Anda di halaman 1dari 44

Teman sebaya merupakan bagian dari hubungan sosial yang paling

penting dalam kehidupan remaja. Bahkan seringkali berkontribusi lebih


banyak untuk perkembangannya daripada keluarga. Hubungan teman
sebaya yang kuat membantu remaja mencapai dua tugas paling penting:
membangun kemandirian dan mengembangkan identitas pribadi.
DISKUSI DENGAN TEMAN SEBAYA
Diskusi terkait Kesehatan Reproduksi
62
yang dialaminya pada remaja usia 15-24 tahun,
53 SDKI 2017
51
Wanita Pria 47
42

28 27 28
22
18
15
11 11 12
10
8
4 5

Teman Ibu Ayah Saudara Kerabat Guru Petugas Pemuka Tidak ada
kesehatan agama
Teman sebaya menjadi tempat paling banyak dipilih oleh remaja untuk berdiskusi
tentang kesehatan reproduksi yang dialaminya. 62 persen remaja perempuan dan 51
persen remaja laki-laki memerlukan teman sebayanya yang mampu menjadi sumber
informasi, tempat curhat, dan diskusi.
Sumber: BandungNewsPhoto

Prevalensi merokok pada remaja usia 10 – 18 tahun mengalami peningkatan dari 7,20
persen tahun 2013 (RISKESDAS, 2013) menjadi 9,10 persen pada atahun 2018 (RISKESDAS, 2018).
Penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak
3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja meningkat dari 20 persen
menjadi 24 hingga 28 persen (BNN, 2019)
600 JUTA MENGHILANG
Sekitar 600 juta gadis di seluruh dunia “menghilang” dari agenda
Pembangunan karena menghadapi banyak kerentanan seperti
ketidaksetaraan gender, kekurangan gizi, pernikahan anak, dan
kehamilan usia remaja.
sumber: www.un.org
Hasil studi di 55 negara berpendapatan menengah dan
rendah menunjukkan adanya hubungan antara usia ibu
saat melahirkan dengan angka kejadian stunting: makin
muda usia ibu saat melahirkan, makin besar
kemungkinannya untuk melahirkan anak yang stunting
(Finlay, Ozaltin and Canning, 2011).
Indonesia merupakan salah satu dari
negara-negara yang berkomitmen
untuk mencapai Sustainable
Development Goals 2016-2030

Target 3.7 Tujuan 3


tentang Kehidupan
yang Sehat dan
Target 5.3 Tujuan 5 tentang Sejahtera
Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan Angka kelahiran
pada perempuan
Median usia kawin pertama kelompok umur
perempuan pernah kawin umur (ASFR) 15-19 tahun
25-49 tahun
IPP terdiri dri 5 Domain: (1) pendidikan, (2) kesehatan dan
kesejahteraan, (3) lapangan dan kesempatan kerja, (4)
partisipasi dan kepemimpinan, dan (5) gender dan
diskriminasi; dan 15 Indikator, dua di antaranya adalah
“Remaja perempuan sedang hamil”, dan “Perkawinan
usia anak”
PERLUNYA KETAHANAN PADA REMAJA

Ketahanan remaja adalah sebuah kondisi yang menggambarkan


kemampuan seorang remaja untuk mengendalikan diri, menghindari diri,
dan menolak segala perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan
orang lain serta menyebabkan dirinya tidak mampu melewati 5 (lima)
transisi kehidupan remaja
Memiliki ketahanan diri untuk tidak
melakukan pernikahan dini (menikah
sebelum usia 21 tahun terutama untuk
perempuan), hubungan seksual sebelum
nikah, dan penyalahgunaan NAPZA
Aspek ketahanan diri
1. regulasi diri
2. assertiveness
3. reaching out
REGULASI DIRI merupakan kemampuan individu untuk mempertahankan
komitmennya terhadap suatu tujuan selama periode waktu tertentu, khususnya
pada saat tidak adanya insentif yang berasal dari luar diri
(www.universitaspsikologi.com)
ASSERTIVENESS atau ketegasan atau asertif merupakan keberanian
menyatakan apa yang dipikirkan secara jujur dan terbuka tanpa
mengganggu hubungan (www.rumahperubahan.com)
REACHING OUT menggambarkan kemampuan seseorang menghadapai risiko
untuk mencapai keberhasilan. Banyak individu yg tidak mampu melakukan
reaching out dikarenakan sejak kecil diajarkan untuk menghindari kegagalan dan
situasi yg memalukan. individu yg lebih memilih kehidupan standar dibandingkan
dgn meraih sukses dgn menghadapi resiko (rahmawati (2012) dalam reivich &
shatte, 2002).
Keterampilan hidup (life skill)
the abilities for adaptive and positive behaviour that enable individuals
to deal effectively with the demands and challenges of everyday life
(World Health Organization)
kemampuan untuk perilaku adaptif dan positif yang memungkinkan individu untuk secara efektif
menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari

Untuk membangun ketahan diri


Keterampilan hidup (life skill)
 Keterampilan hidup pada dasarnya adalah kemampuan yang membantu meningkatkan
kesejahteraan mental dan kompetensi pada remaja saat mereka menghadapi kenyataan hidup.
 Kecakapan hidup sebagai upaya memberdayakan remaja untuk mengambil tindakan positif
untuk melindungi diri mereka sendiri dan meningkatkan kesehatan dan hubungan sosial yang
positif.
(World Health Organization)
ten core life skill
1. Problem solving (memecahkan masalah)
2. Critical thinking (berpikir kritis)
3. Effective communication (komunikasi
efektif)
4. Decision making (mengambil keputusan)
5. Creative thinking (berpikir kreatif)
6. Interpersonal relationship (hubungan
antar-individu)
7. Self-awareness building (membangun
kesadaran diri)
8. Empathy (empati)
9. Managing emotions (manajemen emosi)
10. Coping with stress (mengatasi stress)
Sumber: World Health Organization
Menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati
5 (lima) transisi kehidupan remaja
GENERASI BERENCANA

Remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati 5


(lima) transisi kehidupan remaja sehingga mampu melangsungkan (1) jenjang
pendidikan secara terencana, (2) berkarir dalam pekerjaan secara terencana,
dan (3) menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.
Wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan akses informasi,
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja
serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya

 Wadah kegiatan Pembinaan Ketahanan Remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja.
 Implementasi pendekatan teman sebaya (peer group) melalui Pendidik Sebaya (peer aducator)
dan Konselor Sebaya (peer counselor)
 Ada di jalur pendidikan (sekolah-sekolah dan perguruan tinggi) serta di jalur masyarakat
(komunitas remaja)
SUMBER INFORMASI DAN KONSELING
Pengetahuan tentang sumber informasi dan konseling
Sebagian besar pada remaja usia 15-24, SDKI 2017
remaja (32%
wanita dan 39% 39
pria) tidak tahu 34 33 32
tentang tempat/
sumber informasi 20
dan konseling yang 16 16
12 11
terkait dengan 6
remaja 3 3

Tahu tempat PIK R/M Puskesmas Youth centre Lainnya Tidak


informasi PKPR tahu/tidak
kespro ingat
Wanita Pria
PIK REMAJA OFFLINE DAN ONLINE
25.379 sekretariat Forum GenRe Forum GenRe
(offline) dan akun Kab/Kota (offline) Provinsi (offline)
(online) PIK Remaja dan akun (online) dan akun (online)

Terintegrasi Forum GenRe


dengan Dokter Indonesia/nasional
Gen Z (offline) dan akun (online)
ORANG-ORANG TERPILIH

DUTA
Nasional

DUTA DUTA DUTA


Provinsi

DUTA DUTA DUTA DUTA


Kabupaten/kota

PS-KS PS-KS PS-KS PS-KS PS-KS PS-KS


PIK Remaja

Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja
Presiden Joko Widodo
Pidato sidang bersama DPR RI dan DPD RI di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
 SDM harus kompetitif dalam karakter, yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif, dan
entrepreneurship;
 SDM harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang menguasai the
emerging skills yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dalam membangun the
emerging business.
Kaum muda adalah sumber daya terbesar dunia yang belum dimanfaatkan. Remaja dapat menjadi
kekuatan pendorong utama dalam membangun masa depan yang bermartabat bagi semua
Ban Ki Moon

Anda mungkin juga menyukai