Anda di halaman 1dari 4

Perumpamaan Yesus adalah perumpamaan (semacam analogi) yang diajarkan oleh Yesus

kepada murid-muridnya. Kisah-kisah perumpamaan ini terdapat dalam semua kitab Injil:
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Kitab Matius memuat perumpamaan dengan jumlah
yang terbanyak.

Perumpamaan-perumpamaan Yesus ini cukup sederhana dan cukup mudah untuk diingat.
Oleh karena itu, perumpamaan tersebut masih dapat diceritakan dari mulut ke mulut, sebelum
akhirnya menjadi bentuk tertulis, bertahun-tahun setelah wafatnya Yesus. Salah satu sifat
perumpamaan adalah penggambaran secara sepintas sebuah cerita yang sederhana dan lugas,
namun memiliki makna yang jauh lebih dalam jika direnungkan lebih jauh.

Daftar isi
 [sembunyikan] 

1 Maksud
2 Perumpamaan yang dicatat
o 2.1 dalam Injil Matius
o 2.2 dalam Injil Markus
o 2.3 dalam Injil Lukas
o 2.4 dalam Injil Yohanes
3 Referensi dan pranala luar

Maksud[sunting | sunting sumber]


Di dalam beberapa kesempatan, seperti di Matius 13:10-17, Markus 4:10-12, Markus 4:33-
34, dan Lukas 8:9-10, Yesus menyatakan maksudnya mengapa Ia mengajar dalam bentuk
perumpamaan.

Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu


“ menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah
diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka
tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya
mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." ”
Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman
“ kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia
tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia
menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. ”
Perumpamaan yang dicatat[sunting | sunting sumber]
dalam Injil Matius[sunting | sunting sumber]
Perumpamaan selumbar dan balok

Perumpamaan dua orang buta

Perumpamaan dua orang buta, karya Pieter Bruegel

 Perumpamaan dua macam dasar (Matius 7:24-27)


 Perumpamaan seorang penabur (Matius 13:3-23)
 Perumpamaan lalang di antara gandum (Matius 13:24-30)
 Perumpamaan biji sesawi (Matius 13:31-32)
 Perumpamaan ragi (Matius 13:33)
 Perumpamaan harta terpendam (Matius 13:44)
 Perumpamaan mutiara yang berharga (Matius 13:45-46)
 Perumpamaan pukat (Matius 13:47-50)
 Perumpamaan domba yang hilang (Matius 18:12-14)
 Perumpamaan pengampunan (Matius 18:22-35)
 Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur (Matius 20:1-16)
 Perumpamaan dua orang anak (Matius 21:28-32)
 Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur (Matius 21:33-44)
 Perumpamaan perjamuan kawin (Matius 22:1-14)

Tentang akhir zaman:

 Perumpamaan pohon ara (Matius 24:32-35)


 Nasihat supaya berjaga-jaga (Matius 24:37-44)
 Perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat (Matius 24:45-51)
 Perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (Matius 25:1-
13)
 Perumpamaan talenta (Matius 25:14-30)
 Perumpamaan domba dan kambing (Matius 25:31-34)

Yang kadangkala juga disebut perumpamaan:

 Perumpamaan garam dunia dan terang dunia (Matius 5:13-16)


 Perumpamaan selumbar dan balok (Matius 7:3-5)
 Perumpamaan kain yang baru dan anggur yang baru (Matius 9:16-17)
 Perumpamaan anak-anak di pasar (Matius 11:16-19)[1]
 Perumpamaan dua orang buta (Matius 15:14)

dalam Injil Markus[sunting | sunting sumber]

 Perumpamaan seorang penabur (Markus 4:1-20)


 Perumpamaan pelita dan ukuran (Markus 4:21–25)
 Perumpamaan benih yang tumbuh (Markus 4:26-29)
 Perumpamaan biji sesawi (Markus 4:30-34)
 Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur (Markus 12:1-12)
 Perumpamaan pohon ara (Markus 13:28-31)
 Nasihat supaya berjaga-jaga (Markus 13:34-36)

Yang kadangkala juga disebut perumpamaan:

 Perumpamaan kain yang baru dan anggur yang baru (Markus 2:21-22)

dalam Injil Lukas[sunting | sunting sumber]

 Dua macam dasar (Lukas 6:47-49)


 Perumpamaan seorang penabur (Lukas 8:4-15)
 Perumpamaan tentang pelita (Lukas 8:16-18)
 Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37)
 Perumpamaan orang yang meminjam roti (Lukas 11:5-13)
 Orang kaya yang bodoh (Lukas 12:13-21)
 Perumpamaan kewaspadaan (Lukas 12:35-40)
 Perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat (Lukas 12:41-48)
 Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9)
 Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi (Lukas 13:18-21)
 Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih (Lukas 14:15-24)
 Perumpamaan domba yang hilang (Lukas 15:3-7)
 Perumpamaan tentang dirham yang hilang (Lukas 15:8-10)
 Perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15:11-32)
 Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur (Lukas 16:1-9) (atau sampai ayat
13)
 Orang kaya dan Lazarus yang miskin (Lukas 16:19-31)
 Perumpamaan tentang hakim yang tak benar (Lukas 18:1-8)
 Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai (Lukas 18:9-14)
 Perumpamaan tentang uang mina (Lukas 19:11-27)
 Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur (Lukas 20:9-19)
 Perumpamaan pohon ara (Lukas 21:29-33)
 Nasihat supaya berjaga-jaga (Lukas 21:34-38)

Yang kadangkala juga disebut perumpamaan:

 Perumpamaan anak-anak di pasar (Lukas 7:31-35)


 Perumpamaan dua orang berutang (Lukas 7:41-43)
 Perumpamaan perencanaan (Lukas 14:28-33)
 Perumpamaan garam (Lukas 14:34-35)
 Perumpamaan hamba-hamba yang tidak berguna (Lukas 17:7-10)

dalam Injil Yohanes[sunting | sunting sumber]

Injil Yohanes adalah Injil yang paling sedikit mencantumkan perumpamaan yang Yesus
katakan:

 Perumpamaan Gembala yang baik (Yohanes 10:1-21)


 Perumpamaan pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1-15)

Anda mungkin juga menyukai