Khairunnisa 2110441006-Pendidikan Agama Islam Dalam Pem Karakter Islami
Khairunnisa 2110441006-Pendidikan Agama Islam Dalam Pem Karakter Islami
Nama : khairunnisa
No.Bp : 2110441006
1. Siapakah pada hakekatnya yang mendidik manisia menurut konsep Pendidikan Agama Islam, berdasarkan
analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Pada hakekatnya yang mendidik manusia adalah Allah SWT.. sebagaimana yang diisyaratkan dalam
Q.S. al-Fatihah (1):2, artinya: 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan pencpta (Yang ditaati, Yang Maha
Memiliki, Yang Maha Mendidik dan Maha Memelihara) semesta alam. Rasulullah Muhammad
SAW.. pernah mengungkapkan dalam hadis beliau, artinya: Yang mendidikku adalah Tuhanku. Dia-
lah yang menjadi pendidikku yang terbaik.
2. Jelaskan apa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan, sehingga manusia diberi tugas
oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah di bumi untuk menyembah-Nya sebagai Abdullah (hamba Allah),
berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat
ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku”.
Dapat difahami bahwa pada dasarnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/materi dan
roh/immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi (saripati yang berasal dari tanah), sehingga
eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau hukum Allah yang berlaku di alam materi
(Sunnatullah). Sedangkan roh-roh manusia, sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian
di hadapan Tuhannya, bahwa mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan
patuh kepadaNya (Q.S. al-A’raf: 172). Karena itulah, kalau manusia mau konsisten terhadap
eksistensi dirinya atau naturnya, maka salah satu tugas hidup yang harus dilaksanakannya adalah
’abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta
hanya mengabdi kepadaNya).
Hanya saja diri manusia juga telah dianugerahi kemampuan dasar untuk memilih atau mempunyai
“kebebasan” (Q.S. al-Syams: 7-10), sehingga walaupun roh Ilahi yang melekat pada tubuh material
manusia telah melakukan perjanjian dengan Tuhannya (untuk bersedia tunduk dan taat kepadaNya),
tetapi ketundukannya kepada Tuhan tidaklah terjadi secara otomatis dan pasti sebagaimana robot,
melainkan karena pilihan dan keputusannya sendiri. Dan manusia itu dalam perkembangannya dari
waktu ke waktu suka melupakan perjanjian tersebut, sehingga pilihannya ada yang mengarah kepada
pilihan baiknya (jalan ketaqwaan) dan ada pula yang mengarah kepada pilihan buruknya (jalan
kefasikan). Karena itu Allah selalu mengingatkan kepada manusia, melalui para Nabi atau Rasul-
rasulNya sampai dengan Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi/rasul terakhir, agar manusia senantiasa
tetap berada pada naturnya sendiri, yaitu taat, patuh dan tunduk kepada Allah SWT. (’abdullah).
Setelah rasulullah SAW. wafat, maka tugas memperingatkan manusia itu diteruskan oleh para
shahabat, dan para pengikut Nabi SAW. (dulu sampai sekarang) yang setia terhadap ajaran-ajaran
Allah dan rasulNya, termasuk di dalamnya adalah para pendidik muslim.
3. Jelaskan, apa yang diberikan Allah kepada Manusia setelah manusia diciptakan-Nya, agar mansia mampu
melaksanakan tugas kekalifahannya di bumi, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
dalam Q.S. al-Baqarah: 30:
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Apa yang dimaksud dengan khalifah? Kata khalifah berasal dari kata “khalf” (menggantikan,
mengganti), atau kata “khalaf” (orang yang datang kemudian) sebagai lawan dari kata “salaf” (orang
yang terdahulu). Sedangkan arti khilafah adalah menggantikan yang lain, adakalanya karena tidak
adanya (tidak hadirnya) orang yang diganti, atau karena kematian orang yang diganti, atau karena
kelemahan/tidak berfungsinya yang diganti, misalnya Abu Bakar ditunjuk oleh umat Islam sebagai
khalifah pengganti Nabi SAW, yakni penerus dari perjuangan beliau dan pemimpin umat yang
menggantikan Nabi SAW. setelah beliau wafat, atau Umar bin Khattab sebagai pengganti dari Abu
Bakar dan seterusnya; dan adakalanya karena memuliakan (memberi penghargaan) atau mengangkat
kedudukan orang yang dijadikan pengganti. Pengertian terakhir inilah yang dimaksud dengan “Allah
mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Fathir
ayat 39, Q.S. al-An’am ayat 165.
Manusia adalah makhluk yang termulia di antara makhluk-makhluk yang lain (Q.S. al-Isra’: 70) dan
ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikhisnya (Q.S. al-Tin:
5), serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat
dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan. Karena itulah
maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi.
“Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S.
Fathir ayat 39, Q.S. al-An’am ayat 165.
4. Jelaskan tugas Rasul diutus Allah SWT. kepada manusia setelah manusia diciptakan-Nya,
berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
TUGAS PARA RASUL
1. Tugas agung mereka ialah mengajak manusia beribadah kepada Allah dan meninggalkan
sesembahan selainNya.[1] Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah merupakan
dasar dan jalan dakwah para rasul seluruhnya, sebagaimana dikhabarkan Allah dalam firmanNya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu. [An Nahl:36]
2. Menyampaikan syari’at Allah kepada manusia dan menjelaskan agama yang diturunkan kepada
manusia, sebagaimana firman Allah “ Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari
Rabb-mu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al Maidah:67
3. Menunjukkan umat kepada kebaikan dan menyampaikan kabar kepada mereka tentang pahala
yang disiapkan bagi pelakunya, serta memperingatkan kepada mereka dari kejelekan dan siksaan
yang disiapkan untuk yang melanggarnya. Allah berfirman : (Mereka Kami utus) selaku rasul-
rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. [An Nisaa’:165].
4. Memperbaiki manusai dengan teladan dan contoh yang baik dalam perkataan dan perbuatan.
Allah berfirman “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al
Qur’an)”. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat. [Al An’am:90].
5. Para rasul mempunyai tugas menegakkan dan menerapkan syari’at Allah diantara hamba-
hambaNya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Baca Juga Apakah Neraka Kekal? Dan
hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kemu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka,
supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan
sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik. [Al Maidah:49].
6. Menjadi saksi sampainya hujjah kepada manusia “ (Dan ingatlah) akan hari (ketika) kami
bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami
datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang berserah diri. [An Nahl:89].
5. Jelaskan fungsi tugas manusia di bumi ini, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
> - Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat
56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
- Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman Allah
dalam Q.S. al-Baqarah: 30:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
8. Jelaskan proses pembentukan tingkah laku yang islami, dengan menganalisis bagannya?
proses pembentukan sikap dan tingkah laku
1. Teori ke praktek
2. Praktek ke teori
3. Teori+praktek
Proses pembentukan sikap dan tingkah laku yang Isami dimulai dari pemberian contoh (praktek),
kemudian pemberian teori, sehingga terjadi pengalaman dan pemahaman yang disertai praktek yang
sempurna terhadap ajaran Islam, yang dilakukan dengan bimbingan pendidik kepada peserta didik,
atau oleh diri sendiri, atau oleh sesama teman sebaya, sehingga terbentuklah pola sikap dan tingkah
laku yang Islami
9. Jelasakan pola sikap dan tingkah laku yang Islami dalam satu tabel/bagan?
No Pola sikap islami Pola tingkah laku islami
1. Beriman Islami QS:2: 1-5 “Kebajikan itu Mendengar Islami QS:7:179, “Dan sungguh, akan
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
nabi-nabi dan memberikan harta yang dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang- kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
orang miskin, orang-orang yang dalam (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
memerdekakan hamba sahaya, yang hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, itulah orang-orang yang lengah.”
orang-orang yang menepati janji apabila
berjanji, dan orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan dan pada masa
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar, dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa”
2. Merasa Islami QS:13: 28 “(yaitu) orang-orang Melihat Islami QS:7:179 “Dan sungguh, akan
yang beriman dan hati mereka menjadi Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
tenteram. Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lengah.”
3. Berpikir Islami QS: 3:190 “Sesungguhnya Mencium Islami QS: 7:179 “Dan sungguh, akan
dalam penciptaan langit dan bumi, dan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
pergantian malam dan siang terdapat tanda- dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
berakal Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lengah.”
4. bernafsu makan/minum yang Islami QS:2:168 Memakan/meminum Islami QS:2:168 “Wahai
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan
yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah mengikuti langkah-langkah setan.”
setan.”
5. bernafsu sex yang Islami, QS: 24: 30 Berbicara Islami QS:4:9 “Dan hendaklah takut
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
agar mereka menjaga pandangannya, dan mereka meninggalkan keturunan yang lemah di
memelihara kemaluannya; yang demikian itu, belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah
Mengetahui apa yang mereka perbuat.” mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
6. Bekerja Islami QS. 62:8 Katakanlah,
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari
padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu
akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
7. Berpakaian Islami QS:7:26 “Sesungguhnya Kami
telah menyediakan pakaian untuk menutupi
auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi
pakaian takwa, itulah yang lebih baik.
Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka ingat.”
8. Bergaul Islami QS:31:14 “Dan Kami perintahkan
kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya
kepada Aku kembalimu.”
