subfilum yaitu invertebrata dan vertebrata)
5. Deuterostoma terdiri dari :
a) Kelas Asteroidea : contohnya bintang laut
b) Kelas Ophiuroidea : contohnya bintang mengular
c) Kelas Echinoidea : contohnya bulu babi dan dollar pasir
d) Kelas Crinoidea : contoh lili laut
e) Kelas Holothuroide : contoh ketimun laut

c. VERTEBRATA
Vertebrata dibagi menjadi 3 superkelas, antara lain :
1. Superkelas Agnatha (vertebrata tak berahang)
Terdiri dari 2 kelas :
a. Kelas Myxini (hagfish)
b. Kelas Chephalaspidomorphi (lamprey)
2. Superkelas Gnathostomata I : Ikan
Vertebrata dengan rahang berengsel; notokord sebagian besar atau sepenuhnya
digantikan oleh veterbra pada hewan dewasa sebagian besar spesies; anggota badan
berpasangan.
Contoh: ikan hiu, ikan pari dll
3. Superkelas Gnathostomata II : Tetrapoda
Keanekaragaman mamalia diwakili oleh 3 kelompok utama :
a. Monotrema : mamalia yang bertelur
Contoh : platipus dan echidna
b. Marsupial : mamalia yang berkantung
Contoh : kanguru, koala, opossum
c. Mamalia eutheria : mamalia berplasenta
Contoh : kucing, gajah

KB 3
Ekologi Biologi Populasi

EKOLOGI HUBUNGAN
BIOLOGI ANTARA DEMOGRAFI
POPULASI POPULASI

GANGGUAN
INTERAKSI
DAN PENGARUH PENYEBARA
SIMBIOSIS MAKHLUK ADAPTASI SUKSESI KEPADATAN PATH CLUMP
KESEIMBAN INTERAKSI N
HIDUP
GAN

BERDASARK
BERDASARK
AN
AN BENTUK KAMUFLASE MIMIKRI
KEUNTUNG
HUBUNGAN
AN

EKTOSIMBI ENDOSIMBI MUTUASLIS LKOMENSAL AMENSALIS


OSIS OSIS ME ISME ME

a. Jenis-jenis Simbiosis Sebagai Bentuk Interaksi antar Makhluk hidup


1. Simbiosis adalah merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat
antara dua organisme biologis yang berbeda atau sebuah hubungan timbal balik diantara
dua makhluk hidup yang berbeda, baik itu mutualisme, amensalisme, komensalisme,
atau parasitisme.
2. Simbiosis dibedakan menjadi dua kategori diantaranya yaitu:
a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis
dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis
dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.
3. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan
antar kedua pihak.
4. Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu
mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.
5. Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang
satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak
diuntungkan.
6. Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu pihak
dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
b. Interaksi Mahkluk Hidup dengan Lingkungannya
1. Interaksi Antara Populasi - populasi Spesies yang Berlainan. Interaksi antarspesies dapat
menjadi faktor seleksi yang kuat dalam evolusi. Koevolusi, (interaksi timbal balik resiprokal)
antara dua spesies yang menghasilkan suatu rentetan adaptasi dan kontraadaptasi
2. Interaksi Antarspesies dan Struktur Komunitas Struktur trofik suatu komunitas mengacu ke
semua hubungan saling memakan dalam komunitas.
3. Gangguan dan Kesetimbangan ; Ketidakseimbangan yang dihasilkan oleh gangguan adalah suatu ciri
yang menonjol pada sebagian besar komunitas. Gangguan menyingkirkan organisme dalam
komunitasnya, mengubah ketersediaan sumber daya, dan menciptakan relung kosong yang dapat
ditempati oleh spesies lain.
4. Adaptasi adalah cara bagaimana suatu organisme menyesuaikan diri dalam mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup.
5. Kamuflase adalah pertahanan pasif yang membuat calon mangsa sulit ditemukan karena
warna latar belakangnya yang hampir sama.
a) Pewarnaan tersamar (cryptic coloration), adalah pertahanan pasif yang membuat calon
mangsa sulit ditemukan karena warna latar belakangnya yang hampir sama.
b) Pewarnaan aposematic (aposematic coloration), adalah pertahanan pasif yang
membuat calon mangsa sulit ditemukan karena berwarna cerah yang ditandai sebagai
peringatan oleh pemangsa.
6. Mimikri adalah suatu peristiwa di mana peniru menghasilkan kemiripan superfisial dengan
spesies lain, spesies yang menjadi model peniruannya.
7. Relung ekologis adalah jumlah total penggunaan organisme itu atas sumberdaya biotik dan
abiotik dalam lingkungannya.
8. Pengaruh interaksi antar spesies atas struktur komunitas dan keberagamannya:
a) Pemangsa dapat mengubah struktur komunitas dengan cara membatasi kompetisi di
antara spesies-spesies mangsa.
b) Mutualisme dan parasitisme dapat mempunyai dampak yang luas terhadap komunitas.
c) Kompetisi antarspesies mempengaruhi populasi banyak spesies dan dapat
mempengaruhi struktur komunitas.
d) Hubungan yang kompleks di antara interaksi-interaksi antarspesies dan adanya
keragaman
e) lingkungan merupakan ciri struktur komunitas.
9. Suksesi adalah suatu proses perubahan yang disebabkan oleh gangguan dalam komunitas.
Suksesi primer terjadi di mana belum ada tanah yang terbentuk sebelumnya; suksesi
sekunder mulai dari suatu daerah dimana tanah masih tetap ada setelah suatu gangguan.

