Anda di halaman 1dari 6

NASKAH SEBELUM DIEDIT

MONSTER ANEH
Karya Nur Khasanah

Pada suatu hari yang cerah di mana semua warga desa Ayem sibuk dengan kesibukan
masing-masing. Ada yang membajak sawah, ada yang menanam padi, dan ada pula yang
menjaring ikan di sungai. Anak-anak kecil bermain di pematang sawah mereka berlarian saling
mengejar dan sesekali tertawa terbahak-bahak ketika ada salah satu dari mereka yang terjatuh.
Suasana pagi itu sangatlah damai. Namu, seketika suasana menjadi mencekam tak kala
Bagus mulai berteriak dari hulu sungai dan berlari mengelingi desa. Dengan badan basah kuyub
dia terus berlari dan berteriak tidak jelas.
“Awas, ada monster aneh yang muncul dari sungai, cepat selamatkan diri kalian” kira-
kira itulah yang Bagus teriakan ketika dia berlari mengelingi desa dan memperingatkan para
warga.
“Ooohhh….wong edan, siang-siang cuma bisa bikin ribut” ucap ibu-ibu yang sedang
menumbuk padi dengan alu.
“Begitulah Mbak jika disekolahkan jauh-jauh malah sibuk ikut hal yang gak jelas” timpal orang
yang juga sedang menumbuk padi.
“Makanya Yu, kalo punya anak didik yang bener. Jangan asal dilepas di kota orang, kan jadi
gak bener pergaulannya” beitulah kira-kira tanggapan warga desa. Memang Bagus merupakan
salah satu pemuda cerdas yang mendapat beasiswa bersekolah di kota dan dengan senang hati
ibunya mengizinkannya. Namun, pandangan warga desa terhadap Bagus tidak bagus dan
menganggap Bagus hanya main-main karena setelah satu tahun lulus dia belum menndapat
kerja dan malah selalu berkeliaran di dekat hulu sungai.
Karena tidak percaya dengan omongan Bagus warga desa tetap melanjutka kegiatan
mereka masing-masing. Mereka hanya menganggap omongan Bagus sebagai angin lalu saja.
Mana ada monster aneh yang mucul dari sungai, mungkin Bagus hanya main-main karena
Bagus memang terkenal dengan sikapnya usil suka mengerjai warga desa. Bahkan dia pernah
berkata ada semut sebesar gajah di hutan. Setelah di cek tidak ada apa-apa. Sehingga apapun
yang dikatakan Bagus tidak pernah dipercaya lagi. Meskipun Bagus berpendidikan namun
sikap usilnya tidak dapat hilang dari dirinya.
Hingga malam hari, Bagus tetap saja berlari keliling desa dan mengatakan bahwa ada
monster aneh yang muncul dari sungai. Dia bahkan mengatakan bahwa monster tersebut akan
menangkap orang-orang dan akan menyantap mereka semua. Bagus tidak ada capek-capeknya
memperingati warga desa tentang keberadaan monster tersebut. Bagus hanya ingin warga desa
tidak menjadi santapan monster tersebut seperti kambing-kambingnya yang tadi siang menjadi
santapan monster tersebut.
Warga desa yang sudah muak dengan sikap Bagus yang menurut mereka mengganggu
warga yang ingin istirahat akhirnya mereka menangkap Bagus dan mengurung Bagus di
rumahnya. Bahkan orang tua Bagus juga ikut mengurung anaknya dan tidak membiarkan
Bagus keluar dari kamarnya. Tindakan yang tepat dilakukan untuk membuat desa menjadi
damai kembali.
Ketika mereka sedang lelap tertidur tiba-tiba terdengar suara yang sangat menakutkan
berasal dari arah sungai. Suara aungan yang begitu menakutkan begitu memekakkan teliga
siapapun yang mendengarnya. Warga desa yang mendengar suara tersebut mulai berbondong-
bondong menuju sungai. Tak lupa mereka membawa benda-benda yang dapat mereka gunakan
sebagai senjata.
Setelah sampai di sungai mereka sangat kaget karena melihat ada mahkluk aneh yang
keluar dari sungai, tidak banyak hanya berjumlah satu. Namun, meskipun begitu bentuknya
mampu membuat orang-orang gemetaran ketakutan ketika melihatnya. Dia seperti sekumpulan
sampah berbentuk bulat dan dapat terbang dengan tentakel panjang menyulur dari badannya.
Ternyata kali ini Bagus tidak berbohong, andai apa yang akan terjadi jika mereka tidak
mendengar suara tersebut, pasti mereka semua sudah menjadi santapan monster tersebut.
Mahkluk tersebut mulai menangkap warga desa dan menyeburkan mereka semua ke
sungai. Warga desa yang ketakutan hanya dapat berlari berhamburan mencari tempat untuk
berlindung. Tanpa disadari Bagus mendekat ke monster aneh tersebut dan berbicara kepadanya.
“Hay kau apa yang kamu inginkan dari kami?” tanya Bagus kepada monster itu.
“Aku hanya ingin sungai ini bersih seperti semula, tidak ada sampah”
“Baiklah kami akan membersihkan sungai ini, tapi tolong lepaskan warga desa”
“Aku akan melepaskan mereka ketika sungai sudah kembali bersih”
“Baiklah, kami akan membersihkan sungai ini”
Bagus kemudian meminta warga desa untuk membersihkan sungai, warga desa langsung
membersihkan sungai sampai bersih meskipun hari sudah larut malam. Setelah sungai bersih
monster aneh tersebut melepaskan warga desa yang ditangkapnya. Monster aneh tersebut pergi
meninggalkan desa, dan mereka akan kembali lagi ketika sungai menjadi kotor dann penuh
dengan sampah.
Warga desa masih ketakutan karena kajadian yang baru saja menimpa mereka. Mereka
berjanji akan terus menjaga sungai tetap bersih dan tidak akan membuang sampah ke sungai
lagi. Mereka sadar bahwa sungai merupakan salah satu sumber kehidupan mereka dan sudah
sepatutnya mereka menjaganya supaya tetap bersih.
NASKAH SESUDAH DIEDIT

MONSTER ANEH

Karya Nur Khasanah

Suatu hari yang cerah, terlihat wagra desa Ayem begitu sibuk dengan pekerjaan masing-
masing. Ada yang membajak sawah, ada yang menanam padi, dan ada yang menjaring ikan di
sungai. Terlihat anak-anak kecil bermain di pematang sawah, mereka berlari ke sana kemari
dan sesekali tertawa terbahak-bahak ketika salah satu dari mereka terjatuh.

Suasana pagi itu sangatlah damai. Namun, kedamaian itu seketika hilang dan berubah
menjadi mencekam saat mendengar Bagus berteriak dari hulu sungai seraya berlari
mengelilingi desa. Dengan badan basah kuyup, Ia terus berlari dan berteriak tidak jelas.

“Awas! Ada monster aneh yang muncul dari sungai. Cepat selamatkan diri kalian!”
teriak Bagus seraya berlari dan memperingatkan warga desa.

“Ooohhh… wong edan! Siang-siang hanya buat rebut saja” ucap ibu-ibu yang sedang
menumbuk padi dengan alu.

“Begitulah Mba, jika anak disekolahkan jauh-jauh nakah sibuk mengikuti hal yang
tidak jelas”, timpal orang yang juga sedang menumbuk padi.

“Makannya Yu, kalau punya anak dididik yang benar. Jangan asal lepas begitu saja di
kota orang. Kan jadi tidak benar pergaulannya”, begitulah kira-kira tanggapan warga desa.

Bagus memang salah satu pemuda cerdas yang ada di desa Ayem. Ia mendapatkan
beasiswa untuk bersekolah di kota. Ibunya sangat senang dan mengizinkan Ia bersekolah di
kota. Namun, warga desa berpandangan bahwa Bagus tidak memiliki perilaku yang baik dan
mengganggap Ia hanya bersenang-senang saja. Pandangan itu muncul karena setelah satu tahun
Ia lulus, Ia tak kunjung mendapatkan perkerjaan dan selalu berkeliaran di dekat hulu sungai.

Karena warga desa tidak mempercayai perkataan Bagus, warga desa pun melanjutkan
pekerjaan mereka. Perkataan Bagus hanya dianggap sebagai angin lalu. Tidak ada monster
aneh yang muncul dari sungai, mungkin saja Bagus hanya bercanda. Bagus memang terkenal
memiliki sikap yang usil kepada warga desa. Bahkan Ia pernah berkata bahwa ada semut
sebesar gajah di hutan. Setelah diperiksa tidak ada apa-apa. Maka dari itu, semua yang
dikatakan Bagus tidak pernah dipercaya lagi. Meskipun Bagus berpendidikan, namun sikap
usilnya tidak hilang dari dirinya.

Hingga malam hari, Bagus tetap saja berlari mengelilingi desa sembari berkata bahwa
ada monster aneh yang muncul dari sungai. Dia bahkan mengatakan bahwa monster itu akan
menangkap orang-orang dan memakan mereka semua. Bagus tidak berhenti memperingatkan
warga desa tentang keberadaan monster tersebut. Bagus hanya ingin mereka tidak dimakan
monster tersebut seperti kambing-kambing miliknya yang raib dimakan monster tersebut.

Warga desa sudah muak dengan sikap Bagus yang terus menerus mengganggu warga
sehingga warag menangkap Bagus dan mengurung Bagus di rumahnya. Bahkan orang tua
Bagus pun ikut mengurung dan tidak membiarkan Bagus keluar dari rumah. Tindakan tersebut
dilakukan agar desa kembali menjadi damai.

Ketika semua warga desa terlelap, tiba-tiba terdengar suara menakutkan yang berasal
dari arah sungai. Suara aungan yang sangat menakutkan dan begitu memekakkan telinga
siapapun yang mendengarnya. Warga desa yang mendengar suara tersebut berbondong-
bondong menuju sungai. Tak lupa mereka membawa benda-benda yang dapat digunakan
sebagai senjata.

Sesampainya di sungai, mereka begitu terkejut melihat makhluk aneh yang keluar dari
sungai. Bentuknya membuat orang-orang gemetar ketakutan ketika melihatnya. Makhluk itu
seperti sekumpulan sampah berbentuk bulat dan dapat terbang dengan tentakel panjang
menjulur dari tubuhnya. Kali ini ternyata Bagus tidak berbohong. Entah apa yang akan terjadi
jika mereka tidak mendengar suara tersebut. Pasti mereka semua sudah dimakan monster itu.

Makhluk itu mulai menangkap dan melemparkan semua warga ke sungai. Warga desa
ketakutan dan berhamburan mencar tempat untuk berlindung. Tanpa disadari, Bagus mendekat
kea rah monster tersebut dan berbicara kepadanya.

“Hai monster, apa yang kau inginkan dari kami?”, tanya Bagus kepada monster itu.

“Aku hanya ingin sungai ini bersih seperti sedia kala, tidak ada sampah di sini”

“Baiklah kami akan membersihkan sungai ini, tapi kamu harus lepaskan warga desa”, ucap
Bagus.

“Aku akan melepaskan mereka ketika sungai sudah kembali bersih”, jawab monster.

“Baiklah, kami akan membersihkan sungai ini”


Bagus kemudian meminta semua warga desa untuk membersihkan sungai. Warga desa
gotong royong membersihkan sungai sampai bersih meskipun hari sudah larut malam. Setelah
sungai bersih, monster itu melepaskan warga desa yang ditangkap. Monster aneh itu pergi
meninggalkan desa. Monster itu akan kembali lagi jika sungai kotor dan penuh dengan sampah.

Warga desa masih merasakan ketakutan atas kejadian yang baru saja menimpa mereka.
Warga desa berjanji akan terus menjaga sungai agar tetap bersih dan tidak akan membuang
sampah ke sungai lagi. Mereka sadar bahwa sungai merupakan salah satu sumber kehidupan
bagi mereka dan sudah sepatutnya mereka menjaganya agar tetap bersih.

Anda mungkin juga menyukai