Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

(Brassica juncea L.)

DISUSUN
OLEH :
Martania Sri Ayu Manik
134190031

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan
sebuah tugas wirausaha dengan tepat waktu. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah artikel dengan judul "Budidaya Tanaman Sawi
(Brassica juncea L.)” yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita untuk mempelajarinya.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulis,
sehingga bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Artikel ini berisikan informasi
tentang tanaman sawi dan cara budidayanya. Penulis berharap artikel ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Akhir kata, kami sampaikan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut berperan serta dalam penyusunan makalah ini baik dari awal sampai
akhir, yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu-persatu. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Salak,30 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan................................................................................................ 4
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Tujuan............................................................................................................ 5
BAB II Tinjauan Pustaka.................................................................................... 6
A. Sejarah Tanaman Sawi.................................................................................. 6
B. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Sawi………...………………………..6
C. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi…………………..…………………………8
BAB III Penutup................................................................................................. 10
A. Kesimpulan.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budidaya tanaman hortikultura merupakan salah satu andalan bagi sektor
pertanian. Hal ini dapat dilihat dari permintaan tanaman hortikulthural yang
setiap tahunnya  kian meningkat. Seiring dengan meningkatnya taraf  hidup
masyarakat di Indonesia maka kebutuhan akan pangan terutama makanan
pokok seperti buah dan sayuran akan meningkat (Sudjianto, 2001).
Tanaman sayur dapat berbentuk rumput, perdu, semak, atau pohon. Bentuk
pertumbuhanya tegak pendek, menjulang, atau menjalar dengan hasil berupa
umbi, bunga, buah atau biji. Umumnya tanaman sayur berbunga sempurna
(hermaphrodit), yakni dalam satu bunga terdapat bunga jantan dan betina. Alat
reproduksi jantan disebut benang sari (stamen). Benang sari mengandung
tepung sari (polen) dalam kantong sari (anthera). Sementara alat reproduksi
betina disebut putik (pistillum). Putik terdiri dari bagian bakal buah (stigma).
Benang sari  Ada pula tanaman yang berbungga betina dan jantannya terpisah
atau berkelamin tunggal (unisexualis), tetapi dalam satu pohon. Selain itu ada
juga tanaman sayur yang berumah satu (monoecus), seperti melinjo, nangka,
dan keleweh (Hendro sunarjono, 2003).
Tanaman sayur sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Awalnya tanaman ini dikenal sebagai tanaman perkebunan rakyat, tetapi kini
lebih dikenal dengan nama hortikultura. Budidaya sayuran perlu pengolahan
dan perhatian yang lebih dari tanaman lain. Agar dapat menghasilkan tanaman
yang maksimal.
Sayuran sangat penting dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Nilai gizi
makanan  sehari-hari dapat duperbaiki dengan mengkonsumsi sayuran, karna
disayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati,dan tentunya
serat. Menurut hasil seminar Gizi tahun 1963 dan Workshop of Food tahun
1968, setiap orang indonesia memerlukan sayuran sebanyak 150 g berat
bersih/orang /hari dalam menu makanannya.(Hendro sunarjono, 2003).

4
Dari sekian banyak tanaman horthikultura, Sawi/caisin (Brassica juncea L.
Coss) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur
sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih muda. Daun sawi sebagai
makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan
makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan (terapi
bermacam-macam penyakit) (Cahyono, 2003).
Selain itu sawi juga digemari oleh konsumen karena memiliki kandungan
pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada dua jenis caisin/sawi yaitu
sawi putih dan sawi hijau. Keduanya dapat tumbuh di dataran rendah sampai
dataran tinggi. Oleh karena itu, dalam makalah in akan dibahas secara
terperinci mengenai lokasi yang strategis, cara budidaya, pemberantasan hama
dan penyakit serta panendan pasca panen, dan tentunya analisis usaha tani. .