Hubungan Antara Populasi Makhluk Hidup dengan Kebutuhan Hidupnya


10. Kepadatan (density) populasi adalah jumlah individu per satuan luas atau volume.
11. Penyebaran (dipersion) adalah pola jarak antara individu di dalam batas geografis populasi.
12. Patch adalah sebidang tanah kecil yang berbeda dari yang lain terutama karena
ditumbuhi jenis tumbuhan yang berbeda.
13. Clump adalah pembentukan rumpun dengan individu-individu berkelompok di dalam
patch-patch.
14. Lingkungan beralur halus (fine-grained environment) adalah lingkungan di mana patch-
patch yang ada relatif kecil terhadap ukuran dan aktivitas suatu organisme, dan organisme
tersebut bahkan tidak bisa berperilaku seolah-olah patch-patch itu ada.
15. Demografi adalah kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
penurunan populasi
16. Suatu ciri demografik penting, yang berhubungan dengan struktur umur, adalah waktu
generasi (generation time), yaitu rata-rata rentang waktu antara kelahiran suatu
individu dengan kelahiran keturunannya.
17. Rasio jenis kelamin (sex ratio), proporsi individu dari masing-masing jenis kelamin, adalah
statistik demografik penting lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan populasi.
18. Model logistik adalah suatu model kompetisi intraspesies (intraspecific competition):
ketahanan individu-individu dari spesies yang sama pada sumberdaya terbatas yang sama
19. Faktor –faktor pembatas populasi :
a. Faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan mengatur pertumbuhan populasi
dengan cara yang bervariasi sesuai dengan kepadatan
b. Kejadian dan kehebatan faktor-faktor yang tidak bergantung pada kepadatan, tidak
berhubungan dengan kepadatan populasi
c. Gabungan faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan dan yang tidak bergantung
pada kepadatan, kemungkinan membatasi pertumbuhan sebagian besar populasi
d. Beberapa populasi memiliki siklus ledakan dan siklus penurunan yang beraturan
Struktur umur populasi merupakan suatu faktor dalam laju pertumbuhan yang berbeda pada
negara-negara yang berbeda

