Kisi Kisi Tata Kelola Ti
Kisi Kisi Tata Kelola Ti
CobiT diajukan sebagai jawaban atas kebutuhan bagian dari inisiatif-inisiatif bisnis, secara terbatas di
tsb,dengan karakteristik: bagian-bagian aset yang relevan.
− Business focused
Tatakelola diarahkan kepada pemenuhan pada Prioritasi Manajemen Puncak
Tatakelola diarahkan kepada pemenuhan pada • Availability:
kebutuhan bisnis. − Ranking proses-proses bisnis vital berdasarkan
− Process oriented ketergantungannya pada fasilitas TI dan nilai
Tatakelola dijalankan sebagai bagian dari proses kerugiannya jika fasilitas TI yang digunakan terhenti.
Tatakelola dijalankan sebagai bagian dari • Access:
prosesprosesterkait pengelolaan TI. − Ranking informasi berdasarkan nilai kevitalan
− Control based (criticality) terhadap kelangsungan bisnis: nilai
Tatakelola merupakan mekanisme internal dengan kerugiannya jika terhadap kelangsungan bisnis: nilai
Tatakelola merupakan mekanisme internal kerugiannya jika informasi tersebut bocor, hilang atau
dengansasaran-sasaran yang jelas. dimanipulasi.
− Measurement driven • Accuracy:
Efekktivitas tatakelola senantiasa disempurnakan − Ranking kerawanan proses-proses dan informasi yang
berdasarkan hasil pengukuran outcome vital terhadap keakuratan dan ketepat-waktuan
datanya: nilai potensi kerugian jika rendah (tidak akurat
Kelemahan Tatakelola TI dan tidak tepatwaktu) dan nilai potensi keuntungan jika
• Tidak adanya struktur dan proses yang memungkinkan tinggi waktu) dan nilai potensi keuntungan jika tinggi.
keterlibatan pihak bisnis dalam pengambilan keputusan
tentang TI berdampak: • Agility :
− Keoptimalan Keoptimalan keputusan keputusan hanya − Ranking kerawanan jenis proyek yang melibatkan TI
diukur secara lokal (bagian/divisi/unit) untuk merespon terhadap kegagalan pelaksanakannya dan trackrecord
kebutuhan lokal. Cepat atau lambat akan membatasi keberhasilan perusahaan (tepat waktu tepat
kelincahan organi i sas unt ku d t apa tanggap t hd er a keberhasilan perusahaan (tepat waktu, tepat anggaran,
ap kbth e u u an bisnis (integrasi, layanan baru, dsb.) dan berhasil guna) dalam melaksanakannya.
− Tanpa keterlibatan bisnis, pengambil keputusan TI − Ranking perubahan-perubahan strategis di masa
dapat salah dalam menilai tingkat risiko. Berakibat pada depan berdasarkan tingkat kesulitan TI (kondisi sistem
prioritasi penerapan kontrol yang tidak tepat. dan pengelolanya) untuk dapat mengakomodasinya.