Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN DAN REGULASI

K3 FASYANKES
DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis, Dinkes Provinsi Jawa Barat


Jakarta, 4 Juli 2019
Profil
SISTEMATIKA

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

REGULASI DAN KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN K3 FASYANKES

KESIMPULAN
FAKTA TERKAIT K3 FASYANKES
1. Berbagai profesi terdapat pada
Fasyankes  petugas
kesehatan, administrasi, teknik,
kebersihan, rumah tangga, dll
2. Adanya berbagai alat teknologi
yang memiliki dampak terhadap
sekitarnya baik lingkungan dan
manusia
3. Tempat berkumpulnya risiko
penyakit menular dan adanya
emerging disease sehingga perlu
menambah kewaspadaan
4. Terdapat penggunaan B3
5
PERMASALAHAN
Fasyankes
merupakan SALAH
SATU TEMPAT KERJA
yang BERISIKO
TINGGI

PROGRAM KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA DI FASYANKES

AGAR TERCIPTA KONDISI


FASYANKES YANG SEHAT,
AMAN, SELAMAT DAN NYAMAN
Workers
RISIKO KESEHATAN PEKERJA dan
Work and Social Networks
PERMASALAHAN KESEHATAN KERJA
Living & Working
Conditions
Broad Conditions & Policies
RISIKO PERMASALAHAN
KESEHATAN PEKERJA KESEHATANKERJA

Lingkungan Masyarakat PM, PTM 1 Kesadaran ttg


bahaya di
Lingkungan Kerja PAK, KAK, Ganguan tempat kerja
Proses Sehat Kespro, gangguan masih rendah
Manusia Kerja psikososial
Sakit
Mesin 2 Akses layanan
Peny. Genetik, PTM, kesja belum
Lingkungan Anemia, masalah Gizi,
Keluarga Kespro, ganguan mental,
optimal bagi
dll pekerja rentan

3 Isu Kesja
Dampak
jarang
Kecacatan pada pekerja Pekerja sakit Kematian dini dikaitkan dgn
Pekerja infertil Abortus Bayi lahir cacat
isu kesehatan
keluarga
PERMASALAHAN
Kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi virus
diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B (32%), Hepatitis C (40%),
dan HIV (5%) dari seluruh infeksi baru. (WHO , 2000)

178 petugas medis yang terkena HIV/AIDS.


(Kemenkes (1987-2016)

Permasalahan kesehatan pada tenaga kesehatan di RS


muskuloskaletal (36,7%), Insomnia (43,7%) kelelahan (49,3%),
Stress (50%) data ini berasal dari hasil Kajian implementasi pelayanan
kesehatan terintegrasi bagi pekerja di Rumah Sakit ditemukan
beberapa (Dit. Kesjaor, 2018)
REGULASI K3 FASYANKES
UUD 1945, Pasal 28 H
UU No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja

UU No. 13 Tahun 2003


Tentang Ketenagakerjaan UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
PP 50 Tahun 2012 Permenks No. 46 Tahun 2015 Tentang
Tentang Penerapan SMK3 Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat kerja Praktek Mandiri, Dokter,
Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Permenkes No. 70 Tahun 2016 Permenkes No. 56 Tahun 2016
Tentang Standar dan Persyaratan Tentang Penyelenggarakan PAK
Lingkungan Kerja Industri

Permenkes No. 66 Tahun 2016 Permenkes No. 52 Tahun 2018


Tentang K3RS Tentang K3 di Fasyankes
17
PROGRAM
INDONESIA SEHAT
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang PENDEKATAN
mandiri, maju dan sejahtera KELUARGA

2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan GERAKAN


dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
(GERMAS)

PILAR 2 PILAR 3
PILAR 1 JAMINAN
PENGUATAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL STANDAR
(JKN)
PELAYANAN
MINIMAL

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak


dari kuratif ke promotif dan preventif.
11
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 - 2009 2010 - 2014 2015 - 2019 2020 - 2024

