Dokumen - Tips Laporan Tutorial MKGM Ske 1 Repaired
Dokumen - Tips Laporan Tutorial MKGM Ske 1 Repaired
TEKNIK SAMPLING
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial
Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Pembimbing :
drg. Roedy Joeliyanto, M.Biomed
Anggota :
1. Afifannisa Dienda Rifani (131610101013)
2. Jerry Daniel (131610101018)
3. Hesti Rasdi Setiawai (131610101020)
4. Rachel P W (131610101049)
5. Fatimatuz Zahroh (131610101051)
6. Cholida Rachmatia (131610101056)
7. Lusi Hesti Pratiwisari (131610101058)
8. Iman Santoso Adji (131610101060)
9. Primawati Dyah (131610101077)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah – NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Teknik
Sampling”. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok
V pada skenario pertama.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. drg. Roedy Joeliyanto, M.Biomed selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok V Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember dan memberi masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang
telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Tim Penyusun
SKENARIO 1
TEKNIK SAMPLING
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Epidemiologi
STEP 2
STEP 3
A. PROBABILITY SAMPLING
Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi. Ada
bermacam-macam metode probability sampling dengan turunan dan variasi
masing-masing, namun paling populer sebagai berikut:
(3) biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia. (Singarimbun dan Effendy,
1989)
Makin tidak seragam sifat atau karakter setiap elemen populasi, makin banyak
sampel yang harus diambil. Jika rencana analisisnya mendetail atau rinci maka
jumlah sampelnya pun harus banyak. Misalnya di samping ingin mengetahui
sikap konsumen terhadap kebijakan perusahaan, peneliti juga bermaksud
mengetahui hubungan antara sikap dengan tingkat pendidikan. Agar tujuan ini
dapat tercapai maka sampelnya harus terdiri atas berbagai jenjang pendidikan
SD, SLTP. SMU, dan seterusnya.. Makin sedikit waktu, biaya , dan tenaga yang
dimiliki peneliti, makin sedikit pula sampel yang bisa diperoleh. Perlu dipahami
bahwa apapun alasannya, penelitian haruslah dapat dikelola dengan baik
(manageable).
Ada pula yang menuliskan, untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% dari
populasi, penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian
perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian eksperimen
15 elemen per kelompok (Gay dan Diehl, 1992)
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum
untuk menentukan ukuran sampel :
a) Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat
untuk kebanyakan penelitian
b) Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita,
junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk
tiap kategori adalah tepat
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat
kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5%
(0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel.
Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin
mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan
sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka
semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
d) Harus kooperatif
Pada skenario digunakan simple random sampling karena populasi dinilai telah
homogen dan
STEP 4
MAPPING
TEKNIK SAMPLING
KELEBIHAN KEKURANGAN
STEP 5
STEP 7
1. Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas
data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai cara.
A. Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud
khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau
tempat objek penelitian dilakukan.
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya. Ada 3
cara primer :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada respondenuntuk di jawab.
B. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud
selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat
ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet
yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di
Internet dan sebagainya.
Probability Sampling
c. Cluster Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol
(cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang
lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel
penelitian
Contoh: Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat
pendapatan buruh bangunan diKodya Semarang
•Kodya Semarang dibagi menjadi16 Kecamatan, dari 16 Kecamatan
dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I
•Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari
sampel II
•Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel
penelitian
d. Systematical Sampling
Merupakan system pengambilan sampel yang dilakukan dengan
menggunakan selang interval tertentu secara berurutan
a. Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah
atau quota yang diinginkan
Contoh: Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada
peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu, Peneliti
menentukan quota untuk masing-masing sampel:
Jumlah mahasiswa = 50 orang
Jumlah dosen = 5 orang
Jumlah mata kuliah = 3 matakuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan15 dosen sebagai sampel penelitian
untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar
mengajarnya
b. Accidental Sampling
Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan
ada/dijumpai
Contoh: Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja
diswalayan peneliti menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga
yang kebetulan berbelan jadi suatu swalayan tertentu untuk dimintai
pendapat/motivasinya
c. Purosive Sampling
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan
pertimbangan tertentu dari peneliti. Taknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar
di bidang ilmu yang sedang diteliti. Contohnya, penelitan untuk mengetahui
indeks biaya hidup yang dilakukan oleh para pakar ekonomi.
d. Snowball Sampling
Teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil
berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah
terpilih. Contohnya adalah penelitian mengenai penyebaran penyakit
AIDS, yaitu dengan menelusuri orang-orang yang diduga mengidap
penyekit ini berdasarkan informasi dari si penderiat pertama yang
ditemukan. Informasi tersebut bisa berupa siapa-siapa saja yang pernah
berhubungan dengan si yang sangat diperlukan untuk melacak penyebaran
virus HIV.
e. Voluntary Sampling
Teknik ini dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar
sukarela. Contohnya banyak digunakan di bidang kedokteran.
Probability Sampling
c. Cluster Sampling
Kelebihan :
Lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat
terwakili dalam sampel
Tidak memerlukan daftar populasi.
Biaya transportasi kurang
Kekurangan :
Prosedur estimasi sulit.
Memerulukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-
area tertentu
d. Systematical Sampling
Kelebihan : lebih praktis dan hemat
Kekurangan : tidak mampu menangkap keragaman populasi heterogen
Keuntungan :
• Prosedur estimasi mudah dan sederhana
• Mudah Pelaksanaannya, tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan
waktu yang lama
Kerugian
• Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
• Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi
besar
• Tidak obyektif
• Tidak dapat mewakili populasi keseluruhan
a. Quota Sampling
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan: Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti
b. Accidental Sampling
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan: Jumlah sampel mungkin tidak representative karena
tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu
c. Purosive Sampling
Kelebihan : tujuan dari peneliti dapat terpenuhi
Kekurangan : belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
d. Snowball Sampling
Kelebihan : Mudah digunakan
Kelemahan: Membutuhkan waktu yang lama
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan