Anda di halaman 1dari 3

BAB V

NILAI WAKTU UANG DAN LEGITIMASI SYARIAH

1. Karakteristik keuangan syariah


a. Dijalankan dalam prinsip syariah
b. Implementasi prinsip ekonomi Islam dengan ciri-ciri:
 pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
 tidak mengenal konsep time value of money tetapi economic value of time
 uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang diperdagangkan.
c. Operasi berdasarkan bagi hasil
d. Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
e. Tidak menggunakan bunga
f. Asas utamanya kemitraan, keadilan, transparansi dan universal.
g. Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil, namun dapat
melakukan transaksi sektor riil.

2. Nilai waktu uang (time value of money)


a. Konsep ini dikembangkan oleh Von Bhom Bawerk dalam capital and interest dan
positive theory of capital. Teori ini menyebutkan bahwa preferensi waktu positif
merupakan pola ekonomi yang normal, sistimatis dan rasional.
b. Pemikiran ini didasari pada pendapat adanya perubahan nilai uang sekarang dengan
nilai uang yang akan datang. Pengaruh waktu terhadap nilai uang akan mengalami
perubahan.

3. Economic value of time


a. Teori ini dikembangkan abad ke 7 pada saat emas dan perak digunakan sebagai alat
tukar.
b. Dalam Islam mengenai waktu, waktu bagi semua orang adalah sama. Jadi faktor
yang menentukan nilai waktu adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu.
Semakin efektif dan effisien maka akan semakin tinggi nilai waktunya.
c. Dalam Islam keuntungan bukan hanya memikirkan dunia saja tetapi dunia dan
akhirat. Oleh karena itu selain memanfaatkan waktu dengan efektif dan effisien juga
harus didasari dengan keimanan.

4. Dalam ekonomi syariah boleh menggunakan discount rate dalam menentukan harga
bai’mu’ajjal (membayar tangguh) dapat digunakan dengan alasan sbb:
a. Jual beli dan sewa menyewa adalah sektor riil yang menimbulkan economic value
added.
b. Tertahannya hak si penjual (uang pembayaran) yang telah melaksanakan
kewajibannya (menyerahkan barang dan jasa) sehingga tidak dapat melaksanakan
kewajibannya kepada pihak lain.
5. Discount rate juga bisa digunakan dalam menentukan nisbah bagi hasil.
 Nisbah ini akan dikalikan dengan pendapatan aktual (actual return).
 Transaksi nisbah berbeda dengan transaksi jual beli atau sewa menyewa.
 Transaksi nisbah ada hubungannya antara pemodal dengan yang memproduksi
modal tersebut. Dalam hal ini shohibul maal telah melaksankan kewajibannya
kepada mudharib.
 Hak bagi shohibul mal dan mudharib adalah berbagi hasil terhadap keuntungan yang
diperoleh.

6. Economic value of time pada teori pertukaran


 Teori pertukaran adalah kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu.
 Penentuan harga jual beli dalam Islam dapat dirujuk dari fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) No, 04/DSN-MUI/IV/2001. yang
menyatakan sbb:
 Harga Beli, Bank harus memberitahukan secara jujur harga barang kepada
nasabahnya, berikut biaya yang diperlukan
 Harga Jual, Bank kemudian menjual barangnya kepada nasabah, dengan harga
jual senilai harga beli plus keuntungannya.
 Fatwa DSN No. 16/IX/2000 menyatakan: Harga dalam jual beli murabahah adalah
harga beli dan biaya yang diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan
kesepakatan

7. Harga jual murabahah


Rumus sbb: HI = HB + (t*CR) + k
Keterangan :
HI = Harga Jual Bank , adalah harga yang disepakati antara penjual (bank) dengan
pembeli (nasabah)
HB = Harga Beli, adalah harga perolehan atau nilai pasar yang didapat bank saat
membeli produk tertentu.
t = Waktu adalah periode yang digunakan untuk penyelesaian pembiayaan
CR = Cost Recovery adalah nilai biaya yang dikeluarkan bank untuk menyelesaikan
pembiyaan.
k = Margin, adalah prosentase keuntungan yang diinginkan oleh penjual (bank)
pada saat menjual produk pada pembeli (nasabah)

8. Uang muka, diskon dan harga jual


Harga jual beli dengan uang muka dalam bank syariah
Rumus sbb HI = (HB – UM) + (t*CR) + k
Keterangan :
HI = Harga Jual Beli
HB = Harga Beli
UM = Uang muka nasabah
t = waktu
CR = Cost Recovery
K = margin keuntungan yang diinginkan.

9. Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon dari supplier sbb:
HI = (HB – D – UM) + (t * CR) + k)
Keterangan :
HI = Harga Jual Beli
HB = Harga Beli
UM = Uang muka nasabah
D = Diskon dari supplier
t = waktu
CR = Cost Recovery
K = margin keuntungan yang diinginkan.

10. Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon setelah akad sbb:
HI = (HB – UM) + (t * CR) + k)
Keterangan :
HI = Harga Jual Beli
HB = Harga Beli
UM = Uang muka nasabah
t = waktu
CR = Cost Recovery
K = margin keuntungan yang diinginkan.

**&&**

Anda mungkin juga menyukai