Anda di halaman 1dari 5

MENGIDENTIFIKASI SILSILAH KELUARGA UNTUK MENGETAHUI

MINAT DAN BAKAT

ALFITRA SHALSABILA
20230003030

PENDAHULUAN
Kita semua tidak asing dengan istilah bakat, minat, dan hobi. biasanya, keempat istilah itu
digunakan secara bergantian ketika sedang membicarakan karir. namun keempat hal tersebut
memiliki perbedaan yang cukup siginifikan terutama ketika ingin membahas kemampuan
seseorang berdasarkan keempat istilah tersebut.
Tulisan ini adalah hasil observasi penulis terhadap silsilah keluarga untuk menentukan apakah
penulis berada di salah satu hal yang disebutkan diatas. Hasil tulisan ini adalah untuk
menunjukkan bahwa minat dan bakat mengacu pada hasil pemahaman seseorang. Strategi yang
diterapkan oleh keluarga maupun lingkungan sekitar dengan memberi materi berupa pemahaman
serta dukungan, metode dan media yang tepat, membangun komunikasi, memberikan teladan,
memberi apresiasi dan pengetahuan, mengidentifikasi dan memilih peta atau konsep
pembelajaran yang akan diambil kedepannya. Ini diperlukan agar penulis mengetahui lebih
dalam mengenai potensi diri yang ada serta bagaimana penulis harus mengembangkannya lebih
jauh dan matang.
Rumusan Masalah :
1.1 Minat, Bakat, dan Hobi.
1.2 Perkenalan Penulis
1.3 Kesimpulan

1.1 Minat, Bakat, dan Hobi.

Istilah umum dari potensi diri adalah “bakat”, setiap manusia pasti memiliki bakat
tertentu. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi dan masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus.

Selama 4 tahun pertama dari kehidupannya, perkembangan intelektual anak sama


banyaknya dengan perkembangan selama 13 tahun berikut. Karena itu, menggali dan
mengembangkan potensi mereka sejak dini dengan menstimulasi kebiasaan anak sejak
kecil. Banyak ahli yang mengatakan bahwa kapasitas belajar anak yang terbentuk
dalam masa ini akan menjadi landasan bagi semua proses belajar pada masa yang akan
datang. Keterlibatan orang tua dalam belajar anak mempunyai peranan dan kontribusi
yang akan bermakna sebagai motivasi bagi anak. Rangsangan akan membentuk cabang-
cabang otak sebanding dengan yang kita berikan. Pengetahuan dan pengalaman anak
juga akan semakin kaya. Perlu juga dibentuk kebiasaan belajar atau tradisi berprestasi
dalam keluarga. Dengan pembiasaan positif, seperti membaca buku ensiklopedia, buku
pelajaran, buku cerita. Orang tua dan guru harus mengetahui potensi anak terlebih
dahulu. Stimulasi yang sesuai dengan bakat dan minat anak pun bisa membuat tumbuh
kembang mereka optimal karena dijalani tanpa paksaan.

Munculnya potensi (kemampuan) anak memang bergantung pada rangsangan yang


diberikan orangtua dan lingkungan yang mendukung. Karena itu, wajib bagi orangtua
dan guru untuk menggali sekaligus mengembangkan potensi anak sejak dini. Makin
dini anak menerima stimulasi akan makin baik. Bakat memungkinkan seseorang
mencapai prestasi tertentu dalam bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan,
pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar dapat tersebut dapat
terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi
kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak

Minat

Minat adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu


kegiatan atau dorongan yang melatarbelakangi seseorang melakukan sesuatu. Minat
sangat berpengaruh terhadap kegiatan seseorang, sebab dengan minat seseorang dapat
melakukan suatu dengan maksimal dan sebaliknya tanpa minat, sesuatu tidak dapat
dikerjakan secara maksimal. Artinya suatu hal yang dilakukan atau dilaksanakan tanpa
paksaan dapat dikatakan sebagai minat.

Bakat

Bakat secara umum mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan


potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang
masih bersifat potensial atau laten. Bakat berbeda dengan kemampuan yang
mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang
dapat dikembangkan di masa yang akan dating apabila latihan dilakukan secara
optimal.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Hobi

Hobi adalah aktivitas yang kita jalankan secara terus-menerus untuk mendapatkan
kesenangan dan kepuasan. Berbeda dengan minat dan bakat, hobi adalah sesuatu atau
kegemaran seseorang yang biasanya dilakukan pada waktu luang hobi hampir mirip
dengan minat namun sifatnya lebih dipengaruhi oleh lingkungan, sering berubah-ubah
dan tidak ada unsur-unsur kemampuan dasar yang dimiliki. Contohnya orang yang
semasa kecilnya mempunya hobi tertentu, misalnya melukis, tetapi setelah besar
hobinya berubah menjadi sepak bola.Jjika tidak dilatih terus dan sering maka hobi akan
hilang dengan sendirinya karena tidak adanya ketertertarikan lagi. Berbeda dengan
orang yang berbakat maka dia akan terus menekuninya

1.2 Perkenalan Penulis

Sebelum memulai pada kalimat pertama ijinkan penulis untuk memperkenalkan


diri nama penulis adalah Alfitra Shalsabila dengan NIM 2023003030. Tulisan ini dibuat
untuk memenuhi mata kuliah Teori Pembelajaran Seni Rupa dengan Ibu Septi Asri
Finanda, S.Pd.,M.Sn. selaku dosen pengampu pemberi tugas observasi kepada kami
mahasiswa demi mengetahui potensi apa yang ada pada diri kami melalui silsilah
keluarga untuk mengetahui secara mendalam apa yang menyebabkan kami yang saat
ini yakin untuk menempuh Pendidikan Seni Rupa di Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa.

Pertama-tama saya adalah anak terakhir dari dua bersaudara, bapak dan ibu saya
telah menikah selama 29 tahun lamanya, sedangkan kakak perempuan saya telah
menikah dan sekarang memiliki rumah tangga sendiri. Sejak kecil saya memiliki
kegemaran menggambar juga mencoret-coret tembok menggunakan berbagai bahan
warna, saya gemar menggambar kartun yang saya tonton sejak kecil seperti naruto,
dragon ball, dll. Kegemaran ini perlahan menjadi sesuatu yang mulai saya tekuni
semenjak memasuki sekolah dasar. Saya mulai memfokuskan diri belajar mewarna dan
memperdalam gambaran serta mengikuti berbagai lomba yang di selenggarakan.
Diantaranya saya membawa banyak prestasi yang membanggakan. Beranjak ke masa
Sekolah Menengah saya semakin memperdalam bakat melukis dengan mengikuti
pengembangan diri dan lomba-lomba yang ada. Di tahun kedua sekolah menengah saya
aktif ikut dalam organisasi luar sekolah yaitu Hisset atau biasa disebut Himpunan
Seniman Seni Rupa Tarakan. Khusni Thamrin atau akrab yang dipanggil Pak Khusni
adalah ketua dari Hisset beliau adalah salah satu seniman terkenal di Tarakan. Saya
mengikuti beliau dan aktif bermural di berbagi tempat hingga luar daerah. Dibawah
bimbingan beliau saya banyak berkembang dan membangun pondasi yang cukup kuat
untuk menyakinkan diri meneruskan kegemaran saya.
Tugas yang diberikan oleh Ibu Septi mengingatkan saya salah satu peryataan yang
pernah diberitahu oleh mentor saya Pak Khusni, bahwa hobi dan bakat itu memiliki
perbedaan yang sangat jauh walaupun permukaan tipis mengambang diatas stigma
antara dua kalimat ini. Hobi adalah sekedar kegemaran tanpa penekunak lebih lanjut,
sedangkan Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh faktor turunan dari keluarga
(pewarisan) setelah menelusuri dan berbincang panjang lebar bersama ibu saya, saya
menyadari adanya faktor dari keluarga yang mungkin memengaruhi perkembangan
saya.

Menurut penuturan ibu saya saya memiliki kakek yang dulunya hobi menggambar
juga melukis, namun hal ini hanya berlaku sebagi hobi. Kakek saya piawai dalam
melukis gaya lukisannya seringkali menggambarkan mahluk-makhluk yang seram erat
kaitannya dengan tradisi jawa, kakek buyut melukis hanya sekedar iseng untuk
dijadikan pajangan atau diberikan ke orang yang menyukainya berdasar penuturan ibu
saya. Disamping itu kakek juga seorang ahli dalam membuat ukiran kayu yang
seringkali dimintai untuk membuat sesuatu oleh warga sekitar desa. Namun garis
keturunan dari kakek buyut saya ini diantara kesembilan anaknya tidak ada yang
mewarisi kepiawaian beliau dalam hal seni bahkan ayah dari ibu saya sendiri ( kakek )
Ibu saya tidak terlalu banyak tahu eyang buyut, mungkin juga faktor usia serta
kesenjangan masa yang terlalu jauh. Dari sini saya masih belum dapat menyimpulkan
bagaimana gambaran dari bakat itu, saya sering tidak tergerak dengan perkataan orang
yang menyebutkan yang saat ini yang saya miliki adalah bakat.

Bagi saya bakat adalah sesuatu yang bersifat pasti jika diasah terus menerus.

Bakat tidak harus berasal dari kedua orang tua, bakat dapat diwariskan oleh
generasi lampau sekalipun walaupun hal ini terputus pada anak-anak mereka
sebelumnya. Hal ini dapat berupa faktor genetik turunan, orang yang berbakat itu
memiliki pemahaman yang cepat.

1.3 Kesimpulan

Setelah saya menelusuri lebih jauh dengan membaca berbagai artikel serta jurnal,
saya dapat menyimpulkan bahwa kebakatan seseorang itu dapat dikelompokkan
kedalam berbagai ciri entah itu intelektual, kreativitas, akademik, pengetahuan, bidang
olahraga dll. Dan juga setelah berbincang dengan orang tua serta mentor saya Pak
Khusni. Saya ingin meyakinkan diri bahwa saya mungkin memang memiliki mungkin
memiliki bakat di Seni Rupa namun juga tidak memungkiri dari sisi faktor yang lain.
Minat yang sangat besar dan saya tekuni saat ini tentunya juga dilatar belakangi oleh
dorongan ingin tahu yang besar, memiliki rasa keindahan, gemar mencoba hal-hal baru
tekhusus bidang dan metode berkesenian, serta kemampuan mengembangkan atau
memerinci suatu gagasan yang baru. Oleh karena itu saya selaku penulis dalam tulisan
ini meyakinkan bahwa ini adalah jalan yang penulis yakini untuk ditekuni hingga akhir
nanti, serta penulis memiliki keinginan yang kuat untuk berkesenian dan menekuni seni
menjadi seniman, walaupun mungkin jika suatu hari di depan nanti akan ada kendala
penulis berjanji akan terus berseni dan mencipta karya.

Jadi kesimpulan yang penulis Tarik dari berbagai sisi, yang ada di dalam diri
penulis saaat ini adalah minat yang besar terhadap seni rupa.

Anda mungkin juga menyukai