B. Tujuan
Budidaya Tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) ini bertujuan sebagai
berikut :
1.      Mengetahui cara budidaya tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.)
dengan baik dan benar
2.     Menganalisis pertumbuhan budidaya tanaman sawi.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Sawi


Tanaman sawi diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia
Timur. Konon di daerah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina
dan Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah Indonesia diduga pada
abad XIX, bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-
tropis lainnya; terutama kelompok kubis-kubisan (Cruciferae).
Sawi berkembang pesat di dataran rendah maupun di dataran tinggi
yang telah dikenal daerah pertaniannya (Rukmana, 1994).
Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan
internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard,
indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura
menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi. (
Eko margiyanto, 2007)

B. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi


Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman sawi
termasuk kedalam :
1. Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji).
2. Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah).
3. Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua atau biji belah).
4. Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
5. Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
6. Genus : Brassica.
7. Spesies : Brassica juncea L.
Tanaman sawi masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis-
bunga, broccoli, dan lobak atau rades yaitu famili Cruciferae. Oleh
karena itu, sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

6
pada sistem perakaran, stuktur batang, bunga, buah (polong)
maupun bijinya (Rukmana, 1994).

Seperti tanaman yang lainnya,tanaman sawi mempunyai


bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji.
1. Akar
Sistem perakaran sawi menurut Rukmana (1994) memiliki akar
tunggang (Radix Primaria) dan cabang-cabang akar yang
bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada
kedalaman antara 30 - 50 cm. Akar ini berfungsi antara lain
menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan
berdirinya batang tanaman. Sedangkan menurut Cahyono (2003)
sawi berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara
menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah, perakaranya
sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm.
2. Batang
Batang sawi menurut Rukmana (1994) pendek sekali dan
beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi
sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Cahyono (2003)
menambahkan bahwa sawi memiliki batang sejati pendek dan
tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah.
Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan atau
keputih-putihan.
3. Daun
Daun sawi menurut Cahyono (2003) berbentuk bulat atau bulat
panjang (lonjong) ada yang lebar dan ada yang sempit, ada yang
berkerut-kerut (keriting), tidak berbulu, berwarna hijau muda, hijau
keputih-putihan sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai daun
panjang atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai
hijau, bersifat kuat, dan halus. Pelepah-pelepah daun tersusun

7
saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih
muda, tetapi membuka. Di samping itu, daun juga memiliki tulang-
tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang. Haryanto et al.
(1995) menambahkan bahwa secara umum sawi biasanya
mempunyai daun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.

4. Bunga
Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (Inflorescentia)

yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap


kuntum bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat helai
daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang
sari, dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 1994).
5. Buah dan Biji
Buah sawi menurut Rukmana (1994) termasuk tipe buah
polong, yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah
(polong) berisi 2 – 8 butir biji. Biji sawi berbentuk bulat kecil
berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman. Cahyono (2003)
menambahkan, biji sawi berbentuk bulat, berukuran kecil,
permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat
kehitaman.
C. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi
Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi
adalah sebagai berikut :
1. Iklim
Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang
dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 15 0 C - 200 C.
Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas
200 C tidak akan berbunga.
2. Ketinggian Tempat
Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl
tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur.

8
3. Tanah
Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung
yang subur dan cukup menahan air.
(AAK, 1992).
Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya
gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan
pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah
(pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman sawi adalah
syarat tumbuh dan teknik penanaman sawi.
2. Tanaman sawi dapat tumbuh Di daerah pegunungan yang tingginya
lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertumbuh, tetapi di
daerah rendah tak bisa bertumbuh. Tanaman sawi tumbuh dengan
baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aji, C. 2009. Manfaat Tanaman Sawi Hijau ( Brassica juncea ).

Cahyono, Bambang. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau (Pai – Rsai).
Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama.

Margiyanto E.2007.Hortikultura.Bantul:Cahaya Tani

Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta.


Salisburry dan

Sunarjono, Hendro. 2003. Bertanam 30 Jenis Tanaman Sayur. Jakarta : Penebar


Swadaya.

Wahyuni, M. 2007. Botani dan Morfologi Kelapa Sawit. Bahan Ajar. Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan. Medan.

Anda mungkin juga menyukai