Kelompok 2
Kelompok 2
Spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non-fisik yang lebih besar daripada
kekuatan diri kita, suatu kesadaran yang yang menghubungkan kita langsung kepada Tuhan
atau sesuatu unsur yang kita namakan sebagai sumber keberadaan kita.
Roh merupakan fitrah manusia yang dengan roh manusia mampu berhubungan dengan Tuhan
sebagai kebenaran sejati(al-haqiqah). Artinya roh-lah yang membuat manusia mampu
mengenali Tuhan sebagai potensi bawaan sejak lahir. Salah satu pengaruh roh dalam diri
manusia adalah adanya potensi untuk mengenal yang baik dan buruk. Roh (spirit) membuat
manusia dapat mengalami pengalaman batin atau disebut dengan pengalaman rohani.
Pembentukan iman identik dengan pembentukan karakter orang yang beriman adalah orang
yang berkarakter beriman kepada allah berarti memiliki karakter bertuhan dalam bahasa agama
karakter identik dengan akhlak. Menurut imam Ghazali akhlak adalah bentuk jiwa yang
darinya muncul sikap dan perilaku secara spontanitas dan disertai dengan perasaan nikmat dan
enjoy ketika melakukan nya.
Esensi
Agar manusia dapat tetap konsisten dalam melakukan kebaikan dan kebenaran Tuhan, Maka
manusia dituntut untuk membangun relasi yang baik dengan Tuhan.Manusia tidak akan
mampu membangun relasi yang harmonis dengan tuhan apabila hidupnya lebih didominasi
oleh Kepentingan ragawi dan duniawi. Oleh karena itu sisi spiritualitas harus memainkan
peran utama dalam kehidupan manusia sehingga ia mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam
dalam setiap gerak dan sikapnya. Apabila manusia telah mampu mengasah spiritualitasnya
sehingga ia dapat merasakan kehadiran tuhan maka ia akan dapat melihat segala sesuatu
dengan visi Tuhan.
Hikmah
Hikmah yang dapat kita ambil setelah mempelajari materi “Bagaimana Manusia Bertuhan”
adalah manusia membutuhkan spiritualitas untuk mengembalikan dan mempertahankan
keyakinan, menjalin hubungan baik dengan Allah, serta mencapai kehidupan yang lebih
bermakna.Dengan dianugerahkannya roh kedalam diri manusia, Manusia dapat merasakan
dan mampu meyakini akan kehadiran dan keberadaan Tuhan dalam setiap fenomena di alam
semesta ini .
Pertanyaan
1. Bagaimana manusia bisa mengimani ALLAH SWT dengan akal sementara tuhan adalah Dzat
Maha Ghaib, tidak terlihat tidak berwujud dan sebagainya?
2. Mengapa manusia harus shalat, haji dan sebagainya apabila amalan paling utama adalah
akhlakul karimah? Apa dengan berbuat baik dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi
sesama tidak cukup di mata Allah?
3. Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengasih, lantas mengapa ibadah (shalat) yang
dilaksanakan terlambat sekalipun diancam dengan dosa dan azab?
4. Mengapa Allah SWT harus menguji keimanan manusia sementara ia bisa saja berkehendak
menjadikan manusia semua beriman tanpa terkecuali?
5. Bagaimana cara menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan akhirat?
6. Apakah Jika Seorang Manusia tidak memiliki Spiritualitas maka dia masuk ke dalam manusia
Beragama?