9. Berekonomi Islami QS:4:32 “(Karena) bagi laki-
laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa
yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu”
10. Berhubungan seks Islami (menikah) , QS:24:30
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi
mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat.”
10. Jelaskan peran pendidik (orang tua/guru/dosen) dan peran diri sendiri dalam mendidik diri anda
sendiri sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan diri anda sendiri dengan
menganalisisnya berdasarkan peralihan fungsi mendidik dalam tabel?
06 -12 : SD 90 ke 75 0 ke 25
13 -15: SMTP 75 ke 50 0 ke 50
16 -18: SMTA 50 ke 25 0 ke 75
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa seorang anak pada usia 0 tahun 100 % tergantung kepada
orang tuanya, secara berangsur-angsur pada usia 5 tahun tingkat ketergantungannya kepada orang
tuanya akan menurun kepada 90 %, sedangkan kemandiriannya meningkat menjadi 10%. Pada usia 6-
12 tahun (SD) peranan pendidik (orang tua dan guru) semakin berkurang secara perlahan-lahan dari
90% ke 75%, sementara kemandiriannya meningkat menjadi 25%. Pada usian remaja umur 13-15
tahun peranan pendidik semakin berkurang secara perlahan-lahan dari 75% ke 50%, sementara
kemandiriannya meningkat menjadi 50%. Pada usian remaja umur 16-18 tahun peranan pendidik
semakin berkurang secara perlahan-lahan dari 50% ke 25%, sementara kemandiriannya meningkat
menjadi 75%. Begitulah seterusnya sampai memasuki perguruan tinggi, tanggung jawab diri
mahasiswa untuk mendidik dirinya dimulai dari 75% akan bergerak naik menjadi 100%. Apabila
mahasiswa telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, peranan pendidik (dosen) dan
lingkungan hanya mulai dari 25% akan secara perlahan-lahan akan bergerak berkurang menjadi 0%.
11. Betapapun usaha dilakukan oleh pendidik untuk membentuk sikap dan tingkah laku peserta didik yang
Islami, belum dapat menjamin akan mencapai tujuan pendidikan Islam membetuk tingkah laku yang Islam,
kecuali jika telah disertai dengan usaha oleh peserta didik sendiri untuk memperoleh hidayah (petunjuk) dari
Allah SWT. dengan melakasnakan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya,
sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya QS.29:69 “Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik”
Dalam konsep pendidikan Agama Islam, bimbingan proses pembentukan pola sikap dan tingkah laku
manusia harus dilakukan sesuai dengan hidayah Allah SWT. , sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT.
dalam firman-Nya QS.2: 2 dan 185 “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur”
12. Jelaskan pembagian hidayah menurut Syekh Muhammad Abduh, beserta cnontohnya?
1. Hidayah fitrah beragama (potensi spiritual). Contohnya tiba tiba tergerak untuk taat beribadah
kepada Allah SWT.
2. Hidayah emosi (potensi emosional). Contohnya dengan mudah untuk meredakan emosi dan tidak
ada kekesalan.
3. Hidayah akal (potensi intelektual). Contohnya dengan mudah untuk belajar ingin mengetaui agama
islam lebih dalam.
4. Hidayah nafsu (potensi biologis). Contohnya dengan teratur makan atau menjaga pola hidup sehat.
5. Hidayah naluri (potensi instinct), kemampuan reflektif yang dibawa sejak lahir untuk bertindak
beradaptasi dengan lingkungan. Contohnya dengan tergerak tiba tiba untuk menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
13. Hidayah yang manakah yang khusus diberikan Allah SWT. kepada Manusia? Kenapa? Jelaskan
berdasarkan al-Qur’an!
Tiga dari lima hidayah tersebut hanya diberikan Allah SWT. kepada manusia, yaitu hidayah spritual,
hidayah emosional dan hidayah intelektual, karena manusia diciptakan-Nya sebagai khalifah
(penguasa) di bumi. Dengan adanya hidayah tersebut, manusia mempunyai dorongan dan keinginan
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sesuai dengan potensi SDM-nya yaitu potensi spiritual,
emosioanl, intelektual dan bologis, yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai aktivitas
dalam kehidupannya guna melaksanakan tugas kekhalifahannya mengelola SDA di bumi dan
mengelola SDM-nya untuk menyembah Allah SWT., sebagai ‘abdullah (sebagai hamba Alah SWT.).
14. Jelaskan fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan kecerdasan Islami, beserta contoh
masing-masing berdasarkan pengalaman anda sendiri?
>Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk pembentukan karakter Islami melalui upaya mencerdaskan
potensi SDM secara Islami, yaitu sebagai berikut:
1. Kecerdasan spiritual Islami. Potensi yang berada di dalam lubuk hati manusia yang paling
dalam, yaitu fitrah (naluri) beragama untuk mengenal Tuhan Allah SWT. yang mampu menangkap
nilai kebenaran mutlak dari Allah SWT. dan merasakan selalu dekat dengan Allah SWT., yang
berfungsi mengontrol kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan biologis sesuai
dengan ajaran Isam, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. Contohnya ketika tak lupa akan selalu
beribadah kepada Allah SWT.
2. Kecerdasan emosional Islami. Rasa ketuhanan untuk mengingat dan mencintai Allah SWT.,
untuk mengangkap nilai kebaikan dan keindahan yang hakiki yang datang dari Allah SWT., melalui
wahyu dan ilham (petunjuk langsung ke dalam hati manusia dari Allah SWT.) dan rasa kemanusiaan
untuk saling mencintai dengan sesama manusia, untuk membedakan yang baik dan yang buruk serta
yang indah dan yang tidak indah antar sesama manusia sesuai dengan ajaran Islam. Contohnya
dengan selalu bersabar dan menyayangi saudara muslim satu sama lain.
3. Kecerdasan intelektual Islami Daya pikir untuk membedakan benar dan salah di dalam
kontrol spiritual dan rasa ketuhanan sesuai dengan ajaran Isam. Contohnya dengan tidak cepat
mengambil keputusan, dan cerdas dalam memberi pendapat.
4. . Kecerdasan biologis Islami Dorongan nafsu makan/minum untuk mempertahankan hidup,
dan daya nafsu seksual untuk melanjutkan keturunan di dalam kontrol spiritual, emosional dan
intelektual yang Islami untuk membedakan nikmat dan tidak nikmat atau enak dan tidak enak yang
halal dan baik sesuai dengan ajaran Isam. Contohnya dengan selalu menjaga pola makan, dan tak lupa
untuk berolahraga demi keseimbangan biologis.
15. Jelaskan peranan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kemampuan yang Islami?
pembentukan kepribadian yang Islami tersebut hanya diperoleh melalui Pendidikan Agama Islam
(Islamic Education), tidak melalui pengajaran Agama Islam (Islamic Studies). Pendidikan Agama
Islam (Islamic Education) bertujuan untuk pembentukan kepribadian Islami pada tataran ranah
konatif, afektif, kognitif, psikomotorik dan performance melalui transfer ilmu pengetahuan yang
islami, penghayatan dan pemaknaan ilmu yang diketahui, hingga membentuk keyakinan dan
keimanan (akidah) di dalam hati, melaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
16. Jelaskan perbedaanPendidikan Agama Islam (Islamic Education), dan pengajaran Agama Islam
Aspek Perbedaan Pendidikan Agama Islam (Islamic Education) Pengajran Agama Islam (Islamic
Studies) Tujuan 1. Penguasaan ilmu Agama Islam secara ilmiah. 2. Penanaman 'Aqidah. 3.
Pelaksanaan Syari'ah 4. Pembentukan Akhlak Pengetahuan, ilmu, datadata lmiah/analisa ilmu hanya
untuk ilmu. Sarana 1. Rumah tangga (keluarga). 2. Lembaga Pendidikan 3. Tempat-tempat ibadah. 4.
Lingkungan masyarakat Jurusan Islamic Studies Lembaga penelitian Yang berperan 1. Allah swt.
Yang Maha Mendidik. 2. Orang tua/ibu/bapak. 3. Para pendidik. (Guru/dosen, guru besar, dan
peneliti) 1. Ulama/Pemimpin masyarakat muslim. 2. Diri sendiri. 3. Masyarakat muslim. Guru/dosen,
guru besar, dan peneliti Metode 1. Bimbingan, tauladan, pengawasan, balasan/hukum 2. Ceramah,
diskusi, seminar, penelitian, problem solving. 3. Ibadah secara kontintu, selalu ber zikir, serta berdo'a.
Ceramah, diskusi, seminar, penelitian. Masa 1. Mulai dari memilih calon suami/isteri, untuk
keturunan. 2. Masa dalam kandungan lahir s/d meninggal dunia. 3. Seumur hidup. Dalam strata
tertentu, tingkat tertentu dibatasi oleh paket, dan waktu
17. Jelaskan fungsi Ilmu pengetahuan dalam pendidikan Agama Islam berdasarkan analisis ayat alQur’an
yang mendasarinya?