Kuratif - Rehabilitatif

Promotif - Preventif
12 ROAD MAP BIDANG PELAYANAN
2020 - 2025
Kabinet Kerja
2015 - 2019 PELAYANAN
KIB II PUBLIK
2010 - 2014 BERKUALITAS
DUNIA

KIB I Meningkatnya Kualitas


2004 - 2009 Pelayanan Publik
Melakukan sosialisasi
dan
pembinaan,Monev
Penyusunan, dan Pengawasan
Penetapan SOP Pelayanan Publik
dan Maklumat
Pelayanan

FASYANKES SEBAGAI PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN


HARUS MAMPU MEMBERIKAN YANKES SECARA BERKULITAS DAN
CUSTOMIZED

SUMBER: MENPAN RB TAHUN 2018


PENGUATAN LAYANAN KESEHATAN
REGIONALISASI
RUJUKAN PENINGKATAN AKSES
 Sistem Rujukan  Pemenuhan tenaga
regional dan  Peningkatan sarana
Provinsi dan prasarana
 Sistem Rujukan  Inovasi pelayanan
Nasional

DUKUNGAN LP/LS
 Regulasi
 Pendanaan PENINGKATAN MUTU
 Infrastruktur  Penyediaan
NSPK/SOP
 Peningkatan
kemampuan dan
pemerataan Nakes
TUJUAN:  Program AKREDITASI
1. Mengoptimalkan kesiapan
pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan melalui AKREDITASI
klinik
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PMK 52/2018
1 2 3
Jangkauan Akses Transisi
Mortalitas dan
menuju Universal Demografis:
Urbanisasi Morbiditas Penyakit
Coverage

4 

BONUS DEMOGRAFI
ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Pola Hidup / Faktor  OTONOMI DAERAH
Resiko Linglungan   SISTEM PEMBIAYAAN & PEMBAYARAN (KAPITASI)
Perubahan Pola  PENGUATAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
Penyakit 

KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
JAMAN NOW /ERA MILENNIAL/ ERA IT/ MEDSOS AKREDITASI

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


BERKUALITAS

HARAPAN PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
TEMPAT KERJA “ Tempat kerja yang sehat adalah
15
SEHAT tempat di mana pekerja dan
WHO, 2010 manajer berkolaborasi untuk
melindungi dan meningkatkan
kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan semua pekerja sesuai
kebutuhan berdasarkan hasil
identifikasi dalam sebuah proses
yang berkelanjutan.”

FASYANKES SEBAGAI
TEMPAT KERJA
16 PERAN STRATEGIS PEKERJA DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL
PEKERJA

Tulang punggung
266 JUTA PENDUDUK keluarga
INDONESIA*
133.34 JUTA TENAGA KERJA Inventasi perusahaan
FORMAL INFORMAL Pengerak roda
(41,78%) (58,22%) perekonomian bangsa

Pencetak generasi
KESEHATAN KERJA penerus bangsa
KESEHATAN
MASYARAKAT

* Central Bureau of Statistics, 2018


PERMENKES NO. 52 TAHUN 2018
(PENYELENGGARAAN K3 DI
FASYANKES)

STANDAR
SMK3 DI
K3
FASYANKES
DI FASYANKES
Permenkes No.66 Tahun 2016
SMK3 FASYANKES
5

SMK3 2

3 Pelaksanaan
STANDAR K3 FASYANKES
Pengenalan & Pengendalian
Potensi Bahaya Pengelolaan Limbah
Domestik
Penerapan kewaspadaan standar
Pengelolaan B3

Kesiapsiagaan
Penerapan prinsip ergonomi
darurat bencana
dan kebakaran
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pengelolaan
Peralatan Medis dari
aspek K3
Pemberian Imunisasi
Pengelolaan Sarpras

Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat
JENIS-JENIS FASYANKES
(berdasarkan PP No. 47 Tahun 2016 ttg Fasyankes

1. Tempat Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan;


2. Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Klinik;
4. Rumah Sakit; Diatur dalam Permenkes No. 66 Tahun 2016 ttg
K3RS
5. Apotek;
6. Unit Transfusi Darah;
7. Laboratorium Kesehatan;
8. Optikal;
9. Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk Kepentingan Hukum; dan
10.Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional.
SASARAN PERMENKES K3 FASYANKES
Fasyankes adalah suatu alat dan/ atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya PRIORITAS
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, dan PEMBINAAN
Puskesmas
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh K3 FASYANKES
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/ atau SAAT INI
masyarakat.

