Anda di halaman 1dari 3

Bacaan : Mazmur 38 : 1 - 23

Persekutuan perempuan Gereja yang diberkati Tuhan ...

Seorang wanita paruh baya dengan wajah yang lusuh dan layu menghampiri seorang
penjaga makam sambil menyerahkan seikat bunga. “Pa, seperti biasanya, tolong letakan
bunga ini di makam anakku ya”. Penjaga makam tersenyum dan berkata, “Ibu, selama
bertahun-tahun ibu telah melakukan ini”. Wanita paruh baya itu menjawab, “Anakku telah
tiada, untuk apa aku hidup, hidupku hanya untuk anakku”. Penjaga makam itu pun berkata
dengan bijaksana, “Anak ibu pasti akan sedih melihat ibu seperti ini. Teruslah melanjutkan
hidup, karena masih banyak hal baik yang bisa ibu lakukan”. Beberapa bulan kemudian,
sebuah mobil mewah parkir di depan pintu sebuah makam. Seorang wanita cantik paruh
baya turun dengan senyum berseri dan menghampiri penjaga makam. “Saya mau
mengucapkan terima kasih. Beberapa bulan yang lalu saat kita berjumpa di sini, sebenarnya
saya mengalami sakit kanker otak. Saya putus asa, rasanya ingin mati bersama anak saya,
tetapi berhasil bangkit berkat nasihatmu. Saya bersama anak-anak yatim piatu di panti
asuhan, mengajarkan mereka membaca, menulis, memasak dan menjahit. Semua hal yang
telah saya lakukan itu, membuat saya begitu bahagia”.

Persekutuan perempuan gereja yang diberkati Tuhan …

Keputusasaan bisa menimpa siapa saja pada saat mengalami kesukaran, misalnya pada
waktu sakit. Sakit penyakit adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh manusia. Setiap
orang pasti memiliki kelemahan dalam dirinya. Kelelahan, dukacita, masalah, tekanan, atau
kemarahan bisa membuat seseorang sakit secara fisik. Kuman, virus, dan bakteri juga
menjadi penyebab seseorang sakit. Di tengah kelemahan seperti itu, orang bisa dengan
mudah merasa lelah menjalani kehidupan. Hari ini kita belajar dari Pemazmur 38:1-3,
dimana dalam Mazmur ini Daud memberikan gambaran tentang keadaannya pada saat ia
sakit dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka yang tadinya adalah teman-
temannya pun telah meninggalkannya. Dalam kondisi seperti ini Daud tidak mencari
pertolongan dari manusia, karena ia tahu bahwa pertolongan manusia terbatas dan sia-sia.
Tetapi Daud menyampaikan keluhannya hanya kepada Tuhan (ayat. 1 - 9). Sekalipun Daud
mengeluh kepada Tuhan tentang kondisinya tetapi dia tidak putus asa. Sebaliknya Daud
tetap percaya dan berharap kepada Tuhan. Daud tidak mau dikalahkan oleh keadaan. Daud
yakin bahwa dengan berharap kepada Tuhan maka Tuhan pasti menolong dirinya. (ayat 10 -
23).

Persekutuan perempuan Gereja yang diberkati Tuhan ...

Apa yang dialami oleh Daud, pasti kita juga pernah mengalami hal tersebut. Kita pasti
pernah sakit. Kita pernah punya masalah dengan keuangan. Kita pun punya masalah dalam
hubungan dengan sesama, terutama dalam keluarga dan masih banyak lagi masalah yang
kita hadapi dalam kehidupan sesehari kita. Dalam kondisi seperti ini kita akan berupaya
mencari jalan keluar. Biasanya yang kita lakukan lebih dulu adalah menghubungi orang-
orang yang kita yakini dapat menolong kita. Misalnya saat sakit, kita minta bantuan mereka
yang punya keahlian di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat. Ketika kita mengalami
masalah keuangan. Langkah pertama yang kita lakukan biasanya adalah mencari pinjaman
uang kepada orang lain. Biasanya ini adalah opsi utama kita, lebih utama daripada
mengaktifkan iman yang ada dalam diri kita yaitu dengan menaruh iman percaya serta
berharap penuh kepada Tuhan. Akibatnya ialah ketika orang yang kita hubungi tidak bisa
memberikan pertolongan sesuai harapan kita, maka pasti kita akan mengalami kekecewaan.
Kita diingatkan, jika kita berharap dan meminta pertolongan lebih dulu kepada Tuhan, maka
yakinlah Tuhan akan menolong kita.

Persekutuan perempuan gereja yang diberkati Tuhan ...

Tema mingguan kita adalah, Menjadi keluarga yang berharap kepada Tuhan. Tema ini mau
mengisyaratkan kepada kita sebagai perempuan GPM, untuk terus berharap kepada Tuhan
melalui doa dan penyerahan diri serta hidup dalam tuntunan firman dan Roh. Karena firman
dan Roh Tuhan akan memberikan kepada kita hikmat untuk bagaimana menjaga dan
merawat kehidupan yang Tuhan anugerahkan, sekaligus menjadi kekuatan untuk kita tetap
bertahan dan berjuang menghadapi situasi dan permasalahan hidup yang sulit, apalagi di
tengah situasi pandemic seperti ini. Jika sebagai perempuan GPM kita berpegang pada
firman Tuhan dan percaya pada janji-janji Tuhan dalam firman-Nya itu maka kita akan selalu
berharap hanya kepada Tuhan. Kita tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri ataupun
mengandalkan kekuatan manusia. Dengan begitu maka secara tidak langsung kita telah
membimbing dan mengajarkan anggota keluarga kita untuk menjadi keluarga Yang
Berharap kepada Tuhan seperti yang diisyaratkan oleh Tema Mingguan kita. Kiranya Tuhan
Yesus sebagai sumber pengharapan kita, akan selalu menaungi dan memberkati kehidupan
kita dari waktu ke waktu. Amin

Anda mungkin juga menyukai