PENDAHULUAN
Definisi
Pada tahun 1885, ahli patologi Jerman Paltauf, melaporkan kasus pertama
Mucormycosis dan menggambarkannya sebagai Mycosis Mucorina.1 Selama
tahun 1980-an dan 1990-an Mucormycosis semakin terlihat di antara individu
dengan gangguan kekebalan tubuh.Ahli patologi Amerika RD Baker menciptakan
istilah Mucormycosis yang juga dikenal sebagai Zygomycosis.Mucormycosis
adalah infeksi oportunistik dan invasif langka yang disebabkan oleh jamur dalam
ordo Mucorales dari subfilum Mucoromycotina termasuk entomophtorales, yang
merupakan jamur kapang (molds ).1,2,3,4
Mucoraceae adalah famili yang paling penting, terdiri dari Rhizopus,
Mucor, dan Lichtheimia sebagai spesies yang paling umum dan Rhizomucor,
Mortierella, Saksenaea, Syncephalastrum, Cunninghamella, dan Apophysomyces
sebagai agen Mucormycosis yang kurang umum.4 Mucormycosis ditemukan
secara luas di lingkungan dan tidak bersifat dimorfik. Organisme ini ditularkan
melalui udara spora aseksual dan menyerang individu imunokompromis,
walaupun pernah ditemukan Mucormycosis pada individu imunokompeten.2
Mereka berkembang biak di dinding pembuluh darah, khususnya sinus paranasal,
paru-paru, atau usus, dan menyebabkan infark dan nekrosis jaringan distal ke
proksimal. Ada 6 bentuk klinis utama Mucormycosis: rhino-orbital-cerebral, paru,
kulit, gastrointestinal, diseminata, dan lain-lain. 4 Ulasan ini akan fokus pada
Mucormycosis kulit.
Epidemiologi
Faktor Risiko
Etiopatogenesis
Manifestasi Klinis
Gambar
1. Lesi kulit Mucormycosis.3
Diagnosis
Kultur jamur7.Biopsi
Gambar positif kulit
pada yang
50-82% kasus.5 Kultur
menunjukkan hifa harus dilakukan di
3
medium Sabouraud(Hematoxylin & eosin, dan
Dextrose Agar (SDA X40).media agar dekstrosa , hindari
media dengan antibiotik yang menghambat pertumbuhan jamur. Kultur SDA pada
25 ° C mengidentifasi koloni berbentuk kapas wol yang awalnya putih, kemudian
menjadi hitam coklat karena sporulasi yang menimbulkan gambaran “salt and
pepper”.10
Alat diagnostik molekuler baru seperti MALDI-TOF atau pengujian
molekuler, dapat membantu dalam diagnosis dan memberikan identifikasi jamur
yang tepat. tetapi penggunaannya belum diimplementasikan dan tidak tersedia
untuk sebagian besar pasien karena kurangnya data.5,8 Tes ini menargetkan DNA
ribosom 18S dan sangat spesifik tanpa reaktivitas silang dengan jamur berfilamen
lainnya.3 Real time- PCR menyediakan identifikasi Mucorales dalam sampel
jaringan dan isolat klinis dengan spesifisitas tinggi. Bernal-Martinez dkk.38
mengembangkan RT-PCR multipleks tabung tunggal untuk mendeteksi genus
Mucor, R. oryzae dan R. mikrosporus dari isolat klinis dan kultur. Metode ini
memiliki spesifisitas 100%, dan memberikan hasil dalam 2 hingga 3 jam. Namun,
sebagian besar penelitian bersifat retrospektif dan dengan sampel kecil.3
Pemeriksaan PCR-RFLP tampaknya mejadi pilihan dalam penegakan
diagnostic dan penentuan spesies penyebab Mucormycosis.2,18 Sedangkan kultur
tidak selalu berhasil, karena beberapa hal diantaranya pengambiln sampel yang
tidak tepat dan tidak tepatnya perlakuan sampel sebelum pemeriksaan.Tumbuhnya
jamur mucor pada kultur hendaknya dicermati apakah tumbuh di area sampel atau
diluar sampel klinik yang ditanam. Karena mucor dapat ditemukan juga di
lingkungan, sehingga bila ditemukan di luar area penanaman sampel klinik, maka
mucor tersebut bukan penyebab infeksinya. Penegakan diagnostik dapat
disesuaikan dengan ketersediaan alat dan sumber daya manusia terlatih yang ada.
Semakin cepat diagnostic dapat ditegakkan, maka makin baik. Diagnostik disini
sangat penting karena mempengaruhi tatalaksana yang pada gilirannya akan
mempengaruhi outcome pasien.2
Tatalaksana
Durasi Pengobatan
Prognosis
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA