Anda di halaman 1dari 5

KULWHAP RUMAH DANDELION "MENGENAL MINAT BAKAT ANAK"

NARASUMBER: AGSTRIED ELISABETH PIETHER, M.PSI, PSIKOLOG

Pertanyaan Jawaban
Bakat menurun atau tidak?
Apakah ada korelasi antara bakat yang diturunkan dari orang Bakat sangat mungkin menurun dari orang tua ke anak. Karena ketika anak lahir memang
tua sehingga membuat anak lebih bisa menguasai mereka membawa beberapa kualitas bawaan dari orang tua, namun tentu saja kita tidak
dibandingkan dengan bakat yang dipelajari sendiri, misalnya bisa memilih kualitas apa yang kita turunkan ke anak kita. Mungkin sekali anak pesepak
olahraga sepak bola. Apakah anak yg orang tuanya pemain bola, tidak bisa main bola karena bakat yang turun dari ayahnya adalah bakat mudah
sepak bola bs lebih menguasai drpd yang baru belajar berteman. Namun, minat dapat bangkit ketika melihat profesi orang tuanya.
sepakbola. Apakah hanya secara psikologis saja karena sering
melihat ayahnya main bola jd anak lebih berminat
mempelajarinya?

Bila anak tidak memiliki minat bakat yang ortu mau…


Misal kita sebagai ortu memiliki keinginan supaya anak kita Memang ya kadang kita sangat ingin mengarahkan anak kita supaya mereka mendapat
memiliki minat seperti yang kita inginkan, namun hidup yang baik kedepannya. Namun, kenyataannya kita tidak bisa memilih anak kita lahir
sesungguhnya bakat itu belum ada di anak. Apakah baik terus dengan kualitas bawaan apa saja termasuk bakatnya. Yang perlu kita lakukan sebagai orang
memperkenalkan minat tsb? Bakat bisa diasah gak? tua adalah menerima mereka apa adanya, dan mengenalkan dengan berbagai minat
sehingga mereka mengenal kemampuan dan kemauan mereka sendiri.
Apakah minat bakat bisa berubah?
anak saya dr usia 1 tahunan sudah terlihat suka musik. Main Untuk disebut bakat prosesnya masih panjang. Bakat adalah kemapuan bawaan anak,
musik, mendengarkan lagu, menari, dll. sehingga perlu diuji melalui proses belajar dan kompetisi. Namun mungkin dapat
Apakah itu sudah bisa dibilang bakat? Dan apakah bisa di usia dikatakan anak ibu di usia ini sedang berminat dengan musik. dan tentu saja tidak apa-apa
tertentu bakat seseorang berubah/ganti? kalau ibu ingin memfasilitasi minat tersebut dengan cara mengikutsertakan anak ibu di
Lalu bagaimana menanganinya? kegiatan musik misalnya. Bakat dan minat muncul, tumbuh, dan berganti sesuai dengan
paparan lingkungan. Jadi sangat mungkin berubah. penting bagi anak untuk kenal dulu
banyak hal. karena sangat mungkin bakat yang terlihat sekarang itu hanya sebagian kecil
dari bakat-bakat lain. Misal: anak sudah terlihat berbakat musik, kita fasilitasi. Lalu kita
kenalkan kegiatan memasak, ternyata anak juga berbakat di bidang tersebut. Jadi banyak
deh...
Bagaimana bila orang dewasa masih bingung dengan minat bakatnya?
Katakanlah usianya sudah lebih dr 25 th. Dia terombang Tidak ada kata terlambat ibu, memang idealnya kita berkarir sesuai minat bakat kita.
ambing merasa bingung mau dibawa kemana dirinya termasuk Namun ketika di dunia kerja, kadang kita harus berhadapan dengan kenyataan yang
soal kerjaan. Menyukai ini, tapi juga suka itu. Bahkan bisa lebih bernama kebutuhan hidup dan kesempatan, sehingga sangat mungkin kita bekerja di
dr 2 hal. Apakah sudah terlambat jika menemui psikolog? bidang yang tidak sesuai dengan minat bakat kita. Namun, minat bakat kita tetap bisa
Karna di lingkungan saya, banyak sekali seperti ini. menjadi sarana kita untuk berkarya di luar pekerjaan. Misalnya: pekerjaannya sebagai
guru, namun berbakat di bidang memnulis cerita, maka minat bakatnya bisa disalurkan
melalui hobi untuk dapat mengaktualisasi diri.
Untuk mengenal minat bakat kita, tidak ada waktu terlambat karena sangat mungkin
berubah-ubah seumur hidup. Tinggal kita memilih mau kejar yang mana. Aku follow salah
1 akun IG seorang kakek berusia 78 tahun yang baru menemukan pekerjaan baru sebagai
ilustrator, karena ternyata ia baru menemukan minat bakatnya ini di usia pensiun.

