Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TUGAS KHUSUS
ANALISA ALKOHOL

3.1 Dasar Teori Pengolahan Alkohol


Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional –OH yang terkalit
pada rantai karbon alifatik, dalam molekul alkohol,gugus fungsi –HO berikatan secara
konvalen dengan atom karbon.
Alkohol yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan mono alkohol sedangkan
yang memiliki lebih dari satu gugus –OH disebut juga dengan polialkohol. alkohol
merupakan monoalkohol turunan alkana, rumus umum dari alkohol adalah CnH2n+1
OH atau ditulis R – OH,satu atom H dari alkana diganti oleh gugus OH.

Sifat – sifat senyawa alkohol :


Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan
dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama.hal ini disebabkan
oleh adanya gaya antar molekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar. Senyawa
alkohol memiliki sifat –sifat kimia sebagai sebagai berikut :
Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur, terlarut dengan air, kelarutan ini
disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara alkohol (R-OH) dan air (H-OH).
Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu samapai empat berupa gas
atau cair.alkohol dengan jumlah atom lima sampai sembilan berupa cairan kental seperti
minyak, sedangkan yang memiliki atom sepuluh atau lebih berupa zat padat.
Alkohol bersifat heterepolar memiliki sifat polar dari gugus –OH dan nonpolar
dari gugus –R (alkil).sifat polarnya tergaantung dari panjang rantai alkinya semakin
panjang rantai alkilnya semakin panjang rantai akilnya,maka sifat kepolarannya
berkurang .hal ini menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol dengan suhu
rendah seperti etanol dan metanol lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut yang polar
seperti air. Titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih alkana hal ini di

18
19

sebabkan oleh gugus fung si –OH yang sangat polar, sehingga daya tarik –menarik antar
molekul alkohol menjadi sangat kuat.
 Manfat dan kegunaan alkohol
Pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut,dan sebagai bahan
miniman berakohol. Adapun beberapa senyawa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari –hari adalah :
Metanol merupakan jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah
dan resin. Alkohol dapat juga dibuat menjadi senyawa lain seperti senyawa ester, di
gunakan untuk membuat polimeter jenis plastik, dengan merubah metanol menjadi
metanal atau formaldehid. pada industri metanol digunakan sebagai bahan baku
pembuatan fomaldehid sebagai cairan anti beku,dan pelarut, seperti vernish.Pada
kendaraan bermotor, metanol digunakan untuk bahan bakar mobol formula.
 Prinsip
Dalam ilmu kimia alkohol didefinisikan sebagai suatu senyawa organik yang
mendukung gugus hidroksil (HO) mempunyai rumus umum C n+¿ H 2n ¿ + OH sedangkan
istilah alkohol dalam industri biasanya digunakan untuk meyebut senyawa ethanol atau
ethyl alkohol.
Dalam dunia industri, alkohol selain digunakan sebagai pelarut dan media
ekstaraksi,juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bermacam-macam bahan
kimia seperti asetal dehyde, ethyl asetat, obat-obaatan, bahan peledak ethyelene glikol,
butadiene.Alkohol atau ethanol mempunyai sifat-sifat antara lain mudah menguap,
mudah terbakar, berbau spesifik, dapat tercampur atau larut dalam beberapa cairan (air,
methyl alkohol, eter, kloroform dan aseton ).
Pada dasarnya proses pembuatan alkohol ada 2 macan, yaitu:
1. Cara sintesis
Yaitu dengan melakukan reaksi elementer.
2. Cara fermentasi
Yaitu dilakukan dengan memanfaatkan bantuan aktifitas mikroba
pada dalam bab ini hanya dibicarakan proses pembuatan alkohol dengan cara
fermentasi. Fermentasi yang berasal dari bahasa feverve (mendidih), dahulu dipakai
untuk menyatakan proses peruraian karbohidrat dengan timbulnya pembentukan gas.
20

Para ahli kimia perancis menerangkan bahwa fermentasi merupakan proses peruraian
gula menjadi alkohol dan karbondioksida karena adanya aktifitas sel-sel yeast yang
hidup dan berkembang biak dalam cairan (media) fermentasi. Selanjudnya dijelaskan
bahwa proses fermentasi tersebut berlangsung dengan tanpa pemberian udara.meskipun
penggunaaan udara akan mempercepat pertumbuhan yeast, namun menyebabkan
komsumsi gula menurun.pasterur membuktikan bahwa pada proses aerob tiap-tiap yeast
hanya dapat memperoses 4 – 10 gr gula , sedangkan bila tanpa udara ( anearob ) yeast
memperoses sekitar 60 – 80 gr gula.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka fermentasi dapat diartikan sebagai suatu
proses disimilasi aneorobik dari senyawa – senyawa organik karena ada aktivitas
organisme ataupun ekstak dari sel – sel tersebut.pada saat ini fermentasi dapat juga
melingkupi aksi mikrobial yang terkontrol, artinya fermentasi bukan hanya menyangkut
proses – proses disimilasi seperti pembuatan alkohol,butanol – aseton, asam laktat atau
yang lainnya, akan tetapi juga lingkup industri produksi cuka, asam sitrat, penicilin dan
antibiotik lainnya. Oleh karena bahan-bahan tersebut merupakan hasil proses mikrobial
maka disebut produk fermentasi.

Garis besar pembuatan alkohol adalah sebagai berikut:


1. Pembuatan adonan
2. Pembibitan
3. Fermentasi
4. Destilasi

Hasil utama dari proses fermentasi ini adalah alkohol murni dan alkohol teknis,
dengan pembedaan sebagai berikut:
1. Alkohol Murni
Yaitu alkohol bebas aldehid, kadar 95% dipakai pada industri minuman, farmasi,
kosmetik,dan lain – lain.
2. Alkohol Teknis
Yaitu alkohol yang masih mengandung aldehid, kadar ± 94%.digunakan dalam
pembuatan spiritus bakar.
21

3.2 ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Gelas ukur 500 ml
2. Brix
3. Thermometer

B. Bahan baku
1. Alkohol

3.3 PROSEDUR KERJA

Analisa dilakukan pada alkohol di gudang penimbunan dan hasil langsung dari
stasiun penyulingan. Pengambilan sampel pada hari di gudang penimbunan pukul 07:00
dan di stasiun penyulingan pukul 09:00, analisa dilakukan secara bergantian.

1. Sampel di tuangkan ke dalam gelas ukur 500 ml ke dalam sampel dimasukkan


thermometer dan alkohol meter lalu baca. Hasil pengamatan dicatat.
2. Kadar alkohol dicari dengan tabel, kemudian berat jenisnya.
22

3.4 DATA PENGAMATAN

Hasil analisa alkohol

Tanggal 13 September 2019

Waktu 07.00 WIB

JENIS KADAR (%) BJ BARBET MINYAK KETE


ALKOHOL FUSSEL(ppm) RANG
AN
o
Nachloop (1) 25/26 = 95,7% 0,79356 26’ 45’’ 6,98
Nachloop (2) 25,2/26o = 96,0% 0,79271 26’ 50’’ 7,29
Prima (1) 24,8/26o = 95,4% 0,79441 14’ 50’’ 7,34
Prima (2) 24,9/26o = 95,5% 0,79413 15’ 05’’ 7,24
Prima (3) 24,6/25o = 95,4% 0,79441 18’ 10’’ 7,40
Teknis 24,1/26o = 94,2% 0,79779 03’’ >100

Hasil analisa alkohol

Tanggal 13 September 2019

Waktu 07.00 WIB

JENIS KADAR (%) BJ BARBET MINYAK KET


ALKOHOL FUSSEL
(ppm)
Nachloop 25,1/27o = 95,5% 0,79413 13’ 10’’
Prima 24,9/27o = 95,2% 0,79498 08’ 05’’
Voorlop 24,7/27,5o = 94,7% 0,79356 03’’

Catatan ’ = menit

’’ = detik

3.5 ANALISA DATA PENGAMATAN

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa hasil analisa kadar alkohol dan berat jenis.
pada alkohol nachlop,prima,teknis pada penimbunan dan nachlop,prima,voorlop pada
23

penyulingan, memiliki hasil yang berbeda –beda dan di bandingkan dengan ketentuan
standarnya masing – masing.

3.6 PEMBAHASAN

Alkohol atau ethanol mempunyai sifat – sifat antara lain mudah menguap, mudah
terbakar,berbau spesifik, dapat bercampur atau larut dalam beberapa cairan (air,methyl
alkohol,eter,kloroform dan aseton).
Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasarr
minuman,bukan metanol,atau grub alkohol lainnya.begitu juga dengan alkohol yang
digunakan dalam dunia farmasi.alkohol yang dimakasudkan adalah etanol. Sebenarnya
alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.

Anda mungkin juga menyukai