KB 4
Ekologi Biologi Konservasi
POLUTAN JENIS POLUTAN

SIFAT POLUTAN

BAHAYA POLUTAN
POLUSI
EITROFIKASI
EKO LO G I B IO LO G I

EFEK RUMAH KACA


KO N SERV A SI

EFEK PEMANASAN
PEMANASAN
GLOBAL
GAS BERBAHAYA
SIKLUS NITROGEN
KESUBURAN TANAH
SIKLUS FOSFOR
PENANGANAN
PENCEMARAN

KONSERVASI SPESIES
DAN POPULASI

14. Polusi merupakan perubahan tatanan lingkungan disebabkan masuknya Makhluk hidup, zat,
energi dan komponen lain ke dalam lingkungan yang mengakibatkan kualitas lingkungan
menurun sampai pada tingkat tertentu sehingga lingkungan menjadi kurang bahkan tidak
berfungsi sesuai peruntukkannya.
15. Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran.
16. Sifat polutan ada 3 yaitu : padat, cair dan gas
17. Ada 3 faktor yang menentukan derajat bahaya dari polutan yaitu :
a. Komposisi kimia yang terkandung didalamnya
b. Konsentrasi polutan
c. Persitensinya atau keberadaannya di alam
18. Polutan dapat masuk ke lingkungan melalui 2 cara yaitu :
a. Alami contohnya polutan akibat letusan gunung berapi
b. Buatan (aktivitas manusia) contohnya penggunaan bahan bakar kimia, limbah rumah
tangga, dll
19. Bagaimana aktivitas manusia dapat mengakibatkan polusi?
Gangguan siklus kimia akibat dari aktivitas pertanian, aktivitas rumah tangga, aktivitas
industri yang menggunakan bahan kimia jika menumpuk di perairan akan
mengakibatkan eutrofikasi.
20. Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan karena penumpukan polutan di perairan
21. Ada 2 efek yang ditimbulkan oleh eutrofikasi yaitu :
a. Blooming Alga (peningkatan jumlah alga di perairan). Ada 2 efek yang ditimbulkan yaitu :
a) Terjadi penumpukan nutrien sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah oksigen
di siang hari dan penurunan jumlah oksigen di malam hari.
b) Tertutupnya permukaan perairan menghalangi cahaya masuk menembus dasar
perairan sehingga mengganggu proses fotosintesis makhluk hidup di dasar perairan.
b. Ketika Alga mati penumpukan nuterien semakin tinggi sehingga mengakibatkan ikan-
ikan perairan mati tiba-tiba.
22. Jenis polutan berdasarkan dapat atau tidaknya diuraikan dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Ada yang dapat diuraikan melalui metabolisme dan ekskresi
b. Ada yang tidak dapat di uraikan lalu diakumulasi dalam jaringan lemak
23. Beberapa senyawa kimia seperti pestisida, DDT, PCB merupakan polutan yang banyak
ditemukan dalam tubuh makhluk hidup karena terkonsentrasi dalam tingkat trofik yang
berurutan pada jaring-jaring makanan peristiwa ini disebut magnifikasi biologis (biological
magnification)
24. Perubahan komposisi udara di Atmosfer
Efek rumah kaca : keberadaan gas-gas di atmosfer yang menyebabkan suhu bumi menjadi
hangat dan nyaman ditinggali oleh makhluk hidup termasuk manusia.
25. Green house effect ( efek rumah kaca) =Keberadaan gas-gas di atmosfer yang menyebabkan
suhubumi menjadi hangat &nyaman ditinggali oleh makhluk hidup termasuk manusia.
26. Gas rumah kaca =
a) uap air
b) karbon dioksida
c) ozon
d) methan
e) oksida nitrat
f) klorofluorokarbon
27. Pemanasan global = peningkatan suhu bumi akibat gas-gas rumah kaca yang jumlahnya
semakin meningkat.
28. Efek pemanasan global
a) Peningkatan suhu air laut
b) Hilangnya gunung es
c) Rusaknya terumbu karang
d) Perubahan musim
29. Gas-gas berbahaya lainnya terdiri dari:
a. Gas CFC, menipiskan lapisan Ozon (O3) di stratosfer, sehingga sinar UV langsung masuk ke bumi
dan menyebabkan penyakit kanker kulit serta katarak
b. Gas SO2 dan NO2, yang bisa menjadi Hujan Asam mengakibatkan korosi, gangguan pernapasan,
dan perubahan morfolohi pada tumbuhan
30. Kesuburan tanah dipengaruhi oleh :
a.Siklus Nitrogen, tahapannya:
1) Fiksasi Nitrogen (pengikatan N2)
2) Amonifikasi (mengubah N2 → NH3)
3) Nitrifikasi (mengubah NH3 → NH4+ atau NO3-)
4) Asimilasi (penyerapan NO3-/NH4+ oleh konsumen)
5) Dekomposisi (penguraian N2 → NH4+)
6) Denitrifikasi (mengubah NH4+→NO3-)
7) Oksidasi Amonia Anaerobik (NO3- → N2 bebas)
b.Siklus Fosfor
1) Pencucian (ekstraksi fosfor di batuan oleh hujan)
2) Absorpsi oleh tumbuhan dan hewan
3) Dekomposisi (tumbuhan/hewan mati, Fosfor dikembalikan ke alam oleh decomposer)
31. Strategi Penanganan pencemaran lingkungan
a.Penanganan pencemaran
1) Dilakukan secara terpadu mengurangi dampak yang lebih luas
2) Mengeluarkan kebijakan yang ramah lingkungan dan memiliki keberlanjutan.
3) Penanganan terhadap kebakaran hutan= membuat hujan buatan untuk
memadamkan api.
4) Penanggulangan kasus tumpahan minyak dilaut melalui bioremediasi. Ada 2 cara
yaitu:
a.Bioaugmentasi (menambah bakteri pemakan)
b.Biostimulasi (memberi nutrisi agar bakteri bertambah banyak)
b. Konservasi pada tingkat spesies dan populasi
1) Mempertahankan keanekaragaman genetik
2) Perlindungan terhadap habitat untuk menjaga keberadaan populasi akibat
metapopulasi
3) Melakukan analisis kelangsungan hidup (viabilitas) populasi, untuk memprediksi
spesies akan punah/bertahan hidup
c. Konservasi tingkat komunitas, ekosistem dan bentang alam
1) Memelihara habitat ekosistem (cagar alam)
2) Pemulihan daerah yang rusak
2 Daftar 1. Membuat Kunci dikotomi dan kunci determinasi
materi yang 2. Menggunakan kunci dikotomi dan kunci determinasi
sulit 3. Ciri-ciri pada tumbuhan peralihan dari karofita menuju ke plantae
4. Organisasi filum hewan menurut ciri-ciri utama bagian tubuh.
dipahami di
5. Siklus hidup pinus
modul ini 6. Siklus hidup Angiospremae
3 Daftar 1. Kunci Dikotomi
materi yang 2. Kunci Determinasi
sering 3. Membedakan pada Proses terjadinya Pembuahan ganda pada angiospermae
4. Bagaimana proses terjadinya Efek rumah kaca
mengalami
5. Zigot dan embrio selama ini diartikan sama yaitu bakal biji.
miskonseps 6. Siklus Nitrogen, beberapa sumber tahapannya berbeda-beda dan sulit dipahami
i

Anda mungkin juga menyukai