Cara mengembangkan minat dan bakat


bagaimana mengenalkan hobi baru ke anak asperger? krn anak Mengenalkan hobi ke anak Asperger, kurang lebih sama dengan ketika kita mengenalkan
asperger katanya seringnya suka di hal tertentu saja. Misalnya hobi ke anak-anak lainnya. Ketika kita mengenalkan hobi baru ke anak, belum tentu anak
anak saya suka banget main lego, udah maunya itu aja. Apa mau lho.. kadang kita harus menerima kenyataan hobi yang kita kenalkan tidak menarik
perlu hobi lain atau hobi yg sudah ada dikembangkan, minat mereka. Sangat mungkin ada anak dengan minat yang sangat spesifik namun
misalnya ikut les robotik/semacamnya? berprestasi di bidang tersebut. Namun, bisa juga ada anak yang rata-rata aja di banyak
bidang, berminat di banyak hal, tapi prestasinya biasa saja. Mana yang lebih baik? Yang
lebih baik adalah anak-anak yang mengenali dengan baik kemauan dan kemampuan
mereka.
1. Apakah mungkin bila anak berminat akan sesuatu tp trnyata 1. Sangat mungkin bu, mungkin saja ada yang minat sama lagu dan menyanyi tapi tidak
tidak berbakat pd minatnya itu? berbakat.
2. Kapan kita sebagai ortu harus berhenti mencoba 2. Yang perlu orang tua ingat adalah, ada perbedaan besar antara masa adaptasi dan tidak
mengenalkan minat ke anak? Misal berenang, anak selalu berminat. Jadi usahakan anak jangan ditanya suka atau tidak di saat-saat pertama mereka
terlihat stress kalo diajak ke kolam, kpn ortu harus “nrimo” mencoba. berikan waktu untuk anak mencoba terlebih dahulu. Amannya, jika mengikuti
yaudah emang anak ga mau kelas tertentu, selesaikan 1 term sehingga anak tidak punya kebiasaan berhenti di tengah
3. Sebaiknya mengenalkan minat itu satu2 dulu atau sekaligus? jalan. Jika tidak mengikuti kelas tertentu, coba sekitar 3-6 bulan terlebih dahulu. Ketika
anak sudah terbiasa, kita bisa bertanya lagi apakah mereka mau melanjutkan atau tidak.
3. Untuk pengenalan melalui kegiatan berstruktur seperti kelas dalam jangka waktu lama,
1-1 ya bu.. karena anak perlu waktu adaptasi dan juga mengenali rutinitas di kelas
tersebut. Akan tetapi untuk mengenalkan hobi lewat waktu luang atau lewat kegiatan
main bersama keluarga, bisa dilakukan kapan saja. Asal dengan cara yang menyenangkan
dan tidak memaksa.

Anak saya baru saja berusia 3 tahun di bulan lalu. Anak saya ini Pada anak usia 3 tahun, terpaku pada 1 mainan spesifik atau 1 hal tertentu itu sangat
saya perhatikan kalau sudah suka dengan 1 mainan, maka wajar sih bu.. meskipun gemas rasanya.. akan tetapi ibu tetap bisa mengenalkan kegiatan
mainan itu saja yg akan dipegang dia (walaupun ada mainan lain ke anak dengan cara orang tua ikut bermain bersama anak. Misal: jika ingin
baru yg dia mainin, tetap tidak sesering mainan yg dia suka). mengenalkan gitar, beberapa hari ayah dan ibu duduk di dekat anak sambil bernyanyi
Saya perhatikan mainan yg dia suka adalah jenis mainan yang diiringi gitar. Sampai anak tertarik untuk ikut serta dengan kegiatan ayah ibunya. Setelah
menyusun seperti puzzle, balok2, dll. Sedangkan saya ingin anak tertarik, baru orang tua dapat memfasilitasi. Baik dengan memberikan alat ataupun
mengenalkan dengan kegiatan lain tapi dia seperti tidak dengan mengikuti kelas. Untuk anak usia 3 tahun, bebaskan dulu anak melakukan hal yang
tertarik. Bagaimana cara membuat anak seperti itu tertarik menjadi minatnya, karena memang mereka masih berada di fantasy stage. Pada akhirnya
dengan kegiatan lain? Seperti bermain bola, bermain gitar, semakin besar anak akan semakin realistis kok, Bu.. anak bisa melihat mana hobinya yang
dsb? Selain itu, jika kita melihat keinginan anak tidak sesuai berkembang dan mana hobinya yang hanya sekadar suka namun tidak berkembang. Yang
bakatnya, bagaimana cara memberitahu anak yang baik? penting sebagai orang tua peran kita adalah mengajak anak mengenal dirinya, mengetahui
apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan anak.

Masa adaptasi untuk anak-anak (saat diikutkan les/ mencoba Tiap anak beda-beda bu, tapi patokannya sih 3-6 bulan itu bu.. Intinya diberi waktu untuk
hobi baru) itu berapa lama? Apakah berbeda-beda tiap anak mencoba terlebih dahulu. Kapan anak bisa berhenti dari hobi, ketika kita melihat
tante? Di slide 11 ada tahapan terakhir untuk mengajarkan minatnya dan keterampilannya tidak berkembang (stuck) maka kita bisa mulai proses
anak bisa berhenti dr hobi, kondisi seperti apa ini contohnya? nrimo bahwa mungkin anak tidak klik dengan hobi ini.
Anak saya usia 4tahun, suka musik, senang dance tapi masih Kalau memang anak ibu senang dance, namun belum bisa benar-benar mengikuti kegiatan
belum bisa konsentrasi dan menirukan gerakan dance yang dia terstruktur maka mungkin dia sedang berminat pada dance, namun belum terarah.
lihat, apakah bisa dikatakan anak saya hobinya dance? Sudah Sebenarnya les dan kursus itu selalu merupakan pilihan tidak wajib. Yang penting adalah
waktunya saya mendaftarkan ia ke tempat les kah? orang tua mengarahkan anak. Misalnya ibu bisa menciptakan gerakan tarian sederhana
yang bisa anak ikuti untuk lagu kesukaannya. seperti baby shark dan lain-lain.

Apakah bisa jika seorang anak punya bakat tertentu tapi Bisa saja jika anak berbakat tapi kurang berminat. Minat dapat ditumbukan melalui
dianya tidak/kurang berminat? Bisakah minat ini terus kebiasaan di lingkungan, atau pada anak remaja minat dapat ditumbuhkan melalui
ditumbuhkan? Anak saya yang sulung ketika TK A pernah ikut kebutuhan mereka terhadap keterampilan tersebut. Nah, kalau memang anak ibu dirasa
les piano di sekolahnya selama 1 tahun. Saya dan guru les nya berbakat pada piano, dan ibu ingin menawarkan kembali maka ibu dapat memancing
berpendapat bahwa anak ini berbakat, dia sudah bisa melalui kebutuhan anak ibu. Misal: kak ikut les piano lagi gimana? ga perlu pentas kalau
memainkan beberapa lagu bahkan ada yg improvisasi. Tapi memang tidak mau, tapi kalau kakak bisa bermain piano kakak bisa membuat musik
memang anaknya pemalu jadi sewaktu pentas dia tdk mau 😅 sendiri (misalnya) tergantung apa yang sedang anak sukai. Jika memang anak sudah tidak
Kemudian naik TK B dia tidak mau lanjut les piano, berganti mau, dan kebutuhan lingkungan belum ada, coba eksplor hobi lain yuk, Bu.. siapa tahu
panahan. Saya masih ingat tentang bakat ini, tapi belum saya anak ibu menemukan minat dan bakat lain yang ia minati 😁
tawarkan lagi sampai sekarang (kelas 3) 🙏 😊

Bagaimana cara mengatasi anak 13 tahun yang mudah putus Nah, pada usia remaja, kita juga harus bicara soal regulasi diri. Regulasi diri adalah
asa dan pembosan serta sering mutung d tengah jalan padahal kemampuan seseorang dalam mengendalikan aspek-aspek internal dalam dirinya seperti
saya tau dia mampu melakukannya? motivasi, ketekunan, dan lain sebagainya. Jika memang anak ibu mudah putus asa, maka
hal tersebut yang harus ditangani lebih dulu. karena ketekunan bukan sekadar membantu
mengarahkan minat dan bakat, namun juga berguna dalam kehidupan yang lebih luas.
Perhatikan juga dampak pubertas pada isu ini ya bu.. mungkin untuk penanganan lebih
lanjut sebaiknya konseling langsung ke konselor atau psikolog agar baik ibu maupun anak
mendapatkan strategi yang sesuai. Karena masa remaja cukup kompleks maka memang
disarankan untuk konseling langsung. Namun orang tua dapat mencoba berkomunikasi 2
arah dengan anak remajanya. Hal ini biasanya tidak mudah, jika tidak pernah dilakukan
sebelumnya. Tipsnya adalah orang tua dapat mulai mencoba masuk ke dalam dunia
mereka dengan memahami apa yang sedang mereka suka dan berdiskusi tanpa
menghakimi tentang dunia mereka. Jadi, hindari kalimat: "jaman mama dulu sih.. ngga
kayak anak jaman sekarang" atau kalimat "mama ga ngerti deh sama anak jaman sekarang"
Perlukah tes minat bakat di usia dini?
Apakah metode finger print yang banyak beredar di dunia Sejauh ini saya belum menemukan jurnal penelitian psikologi yang diakui secara
pendidikan bisa dijadikan referensi orang tua untuk internasional yang mengklaim bahwa metode finger print adalah metode ilmiah.
mengarahkan minat dan bakat anak? Artinya belum ilmiah adalah berarti secara (syarat ilmu) pengetahuan belum
Di materi disebutkan jika tes minat bakat sebaiknya terbukti, sehingga sejauh ini metode finger print masih di ranah abu-abu. Seperti
dilakukan saat usia remaja. Bagaimana jika tes dilakukan misalnya zodiac, tarot, karakter berdasarkan golongan darah, dan lain
di waktu fantasy stage? Kan sekarang banyak tuh tes sebagainya. Kembali ke pilihan orang tua. Aku pribadi, mengenai finger print tes
minat bakat yang diklaim bisa untuk anak usia dini lewat lebih concern karena jika berdasarkan finger print maka minat dan bakat adalah
beragam metode salah satunya sidik jari. sesuatu yang fix. Padahal sangat mungkin anak memiliki banyak minat dan bakat
yang bisa muncul sewaktu-waktu. Bila di tes di usia terlalu dini, khawatirnya
orang tua tidak memberikan pengalaman seluas-luasnya kepada anak.

Kesimpulan
1. Minat bakat bisa menurun dari orang tua, tetapi belum tentu minat bakat spesifik yang diwariskan ke anak sesuai dengan yang ortu mau.
Jadi sebagai ortu, selain memfasilitasi, perlu juga untuk menerima bahwa sangat mungkin minat bakat anak berbeda dari dirinya.
2. Untuk anak usia dini, tidak perlu buru-buru diarahkan ke satu bidang tertentu. Kenalkan beragam kegiatan (broad) baru nanti kita lihat
mana yang lebih menonjol dan bertahan lama (depth). Dengan orang tua memberikan banyak paparan kegiatan, anak dapat mempunyai
pandangan yang luas dan memiliki pilihan.
3. Bisa jadi anak minat, tetapi tidak berbakat. Untuk disebut sebagai anak berbakat di bidang tertentu, maka kemampuan anak harus teruji
(melalui kesempatan menghadapi tantangan-tantangan seperti kompetisi) sehingga terlihat apakah memang benar anak dapat belajar hal
tersebut lebih cepat, lebih mudah, dan dalam level yang lebih tinggi dari kemampuan anak seusianya.
4. Minat bakat bisa berubah sepanjang hidup. Ada yang bisa diteruskan sebagai karir, ada yang hanya sebagai hobi. And that’s okay.
5. Jika memang memasukkan anak ke suatu kursus, berikan waktu untuk anak adaptasi. Bila dirasa stuck atau ingin mencoba bidang lain,
dorong anak untuk menyelesaikan paling tidak 1 term / 1 semester (3-6 bulan).
6. Saat ini finger print test belum terbukti secara ilmiah, tetapi pilihan untuk mencoba tes ini tetap ada di orang tua yang pasti punya
pertimbangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai