Laporan Praktikum Kimia Pengenalan Alat
Laporan Praktikum Kimia Pengenalan Alat
Disusun Oleh:
NPM : E1D013125
Prodi : Agribisnis
Kelompok : V(lima)
Hari/Jam : Jumat/08:00-09:40
Ko-Ass : - Al Arbi
- Deri Gustian
1.2 Tujuan
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama alat-alat
yang digunakan di dalam laboratorium kimia serta mengetahui fungsinya.Dan mengetahui
cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan
untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh
karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat
memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya
setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses
yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter
seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai
dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph
(Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang
penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan
dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat
gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas
ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan
kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:
Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat
yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik
analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan
selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna,
kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan
penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita
dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya
kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara
tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan
alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit
atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa
khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif,
dan efesien (Khasani, 1990).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.
Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum
pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan
dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh
praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan
alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik
(Setiawati, 2002).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan.
Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas,
porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap
panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat
dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas.
Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau
membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran
dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.
BAB III
METODEOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum pengenalan alat ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pertanian
Universitas Bengkulu , pada hari Jumat,25 Oktober 2013 Pukul 08.00 – 09.40 WIB.
3.2 Alat
25. Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan.
30. Kawat Kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen
31. Klem Alat untuk Penjepit dan penyangga tabung
Utilitas erlemeyer saat dipanaskan
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel
atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.
Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain
air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang
dalam skala kecil.
Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. dan untuk
menentukan kadar abu
5.2 Teknik Dasar Laboratorium
5.2.1 Penyaringan
Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan dan
untuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong dipasang pada tempat corong
atau dengan klem statif.Di bawah corong diletakkan gelas kimia hingga ujung tangkai corong
menyentuh dinding gelas.corong yang digunakan adalah corong bersudut 60 derajat.dan
kertas saring yang digunakan berdiameter 9 atau 11 centimeter.
5.2.2 Pengukuran Volume
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan dan memiliki skala
millimeter(mL) yang dibaca dari 0 mL hingga sampai angka gelas ukur.
Pipet Volume mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya digunakan mengambil larutan
yang sesuai volume pipet volume dan bola hisap digunakan sebagai alat bantu menyedot
larutan ke dalam pipet.
5.2.3 Menggunakan neraca
Ada tiga jenis neraca,yaitu:
-Neraca palang tiga mempunyai ketelitian 0,1-0,01 gram.
-Neraca beban mempunyai ketelitian 0,01 gram -0,1 mgram
-Neraca analitis mempunyai ketelitian 0,001 gram-0,01 mgram.
5.2.4 Teknik menggunakan Buret untuk titrasi
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memilki
garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya.Buret digunakan untuk meneteskan
sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang melakukan presisi,seperti pada eksperimen
titrasi.
Oleh karena presisi buret yang tinggi,kehati-hatian pengukuran volume dengan buret
sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik.ketika membaca buret,mata harus tegak
lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks.Kaidah yang umunnya
digunakan adalh dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniscus menyentuh
bagian bawah garis ukur.Oleh karena presisinya yang tinggi,satu tetes cairan yang
menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima,biasanya dengan menyentuh
tetesan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium
memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.Peralatan yang digunakan di
laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi,
alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan dan
cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada di
laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan
dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. semua praktikum menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC, Jakarta