Fungsi Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan Agama Islam Dalam ajaran Islam ilmu pengetahuan tidak
bebas nilai. Dalam pandangan sekuler Ilmu pengetahuan bebas nilai, artinya tidak terikat dengan nilai
agama (sekuler: pandangan yang memisahkna agama dengan kehidupan dunia). Dalam Islam Ilmu
pengetahuan sarat dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam, di samping ilmu pengetahuan untuk
kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, 9 meningkatkan kualitas kerja profesi manusia, ilmu
pengetahuan dalam Islam berfungsi untuk memahami al-Qur’an dan Hadis untuk meningkatkan
kulaitas kehidupan umat Islam yang redha Allah, daan meningaktkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT., untuk memperoleh kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan di akhirat
serta bebas dari azab neraka, sebagaimana dalam do’a yanag diajarkan Allah SWT. dalam QS. 2:201-
202 “Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka." 202. Mereka itulah yang memperoleh
bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya”
18. Jelaskan dimensi iman terhadap eksistensi ilmu pengetahuan berdasarkan analisis ayat al-Qur’an yang
mendasarinya?
Konsekwensi iman sebagai dasar ilmu (basic science) ialah setiap ilmu wajib diamalkan. Iman
sebagai dasar ilmu (basic science) mempunyai tiga dimensi, yaitu: 5.1. Dimensi Qalbu (hati), yaitu
dibenarkan oleh hati berdasarkan kebenaran ilmu yang diyakini (‘Ilm al-yaqin), kebenaran ilmu yang
teruji (‘ain al-yaqin), sampai kepada kebenaran mutlak (haqq alyaqin), sehingga mengokohkan
keimanan dan ketakwaan yang kuat tak tergoyahkan yang menerangi hati, akal dan nafsu (nurul-
yaqin). 5.2. Dimensi perkataan (lidah), yaitu perkataan logis beradasarkan kebenaran iman dan ilmu
pengetahauan yang telah dimiliki. 10 5.3. Dimensi perbuatan (tindakan), yaitu mengerjakan sesuatu
berdasarkan kebenaran keimanan yang diyakini dan ilmu yang diketahui. (QS:96:1-5) “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. "Khalaqal-insāna min 'alaq". Artinya: Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. ... Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.”
19. Jelaskan bukti iman sebagai basic science dalam kehidupan seorang intelektual muslim sejati, berserta
contoh pada diri anda kelak jika telah sukses menjadi intelektual muslim sejati?
Dengan ilmu yang sulit menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, dengan ilmu menusia dapat
menyelami hakekat kebenaran dalam membuktikan bahwa Allah SWT. itu benar-benar ada dan Maha
Esa ada-Nya, membuktikan ke-Maha Besaran-Nya, keMaha Agungan-Nya serta membuktikan ke-
Maha kuasaan-Nya dalam menciptakan alam semesta, sehingga iman berfungi berfungsi sebagai dasar
ilmu (basic science), karena iman selalu mememberi cahaya kepada ilmu pengetahuan, sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS. 2:164 “ Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian
malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati
(kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang mengerti”. Contohnya kelak ketika saya telah sukses menjadi
intelektual muslim sejati insyaallah akan selalu taat kepada Allah SWT dan tak lupa untuk
mengarahkan dan mengajak teman” kerabat atau siapapun yang berada di lingkungan sekitar agar bias
sama sama menjadi intelektual muslim sejati.
20. Pendidikan menurut Islam berlangsung semur hidup. Dari mana sebaiknya pendidikan itu dimulai
menurut konsep pendidikan Agama Islam, berdasarkan analisis dalil ayat al-Al-Qu’an dan Hadis?
Agama Islam mengajarkan bahwa pendidikan harus berlangsung seumur hidup, yang dimulai sejak
memilih calon suami/isteri dengan sesama muslim yang shaleh dan shalehah, sebagai calon orang tua
penanggung jawab utama pendidikan anak dalam keluarga, sebagimana diisyaratkan dalam Q.S.
2:221 “Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba
sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik
hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman)
sebelum mereka beriman. Dilanjutkan dari masa bayi dalam kandungan dengan menjaga kondisi fisik
dan mental ibu dan melaksanakan tata cara pergaulan suami istri secara Islami, selanjutnya
pendidikan berlangsung dari lahir sampai mati.
21. Jelaskan ciri-ciri intelektual muslim sejati berdasarkan analisis dalil ayat alQur’an?
memiliki integritas iman, ilmu dan amal, yang memilki ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiyah,
sebagai cendikiawan muslim sejati, yang diangkat derjat kehidupannya oleh Allah SWT. sebagaiman
diisyaratkan dalam QS:58:11 “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
22. Jelskan tanggung jawab sarjana muslim terhadap ilmu pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan
keahlian dan profesinya?
Seorang sarjana muslim profesional, dapat dilihat pada penerapan ilmu dan keahlian dalam profesinya
memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya sesuai dengan ajaran Islam. Terbentuknya intelektual
muslim merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan
tinggi. yaitu mendidik manusia menjadi sarjana muslim yang profesional, seperti ekonom 11 muslim,
dokter muslim, sarjana hukum muslim, sarjana pertanian muslim, sosiolog muslim sastrawan muslim,
pakar muslim, frofesor muslim dan sebagainya. Prediket muslim dalam kesarjanaan seseorang, tidak
saja terletak pada motovasinya dalam menekuni profesinya, akan tetapi merupakan bagian yang tak
terpisahkan pula dari keislamannya dan dari ilmu spesialis/profesinya itu sendiri. Seorang sarjana
mslim bertanggngjawab melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan, yaitu memberikan nilai-nilai Islami
terhadap ilmu dan teknologi yang diterimanya dari sarjana non-muslim, karena ideologi, keyakinan
agama yang dianut oleh seorang ilmuan, dari mana ilmu itu berasal, sangat besar pengaruhnya
terhadap sikap dan watak seorang intelektual, dan pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya
dalam melakukan tindakannya, sekaigus ia berpartisipasi aktif mendakwahkan agamanya lewat
spesialisasi dan profesi yang ia tekuni, sebagai panggilan suci dari Tuhan yang diyakininya.
JUDUL: FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONTROL DISKUSI/SEMINAR TGL 19 NAMA: KHAIRUNNISA BP: 2110441006
1. Tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi ialah mendidik mahasiswa menjadi sarjana muslim
sejati. Apa tindak lanjut apabila tujuan tersebut belum terpenuhi dengan baik?
2. Dari 5 hidayah menurut syekh muhammad abduh, jelaskan yang dimaksud dengan Hidayah nafsu
(potensi biologis)!
3. Adakah target atau waktu yang di tentukan dalam Proses pencapaian tujuan pendidikan Agama Islam?
8. Dini Amelia Putri 2111122002 1. Apa tujuan manusia di 1.-Untuk beribadah kepada Allah
ciptakan menurut hakikat -Pengurus bumi/khalifah
pendidikan agama islam? -Mengemban amanah
-Agar manusia mengetahui kebesaran allah
(jawab: raisya khalila)
2. Apa perbedaan manusia 2.Perbedaan manusia dg makhluk lain
dengan makhluk lain menurut berdasarkan hakikat pai yaitu
hakikat pendidikan agama -asal usul keberadaan manusia yang
islam mempertanyakan apakah beradanya
manusia di dunia ini hanya kebetulan saja
sebagai hasil evolusi atau hasil ciptaan
Tuhan
-struktur metafisika manusia, apakah yang
esensial dari manusia itu badannya atau
jiwanya atau badan dan jiwa
-berbagai karakteristik dan makna eksistensi
manusia di dunia, antara lain berkenaan
dengan individualitas, sosialitas.(jawab :
raisya khalila)
3.bagaimana proses pendidikan 3. Pada hakikatnya pendidikan merupakan
yang memanusiakan manusia ? suatu proses memanusiakan
manusia.Pendidikan humanis adalah
pendidikan yang memanusiakan
manusia.Pendidikan adalah proses
belajar,belajar adalah bagian hidup itu
sendiri bukan untuk mempersiapkan masa
depan karena belajar adalah proses yang
membantu manusia menjadi berkembang
dan memanusiakan manusia sehingga
pendidikan membantu manusia untuk
membuat dirinya menjadi sempurna.(jawab:
raisya khalila)
9. Raisya khalila 2110923035 1.Penciptaan manusia itu sudah 1.Tidak, karena manusia diciptakan untuk
pasti memiliki tujuan salah memilih tujuan mereka sendiri apakah
satunya beribadah kepada memilih yang baik atau tidak, karena setan
Allah.Bagaimana jika pun disuruh oleh Allah untuk mengganggu
seseorang pada saat sekarang manusia, apakah akan tersadar dan memilih
ini masih ada yang tidak mau kebaikan, atau mengikuti omongan setan
beribadah sama Allah.Lalu yang jelas-jelas salah dan berujung masuk
apakah itu berarti Allah gagal neraka (nabiilah)
mencapai tujuan atas
penciptaannya?
2.Kenapa hanya manusia yang 2. Karena manusia makhluk yang sempurna
diberi ruh oleh Allah? (khalifah fil ard), dan banyak juga cerita
diciptakannya manusia secara rinci di al-
quraan dan tidak untuk yang lainnya,
sebelum manusia lahir di muka bumi, Allah
SWT meniupkan ruh-Nya ke janin yang
masih dalam kandungan ibu pada usia 120
hari (empat bulan) kehamilan.
Dalam surat Shaad disebutkan, "Maka
apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya
dan Ku tiupkan kepadanya ruh-Ku."(QS:
38:72). Ruh yang ditiupkan itu sebagai daya
jiwa manusia ketika kelak berada di dunia.
Tidak hanya di situ, Tuhan pun mengajak
"dialog" untuk meneguhkan keyakinan
manusia. Allah SWT berfirman :
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi." (Hal ini) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lupa terhadap ini." (QS:
7: 172) (nabiilah)
3.Atas dasar apa pai ditetapkan 3. Dalam rumusan Kepmen Diknas Nomor:
sebagai mata kuliah wajib 232/U/2000, dijelaskan bahwa mata kuliah
umum Universitas MKWU PAI di Perguruan Tinggi bertujuan untuk
pai? “membantu terbinanya mahasiswa yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berpikir
filosofis, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas, ikut serta dalam
kerjasama. (nabiilah)
10. Nabiilah ‘Aisyah 2111213051 1. Sebutkan dan jelaskan tahap- 1.Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa
Chan tahap umur belajar pendidikan seorang anak pada usia 0 tahun 100 %
agama islam! tergantung kepada orang tuanya, secara
berangsur-angsur pada usia 5 tahun tingkat
ketergantungannya kepada orang tuanya
akan menurun kepada 90 %, sedangkan
kemandiriannya meningkat menjadi 10%.
Pada usia 6-12 tahun (SD) peranan pendidik
(orang tua dan guru) semakin berkurang
secara perlahan-lahan dari 90% ke 75%,
sementara kemandiriannya meningkat
menjadi 25%. Pada usian remaja umur 13-
15 tahun peranan pendidik semakin
berkurang secara perlahan-lahan dari 75%
ke 50%
sementara kemandiriannya meningkat
menjadi 50%. Pada usian remaja umur 16-
18 tahun peranan pendidik semakin
berkurang secara perlahan-lahan dari 50%
ke 25%, sementara kemandiriannya
meningkat menjadi 75%. Begitulah
seterusnya sampai memasuki perguruan
tinggi, tanggung jawab diri mahasiswa
untuk mendidik dirinya dimulai dari 75%
akan bergerak naik menjadi 100%. Apabila
mahasiswa telah menyelesaikan studinya di
perguruan tinggi, peranan pendidik (dosen)
dan lingkungan hanya mulai dari 25% akan
secara perlahan-lahan akan bergerak
berkurang menjadi 0%. (aina malyona)
2. Bagaimana cara menyikapi 2. Lebih sering mengingat kan bahwa apa
orang yang belajar agama islam yang dia lakukan tidak mencerminkan Dr
tetapi sifatnya tidak hal yang pelajari . Dan juga mengingatkan
mencerminkan bahwa dia dia cerminan dari agama nya sendiri. (aina
seorang yang berpendidikan malyona)
agama islam?
3. Apa fungsi ilmu 3. ilmu pengetahuan dalam Islam berfungsi
pengetahuan dalam pendidikan untuk memahami al-Qur’an dan Hadis
islam? untuk meningkatkan kulaitas kehidupan
umat Islam yang redha Allah, daan
meningaktkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT., untuk memperoleh
kehidupan yang sejahtera dan bahagia di
dunia dan di akhirat serta bebas dari azab
neraka. (aina malyona)
JUDUL: FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTROL
DISKUSI/SEMINAR TGL 22 SEPTEMBER 2021 NAMA:KHAIRUNNISA BP :
2110441006
(SEMINAR KELAS)
Moderator : Buya Izharman
N kelompok Pertanyaan Ringkasan jawaban
o
1 Kelompok 2 1. Pendidikan agama islam pada 1. Mencari kebenaran (keshalehan) adalah
dasarnya ingin membentuk seseorang keharusan untuk ditemukan dan dimiliki setiap
agar memiliki kemampuan afektif manusia. Namun, merasa paling benar (shaleh)
islami dimana mereka mampu adalah sikap yang harus dihindari dan
menerima secara sadar akan dihilangkan. Sungguh, manusia perlu mencari
kebenaran ajaran islam. Tetapi kebenaran, bersikap benar, menegakkan
setelahnya ditemukan orang-orang kebenaran, dan berprilaku benar.
yang berasumsi lebih daripada Sikap merasa paling benar dan merasa ia lebih
kemampuan otaknya. Contohnya besar dari Allah SWT. berkorelasi dengan
seseorang yang menganggap bahwa sikap merasa paling baik dan paling pintar.
ada yang lebih besar daripada Allah. Sifat ini merupakan karakter iblis. Hal ini
Berikan pendapatmu! dinukilkan Allah, Allah SWT berfirman :
“lngatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat :
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi’, Mereka
berkata: ‘Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman:
‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui’. (QS.Al• Baqarah 2: Ayat
30).