Dokter gigi
K3
praktek Klinik
FASYANKES
mandiri

Dokter
Praktek
Masndiri
PENGENALAN POTENSI BAHAYA DI FASYANKES

1. Identifikasi potensi bahaya :


Identifikasi semua sumber bahaya
potensial yang ada di fasyankes

2. Penilaian Risiko : Menilai tingkat


risiko timbulnya PAK atau KAK

3. Pengendalian Risiko : kontrol


terhadap risiko KAK atau KAK
PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR
1. Cuci tangan untuk
mencegah infekasi
silang
2. Penggunaan APD
3. Pengelolaan jarum dan
alat tajam untuk
mencegah perlukaan
4. Penatalaksanaan
peralatan
5. Pengelolaan limbah
dan sanitasi ruangan
PENERAPAN PRINSIP ERGONOMI

Dilakukan terhadap:
1. Penanganan beban
manual
2. Postur kerja
3. Cara kerja dengan
gerakan berulang
4. Shift Kerja
5. Durasi Kerja
6. Tata letak ruang kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
 DILAKUKAN MINIMAL 1 X/TH

PEMBERIAN IMUNISASI
 SDM FASYANKES YG
BERESIKO
KESIAPSIAGAAN
MENGHADAPI
KONDISI DARURAT
ATAU BENCANA

 identifikasi risiko koondisi


darurat atau bencana;
 analisis risiko kerentanan
bencana;
 pemetaan risiko kondisi
darurat atau bencana; dan
 pengendalian kondisi darurat
atau bencana.
CAPAIAN AKREDITASI FKTP
PUSKESMAS KLINIK PRATAMA TPMD

75, PUSKESMAS 0,2KLINIK PRATAMA TEMPAT PRAKTIK


0 MANDIRI DR/DRG
3% % %

2018 7.518 PKM 14 KP 0 TPMD


5.385 KEC 14 KEC 0 KEC

2017 4.223 PKM 2 KP 0 TPMD


3.447 KEC 2 KEC 0 KEC

2016 1.479 PKM 1 KP 0 TPMD


1.308 KEC 1 KEC 0 KEC

2015 100 PKM 0 KP 0 TPMD


93 KEC 0 KEC 0 KEC
KORELASI K3 FASYANKES dan
AKREDITASI PUSKESMAS
PROSES IMPLEMENTASI OUTPUT

Audit Internal
1. Pengelolaan dan pengendalian
risiko Fasyankes sehingga tercipta
Pembudayaan kondisi lingkungan Fasyankes
K3 FASYANKES K3 Fasyankes Sehat, Aman, dan Nyaman
2. Peningkatan Mutu dan Kualitas
Pelayanan Fasyankes.
Audit Eksternal
(AKREDITASI PEUSKESMAS)
29 KESIMPULAN

1. Jumlah masyarakat Indonesia dan risiko kesehatan yang semakin meningkat,


membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah diakses, bermutu dan
memenuhi standar keselamatan dan kesehatan.

2. Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki risiko,
sehingga perlu penerapan K3 Fasyankes terintegrasi untuk mewujudkan tempat kerja
PEKERJA
yang sehat sehingga akan terjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan setiap orang
yang berada di lingkungan Fasyankes.
3. Pelaksanaan K3 dilakukan secara bertahap dan memerlukan komitmen semua pihak,
pembudayaan K3 di tempat kerja merupakan keberhasilan manajemen
4. Peran Pemerintah dan manajemen perlu mendorong pembudayaan K3 di fasyankes
melalui reward dan konsekuen, salah satu praktiknya melalui akreditasi Puskesmas

29

Anda mungkin juga menyukai