Acuan Panen Dan Pascapanen Bawang Merah
Acuan Panen Dan Pascapanen Bawang Merah
NIM: 2006112431
Kelas: Agribisnnis C
1. Bawang Goreng
Bawang goreng merupakan produk olahan yang cukup dikenal oleh masyarakat.
Pengolahan produk ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan biaya murah sebagai
usaha kecil rumah tangga.
1. Bahan
a. Bawang merah.
b. Tepung terigu.
c. Tapioka
d. Minyak goreng
2. Peralatan
a. Pisau dan telenan. Alat ini digunakan untuk mengiris
umbi bawang merah.
b. Baskom. Alat ini digunakan untuk menampung hasil
irisan.
c. Wajan. Alat ini digunakan untuk menggoreng irisan bawang.
d. Tungku kayu atau kompor.
e. Peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan minyak irisan bawang yang baru
selesai digoreng. Untuk itu dapat digunakan tampah dan besek anyaman, atau
wadah plastik yang berlobang. Penirisan juga dapat menggunakan mesin peniris
sentrifugal.
f. Botol kaca bermulut lebar dan penutup ulir. atau kantung plastik yang digunakan
untuk mengemas bawang goreng.
g. Sealer listrik. Alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik.
3. Cara Pembuatan
a. Bawang dikupas, dan pangkal umbi dibuang, kemudian bawang dicuci sampai
bersih.
b. Terigu dicampur dengan tapioca sampai rata. Tiap 150 gram tapioca dicampur
dengan 175 gram terigu. Campuran ini disebut tepung campuran.
c. Bawang diiris membujur (tebal + 2 mm), kemudian dimasukkan ke dalam
baskom, dan ditambah dengan tepung campuran. Baskom digoyang-goyang
sampai bahan tercampur rata. Setiap 1 kg irisan bawang dicampur dengan 65
gram tepung campuran. Hasil yang diperoleh disebut irisan bawang bertepung.
d. Irisan bawang bertepung segera digoreng di dalam minyak panas (suhu 170 oC)
selama 10 menit sampai garing. Setelah itu bawang ditiriskan dan didinginkan.
e. Bawang goreng yang telah dingin dikemas di dalam kemasan tertutup rapat.
Sebagai kemasan dapat digunakan kantong plastik, atau botol kaca bermulut
lebar dengan penutup ulir.
2. Tepung Bawang Merah
Tepung bawang merah merupakan salah satu produk olahan bawang merah
yang memiliki kegunaan konsumsi dan telah memasyarakat. Pembuatan tepung bawang
merah perlu diperhatikan agar cita rasa atau rasa bawangnya tidak hilang. Secara
umum tahapan pembuatan tepung bawang merah adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan irisan bawang merah.
Bawang merah dikupas terlebih dahulu sebelum diiris. Pengirisan dilakukan
dengan menggunakan pisau tajam dengan tebal irisan bawang kira-kira 3-6 mm.
2. Perendaman dalam Larutan Natrium Bisulfit. Proses perendaman dalam larutan
Na-bisulfit untuk mengawetkan dan menghambat perubahan warna karena
reaksi pencoklatan. Juga untuk mencegah kerusakan oleh serangga dan
mikroorganisme pada bahan pangan yang akan dikeringkan. Perendaman
bawang merah ke dalam larutan bisulfit sebelum pengeringan akan memberikan
warna yang baik pada produk akhir tetapi menyebabkan kerusakan pada flavor
dan aroma. Penggunaan Natrium Bisulfit sebaiknya seperlunya dan diupayakan
dalam jumlah sedikit mungkin sebagai bahan tambahan.
3. Penambahan Tepung Maizena
Pati merupakan komponen terbesar dalam tepung maizena. Adanya pati dalam
proses pengeringan bawang akan melindungi flavor dan rasa. Jumlah yang
ditambahkan sekitar 5-15% dari berat bawang.
4. Pengeringan dengan oven
Pengeringan bawang merah dapat dilakukan dengan sistem batch. Pengeringan
dengan sistem batch dilakukan pada suhu 37.8-60oC, selama 7-48 jam dengan
kandungan air akhir 3-5 %.
5. Penggilingan
Potongan-potongan bawang merah berbentuk irisan tipis telah mengalami
pengeringan sampai kadar air kurang dari 10%, diperkecil dengan menggiling
menjadi bentuk bubuk yang diinginkan. Pengecilan ukuran dilakukan dengan
menggunakan penggilingan yang dilengkapi dengan ayakan. Penggiling
dioperasikan dengan kecepatan tertentu dan ayakan yang digunakan mempunyai
ukuran lubang minimum 100 mesh dan maksimum 140 mesh. Kadar air akhir
bubuk maksimum adalah 14 % (Ristek, 2014).
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/pdf/2015/nilaitambahbawangmerah.pdf