2. Proses pembentukan sikap dan 2. Belum, karena Praktek tidak cukup untuk
tingkah laku yang islami bisa dimulai pembentukan sikap dan tingkah laku manusia,
dari pemberian praktek. Apakah sebelum memberikan praktek kita terlebih
praktek sudah cukup untuk hal itu? dahulu mengerti apa itu sikap, tingkah laku
atau apakah harus dibarengi dengan menurut syari'at Islam, kita harus memahami
metode lain? betapa penting sikap dan tingkah laku di
lingkungan sekitar, setelah kita mengerti baru
kita terapkan atau kita praktekan dalam
lingkungan kita.
Metode lain yang digunakan yaitu Metode
Pembelajaran.
2 Kelompok 3 1.Jelaskan dan berikan contoh dari 1. Pengajaran, yang dalam bahasa Arab adalah
pendidikan agama islam dan ta’lim adalah khusus ditujukan pada akal.
pengajaran agama islam! Karena itu, mudah dan lurus ke depan.
Sedangkan pendidikan (tarbiah) adalah
pembinaan manusia yang tidak saja melibatkan
perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan
nafsu. Karena sesungguhnya yang dididik
adalah hati dan nafsu. Contoh pendidikan
seperti Membersihkan hati manusia dari sifat-
sifat keji (mazmumah) dan mengisinya dengan
sifat-sifat terpuji (mahmudah). Pengajaran
seperti pemberian materi dikelas agama.
3 Kelompok 4 1. Zaman dulu begitu banyak 1. Zaman dulu begitu banyak ilmuwan Islam
ilmuwan Islam yang jadi pondasi yang jadi pondasi temuan-temuan zaman
temuan-temuan zaman sekarang. sekarang. Jelaskan kenapa dulu bisa muncul
Jelaskan kenapa dulu bisa muncul ilmuwan-ilmuwan hebat tapi sekarang dunia
ilmuwan-ilmuwan hebat tapi Islam ilmu pengetahuan dan teknologinya
sekarang dunia Islam ilmu berkurang?
pengetahuan dan teknologinya Jawabannya:
berkurang? karena umat Islam meninggalkan pesan-pesan
yang diberikan dalam Alquran dan sunah Nabi.
Penyebab lainnya adalah karena umat Islam
terlibat dalam konflik internal. Dengan kata
lain, umat Islam dihalangi oleh umat Islam
yang lain. Mereka terlibat dalam pertentangan
politik dan ideologis.
4 Kelompok 1 1.Jelaskan konsep dari kecerdasan 1. Kecerdasan intelektual Islam merupakan
intelektual Islam dan juga contoh dari daya pikir untuk membedakan yang haq dan
kecerdasan Intelektual Islam! yang batil. Kecerdasan intelektual dapat
disebut juga dengan IQ dan berkaitan dengan
logika. Kecerdasan inilah yang menjadi kunci
kemampuan seseorang dalam menerima,
menyimpan serta mengolah sebuah informasi
untuk disampaikan kembali.
Contoh kecerdasan intelektual berupa
kemampuan berhitung, logika, dan cara
menyelesaikan masalah. Berikut ini merupakan
kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki oleh
Rasulullah SAW
1. Kecerdasan memori Rasulullah SAW.
Sebagai pembawa Kitab Suci, maka secara
otomatis Rasulullah SAW seorang penghafal
al-Qur`an, yang menjadi rujukan bacaan bagi
para sahabat penghafal dan penulis wahyu.
2. Kecerdasan verbal dan kelancaran berbicara
Rasulullah SAW.
Dari Aisyah Rahimahallaahu, beliau berkata:
“Bahwasanya perkataan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam itu perkataan yang jelas
sehingga bisa difahami oleh semua yang
mendengar.” (HR Abu Daud)
3. Kecerdasan berhitung Rasulullah SAW
Rasulullah SAW dikenal sebagai seorang
pedagang yang sukses sebelum kerasulannya.
Ia berhasil melakukan ekspedisi dagang ke
kota-kota sekitar Mekah
4. Kecerdasan Rasulullah dalam berfikir logis
Contohnya ialah hadis-hadis yang menjelaskan
tentang larangan untuk mempercayai dukun
atau tukang ramal
5. Kecerdasan Rasulullah SAW dalam
pengamatan cepat dan cermat
Contohnya ialah ketika Nabi Muhammad SAW
mendamaikan konflik yang hampir
menumpahkan darah sesama suku-suku Arab
yang berebut meletakkan Hajar Aswad di sudut
Ka’bah setelah renovasi Ka’bah pasca banjir.